Você está na página 1de 3

TATALAKSANA SYOK

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman : 1-3

Standar Prosedur DIREKTUR RSPT


RS PRATAMA TALISAYAN
KABUPATEN BERAU
Operasional
Drg.Nursyamsi
PenataTK.I/IIId
NIP.19770201.200501.2.001

PENGERTIAN Syok adalah suatu kondisi dimana terjadi kegagalan pada


sistem sirkulasi untuk memperahankan perfusi adekuat ke
organ-organ vital
TUJUAN Untuk mengatasi kegawatan dan komplikasi syok.
Mengurangi angka kematian akibat syok
KEBIJAKAN 1. Seluruh pelayanan keperawatan dan kebidanan di Instalasi
Rawat Bersalin berorientasi pada mutu dan keselamatan
pasien
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

PROSEDUR 1. Tatalaksana Umum


2. Carilah bantuan tenaga kesehatan lain
3. Pastikan jalan nafas bebas dan berikan oksigen
4. Miringkan ibu ke kiri
5. Hangatkan ibu
6. Pasang invus intravena (2 jalur bila mungkin) dengan
menggunakan jarum terbesar
7. Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9 %, atau RL) sebanyak
1 liter dengan cepat (15-20 menit)
8. Pasang kateter urun (Folley kateter)
9. Lanjutkan pemberian cairan sampai 2 liter dalam 1 jam
pertama, atau hingga 3 liter dalam 2-3 jam (pantau
kondisi ibu dan TTV). Lihat gambar pedoman resusitasi
cairan berdasarkan p
10. Cari penyebab syok dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang lebih lengkap secara simultan
a. Syok hemorargik
 Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab
syok, cari tahu dan atasi sumber perdarahan
 Transfusi darah jika Hb <7 g/dl atau secara klinis
ditemukan keadaan anemia berat
b. Syok septik
 Ambil sampel darah, urin, dan pus/nanah untuk
kultur mikroba lalu mulai terapi antibiotika sambil
menunggu hasil kultur
 Berikan kombinasi antibiotik kepada ibu sampai ibu
tidak demam selama 48 jam :
 Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
 Gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
 Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
c. Syok anafilatik
 Hentikan kontak dengan alergan yang dicurigai
 Koreksi hipotensi dengan resusitasi cairan yang
agresif
 Berikan terapi suportif dengan antihistamin
 Difenhidramin 25-50 mg IM / IV
 Penghambat reseptor H2 (ranitidine 1 mg/KgBB
IV)
 Kortikosteroid (metilprednisolon 1-2
mg/KgBB/hari, diberikan tiap 6 jam)
11. Pantau TTV dan kondisi ibu setiap 15 menit
12. Bila ibu sesak dan pipi membengkak, turunkan kecepatan
infus menjadi 0,5 ml/menit (8-10 tetes permenit), pantau
keseimbangan cairan
13. Tanda-tanda kondisi ibu stabil atau sudah ada perbaikan
adalah:
a. Tekanan darah sistolik >100mmHg
b. Denyut nadi <90 x/menit
c. Status mental membaik (gelisah berkurang)
d. Produksi urin >30 ml/jam
Setelah kehilangan cairan dikoreksi (frekuensi nadi < 100
kali per menit dan tekanan darah sistolik >100 mmHg),
pemberian infus dipertahankan dnegan kecepatan 500 ml tiap
3-4 jam
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin, IGD, Nifas

REFERENSI

Você também pode gostar