Você está na página 1de 26

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM OTOT

Dosen Pembimbing:
Endang Uji Wahyuni, S.KM., M.KM
Disusun Oleh:
Kelompok 2 (1 D4B)

Lulu Octavianingsih P21335118034


M Andzar Fauzan P21335118036
Salma Nurul Fitria P21335118057

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 2


Jl. HANG JEBAT /F3 KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN
Kata Pengantar

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah anatomi fisiologi mengenai “SISTEM OTOT” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti. Tugas ini telah diselesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada kedua Orang Tua,
Dosen, Teman-teman, dan segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian tugas ini.
Di luar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, Kami selaku penulis menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Jakarta, Februari 2019

Penulis
Pembahasan
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh kita agar dapat
bergerak. Otot adalah jaringan yang memiliki kemampuan khusus, yaitu berkontraksi; dengan
gerak terlaksana. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh kita agar
dapat bergerak. Disebut sebagai alat gerak aktif karena otot merupakan pendukung
keseluruhan gerak. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar
otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian
kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot
rangka.

Fungsi system otot:

 Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya
gravitasi.
 Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh normal
 Proses pencernaan. Pencernaan dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di
saluran pencernaan. Otot polos melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh
selama pencernaan. Otot-otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh
melalui buang air besar, atau muntah ketika sakit.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot:

 Kontrakstilitas. kemampuan otot untuk berkontraksi dan menegang, yang dapat


mengakibatkan otot memendek
 Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot
saat rileks.
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
 Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
meregang.

Struktur Otot

 Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang
menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa serabut-serabut simpai
yang putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau
simpai dari jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan
adakalanya menggandengkan sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.
 Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang
membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan oleh
jaringan ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam
perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak
tangan, fascia ini sangat padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia
plantaris.
 Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan unit
structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang
melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. besar dan jumlah jaringan
terutama jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setial 1 serat
otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot
yang berisi materi semicair disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam
unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.
 Endomisium, Struktur tenton dan otot saling berhubungan dan terkait. Jauh didalam otot
terdapat selubung yang sangat tipis dan menjaga serat otot yang paling dalam yang
terpisah satu sama lain disebut endomisium.
 Epimisium, adalah elastis berserat yang mengelilingi otot. Biasanya ada banyak faskula
otot yang membentuk otot tunggal.
 Miofilamen, merupakan benang-benang filamen halus yang berasal dari miofibril.
Terbagi atas dua macam miofilamen yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot
polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung dan otot lurik)

Sifat kerja otot


1. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak otot fleksor
sehingga bagian tubuh menekuk,
misalnya menekuknya lutut dan siku.
Sedangkan, ekstensi merupakan gerakan
otot ekstensor untuk meluruskan kembali
bagian tubuh yang telah ditekuk,
misalnya meluruskan kaki atau siku.

2. Abduksi dan Aduksi


Abduksi adalah gerakan anggota tubuh
menjauhi sumbu tubuh, misalnya
merentangkan tangan hingga sejajar
dengan bahu. Sedangkan, aduksi ialah
gerakan anggota tubuh mendekati sumbu
tubuh, misalnya menegapkan tangan
kembali setelah direntangkan.
3. Pronasi dan Supinasi
Pronasi adalah gerakan memutar telapak
tangan dan jari untuk menelungkup.
Sedangkan, supinasi adalah memutar
telapak tangan dan jari untuk
menengadah.

4. Depresi dan Elevasi


Elevasi merupakan gerak mengangkat,
sedangkan depresi merupakan gerak
menurunkan.

