Você está na página 1de 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. AKTIVITAS FISIK

II.1.1. Definisi

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot

rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada

(kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit

kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara

global ( WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community Preventive

Services Web site, 2008).

II.1.2. Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan

Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap

kesehatan yaitu :

x Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan

darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain

x Berat badan terkendali

x Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

x Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional

x Lebih percaya diri

x Lebih bertenaga dan bugar


x Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik (Pusat

Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006 )

II.1.3. Tipe-tipe Aktivitas Fisik

Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk

mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

1. Ketahanan (endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-

paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih

bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan

selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

x Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja

kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti

di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah

x Lari ringan

x Berenang, senam

x Bermain tenis

x Berkebun dan kerja di taman.

2. Kelenturan (flexibility)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih

mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi

dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang

dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan

yang dapat dipilih seperti:


x Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau

sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari

tangan dan kaki

x Senam taichi, yoga

x Mencuci pakaian, mobil

x Mengepel lantai.

3. Kekuatan (strength)

Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh

dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan

mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan

terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka

aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih eperti:

x Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari

kecelakaan

x Naik turun tangga

x Angkat berat/beban

x Membawa belanjaan

x Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)

Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi

(pembakaran kalori), misalnya:

x Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)

x Berkebun (5,6 kkal/menit)

x Menyetrika (4,2 kkal/menit)


x Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)

x Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)

x Mencuci baju (3,56 kkal/menit)

x Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)

Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:

x Menyapu

x Mengepel

x Mencuci baju

x Menimba air

x Berkebun/bercocok tanam

x Membersihkan kamar mandi

x Mengangkat kayu atau memikul beban

x Mencangkul

x Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain:

x Jalan sehat dan jogging

x Bermain tenis

x Bermain bulu tangkis

x Sepakbola

x Senam aerobik

x Senam pernapasan

x Berenang

x Bermain bola basket

x Bermain voli
x Bersepeda

x Latihan beban: dumble dan modifikasi lain

x Mendaki gunung, dll (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan

RI 2006).

II.2. LANJUT USIA

II.2.1. Definisi

Lanjut usia adalah dimana individu yang berusia di atas 60 tahun yang pada

umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis,

psikologis, sosial, ekonomi. Sedangkan menurut United National (UN)

menyetujui bahwa usia 60 merupakan cuttof untuk usia tua pada populasi tua

(WHO,2010;Definition of an older or elderly person: Assosiasi Alzheimer

Indonesia).

Undang-undang Depkes RI , No. 4 tahun 1965 menjelaskan bahwa

seseorang dikatakan sebagai lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai

umur 55 tahun ke atas, tidak mampu mencari nafkah sendiri dan memenuhi

kebutuhan hidup sendiri dan juga menerima nafkah. Sedangkan WHO dalam

depkes RI mempunyai batasan usia lanjut sebagai berikut: middle / young

elderly usia antara 45-59 tahun, elderly usia antara 60-74 tahun, old usia antara

75-90 tahun dan dikatakan very old berusia di atas 90 tahun (Aging process

2010).

Você também pode gostar

  • Borang RS
    Borang RS
    Documento45 páginas
    Borang RS
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet TBC-2
    Leaflet TBC-2
    Documento2 páginas
    Leaflet TBC-2
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Borang Iship
    Borang Iship
    Documento7 páginas
    Borang Iship
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Surat Keterangan Medis
    Contoh Surat Keterangan Medis
    Documento2 páginas
    Contoh Surat Keterangan Medis
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Essay Masjid
    Essay Masjid
    Documento2 páginas
    Essay Masjid
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet TBC
    Leaflet TBC
    Documento2 páginas
    Leaflet TBC
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Anemia Arum DR Iqbal
    Anemia Arum DR Iqbal
    Documento17 páginas
    Anemia Arum DR Iqbal
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Trauma Medula Spinalis
    Trauma Medula Spinalis
    Documento22 páginas
    Trauma Medula Spinalis
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • IDAI
    IDAI
    Documento3 páginas
    IDAI
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Surat Keterangan Medis
    Contoh Surat Keterangan Medis
    Documento2 páginas
    Contoh Surat Keterangan Medis
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Printt LVH
    Printt LVH
    Documento8 páginas
    Printt LVH
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Presus Pinguekulitis
    Presus Pinguekulitis
    Documento10 páginas
    Presus Pinguekulitis
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações
  • Skizofrenia Tak Terinci
    Skizofrenia Tak Terinci
    Documento15 páginas
    Skizofrenia Tak Terinci
    Arum Pelangi
    Ainda não há avaliações