Você está na página 1de 14

ANGGARAN DASAR

ORGANISASI TEMAN SEDEKAH


BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1

(1) Organisasi ini bernama Teman Sedekah, yang disingkat TS


(2) Organisasi ini berbentuk Organisasi Kegiatan Sosial Kemanusiaan
(3) Organisasi ini biasa disingkat dengan nama OTS
(4) Organisasi Teman Sedekah ini dibentuk pada tanggal 25 Februari 2018, pada pukul
17.00 WIB
(5) Organisasi ini berkedudukan di Kota Lhokseumawe.

BAB II
DASAR-DASAR
Pasal 2

(1) OTS berdasarkan Al Quran dan Al Hadis,


(2) OTS juga berdasarkan AD/ART, Kode Etik, Disiplin Organisasi dan Peraturan lain yang
berlaku.
BAB III
KEKUASAAN TERTINGGI
Pasal 3

Kekuasaan tertinggi OTS ada di tangan anggota.

BAB IV
LAMBANG DAN ARTI LAMBANG LOGO
Pasal 4

OTS mempunyai logo yang terdiri dari beberapa lambang dan mempunyai arti sendiri :
a. Kata TEMAN SEDEKAH mempunyai arti untuk mengajak masyarakat dalam
membantu kegiatan sosial kemanusiaan,
b. Warna Dasar dari logo ialah cokelat muda bahwasanya melambangkan manusia
diciptakan oleh Allah SWT dari Tanah dan akan kembali ke Tanah,
c. Lingkaran Bulat melambangkan suatu wadah,
d. Tangan melambangkan memberi bantuan,
e. Shodaqoh Change The World mempunyai arti sedekah bisa mengubah dunia
menjadi lebih baik.
BAB V
TUJUAN, VISI DAN MISI
Pasal 5

OTS bertujuan :
a. memberikan bantuan untuk yang membutuhkan
b. mensatukan jiwa semangat persatuan,
c. mengamalkan sebagian rezekinya dan perbuatannya
d. mentuntaskan suatu hal atau permasalahannya dengan jalan musyawarah,
e. mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
f. mengagungkan Allah SWT,
g. meningkatkan mutu kualitas Sumber Daya Manusia.

Pasal 6
OTS bervisi :
Menjadi Organisasi Sosial Kemanusian yang mempunyai rasa kepedulian yang tinggi
terhadap sesama manusia untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.

Pasal 7
OTS bermisi :
a. Idealkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi,
b. Selalu membantu dan menolong sesama hidup,
c. Laksanakan Perintah Allah dan jauhi larangan-Nya,
d. Agungkan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa,
e. Musyawarahkan bersama-sama suatu hal atau masalah,
f. Lindungilah kaum yang lemah,
g. Optimalkan dan kembangkan jiwa Kesosialan dan Kemandirian,
h. Rehabilitasikan moral diri,
i. Amalkan dan berpedomanlah selalu pada Al Quran dan Al Hadis.
j. Mengorganisir dan mengelola segala potensi kerelawanan global sebagai modal
sosial untuk mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal,
nasional, regional, maupun global.

BAB VI
KODE ETIK OTS DAN KODE ETIK PENGURUS OTS
Pasal 8

(1) Kode Etik OTS merupakan etika keanggotaan yang menjadi landasan moral dan
pedoman tingkah laku yang dijunjung tinggi, diamalkan dan dijaga oleh setiap anggota
OTS,
(2) Setiap anggota OTS wajib memahami dan mengamalkan Kode Etik OTS,
(3) Kode Etik Pengurus OTS merupakan etika kepengurusan yang menjadi landasan moral
dan pedoman tingkah laku yang dijunjung tinggi, diamalkan dan dijaga oleh setiap
pengurus OTS,
(4) Setiap pengurus OTS wajib memahami dan mengamalkan Kode Etik Pengurus OTS,
(5) Kode Etik OTS dan Kode Etik Pengurus OTS tersebut diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain.
BAB VII
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 9
Yang menjadi anggota OTS adalah semua kalangan dan golongan atau masyarakat umum
yang beragama Islam maupun non muslim yang berkewarganegaraan Indonesia.

