Você está na página 1de 15

MAKALAH SEJARAH

“ Indonesia Merdeka “

Guru Pembimbing : Aminah Candra Kasih, S.Pd

Di Susun Oleh :
1. Muhammad Rizky
2. Kanesya Dea Ananda
3. Arpan Saputra. H

SMA NEGERI 2 MUARO JAMBI


TAHUN PELAJARAN 201/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah tentang “Indonesia Merdeka (Peristiwa dari
Rengasdenglok hingga Pegangsaan Timur”. Dan tidak lupa Sholawat beserta
Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W.
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni
agama Islam.
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia, apa bila ada
kesalahan atau dari pembaca apa bila terdapat kesalahn dalam penulisan makalah
ini guna perbaikan dalam pembuatan makalh kami yang selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin ............ya rabbal ‘Alamin ...................

Jambi, 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I PNDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2


A. Dari Rengasdenglok hingga Pegangsaan Timur ................................ 3
B. Jepang Bertekuk Lutut ....................................................................... 3
C. Peristiwa Rengasdenglok ................................................................... 5
D. Perumusan Teks Proklamasi .............................................................. 5
E. Proklamasi Berkumandang ................................................................ 6
F. Dukugan dari Berbagai Lapisan ......................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 11


A. Kesimpulan ....................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai
puncaknya dengan pengucapan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia adalah Negara yang
baru lahir sehingga masih rentan dengan penjajahan bangsa asing maupun
pemberontakan bangsa sendiri. Agar kemerdekaan bangsa Indonesia bisa
bertahan, maka diperlukan suatu pemerintahan yang kokoh yang
mencerminkan jiwa, kepribadian bangsa Indonesia.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Demikian bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-undang Dasar
1945. Pernyataan itu merupakan reaksi terhadap kenyataan bahwa selama
berabad-abad bangsa Indonesia telah dijajah oleh bangsa asing, yang terakhir
adalah pendudukan tentara Jepang. Selama berabad-abad itu pula bangsa
Indonesia melakukan perlawanan dan perjuangan yang gigih tiada hentinya,
untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Maka dengan proklamasi kemerdekaan yang dinyatakan pada tanggal
17 Agustus 1945, terbentuklah Negara Indonesia. Metamorfosis bentuk
pemerintahan sejak Indonesia merdeka telah mencapai paripurna yang
ditetapkan bentuk Negara dan sistem pemerintahan Indonesia. Mengacu pada
UUD 1945, dapat diketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara kesatuan
yang berbentuk Republik dengan kedaulatan berada di tangan rakyat dan

1
2

dilaksanakan menurut UUD 1945. Hal ini sebagaimana tertera dalam UUD
1945 pasal I ayat 1 dan 2.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi persitiwa Rengasdenglok hingga ke
pegangsaan Timur ?
2. Apa sebab Jepang hingga bertekuk lutut ?
3. Bagaimana kisah persitiwa Rengasdenglok ?
4. Pada tanggal berapa teks proklamasi di rumuskan ?
5. Bagaimana cerita hari teks proklamasi dikumandangkan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dari Rengasdenglok Hingga Pegangsaan Timur


Perang Dunia II yang berkecamuk sejak tahun 1939 telah menyebabkan
kedua kelompok yakni Sekutu dan negara-negara fasis saling menyerang. Pada
tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledak kan di kota Hirosihma,
sementara pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakan di kota
Nagasaki. Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan
bangsa Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada
Sekutu, inilah yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui
pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI yang diketuai
oleh Ir. Sukarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 Jenderal Terauchi memanggil Sukarno,
Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.

B. Jepang Bertekuk Lutut


Sejak tahun 1943, Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak
wilayah Jepang jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa
dan Iwojima telah bobol dan diduduki Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan
Mariana pada tahun 1944.
Pada 7 Agustus 1945,BPUPKI diganti menjadi PPKI,diketuai oleh
Ir.Soekarno dan Moh.Hatta wakilnya.Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas
BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pada 9 Agustus 1945,Ir.Soekarno,Moh.Hatta dan Radjiman
Wedyodingrat diundang Jenderal Terauchi di Dalat,Vietnam untuk

3
4

menyampaikan berita kemerdekaan bangsa Indonesia pada 7 September 1945.


