Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Semakin tinggi rasa kemandirian mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap
bantuan pihak ekstern (terutama pemerintah pusat dan provinsi) semakin rendah, dan demikian
pula sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan
PAD
Rasio Kemandirian = -------------------------------------------------------
Bantuan Pusat + Provinsi + Pinjaman
572.646.789.560.,11
untuk daerah sleman rasio kemandiriannyaadalah 1.499.148.394.633,56 𝑋100%= 38,10%
357,411,062,723.21
untuk daerah bantul rasio kemandiriannyaadalah : 31,617,962,800+
𝑋100%=11,51 %
Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan
Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai
minimal sebasar satu atau 100 persen. Namun demikian , semakin tinggi rasio efektivitas, maka
kemampuan daerah pun semakin baik. Guna memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektivitas
tersebut perlu dipersandingkan dengan rasio efisiensi yand dicapai pemerintah daerah.
Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja
Pemerintah Daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategori efisien, apabila rasio yang
dicapai kurang dari 1(satu) atau dibawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisien berarti kinerja
pemerintah semakin baik. Untuk itu, pemerintah daerah perlu menghitung secara cermat berapa
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterimanya
sehingga dapat diketahui apakah kegiatan pemungutan pendapatannya tersebut efisien atau tidak.
Hal tersebut perlu dilakukan karena meskipun pemerintah daerah berhasil merealisasikan
penerimaan pendapatan sesuai dengan target yang ditetapkan, namun keberhasilan tersebut
kurang memiliki arti apabila ternyata biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan target
573.337.599.560,11
untuk daerah sleman rasio efektivitasnya adalah 449.270.304.864,83 𝑋100% = 127,6%
357,411,062,723.21
untuk daerah bantul rasio efektivitasnya adalah 288,038,728,992.34 𝑋100% = 156,5%
berdasarkan kriteria kabupaten sleman memiliki kriteria sangat efektif dalam merealisasikan
pendapatan daerah yaitu sebesar 120% sementara kabupaten bantul sendiri melebihi kabupaten
sleman yaitu sebesar 156,5% dan tentusaja jauh lebih efektif dalam mengelola PAD
431.359.917.941,46
untuk daerah sleman rasio efisiensinya adalah 573.337.599.560,11 𝑋 100% = 75,2%
213,163,271,394.69
untuk daerah bantul rasio efisiensinya adalah 357,411,062,723.21 𝑋 100% = 59,6%
dari hasil perhitungan rasio tersebut dalam mengelola PAD pemerintah kabupaten
sleman cukup efektiv dan untuk kabupaten bantul sangat efisien karena kurang dari 60%
Rasio ini menggambarkan besarnya utang dengan pendapatan yang dimiliki. semakin besar rasio
ini maka kondisi keuangan sedikit kurang maksimal atau pendapatan tidak mampu
pendapatan transfer
rasio utang terhadap pendapatan : ------------------------------------------------- X 100%
total pendapatan
1.499.148.394.533,56
2.170.128.924.146,13
= 69,07 %
1520.105.21.302,31
= 69,07 %
4. Derajat desentralisasi
persentase dari pendapatan asli tanpa bantuan dari pemerintah pusat maupun
pendapatan lain-lain
PAD
derajat desentralisasi = --------------------------------------------
total penerimaan daerah
572.646.789.560.,11
untuk daerah sleman derajat desentralisasi sebesar =2.170.128.924.146,13 𝑋100% = 26,35%
357,411,062,723.21
untuk daerah sleman derajat desentralisasi sebesar = 𝑋100% = 23,48%
1520.105.21.302,31
persentase derajat desentralisasi kabupaten sleman lebih besar dari pada kabupaten
bantul, hal ini menunjukan bahwa kabupaten sleman memiliki pendapatan asli yang lebih besar
dari pada bantul sementara bantul lebih banya menerima pendapatan dari dana lain maupun