Pasal 10
Keanggotaan berakhir :
a. atas permintaan sendiri dengan syarat yang dapat dibenarkan,
b. karena diberhentikan dengan syarat yang dapat dibenarkan.

Pasal 11
(1) Setiap anggota berkewajiban :
a. menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi serta Kode Etik OTS,
b. mematuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-peraturan, dan
disiplin organisasi,
c. melaksanakan program organisasi secara aktif.
(2) Kewajiban-kewajiban anggota diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan lain.
Pasal 12
(1) Setiap anggota mempunyai :
a. hak bicara,
b. hak memilih dan dipilih,
c. hak membela diri,
d. hak memperoleh pembelaan dan perlindungan yang sama.
(2) Hak-hak anggota diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain.

BAB VIII
KINERJA, PERANGKAT, TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS OTS
Pasal 13

Masing-masing pengurus bidang bekerja sesuai tugas dan fungsinya dibantu oleh anggota
serta bertanggungjawab kepada Ketua umum.

Pasal 14
(1) Perangkat Kepengurusan OTS terdiri dari :
a. Pembina
1. Pembina
2. Wakil Pembina
b. Pimpinan
1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
c. Pengurus Umum
1. Sekretaris Umum
2. Bendahara Umum
d. Pengurus Bidang
a. Bidang Dalam Organisasi
b. Bidang Hubungan Masyarakat
c. Bidang Kaderisasi & Kesejahteraan Anggota
d. Bidang Sekretariat & Tata Usaha
e. Bidang Tata Organisasi & Pengembangan Organisasi
f. Bidang Agama & Sosial
g. Bidang Kewirausahaan.
h. Bidang Dokumentasi

(2) Tugas dan wewenang kepengurusan secara umum :


a. melaksanakan program kerja, APBO, dan AD/ART,
b. melaksanakan kepengurusan sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing,
c. mengawasi dan mengkoordinasi aktifitas OTS,
d. aktif dalam segala kegiatan OTS.
(3) Segala ketentuan pada masing-masing pengurus diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan lain.

BAB IX
BAHASA
Pasal 15

Di dalam forum, semua anggota menggunakan bahasa yang komunikatif dan sopan.

BAB X
FORUM ORGANISASI
Pasal 16
(1) Jenis Forum Organisasi terdiri dari :
a. Kongres AD/ART,
b. Rapat Anggota Tahunan (RAT),
c. Rapat Bulanan (Rabul),
d. Rapat Pengurus (Rapeng),
e. Rapat Panitia (Rapan),
f. Rapat Panitia Khusus (Rapansus) dan Pertemuan lain.
(2) Ketentuan mengenai fungsi masing-masing Forum Organisasi tersebut dalam ayat (1)
pasal ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain.

BAB XI
PERBENDAHARAAN
Pasal 17
(1) Sumber keuangan diperoleh dari :
a. Sumbangan Anggota
b. Sumbangan Masyarakat
c. Kewirausahaan
d. Usaha-usaha lain yang sah
e. Sumbangan Negara.
(2) Keuangan organisasi dikelola dengan sebaik-baiknya.
(3) Ketentuan mengenai perbendaharaan organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan lain.
BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
(1) Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga adalah wewenang seluruh
pengurus yang disetujui oleh Ketua Umum dan Pembina yang dilaksanakan 2 (dua) tahun
sekali.
(2) Kongres AD/ART sah dilaksanakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya terdapat Ketua
Umum/Wakil Ketua Umum dan Pengurus lain setidak-tidaknya 2 (dua) orang.
(3) Perubahan AD/ART harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah suara yang hadir.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 19
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain.
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : 26 Februari 2018 M.