5. Inversi dan eversi


Inversi merupakan gerak memiringkan
(membuka) telapak kaki ke arah dalam
tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak
memiringkan (membuka) telapak kaki ke
arah luar
Macam-macam Otot Berdasarkan Bentuknya

a. Satu kepala, serabut-serabut otot sejajar (Musculus Fusiformis)


b. Dua kepala, serabut-serabut otot sejajar (Musculus Biceps)
c. Dua perut, serabut-serabut otot sejajar (Musculus Biventer)
d. Banyak kepala, otot pipih (Musculus Planus)
e. Otot berperut banyak dengan perpotong-perpotongan tendon (Musculus Intersectus)
f. Otot unipenatus (Musculus Semipennatus)
g. Otot bipentus (Musculus Bipennatus)
Jenis-jenis Otot
1. Otot Rangka
Otot rangka umumnya menempel pada rangka dan untuk pergerakan. Karena otot
rangka dapat dikendalikan dengan pilihan, diajuga disebut otot volunter Pergerakannya
diatur dari sel saraf motorik. Otot rangka menghasilkan gerakan, mempertahankan posisi
tubuh, dan menstabilisasi sendi. Mereka juga menghasilkan panas yang cukup dan oleh
karena itu membantu mempertahankan suhu tubuh.

Ciri-ciri otot rangka:


a. Otot rangka menempel ke tulang atau menutupi rangka
b. Bekerja di bawah kesadaran atau volunter
c. Memiliki banyak inti dan intinya terdapat di tepi (pinggir)
d. Reaksi terhadap rangsang cepat
e. Fibril-fibrilnya mempunyai jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop)dan
susunannya berselang-seling.
f. Sel-selnya berbentuk silindris tak bercabang
g. Cepat mengalami kelelahan
h. Otot yang terus dilatih akan membesar atau mengalami hipertrofi, sebaliknya jika otot
tidak digunakan untuk beraktivitas akan kisut atau mengalami atrofi
2. Otot Polos
Otot polos yang dibangun dari sel sel otot yang berbentuk gelondong dengan
kedua ujung meruncing serta mempunyai satu inti. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
ujung organ yang berongga seperti kandung kemih dan uterus, pada sistem respirasi,
reproduksi, pencernaan. Kontraksi dari otot polos memungkinan organ dalam untuk
melakukan fungsinya. Kontraksi dari otot lambung, memungkinkan lambung untuk
mencampur makanan padat menjadi pasta dan kemudian mendorongnya ke usus halus,
dimana pencernaan berlanjut.

Ciri-ciri otot polos:


a. Sebagian besar terdapat di organ dalam tubuh
b. Bekerja diluar kesadaran atau involunter
c. Intinya satu dan letaknya terdapat di tengah
d. Reaksi terhadap rangsang lambat
e. Tidak memiliki garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik
f. Bentuk otot polos seperti gelondong, Kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya
menggelembung
g. Bekerja terus menerus
3. Otot Jantung
Otot ini hanya terdapat pada jantung, dimana dia berfungsi memompa darah ke
seluruh tubuh. Bekerja terus menerus tanpa henti, tapi otot jantung juga memiliki saat
istirahat yaitu setiap berdenyut

Ciri-ciri otot jantung:


a. Terdapat di jantung
b. Bekerja diluar kesadaran atau involunter
c. Intinya satu dan letaknya terdapat di pusat sel
d. Reaksi terhadap rangsang lambat
e. Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas miofibril-miofibril yang
terlihat berdampingan
f. Memiliki jalur melintang gelap dan terang seperti otot lurik namun bentuknya silindris
bercabang tidak seperti otot lurik
g. Kontraksi terjadi teratur
h. Hubungan antara satu serabut dengan serabut yang lain melalui ujung nya disebut
sinsitium
Perbedaan otot lurik, otot polos, dan otot jantung

Otot Kerangka
1 Otot Bagian Kepala
Otot kepala dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu otot otot wajah dan otot pengunyah
Otot Otot Wajah

Sebagian dari otot-otot wajah dimasukkan secara langsung dalam jaringan lunak dari
kulit dan otot-otot lain dari wajah. Bila otot-otot wajah berkontraksi, mereka akan menarik
jaringan lunak. Akvitas otot ini bertanggung jawab untuk ekspresi wajah kita seperti tersenyum
dan cemberut.