Namun,pada 6 dan 9 Agustus 1945,armada Sekutu menjatuhkan bom di
Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang mempercepat pemberian
kemerdekaan kepada Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.Pemboman kota
Hiroshima dan Nagasaki menurunkan moral,keyakinan,serta semangat juang
Jepang.Akhirnya,Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15
Agustus 1945.
Di atas kapal perang USS Missouri di Tokyo Bay, Jepang secara resmi
menyerah pada sekutu untuk mengakhiri Perang Dunia II. Angkatan Laut dan
Angkatan Darat Jepang telah dilumpuhkan. Blokade laut dan pengeboman kota
oleh sekutu telah menghancurkan perekonomian Jepang.
Pada akhir Juni, pasukan Amerika Serikat (AS) menguasai Okinawa,
sebuah pulau yang strategis tempat mereka bisa melakukan serangan ke pulau-
pulau utama Jepang. Jenderal Douglas MacArthur memimpin serangan yang
dinamai 'Operasi Olimpiade' tersebut pada November 1945.
Dilansir dari History, invasi AS ke Jepang menjadi invasi lautan paling
mengerikan sepanjang masa, bahkan lebih kejam dari invasi Normandia. Pada
16 Juli, AS diam-diam meledakkan bom atom pertama di dunia di gurun New
Mecixo.
Sepuluh hari kemudian, AS mengeluarkan Deklarasi Postdam yang
menuntut penyerahan tanpa syarat semua angkatan bersenjata Jepang. Jika
Jepang tidak patuh, AS mengancam akan memberikan kehancuran di tanah
Jepang.
Pada 28 Juli, Perdana Menteri Jepang Kantaro Suzuki memberi respons
dengan mengatakan kepada media jika Pemerintah Jepang tidak menghiraukan
ancaman sekutu. Presiden AS Harry Truman lalu memerintahkan pasukan
untuk melancarkan serangan.
Pada 6 Agustus, pesawat bomber B-29 Enola Gay menjatuhkan bom
atom di Kota Hiroshima di Jepang. Ledakan bom menewaskan sekitar 80 ribu
orang dan melukai ribuan orang lainnya.
5

Setelah serangan ke Hiroshima, satu faksi dewan perang Jepang


menawarkan agar pemerintah menerima Deklarasi Postdam. Namun sebagian
besar faksi menolak menyerah tanpa syarat.

C. Peristiwa Rengasdenglok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta
dari pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke
daerah Rengasdengklok,Jawa Barat.
Peristiwa pengamanan tersebut dilakukan pada 16 Agustus 1945,pukul
04.00 WIB.Untuk menghindari kecurigaan Jepang, orang yang membawa
Soekarno-Hatta adalah Shodanco Singgih,seorang daidan PETA di
Jakarta.Alasan pemilihan Rengasdengklok, karena perhitungan geografis dan
militer.Pertama,Rengasdengklok letaknya sangat terpencil,15 km dari jalan
raya Jakarta-Cirebon.Kedua,di Rengasdengklok terdapat kesatuan PETA
bersenjata yang cukup besar.Ketiga,penguasa dan rakyat di Rengasdengklok
umumnya anti-Jepang dan pro-kemerdekaan.Keempat,Rengasdengklok dapat
terawasi dari segala penjuru dan mendapat dukungan dari pejuang
sekitar,misalnya daidan Purwakarta sedia mengawasi gerakan Jepang dari
timur, pasukan PETA di Kedung Gede telah bersiap di sebelah selatan.
Soekarno-Hatta disambut baik oleh Shodanco Subeno dan
membicarakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.Setelah itu datang
Ahmad Subardjo bersama sekretaris pribadinya Sudiro pukul 17.30
WIB.Ahmad Subardjo memberitahukan kebenaran Jepang menyerah kepada
Sekutu. Mendengar itu Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

D. Perumusan Teks Proklamasi


Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta
rombongan berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul
23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung mengundang seluruh anggota PPKI untuk
rapat di Hotel Des Indes.Namun,
6

Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan


kegiatan apapun setelah pukul 21.00 WIB.Rapat pun dipindahkan ke rumah
Laksamana Tadashi Maeda di Jl.Imam Bonjol no.1 atau Miyokodori(Nassau
Boulevard).
Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan
Hatta. Pada dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok
pikiran.Pertama,pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan
nasibnya sendiri yang tertuang dalam kalimat pertama.Gagasan ini dari Ahmad
Soebardjo.Kedua,pernyataan pengalihan kekuasaan (Transfer of
Soveireignty).Gagasan ini dari Moh.Hatta.Soekarno menyuruh Sayuti Melik
mengeti ulng naskah proklamasi dengan beberapa perubahan seperti,kata
”tempoh” menjadi ”tempo”,kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi ”atas
nama bangsa Indonesia”.Perubahan terakhir pada penulisan
tanggal,”Djakarta,17-08-05” menjadi ”Djakarta,hari 17,boelan 8,tahoen
05”.Pada rapat ini golongan tua diwakili oleh Soekarno,Hatta dan Ahmad
Soebardjo sedangkan golongan muda diwakili oleh Sukarni,B.M Diah dan
Sudiro.

E. Proklamasi Berkumandang
Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di
Jl.Pegangsaan Timur No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo
untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon alat
pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan S.Suhud menyiapkan satu tiang
bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief Hendraningrat dan
Abdurrahman.
Menjelang pukul 10.00WIB,tokoh-tokoh pergerakan nasional telah
berdatangan di Jl. Pegangsaan Timur No.56 ,seperti dr.Buntara Martoatmojo,
Mr.A.A.Maramis, Mr.Latuharhary, Abikusno Tjorosujoso, Otto
Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratu Langie, K.H.Mas Mansur
,Mr.Sartono, Sayuti Melik, Pandu Kartawiguna, M.Tabrani, dr.Muwardi dan
A.G.Pringgodigdo.
7

Tepat pukul 10.00 WIB,17 Agustus 1945,yang bertepatan dengan bulan


Ramadhan,Soekarno didampingi oleh Moh.Hatta membacakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia,yang isinya sebagai berikut.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,hari 17,boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Setelah pembacaan proklamasi selesai,Latief Hendraningrat dan S.Suhud
mengibarkan bendera Merah Putih.Seluruh rakyat menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya.Upacara ditutup oleh Walikota Jakarta,Suwiryo.

F. Dukungan dari Berbagai Lapisan


Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia cepat bergema ke berbagai
daerah. Rakyat di Jakarta maupun di kota-kota lain menyambut dengan
antusias. Karena alat komunikasi yang terbatas, informasi ke daerah-daerah
tidak secepat di Jakarta. Saat tersiarnya berita tentang Proklamasi
Kemerdekaan, banyak rakyat Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta tidak
mempercayainya.
Pada tanggal 22 Agustus, Jepang akhirnya secara resmi mengumumkan
penyerahannya kepada Sekutu. Baru pada bulan September 1945, Proklamasi
diketahui di wilayah-wilayah yang terpencil. Keempat penguasa kerajaan yang
ada di Jawa Tengah menyatakan dukungan mereka kepada Republik, yaitu
Yogyakarta, Surakarta, Pakualaman, dan Mangkunegaran. Euforia revolusi
segera mulai melanda negeri ini, khususnya kaum muda yang merespon
kegairahan dan tantangan kemerdekaan. Para komandan pasukan Jepang di
daerah-daerah sering kali meninggalkan wilayah perkotaan dan menarik
mundur pasukan ke daerah pinggiran guna menghindari konfrontasi. Banyak
yang bijaksana memperbolehkan pemuda-pemuda Indonesia memperoleh
8