PEMBINA & PIMPINAN


ORGANISASI KEAGAMAAN & SOSIAL
PERSATUAN REMAJA ISLAM BLORA

Pembina, Ketua Umum,

t. t. d. t. t. d.

xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI TEMAN SEDEKAH
BAB I
KODE ETIK OTS DAN KODE ETIK PENGURUS OTS
Pasal 1
Kode Etik Organisasi TEMAN SEDEKAH yaitu :
a. Berpedoman pada hukum-hukum Islam atau dasar-dasar OTS dalam kehidupan sehari-
hari,
b. Ikut mewujudkan Tujuan, Visi, dan Misi OTS,
c. Ikut membantu di dalam kinerja kepengurusan atau kepanitiaan,
d. Selalu aktif di segala kegiatan OTS,
e. Ikut berpartisipasi di dalam forum organisasi,
f. Saling menghormati sesama anggota dan selalu menghormati pengurus OTS,
g. Selalu ta’at terhadap peraturan yang berlaku dan kebijakan pengurus atau panitia,
h. Setia terhadap OTS,
i. tidak melakukan perbuatan politik negative dengan maksud dan tujuan yang tidak baik.
j. Selalu mengamalkan dan menjunjung tinggi Kode Etik OTS.

Pasal 2
Kode Etik Pengurus Organisasi Teman Sedekah yaitu :
a. Setia dan selalu menghormati terhadap sesama pengurus OTS,
b. Bekerja dengan tujuan peningkatan iman taqwa kepada Allah SWT,
c. Bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing,
d. Melaksanakan tugas dan wewenang dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung
jawab,
e. Selalu mengamalkan dan menjunjung tinggi Kode Etik Pengurus OTS.

BAB II
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 3
Tata cara penerimaan keanggotaan yaitu :
a. Calon anggota dapat mengajukan diri menjadi anggota baik berupa lisan maupun tulisan
kepada pengurus atau anggota lama OTS,
b. Pengurus meminta data valid dari calon anggota atau calon anggota memberikan data
valid atas dirinya kepada pengurus.
c. Pengurus melaporkan data valid calon anggota kepada Pengurus Umum atau Pimpinan.
d. Dalam data valid itu harus disebutkan antara lain :
- Nama lengkap
- Tempat, tanggal lahir
- Jenis kelamin
- Alamat
- Golongan darah
- Status Perkawinan
e. Keanggotaan disahkan dengan pemberian surat keanggotaan atau kartu keanggotaan
atau tanda keanggotaan lainnya oleh pengurus.
f. ketentuan lebih lanjut di ambil kebijakannya oleh pengurus OTS, dan peraturan lain.

Pasal 4
Tata cara berakhirnya keanggotaan yaitu:
a. Anggota mengajukan pemberhentian keanggotaan atas permintaan sendiri kepada
pengurus atau pengurus mengajukan pemberhentian keanggotaan kepada pimpinan
organisasi.
b. Setelah mendapatkan putusan pemberhentian keanggotaan dari berbagai pihak terkait
anggota yang berhenti atas permintaan sendiri diumumkan oleh anggota tersebut atau
karena diberhentikan diumumkan oleh pengurus di depan forum organisasi.
Pasal 5
Anggota mempunyai kewajiban untuk :
a. menaati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, peraturan serta ketentuan
organisasi.
b. Menjunjung tinggi Kode Etik OTS.
c. Mematuhi peraturan dan disiplin organisasi.
d. Melaksanakan program, tujuan, visi dan misi organisasi.
e. membayar uang iuran anggota dalam jangka waktu satu bulan sekali

Pasal 6
Anggota mempunyai hak :
a. Hak bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan,
b. Hak memilih dan dipilih, yaitu hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan pengurus
organisasi,
c. Hak membela diri, yaitu hak untuk menyampaikan pembelaan diri atas tindakan disiplin
organisasi yang dijatuhkan kepadanya atau atas pembatasan hak-hak keanggotaannya,
d. Hak memperoleh kesejahteraan, pembelaan, dan perlindungan yang sama.

