Você está na página 1de 6

Sinar Ultraviolet

A.Definisi

Sinar ultra violet (UV) diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya radiasi yang dapat
bersifat letal bagi mikroorganisme. Sinar UV mempunyai panjang gelombang mulai 4 nm hingga 400
nm dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada 365 nm. Karena
mempunyai efek letal terhadal sel-sel mikroorganisme, maka radiasi UV sering digunakan di tempat-
tempat yang menuntut kondisi aseptik seperti laboratorium, ruang operasi rumah sakit dan ruang
produksi industri makanan dan minuman, serta farmasi.
Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang sangat rendah. Selapis kaca tipis pun
sudah mampu menahan sebagian besar sinar UV. Oleh karena itu, sinar UV hanya dapat efektif
untuk mengendalikan mikroorganisme pada permukaan yang terpapar langsung oleh sinar UV, atau
mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi maksimal sinar UV di dalam
sel terjadi pada asam nukleat, maka diperkirakan mekanisme utama perusakan sel oleh sinar UV
pada ribosom, sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi atau kematian sel (Atlas, 1997).
Mutasi adalah suatu perubahan pada rangkaian nukleotida dari suatu asam nukleat. Mutasi dapat
berakibat pada kesalahan menyandi protein dan keadaan ini jika tidak bersifat letal, biasanya
menimbulkan penampakan fenotip yang berbeda dari keadaan normalnya. Karena merupakan
perubahan pada materi genetik, maka mutasi diwariskan pada keturunannya.
Trichoderma harzianum adalah jenis kapang yang tersebar luas di tanah, dan mempunyai sifat
mikoparasitik. Mikroparasitik adalah kemampuan untuk menjadi parasit bagi kapang lain. Sifat inilah
yang dimanfaatkan sebagai agen biokontrol terhadap jenis-jenis kapang fitopatogen. Beberapa
kapang fitopatogen penting yang dapat dikendalikan oleh Trichoderma antara lain: Rhizoctonia
solani, Fusarium sp., Lentinus lepidus, Phytium sp., Botrytis cinerea, Gloeosporium gloeosporoides,
Rigidoporus lignosus dan Sclerotium rolfsii yang menyerang tanaman jagung, kedele, kentang, tomat
dan kacang buncis, kubis, cucumber, kapas, kacang tanah, pohon buah-buahan, semak dan tanaman
hias. Kemampuan mikoparasitik tersebut dimungkinkan karena T. harzianum mampu menghasilkan
enzim-enzim yang mampu melisiskan dinding sel kapang lain, seperti enzim kitinase dan b-
glukanase. Kitin dan glukan merupakan penyusun utama dinding sel kapang. Adanya enzim kitinase
dan glukanase yang dihasilkan oleh T. harzianum akan menghidrolisis kitin dan glukan yang
menyusun dinding sel kapang, sehingga hifa kapang mengalami lisis.
Pemaparan sinar ultraviolet selama 1, 2 dan 3 jam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan T.
harzianum maupun kemampuan mikoparasitiknya terhadap kapang patogenik tanaman F.
oxysporum.

B.Pengertian Sinar Ultraviolet

Sinar Ultraviolet (UV) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi yang berasal dari
matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut, dan kulit jika bagian tubuh tidak dilindungi, atau
jika mereka terlalu banyak terkena sinar matahari. Meskipun demikian, sinar UV sangat berguna
dalam ekosistem kita.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat tulang dan gigi dan
membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap penyakit seperti rakhitis dan kanker usus
besar. Sinar UV juga digunakan untuk mengobati psoriasis, sinar memperlambat pertumbuhan sel-
sel kulit. Sinar UV telah digunakan dalam berbagai hal komersial juga, termasuk sterilisasi dan
desinfeksi. Beberapa hewan dapat melihat sinar UV, dan UV membantu lebah untuk mengumpulkan
serbuk sari dari bunga.