Otot-otot wajah meliputi:

 Frontalis: frontalis adalah otot datar yang menutupi tulang frontal. Dia meluas dari
aponeurosis kranialis ke kulit dari alis mata. Kontraksi dari otot akan menaikkan alis mata,
memberikan anda tampilan orang terkejut. Otot ini juga mengerutkan kening anda.
 Orbicularis oculis: orbicularis oculi adalah otot sfingter yang melingkari mata. Sfingter
adalahotot berbentuk cincin yang mengendalikan ukuran bukaan. Kontraksi dari otot
menutup matadan membantu mengedipkan mata dengan singkat, menutup dan membuka
mata dan menutup mata sebagian
 Orbicularis oris: orbicularis oris adalah otot sfingter yang melingkari mulut. Kontraksi dari
ototini membantu menutup mulut, membentuk kata-kata, mengerutkan mulut. Dia kadang-
kadang disebut sebagai otot pencium.
 Buccinator: buccinator adalah otot yang masuk ke dalam orbicularis oris dan meratakan
pipi saat berkontraksi. Buccinator digunakan ketika bersiul dan memainkan terompet. Dia
kadang-kadang disebut otot peniup terompet. Buccinator juga diklasifikasikan sebagai otot
pengunyah karena saat kontraksi, dia membantu posisi makanan diantara gigi dalam proses
mengunyah.
 Zygomaticus: zygomaticus adalah otot senyum, yang meluas dari ujung mulut ke tulang
pipi.

Otot-otot pengunyah

Semua otot pengunyah dimasukkan dalam mandibula, tulang rahang bawah, dan
merupakan otot terkuat dalam tubuh.
Otot-otot pengunyah meliputi:

 Masseter: masseter adalah otot yang meluas dari processus zygomaticus dari tulang
temporaldi tengkorak ke mandibula. Kontraksi dari otot ini menutup rahang. Dia bertindak
secara sinergidengan otot temporalis untuk menutup rahang.
 Temporalis: temporalis adalah otot berbentuk kipas angin yang meluas dari bagian datar
daritulang temporal ke mandibula. Dia bekerja secara sinergis dengan otot-otot pengunyah
lain

2 Otot Leher

1. M. Sternocleidomastoideus

Origo : Caput medial : anterior incisura


jugularis sterni, anterior articulation
sternocalvicularis, Caput lateral : clavicula pars
sternalis.

Insersio : Permukaan lateral processus,


mastoideus dan linea nuchae suprema.

Inervasi : Spinal accessory (C2,3)

Fungsi : Rotasi kepala, Membantu mengangkat


cost
2. M. Platysma

Origo : Fascia profunda diatas M. pectoralis


major dan M. deltoideus.

Insersio : Corpus mandibulae dan sudut mulut.

Inervasi : Nervus Fasialis ( N. VII ).

Fungsi : Depresi mandibulae dan sudut mulut.

3. M. Scalenus Anterior Origo : Tuberculum anterior processus


transverses VC 3–6

Insersio : Tuberculum scaleni lisfranci costa.

Inervasi : Nervus C 4 – 7 dan plexus


brachialis.

Fungsi : Menarik costa I, Menekuk leher ke


latero anterior dan Menekuk leher ke anterior.

4. M. Scalenus Medius Origo : Tuberculum posterior processus


transverses VC 2 – 7 berjalan ke inferior dan
lateral
Insersio : Costa I dibelakang alcus subelavius.
Inervasi : Nervus C 4 – 7 dan plexus
brachialis.
Fungsi : Mengangkat costa I dan Menekuk
leher ke lateral costa I.
5. M. Scalenus Posterior

Origo : Processus transverses VC 5 – 6


berjalan kebawah dan anterior.

Insersio : Permukaan lateral costa 2

Inervasi : An.anterior rami primery C4 &


nervus muscularis C 3-4

Fungsi : Flexi leher, Membantu rotasi leher


dan kepala dan Mengangkat costa 1.

