Você está na página 1de 3

PREEKLAMPSIA DAN

EKLAMPSIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman : 1-3

Standar Prosedur DIREKTUR RSPT


RS PRATAMA TALISAYAN
Operasional
KABUPATEN BERAU Drg.Nursyamsi
PenataTK.I/IIId
NIP.19770201.200501.2.001

PENGERTIAN Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria


dan keluhan nyeri kepala, nyeri epigastrium, dan gangguan
pandangan akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsia adalah masalah serius pada masa kehamilan akhir
yang ditandai dengan kejang tonik-klonik atau bahkan koma.
TUJUAN Mencegah terjadinya pre eklampsi berat dan eklampsia
sehingga dapat menekan angka kesakitan dan angka kematian
pada ibu dan anak

KEBIJAKAN Seluruh pelayanan keperawatan dan kebidanan di Instalasi


Rawat Bersalin berorientasi pada mutu dan keselamatan
pasien

PROSEDUR Penatalaksanaan konservatif pre eklampsia ringan


 Rawat inap di rumah sakit
 Bedrest dengan menurunkan aktifitas fisik
 Mengukur TD setiap 4 jam kecuali tengah malam dan
pagi hari
 Periksa laboratorium protein urin tiap dua hari,
hematokrit, hitung trombosit, kadar kreatinin, urat dan
fungsi hati tiap dua kali seminggu
 Evaluasi janin dengan USG (pada saat MRS dan
setelah itu dua minggu sekali )
 Keadaan janin dengan profil biofisika (NST dan
indeks cairan ketuban dua kali seminggu )
 Pemberian anti hipertensi Methyl Dopa dan Mefedifin
bila diastolic >90 , hindari pemberian diuretic
 Lahirkan bayi jika usia kehamilan cukup atau ketika
terdapat tanda- tanda ketidak stabilan ibu dan janin
Penatalaksanaan eklampsia berat
Harus mencakup terapi berikut secara bersamaan dan harus
segera dilahirkan
 Profilaksis kejang
 Terapi antihipertensi
 Diakhirinya kehamilan
Berikan dosis awal 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan
MgSO4 40 %) dan larutkan dengan 10 ml akuades,
berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20
menit (jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4/ 12,5 ml larutan MgSO4 40% IM di bokong
kiri dan kanan)
Dosis lanjutan, ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan
MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml RL / Ringer
Asetat, lalu berikan secara IV 28 tetes/menit selama 6
jam, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan
atau kejang berakhir (bila eklampsia)
Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi tekanan
darah, nadi, respirasi, refleks patella, dan jumlah urin
Bila frekuensi pernafasan <16 x/menit, dan / atau
tidak didapatkan refleks tendon patella, dan / atau
terdapat oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam),
segera hentikan pemberian MgSO4.
Jika terjadi depresi nafas, berikan Ca glukonas 1 g IV
(10 ml larutan 10%) bolus dalam 10 menit
Pantau dan nilai adanya perburukan preeklampsia.
Apabila terjadi eklampsia lakukan penilaian awal dan
tatalaksana kegawat daruratan. Berikan kembali
MgSO4 2 g IV perlahan (15-20 menit). Bila setelah
pemberian MgSO4 ulangan masih trdapat kejang,
dapat dipertimbangkan pemberian diazepam 10 mg IV
selama 2 menit.
Berikan anti hipertensi pada ibu dengan hipertensi
berat. Pilihan antihipertensi didasarkan pada
pengalaman dokter dan ketersediaan obat. (ibu yang
mendapat terapi antihipertensi dimasa antenatal
dianjurkan untuk melanjutkan terapi antihipertensi
hingga persalinan).
 Nifedipin: 10 mg per oral dan dapat diulangi setiap
30 menit (maksimal 120 mg/24 jam) sampai terjadi
penurunan MABP 20 %. Selanjutnya diberikan
dosis rumatan 3x10 mg (pemberian nifedipin tidak
boleh diberikan sub lingual).
 Nikardipine diberikan jika tekanan darah ≥ 180/110
mmHg/hipertensi emergensi dengan dosis 1 ampul
10 mg dalam larutan 50cc per jam atau 2 ampul 10
mg dalam larutan 100cc tetes /menit mikro drip.
Pelarut yang tidak dapat digunakan adalah RL dan
bikarbonat natrikus.

Lakukan pemeriksaan penunjang / laboratorium


Pertimbangan persalinan / terminasi kehamilan
 Pada ibu dengan eklampsia, bayi harus segera
dilahirkan dalam 12 jam sejak terjadi kejang
 Induksi persalinan dianjutkan bagi ibu dengan
preeklampsi berat dengan janin yang belum viabel
atau tidak akan viabel dalam 1-2 minggu.
 Pada ibu dengan preeklampsia berat, dimana janin
sudah viabel namun usia kehamilan belum mencapai
34 minggu, manajemen ekspektan dianjurkan, asalkan
tidak terdapat kontra indikasi. Lakukan pengawasan
ketat.
 Pada ibu dengan preeklampsia berat, dimana usia
kehamilan antara 34 dan 37 minggu, menejemen
ekspektan boleh dianjurkan, asalkan tidak terdapat
hipertensi yang tidak terkontrol, disfungsi organ ibu,
dan gawat janin. Lakukan pengawasan ketat
 Pada ibu dengan preeklampsia berat yang
kehamilannya sudah aterm, persalinan dini
dianjurkan.
Pada ibu dengan preeklapsia ringan atau hipertensi
gestasional ringan yang sudah aterm, induksi persalinan
dianjurkan
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin

REFERENSI

Você também pode gostar