senjata. Antara tanggal 3-11 September, para pemuda di Jakarta mengambil


alih kekuasaan atas stasiun-stasiun kereta api, sistem listrik, dan stasiun
pemancar radio tanpa mendapat perlawanan dari pihak Jepang. Pada akhir
bulan September, instalasi-instalasi penting di Yogyakarta, Surakarta, Malang,
dan Bandung juga sudah berada di tangan para pemuda Indonesia.
Selain itu, juga terlihat adanya semangat revolusi di dalam kesusasteraan dan
kesenian. Surat-surat kabar dan majalah Republik bermunculan di berbagai
daerah, terutama di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta. Aktivitas kelompok
sastrawan yang bernama “Angkatan 45”, mengalami masa puncaknya pada
zaman revolusi. Lukisan-lukisan modern juga mulai berkembang pesat di era
revolusi. Banyak pemuda bergabung dengan badan-badan perjuangan.
Di Sumatera, mereka benar-benar memonopoli kekuasaan revolusioner.
Karena jumlah pemimpin nasionalis yang sudah mapan di sana hanya
segelintir, mereka ragu terhadap apa yang akan dilakukan. Para mantan prajurit
Peta dan Heiho membentuk kelompok-kelompok yang paling disiplin. Laskar
Masyumi dan Barisan Hizbullah, menerima banyak pejuang baru dan ikut
bergabung dalam kelompok-kelompok bersenjata Islam lainnya yang
umumnya disebut Barisan Sabilillah, yang kebanyakan dipimpin oleh para
Kiai.
Proklamasi kemerdekaan akan disebarluaskan melalui radio, tetapi
Jepang menentang upaya penyiaran tersebut, dan malah memerintahkan agar
para penyiar meralat berita Proklamasi sebagai sesuatu kekeliruan. Tampaknya
para penyiar tetap tidak mau memenuhi seruan pihak Jepang. Oleh karena itu,
pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancarnya disegel dan para pegawainya
dilarang masuk. Mereka kemudian membuat pemancar baru di Menteng 31. Di
samping melalui siaran radio, para wartawan juga menyebarluaskan berita
Proklamasi melalui media cetak, seperti surat kabar, selebaran, dan penerbitan-
penerbitan yang lain.
Pada tanggal 3 September 1945, para pemuda mengambil alih kereta api
termasuk bengkel di Manggarai. Tanggal 5 September 1945, Gedung Radio
Jakarta dapat dikuasai.Tanggal 11 September 1945, seluruh Jawatan Radio
9

berhasil dikuasai oleh Republik. Oleh karena itu, tanggal 11 September


dijadikan hari lahir Radio Republik Indonesia (RRI). Para pemuda
memprakarsai diadakannya rapat raksasa di Lapangan Ikada (sekarang Monas).
Rapat yang digagas oleh para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam
“Kesatuan van Aksi”, untuk melakukan rapat raksasa di lapangan Ikada, yang
semula digagas tanggal 17 September 1945, mundur menjadi 19 September
1945. Presiden Soekarno sudah dihubungi dan bersedia akan menyampaikan
pidato di dalam rapat raksasa pada tanggal 19 September 1945. Sejak pagi,
rakyat Jakarta sudah mulai berdatangan dan memenuhi Lapangan Ikada. Rapat
itu untuk memperingati sebulan kemerdekaan Indonesia.
Bermula dari ketidakpuasan rakyat terhadap sikap Jepang yang belum juga
mengakui Negara Republik Indonesia dan bahkan Jepang malah
mempertahankan status quo-nya dengan mengatasnamakan Sekutu. Kondisi itu
mendorong rakyat Indonesia yang baru saja merdeka, untuk segera membentuk
pemerintah yang baru dan mengambil langkah-langkah nyata. Ketidakpuasan
rakyat semakin bertambah ketika mengetahui pendaratan pasukan Sekutu
dibawah pimpinan Mayor Geenhalgh, di Kemayoran pada 8 September 1945.
Rakyat dari berbagai penjuru dengan tertib berdatangan ke Lapangan Ikada
dengan membawa poster dan bendera merah-putih. Mereka menuntut
kebulatan tekad untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Mereka juga bertekad
untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa kemerdekaan Indonesia
bukan atas bantuan Jepang, tetapi merupakan tekad seluruh rakyat Indonesia.
Melihat tekad rakyat yang menggelora dan tidak dapat dihalangi meskipun oleh
tentara Jepang sekalipun, pemerintah terdorong untuk mengadakan sidang
kabinet. Setelah itu, diputuskan Presiden Soekarno dan Moh. Hatta dan para
menteri untuk datang ke Lapangan Ikada. Pada kesempatan itu Soekarno
menyampaikan pidatonya yang disambut dengan gegap gempita oleh rakyat.
Rapat itu berlangsung tertib dan damai. Pada tanggal 19 Agustus 1945 itu juga
Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII telah mengirim kawat
ucapan selamat kepada Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta atas
berdirinya Negara Republik Indonesia dan atas terpilihnya dua tokoh tersebut
10

sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Ucapan selamat itu tersirat bahwa Sultan
Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengakui kemerdekaan RI dan siap
membantu mereka.
Kemudian, pagi itu sekitar pukul 10.00 tanggal 19 Agustus 1945 Sri
Sultan Hamengkubuwono IX mengundang kelompok-kelompok pemuda di
bangsal kepatihan.
Amanat Sri Paku Alam VIII sama dengan amanat Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Hanya saja kata‘Sri Sultan Hamengkubuwono IX’
diganti dengan ‘Sri Paku Alam VIII’ dan ‘Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat’
diganti dengan ‘Negeri Paku Alaman’. Sementara di Surabaya, memasuki
bulan September 1945, terjadi gerakan perebutan senjata di gudang Don Bosco.
Rakyat Surabaya juga merebut Markas Pertahanan Jepang di Jawa Timur, serta
pangkalan Angkatan Laut di Ujung sekaligus merebut pabrik-pabrik yang
tersebar di sana.
Orang-orang Inggris dan Belanda yang sebagian telah datang, langsung
berhubungan dengan Jepang. Mereka menginap di Hotel Yamato atau Hotel
Oranye pada zaman Belanda. Pada tanggal 19 September 1945, seorang
bernama Ploegman dibantu kawan-kawannya mengibarkan bendera Merah
Putih Biru di atas Hotel Yamato. Residen Sudirman segera memperingatkan
agar Ploegman dan kawan-kawannya menurunkan bendera tersebut.
Peringatan itu tidak mendapat tanggapan. Hal ini telah mendorong kemarahan
para pemuda Surabaya. Para pemuda Surabaya kemudian menyerbu Hotel
Yamato. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan
bendera Merah Putih Biru, kemudian merobek bagian warna birunya. Setelah
itu, bendera tersebut dikibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih. Dengan
berkibamya bendera Merah Putih maka dengan penuh semangat dan tetap
menjaga kewaspadaan, para pemuda itu satu per satu meninggalkan Hotel
Yamato.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan
kekalahan,banyak wilayah Jepang jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer
Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol dan diduduki Sekutu,kemudian
Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.
Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang
merahasiakannya.Berita tersebut kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir
melalui radio BBC. Syahrir kemudian beranggapan inilah saatnya
memerdekakan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-
Hatta dari pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh
tersebut ke daerah Rengasdengklok,Jawa Barat.
Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta
rombongan berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul
23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung mengundang seluruh anggota PPKI untuk
rapat di Hotel Des Indes.
Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di
Jl.Pegangsaan Timur No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo
untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon alat
pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan S.Suhud menyiapkan satu tiang
bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief Hendraningrat dan
Abdurrahman.

B. Saran
Menurut kami, pembelajaran seperti ini sebaiknya sering dilakukan
karena dengan melalui pembelajaran pembuatan makalah seperti ini dapat
meningkatkan kreativitas siswa dan juga siswa tersebut dapat menemukan
sendiri hal-hal yang belum ia ketahui.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nanang Ajim, “ Dari Rengasdenglok Hingga Pegangsaan Timur “ diakses pada 6


April 2019 melalui http://www.mikirbae.com/2016/07/dari-rengasdengklok-
hingga-pegangsaan.html
Fira Nursya’bani, “ Sejarah Hari ini: Jepang Bertekuk Lutut pada Amerika di PD II
“ diakses pada 6 April 2019 melalui https://www.republika.co.id
/berita/internasional/selarung-waktu/16/09/01/octsl2366-sejarah-hari-ini-
jepang-bertekuk-lutut-pada-amerika-di-pd-ii
Zainudin Zidane, “ Peristiwa Rengasdenglok” diakses pada 08 April 2019 melalui
https://lamosea.com/peristiwa-rengasdengklok/
Nilam Arifani. “ Proklamasi Berkumandang “ diakses pada 08 April 2019 melalui
https://nilamarifani15.wordpress.com/2018/09/09/proklamasi-
berkumandang-materi-kelas-x/
“Dukungan dari Berbagai Lapisan dari Peristiwa Rengasdenglok” diakses pada 09
April 2019 melalui https://kopigayo93.blogspot.com/2018/04/dukungan-
dari-berbagai-lapisan-dari.html

iii

Você também pode gostar