C.Manfaat Sinar Ultraviolet


Sering kali kita hanya mengerti bahwa sinar matahari mengandung ultraviolet yang berbahaya bagi
tubuh dan sebaliknya hanya penting bagi pembentukan vitamin D bagi tubuh. Faktanya adalah
pembentukan vitamin D mutlak memerlukan sinar ultraviolet. Apa saja manfaat sinar matahari bagi
tubuh kita, berikut ulasannya :

1. Sumber utama vitamin D. Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang
tersimpan di kulit menjadi vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita
mendapatkan 400 unit vitamin D.
2. Mengurangi kolesterol darah. Proses pembentukan vitamin D di mana mengubah kolesterol di
dalam darah maka akan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita.
3. Penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi
virus-virus penyebab kanker. Secara umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan
jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan asma saluran pernapasan.
4. Mengurangi gula darah. Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh
yang merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan menurunkan kadar
gula darah dalam tubuh kita.
5. Meningkatkan kebugaran pernafasan. Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar
matahari ternyata meningkatkan perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan kemampuan
darah dalam menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh.
6. Membantu membentuk dan memperbaiki tulang. Vitamin D yang dibentuk melalui sinar
matahari berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh sehingga memperbaiki komponen
tulang dan mencegah penyakit rakhitis,osteoporosis, dan osteomalacia.
7. Meningkatkan kekebalan tubuh. Sinar matahari mampu meningkatkan antibodi dalam tubuh
dengan membentuk sel darah putih untuk melawan substansi asing yang merugikan di dalam tubuh.
Membaiknya sistem pernafasan melalui sinar matahari juga berperan dalam membasmi kuman-
kuman secara lebih cepat. Selain itu, sinar matahari juga mampu menurunkan potensi terjangkit flu
hingga 30-40 persen.

D.BAHAYA SINAR ULTRAVIOLET PADA TUBUH MANUSIA

●BAHAYA SINAR UV PADA KULIT

Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari yaitu pigmen
melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen dalam jumlah banyak, begitu juga
sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan
seseorang terkena kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang
dipancarkan matahari. Sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan
menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-
bercak hitam yang kita kenal sebagai flek hitam. Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus
karena menebal atau menipis. Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi.
Benjolan-benjolan atau flek padakulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan kanker kulit.
Khususnya pada orang yang banyak bekerja di bawah terik matahari atau sering berjemur di pantai.
Tidak heran bila bintik awal kanker kulit timbul di bagian tubuh yang terbuka seperti wajah, kepala,
tangan dan bagian yang banyak terpapar sinar matahari.Sinar Matahari tidak sepanjang hari
merusak kulit, sebelum pukul 09.00 pagi justru penting untuk tulang. Kita justru harus waspada pada
pancaran sinar yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 15.00, sebab disaat waktu tersebut sinar
matahari mengandung sinar UVyang dapat merusak kulit.

●BAHAYA SINAR UV PADA MATA


Radiasi sinar UV pada mata akan menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi pada lensa mata yang akan
menimbulkan kekeruhan pada lensa sehingga timbullah penyakit yang disebutkatarak, juga
kerusakan pada kornea dan retina.

E.TIPS MELINDUNGI TUBUH DARI SINAR UV

Berikut beberapa tips untuk perlindungan dari sinar UV :

➢Penggunaan sun protektor atau tabir surya dapat membantu untuk menghindari cahaya
berbahaya sebelum menembus ke kulit. Penggunaan tabir surya sebaiknya disesuaikan pada jenis
kulit dan seberapa sering kita berhadapan langsung dengan matahari. SPF (Sun Protection Factor),
satuan tabir surya lazim digunakan untuk menunjukkan berapalama kita bisa terpapar sinar matahari
tanpa kulit jadi terbakar, tersedia dari kadar 8, 15, 30,45, atau bahkan 60. Penghitungan SPF
disesuaikan dengan dosis minimal timbulnya eritema atau kemerahan. Kalau selama ini kita
menggunakan kacamata hitam untuk mencegah timbulnya kerutan di sudut mata dan pelengkap
fashion, kini bertambah lagi alasan mengapa kita wajib membawa benda yang satu itu.

➢Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kaca mata hitam atau sunglasses bermanfaat
bagi kesehatan mata antara lain membantu mengurangi cahaya menyilaukan yang masuk ke mata,
melindungi mata dari bahaya sinar ultraviolet, serta mengurangi kontras.