BAB III
DISIPLIN ORGANISASI
Pasal 7
(1) Tindakan disiplin dapat dikenakan kepada anggota yang :
a. dianggap telah melanggar hukum dan ajaran Islam atau negara.
b. dianggap telah melanggar Kode Etik OTS atau Kode Etik Pengurus OTS, Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Disiplin Organisasi serta Peraturan lain.
c. tidak membayar uang iuran anggota selama 3 (tiga) bulan berturut-turut dengan
tidak ada alasan yang dapat dibenarkan oleh organisasi.
(2) Tindakan disiplin dapat berupa :
a. peringatan lisan atau tulisan,
b. pemberhentian sementara selaku pengurus organisasi,
c. pemberhentian selaku pengurus organisasi,
d. pemberhentian sementara sebagai anggota,
e. pemberhentian keanggotaan.
(3) Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, pengurus wajib mengadakan penyelidikan
dengan seksama.
(4) Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, anggota yang dianggap bersalah diberi
kesempatan membela diri dengan cukup dan disertai pembuktian yang sah.
BAB IV
PEMBINA ORGANISASI
Pasal 8
(1) Pembina dalam melakukan tugas dan wewenangnya dibantu oleh 1 (satu) orang Wakil
Pembina,
(2) Pembina/ Wakil Pembina berhak mengajukan rancangan AD/ART, APBO(Anggaran
Pendapatan Belanja Organisasi), dan Proja (Program Kerja),
(3) Pembina/ Wakil Pembina menetapkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga OTS,
(4) Pembina maupun Wakil Pembina dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh anggota
melalui Pimpinan Organisasi,
(5) Masa jabatan Pembina/ Wakil Pembina ditetapkan 2 (dua) tahun,
(6) Pembina/ Wakil Pembina masa jabatannya habis per 31 Maret.

Pasal 9
Pembina/ Wakil Pembina berakhir atas permintaan sendiri dengan alasan yang dapat
dibenarkan.
Pasal 10
Syarat-syarat menjadi Pembina/ Wakil Pembina :
a. Beragama Islam,
b. Telah dianggap mampu menjadi Pembina/ Wakil Pembina,
c. Telah berpengalaman di bidang ketataorganisasian,
d. Berdomisili di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.

Pasal 11

Tugas dan wewenang Pembina/ Wakil Pembina :


a. Membina dan menasihati pengurus atau anggota organisasi.
b. Mengambil keputusan dalam permasalahan yang sulit dipecahkan dengan titik berat
yang tinggi yang tidak dapat dipecahkan oleh Pimpinan Organisasi.
c. Melakukan pengawasan di segala bidang baik dalam kepengurusan maupun
keanggotaan dan kegiatan serta aktifitas organisasi.
d. Mengangkat Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum jika terjadi kekosongan kepemimpinan di
masa jabatan yang belum berakhir dengan memperhatikan seluruh pengurus selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari.
e. Memberhentikan Ketua umum/ wakil ketua umum jika memenuhi syarat pemberhentian
yang sesuai dengan memperhatikan seluruh pengurus.
f. Memilih Wakil Ketua Umum untuk menjadi Ketua Umum, apabila ada kekosongan jabatan
Ketua Umum dalam masa jabatan selambat-lambatnya 5 (lima) hari.
g. Memilih Wakil Ketua Umum dari 2 (dua) calon yang diajukan oleh Ketua Umum, apabila
ada kekosongan jabatan Wakil Ketua Umum dalam masa jabatan dengan memperhatikan
seluruh pengurus selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari.
BAB V
PIMPINAN ORGANISASI
Pasal 12
(1) Ketua Umum dalam melakukan tugas dan wewenangnya dibantu oleh 1 (satu) orang
Wakil Ketua Umum.
(2) Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum berhak mengajukan rancangan AD/ART, APBO, dan
Proja.
(3) Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum menetapkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga, Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (APBO), dan Program Kerja (Proja)
OTS.
(4) Ketua Umum maupun Wakil Ketua Umum dipilih oleh anggota melalui Pemilihan Ketua
Umum/ Wakil Ketua Umum (Pilketum/waketum) dan dijadikan Ketua Umum/ Wakil Ketua
Umum jika mendapatkan suara terbanyak.
(5) Ketua Umum diangkat serta diberhentikan oleh anggota melalui Pembina Organisasi.
(6) Calon Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum harus anggota organisasi yang telah menjadi
anggota sekurang-kurangnya enam bulan.
(7) Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum dipilih dalam satu pasangan dan sebelumnya
dilakukan terlebih dahulu penjaringan atau pengetesan bakal calon Ketua Umum/ Wakil
Ketua Umum yang diajukan oleh pengurus sebelumnya,
(8) Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum memegang jabatan selama 2 (dua) tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali menjabat dari jabatannya dan masa
jabatannya habis per 31 Maret.
Pasal 13
Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum berakhir :
a. atas permintaan sendiri dengan syarat yang dapat dibenarkan,
b. karena diberhentikan dengan syarat yang dapat dibenarkan.
Pasal 14
Syarat-syarat menjadi Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum :
a. Beragama Islam,
b. Telah dianggap mampu menjadi Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum,
c. Telah dipilih dalam Pilketum/waketum dan mendapatkan suara terbanyak,
d. Berdomisili di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.