6. M. Sternothyroideus

Origo : Permukaan dalam manubrium sterni,


sisi kaudal M. Sternohyoideus.

Insersio : Permukaan luar lempeng kartilago


Thyroidea.

Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).

Fungsi : Mengangkat tenggorokan dan laring


dengan bantuan tidak langsung dari M.
Tirohyoideus.

7. M. Sternohyoideus

Origo : Sisi cranial tulang rawan iga pertama


dan manubrium sterni.

Insersio : Korpus hyoideum.

Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).

Fungsi : Mengokohkan tulang lidah untuk


membantu otot saat menelan.
3 Otot Lengan

 M. coracobrachialis dan M. Brachialis


a. M. coracobrachialis
yang terletak di ventral memiliki
origo di Proc. coracoideus dan
insertio di medial Humerus. Berbeda
dengan dua otot ventral lain pada
lengan atas, kerja M.
coracobrachialis terbatas pada sendi
bahu yang berperan pada gerakan
adduksi, rotasi medial, dan anteversi
tanpa pengaruh kuat pada gerakan-
gerakan lengan tersebut. Berorigo di
distal permukaan anterior Humerus,
b. M. Brachialis
berinsertio ke dalam kapsul sendi
dan Tuberositas ulnae. M. brachialis
secara eksklusif menyokong gerakan
fleksi Articulatio cubiti.
 M. biceps brachii
M. biceps brachii bekerja sebagai fleksor
paling penting pada articulatio cubiti dan
supinator lengan bawah paling kuat pada
posisi fleksi.
a. Caput brevis M. biceps brachii berorigo dari
Proc. cora-coideus dan memiliki fungsi yang
sama seperti M. coracobrachialis.
b. Caput longum berorigo dari Tuberculum
supraglenoidale Scapula dan berfungsi
sebagai abduktor lengan. Namun, kerja
paling penting adalah pada Articulatio
cubiti. Dengan insertio utamanya pada
Tuberositas radii,

 M.triceps brachii dan M. anconeus


M. triceps brachii terletak pada sisi dorsal
lengan atas. Caput longum-nya berorigo dari
Tuberculum infraglenoidale, sedangkan
Caput laterale dan Caput mediale memiliki
origo yang luas pada sisi dorsal Humerus.
Selain fungsi suportifnya pada adduksi dan
retro-versi articulatio humeri, M. triceps
brachii merupakan ekstensor articulatio
cubiti yang paling penting karena
insertionya pada Olec-ranon. Fungsi tersebut
didukung sampai tingkat tertentu oleh kerja
M. anconeus yang terbentang dari Condylus
lateralis humeri ke Olecranon dan sisi dorsal
Ulna
4 Otot Punggung

Otot punggung dibagi menjadi 3 bagian:


1. Otot yang ikut mengangkat lengan
a. M. Trapezius (otot kerudung)
Terdapat pada ruas-ruas tulang punggung yang berpangkal pada tulang kepala
belakang dengan fungsi menganggkat dan menarik sendi bahu.
b. M. Latisimus dorsi (otot punggung leher)
Berpanggal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi
tulang punggung dan iga III dibawah, gunannya menutupi ketiak bagian belakang,
menengahkan dan memutar tulang panggal lengan dalam
c. M. Rumboid (otot belah ketupat)
Berpanggal dari taju duri, dari tulang leher, ruas tulang punggung, dari sini menuju ke
pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakan tulang belikat keatas dan
ketengah.
2. Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakan tulang iga atau otot bantu pernafasan terdiri atas dua
otot:
a. M. Serattus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah) Gunanya menarik tulang
iga kebawah waktu bernafas.
b. M. Serattus posterior superior Gunanya menarik tulang iga keatas waktu bernafas.
3. Otot punggung sejati
a. M. Interspinalis tranpersi dan M. Semispinalis
Fungsinya untuk pergerakan tulang belakang
b. M. Sakrospinalis (efektor spina)
Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna verteberata dan pergerakan
dari ruas tulang belakang.
c. M. Quadratus lumborum
Terletak antara krista illiaka dan os kosta.
5 Otot dada dan perut
1. Otot dada
a. M. Pektoralis mayor (otot dada besar)
Fungsinya dapat memutar lengan kedalam dam menengahkan, menarik lengan
melalui dada dan merapatkan lengan kedalam

b. M. Pektoralis minor (otot dada kecil)