F.Cara Menghindari Pengaruh Buruk Sinar Ultraviolet

Beberapa cara yang dapat diambil untuk menghindari pengaruh buruk dari sinar ultraviolet
diantaranya adalah:
1. Menghindari sengatan langsung sinar matahari terutama pada saat matahari mencapai titik
kulminasi. Pada kondisi ini energi sinar ultraviolet B dipermukaan bumi mencapai puncaknya.
2. Melindungi kulit secara fisik, seperti menggunakan topi lebar, payung, atau pakaian.
3. Memakai tabir surya, sun block yang mengandung bahan yang menyerap, menghambur dan
memantulkan energi sinar matahari.

G.Jenis-jenis Sinar Ultraviolet

· Sinar UVA. Merupakan sekitar 95 persen dari semua energi ultraviolet. Sinar UVA tidak
menyebabkan kulit terbakar, namun dampaknya bisa berlangsung lama.

· Sinar UVB. Meninggalkan efek di atas lapisan kulit luar dan diduga sebagai penyebab utama
kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Paling banyak intensitasnya di tempat yang tinggi dan
di daerah yang semakin dekat garis khatulistiwa. Sinar ini penyebab rusaknya sistim imunitas tubuh.

· Sinar UVC. Merupakan sinar yang terkuat dan paling berbahaya. Tapi jangan khawatir, untuk
seseorang terkena sinar UVC ini sangat sedikit kemungkinannya. Karena biasanya langsung tersaring
lapisan ozon dan tidak mencapai permukaan bumi. Tapi, mengingat makin menipisnya lapisan ini,
Anda tentunya harus ekstra hati-hati.

http://ayumuliahati.blogspot.co.id/2014/08/sinar-ultraviolet.html

Seputar Pengertian Sinar ultra violet (UV) diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya
radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme. Radiasi ultraungu atau ultraviolet adalah radiasi
elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun
lebih panjang dari sinar-X yang kecil.

Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm) dan UV vakum (200–10
nm). Dalam pembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak
panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang"
atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-
10 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave). Istilah ultraviolet berarti "melebihi ungu" (dari bahasa
Latin ultra, "melebihi"), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari
cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat
melihat hingga mencapai "hampir UV". Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar
belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.

Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang sangat rendah, Selapis
kaca tipis pun sudah mampu menahan sebagian besar sinar UV. Oleh karena itu, sinar UV hanya
dapat efektif untuk mengendalikan mikroorganisme pada permukaan yang terpapar langsung oleh
sinar UV, atau mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan.
Absorbsi maksimal sinar UV di dalam sel terjadi pada asam nukleat, maka
diperkirakan mekanisme utama perusakan sel oleh sinar UV pada ribosom, sehingga
mengakibatkan terjadinya mutasi atau kematian sel.

Absorsi radiasi ultra violet menyebabkan modifikasi modifikasi kimiawi dari nucleoprotein serta
menimbulkan hubungan silang antara pasangan pasangan molekul timin.
Hubungan ini dapat menyebabkan salah baca dari genetic code yang akan
menghasilkan mutasi sehingga akan merusak atau memperlemah fungsi - fungsi
vital organisma dan kemudian akan membunuhnya, Orang orang yang bekerja dengan atau
dekat sumber sinar ultra violet harus memakai peralatan guna melindungi kornea terhadap iritasi atau
kerusakan yang mungkin bersifat permanent, misalnya kerusakan pada
ketunrnan ( mutasi gen ). Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memilih
lampu ultra violet ( germicidal ) yang menjamin para pekerja dari efek sinar ultra
violet yang merugikan dengan tidak menambah intensitas cahaya tapi efektif dapat membunuh
bakteri. Efektifitas sinar ultra violet terhadap daya bunuh bakteri dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya : luas ruangan, Intensitas cahaya yang digunakan, jarak sumber cahaya
terhadap bakteri, lama waktu penyinaran, jenis bakteri itu sendiri.
Sumber Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ultraungu

Artikel Pada Blog ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tentang Seputar Pengertian Sinar ultra
violet Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan
Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini.
Terima kasih atas perhatiannya.

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/04/seputar-pengertian-sinar-ultra-violet.html

Você também pode gostar