Pasal 15
Tugas dan wewenang Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum :
a. Mengambil segala keputusan atau kebijakan serta mengendalikan kebijakan yang ada di
dalam organisasi dan sebagai pengambilan keputusan tertinggi di dalam organisasi dengan
titik berat yang dapat dipecahkan oleh Ketua Umum/Wakil Ketua Umum.
b. Mengkoordinasi seluruh kegiatan dan aktifitas organisasi.
c. Memimpin pengurus dan jalannya organisasi.
d. Mengangkat dan memberhentikan pengurus dan berkuasa penuh atas pemilihan
pengurus baru dalam masa jabatannya.
e. Mengajukan Wakil Ketua Umum sebanyak 2 (dua) calon yang diajukan kepada Pembina/
Wakil Pembina untuk disetujui apabila ada kekosongan jabatan Wakil Ketua Umum dalam
masa jabatan.
e. Memberikan tanda jasa atau tanda kehormatan kepada pengurus atau anggota atau
lainnya secara tidak wajib,
f. Mengendalikan secara keseluruhan yang berada di dalam organisasi.
g. Melakukan pengawasan mengenai seluruh aktifitas atau kegiatan organisasi.
BAB VI
PENGURUS UMUM
Pasal 16
(1) Pengurus Umum terdiri atas Sekretaris Umum dan Bendahara Umum yang mempunyai
tugas dan wewenang yang berbeda.
(2) Pengurus Umum diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum.
(3) Pengurus Umum memegang jabatan sesuai dengan masa jabatan Ketua Umum/ Wakil
Ketua Umum.
Pasal 17
Pengurus Umum berakhir :
a. atas permintaan sendiri dengan syarat yang dapat dibenarkan,
b. karena diberhentikan dengan syarat yang dapat dibenarkan.

Pasal 18
Syarat-syarat menjadi Pengurus Umum :
a. Beragama Islam,
b. Telah dianggap mampu menjadi Pengurus Umum,
c. Berpengalaman di bidang administrasi persuratan atau administrasi keuangan,
d. Berdomisili di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.

Pasal 19
Tugas dan wewenang Sekretaris Umum :
a. Mengendalikan dan mengawasi surat masuk dan surat keluar secara keseluruhan.
b. Sebagai wakil dari pimpinan di dalam bidang persuratan yang menjadi pusat surat masuk
dan surat keluar.
c. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap seluruh berkas-berkas atau segala
arsip-arsip persuratan pengurus di segala bidang.
d. Melakukan pengkajian di dalam surat-menyurat.
e. Membuat laporan kepada Ketua Umum mengenai segala surat menyurat dan yang
mencakup tugas sekretaris lainnya.
f. Sebagai notulen pada suatu kegiatan atau aktifitas yang bersifat menyeluruh di dalam
organisasi.
g. Membuat administrasi persuratan yang bersifat menyeluruh di dalam organisasi.

Pasal 20
Tugas dan wewenang Bendahara Umum :
a. Mengendalikan dan mengawasi jalannya kesesuaian Anggaran Pendapatan Belanja
Organisasi (APBO) di dalam organisasi dan segala administrasi keuangan,
b. Sebagai wakil dari pimpinan di dalam bidang administrasi keuangan organisasi dan
penggerak jalannya Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (APBO),
c. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap seluruh berkas-berkas atau arsip-arsip
pengurus mengenai jalannya Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (APBO) dan
administrasi keuangan.
d. Melakukan pengkajian dalam bidang Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (APBO),
dan administrasi keuangan,
e. Menginventarisasikan keuangan organisasi,
f. Membuat laporan kepada Ketua Umum mengenai jalannya Anggaran Pendapatan
Belanja Organisasi (APBO), administrasi keuangan dan yang mencakup tugas bendahara
lainnya.
g. Melaksanakan RAT dengan pembahasan APBO setiap tahun untuk membentuk sistem
keuangan yang mapan,
h. Sebagai pusat keuangan organisasi dan sebagai pengendali masuk dan keluarnya
keuangan.