Fungsinya menaikan tulang belikat dan menekan bahu

c. M. Serattus anterior (otot gergaji depan)


Berpanggal diiga 1-9 dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak
menuju ke bawah.
d. M. Intercostalis Externus
Memiliki origo di tepi inferior tiapos costa sebelah lateral sulcus costa (kearah
inferior dan sternal) dan berfungsi Mengangkat costa keatas.

e. M. Intercostalis Internus
Origo pada margo inferior tiap os.costa dan Sebelah dalam dari sulcus costalis
(serabut kebawah medial). berungsi Menarik costa kebawah.

f. M. Trasvensus Thoracis
Origo pada bagian posterior processus xyphoideus dan ½ bagian inferior corpus sterni
berfungsi Menarik costa kebawah.
2. Otot perut

Ada empat kelompok utama otot perut yang digabungkan untuk benar-benar menutupi organ
internal:
a. Transversus abdominus
Lapisan otot terdalam. Peran utamanya adalah untuk menstabilkan trunk dan
menjaga tekanan perut internal.
b. Rektus abdominus
Tersampir antara tulang rusuk dan tulang kemaluan di bagian depan panggul. Otot
ini memiliki karakteristik benjolan atau tonjolan, ketika melakukan kontraksi,
yang umumnya disebut ‘six pack’. Fungsi utama dari abdominus rektus adalah
untuk bergerak tubuh antara tulang rusuk dan panggul.
c. Otot oblik eksternal
Otot ini adalah di setiap sisi abdominus rektus. Otot-otot oblik eksternal
memungkinkan trunk untuk memutar, tapi ke sisi berlawanan dari mana oblik
eksternal adalah kontraktor. Misalnya, kontrak miring eksternal yang tepat untuk
mengubah tubuh ke kiri.
d. Otot oblik internal
Otot ini mengapit abdominus rektus dan terletak di dalam tulang pinggulnya.
Mereka beroperasi dengan cara yang berlawanan dengan otot oblik eksternal.
Misalnya, memutar trunk ke kiri membutuhkan oblik internal sisi kiri dan oblik
eksternal sisi kanan berkontraksi bersama-sama.
6 Otot tungkai atas

Otot tungkai atas mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang
dibagi atas beberapa golongan yaitu:

1. Otot abduktor, yang terdiri dari:

a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam


b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya
menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan
otot yang terbesar terdiri dari:
a. Muskulus rektus femoris
b. Muskulus vastus lateralis eksternal
c. Muskulus vastus medialis internal
d. Muskulus vastus intermedial
e. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
 Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan
meluruskan tungkai bawah.
 Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan
tungkai bawah.
 Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat
bawah serta memutarkan ke dalam.
 Muskulus sartorius, otot penjahit. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada
waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan
ke luar.

7 Otot Tungkai Bawah

Otot Tungkai Bawah terdiri dari:

1. Tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki
sebelah tengah dan membengkokkan kaki.

2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari,
jari manis dan kelingking kaki.

3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki.

4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus).
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis,
uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya
membengkokkan empu kaki.

5. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara
tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di
sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.

6. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari
kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Daftar Pustaka

Setiadi. 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

https://akperkapuas.files.wordpress.com/2010/04/sistem-otot.pdf

https://edoc.site/makalah-struktur-dan-fungsi-otot-pdf-free.html

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran .

https://adhyraphysio.wordpress.com/materi/miologi/otot-leher/

Pearce, Evelyn C. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

https://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Struktur-Jenis-dan-Fungsi-Otot
adalah.html

Você também pode gostar