BAB VII
PENGURUS BIDANG
Pasal 21
(1) Pengurus Bidang terdiri atas Ketua Bidang dan Staf-Staf Bidang yang lain yang
mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda.
(2) Pengurus Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum,
(3) Pengurus Bidang memegang jabatan sesuai dengan masa jabatan Ketua Umum/ Wakil
Ketua Umum.
Pasal 22
Pengurus Bidang berakhir :
a. atas permintaan sendiri dengan syarat yang dapat dibenarkan,
b. karena diberhentikan dengan syarat yang dapat dibenarkan.
Pasal 23
Syarat-syarat menjadi Pengurus Bidang
a. Beragama Islam,
b. Telah dianggap mampu menjadi Pengurus Bidang,
c. Berdomisili di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.
Pasal 24
Tugas dan wewenang Bidang Dalam Organisasi :
a. Membentuk dan melaksanakan Musyawarah Program Kerja (Proja) Organisasi.
b. Melaksanakan seluruh Program Kerja (Proja)yang telah ditetapkan.
c. Mengawasi dan meninjau jalannya program-program terhadap seluruh pengurus
organisasi.
d. Mengkoordinasi seluruh kegiatan atau aktifitas organisasi.
e. Ikut melaksanakan semua kegiatan yang tercakup di dalam Program Kerja (Proja).
f. Sebagai Pengurus Bidang yang dilewati seluruh administrasi yang mencakup segala
bidang yang bersifat intern sebelum dilaporkan ke Pimpinan.
Pasal 25
Tugas dan wewenang Bidang Hubungan Masyarakat :
a. Membina kemitraan kepada organisasi lain atau masyarakat.
b. Melaksanakan kegiatan organisasi yang sifatnya ekstern.
c. Selalu menjaga citra nama baik organisasi di masyarakat.
d. Ikut campur dalam semua kegiatan yang dilaksanakan Pengurus Bidang yang sifatnya
berhubungan dengan masyarakat.
e. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang bersifat ekstern.
f. Sebagai Pengurus Bidang yang dilewati seluruh administrasi yang mencakup segala
bidang yang bersifat ekstern sebelum dilaporkan ke Pimpinan,
g. Mendokumentasi seluruh kegiatan organisasi,
h. Mendayagunakan seluruh alat komunikasi dan informasi organisasi.
Pasal 26
Tugas dan wewenang Bidang Kaderisasi dan Kesejahteraan Anggota :
a. Melaksanakan penerimaan dan berakhirnya keanggotaan,
b. Melengkapi dan mengurus seluruh komponen-komponen atau segala administrasi yang
terkait dengan keanggotaan.
c. Ikut serta dalam pelaksanaan Pembentukan Program Kerja (Proja)
d. Melaksanakan kegiatan yang sifatnya mencari kader baru.
e. Mengawasi dan melaporkan kinerja pengurus,
f. Melaksanakan pengajuan kebijakan yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan anggota.
g. Meningkatkan kesejahteraan anggota melalui beberapa program yang bermutu.
Pasal 27
Tugas dan wewenang Bidang Sekretariat dan Tata Usaha :
a. Menatausahakan seluruh administrasi baik persuratan maupun keuangan.
b. Membuat semua administrasi baik persuratan maupun keuangan.
c. Membagikan seluruh administrasi persuratan maupun keuangan sesuai dengan isi dan
maksud administrasi tersebut kepada pihak terkait.
d. Pusat penyimpanan berkas-berkas administrasi organisasi,
e. Sebagai Pengurus Bidang yang dilewati Administrasi persuratan baik dari dalam
organisasi maupun luar organisasi yang mencakup segala bidang sebelum dilaporkan ke
Pimpinan.
f. Sebagai Pengurus yang mengajukan seluruh administrasi ke tingkat atas.
Pasal 28
Tugas dan wewenang Bidang Tata Organisasi dan Pengembangan Organisasi :
a. Melaksanakan Program Kerja (Proja),
b. Merencanakan dan melaksanakan forum organisasi,
c. Melakukan pengembangan di segala bidang,
d. Melaksanakan penataan segala sistem keorganisasian,
e. Mengawasi segala administrasi di dalam organisasi,
f. Melaksanakan Kongres Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga,
g. Membentuk peraturan-peraturan yang sifatnya diperlukan.
h. Mengawasi dan melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku.
i. Membantu dan mengawasi kinerja pengurus dalam segala bidang.
Pasal 29
Tugas dan wewenang Bidang Agama dan Sosial :
a. Melaksanakan bertanggung jawab dalam kegiatan yang berbasis keagamaan dan sosial,
b. Memecahkan masalah berdasarkan hukum Islam,
c. Mengawasi kegiatan dan melaporkan kegiatan yang menyalahi hukum Islam,
d. Membina kerukunan di dalam maupun di luar organisasi,
e. Membantu kinerja pengurus yang berbasis keagamaan dan sosial,
f. Melaksanakan kinerja agama dan sosial yang lain.
Pasal 30
Tugas dan wewenang Bidang Kewirausahaan :
a. Melaksanakan kegiatan berwirausaha yang berguna untuk meningkatkan pemasukan
organisasi,
b. Meningkatkan tingkat pendapatan organisasi,
c. Melaksanakan usaha-usaha lain yang sah yang dapat meningkatkan tingkat pendapatan,
d. Bertanggung jawab dan melaporkan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
kewirausahaan.
Pasal 31
Tugas dan wewenang Bidang Dokumentasi ;
a. mendokumentasikan segala kegiatan OTS baik berupa foto maupun video
b. mempublikasikan hasil kerja dokumentasi di media sosial

BAB VIII
FORUM ORGANISASI
Pasal 32
Fungsi masing-masing forum :
a. Kongres AD/ART :
1. Membentuk atau menyempurnakan AD/ART,
2. Menampung aspirasi anggota di dalam AD/ART,
3. Menetapkan AD/ART.
b. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
1. Melaporkan seluruh administrasi kegiatan satu tahun penuh,
2. Mengumpulkan semua anggota,
3. Melantik pimpinan baru atau serah terima jabatan (dua tahun sekali).
4. Membentuk dan menetapkan APBO,
5. Mengkoordinasi keuangan dalam segala kegiatan.
6. Membentuk dan menetapkan Proja,
7. Mengkoordinasi program kerja atau kegiatan.
c. Rapat Bulanan (Rabul)
1. Mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan musyawarah,
2. Mengetahui kondisi organisasi tiap bulan,
3. Menampung aspirasi anggota untuk meningkatkan kesejahteraan.
d. Rapat Pengurus (Rapeng)
1. Mengkoordinasi kinerja pengurus,
2. Memeriksa hasil kinerja pengurus,
3. Menyelesaikan permasalahan kepengurusan.
e. Rapat Panitia (Rapan) dan Rapat Panitia Khusus (Rapansus)
1. Mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan,
2. Memecahkan masalah yang dihadapi,
3. Mengkoordinasikan kinerja panitia.
f. Pertemuan lain akan diatur kemudian.
BAB IX
PERBENDAHARAAN
Pasal 33
(1) Setiap anggota wajib membayar iuran anggota sebesar Rp 10.000,00 per bulan,
(2) Sumbangan anggota berasal dari pembayaran anggota secara ikhlas,
(3) Pengumpulan uang iuran atau sumbangan diserahkan kepada Bendahara Umum,
(4) Pembayaran keuangan lain akan diatur kemudian.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 34
Semua pengurus dan anggota wajib melakukan penyesuaian dengan isi dan materi
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
berlakunya AD/ART ini.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 35
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut
dalam peraturan lain.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kota Lhokseumawe

Pada tanggal : 26 Februari 2018 M.

PEMBINA & PIMPINAN

ORGANISASI TEMAN SEDEKAH

Pembina, Ketua Umum,

t. t. d. t. t. d.

XXXXXXXX XXXXXXXXXXX

Você também pode gostar