Você está na página 1de 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu
bidang profesi, mempunyai peranan yang sangat vital didalam proses belajar
mengajar untuk membawa anak didiknya kepada kedewasaan dalam arti yang
sangat luas. Bahkan boleh dikatakan bahwa keberhasilan suatu proses belajar
mengajar ini 60% terletak di tangan guru.
Proses belajar mengajar yang di babaki oleh guru tidak akan pernah
tenggelam atau di gantikan oleh alat atau lainnya. Di zaman modern yang di
tandai oleh kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi telah merambah seluruh
sektor kehidupan selain dari pada itu, pendidikan yang hanya menggunakan
metode-metode lama yang mana guru hanya menerangkan dan memberi tugas
kepada siswa, yang membuat siswa bosan, akirnya proses belajar mengajar
menjadi tidak menarik dan membosankan, yang akhirnya tidak ada kemajuan
di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya model-model
pembelajaran yang di jadikan pedoman untuk guru agar proses nelajar
mengajar lebih menarik yang nantinya mampu membentuk anak didiknya
karena kedewasaan seperti yang diharapkan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran time token ?
2. Apa ciri-ciri model pembelajaran time token ?
3. Apa manfaat model pembelajaran time token ?
4. Bagaimana sintak / langka model pembelajaran time token ?
5. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran time token ?

1
C. Tujuan
1. Untuk memngetahui apa yang dimaksut dengan model pembelajaran time
token
2. Untuk mengetahui ciri-ciri model pembelajaran time token
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari model pembelajaran time token
4. Untuk mengetahui sintak/ langkah model pembelajaran time token
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran time
token

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran time token (Arrends 1998)


Terdapat perbagai macam model pembelajaran untuk membelajarkan
siswa sesuai dengan cara atau gaya belajar belajar mereka masing-masing agar
tujuan pembelajaran dapat dipakai dengan optimal. Dalam prakteknya, seorang
pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat
untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model
pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi itu sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang dapat di pilih dan dijadikan artenative
adalah model pembelajaran Time Token. Berikut ini merupakan kajian yang
mengemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks
(prosedur) yang sifatnya prinsip dan modifikasinya diserahkan kepada guru
untuk melakukan penyesuian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Menurut Julie, model pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
guru untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka
sehingga tujuan pembelajaran untuk memperoleh perubahan perilaku secara
keseluruhan.
Nurfaih, Siti mengemukakan bahwa model pembelajaran Time Token
merupakan tipe dari pendekatan struktural dari beberapa model pembelajaran
kooperatif, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut. Sejalan dengan itu Syarif Fauzan
mengemukakan bahwa model pembelajaran Time Token merupakan salah satu
contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang dimokratis di sekolah. Proses
pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa
sebagai subyek. Mereka harus mengalami sebuah perubahan kearah yang lebih
positif. Dari yang tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi paham,

3
dan dari tidak tahu menjadi tahu disepanjang proses belajar itu, aktivitas siswa
menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara
aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama
terhadap permasalahan yang ditemui.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Time Token adalah suatu model pembelajaran guru dengan menggunakan
pembelajaran secara kooperatif. Yang mana secara tekniknya dapat membantu
siswanya belajar disetiap mata pelajaran dimana siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil, saling membantu belajar satu sama lainnya dengan
beranggotakan 2-6 siswa atau lebih dengan memberikan kupon bicara pada
siswa dimasing-masing kelompok, patokan bicara disini adalah bicara sesuai
dengan materi yang dibahas atau mempresentasikan materi, bukan bicara yang
asal-asalan yang tidak ada hubungannya dengan materi. Kemudian secara acak
guru menunjuk salah satu dari kelompok untuk menjawap pertannyaan atau
mempresentasikan didepan kelas, dengan menggunakan kupon bicara tersebut.
Dengan demikian Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan
keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam
sama sekali, yang mampu menciptakan proses pembelajaran aktif.
Model pembelajaran Time Token (Arends, 1998) merupakan model
pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi
mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam menyampaikan
pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain.
Model ini memiliki struktuk pengajaran yang sanggat cocok digunakan untuk
mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi
pembicaraan atau siswa diam sama sekali.
Pemilihan materi yang sesuai untuk model pembelajaran Time Token
adalah materi yang lebih menekankan pada penyampaian pendapat siswa
dalam berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan model pembelajaran
ini lebih menekankan pada keatifan siswa dalam mengutarakan pendapatnya
mengenai suatu masalah yang muncul. Pemahaman tentang materi oleh siswa
dalam model ini sanggat diutamakan terutama dalam bentuk diskusi yang

4
kebanyakan pendapatnya harus memiliki dasar yang kuat untuk sebuah
argumaent.
B. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Time Token
Nurfaih, Siti pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Time
Token dapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa berkerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
3. Membgi tugas dan tanggung jawab bersama.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu
5. Pemberian kupon bicara pada setiap siswa.

Berdasarkan kutipan diatas, maka suatu pembelajaran yang digunakan


model pembelajaran Time Token ditntukan dengan adanya pembagian kelas
menjadi kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok-kelompok tersebut
terdapat keragaman pada aspek kemampuan akademik, sehingga siswa dengan
daya serat terhadap materi yang rendah dapat dibantuh oleh temannya yang
lebih menguasai. Pemberian kupon pada siswa disetiap kelompok, dengan
secara acak guru menyuruh salah satuh kelompok untuk menjawab
pertannyaan dari guru tersebut. Ini memungkinkan siswa dapat siap semua, dan
dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. Kelompok-kelompok kecil
tersebut juga harus benar-benar melakukan aktivitas belajar secara kooperatif
yang berarti siswa tidak menuntaskan suatu materi dengan beajar individu
melainkan belajar bersama, saling membantu, dan bertukar pikiran, dengan
siswa lainnya.

C. Manfaat Model Pembelajaran Time Token

5
Model pembelajaran time token merupkan salah satu model pembelajaran
yang juga menerapkan unsur-unsur dasar pembelajaran yang bersifat
kooperatif. Menurut Wena, M. (2009:190-192) mengemukakan manfaat yang
dapat diambil dari model time token adalah:
1. Mengembangkan keterampilan sos ial agar siswa tidak mendominasi
pembicaraan atau diam sama sekali. Di mana dalam pembelajaran ini,
siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pembicaraan atau membaca
teks informasi, sementara yang lain tidak hanya sekedar mendengarkan
melainkan mendengarkan yang penuh kosentarasi (menyimak) dan
menulis item-item penting dari penyampaian pembicaraan atau pembacaan
teks informasi temannya.
2. Saling ketergantungan positif (positive interdependence), dalam hal ini
ketergantungan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, ketergantungan
dalam menyelesaikan tugas, ketergantungan bahan atau sumber belajar,
dan ketergantungan peran.
3. Interaksi tatap muka (face to face interaction), dimana siswa belajar untuk
tidak canggung dan tampil percaya diri dihadapan khalayak ramai,
sehingga menjadi bekal dalam interaksi sosial dimasa datang.
4. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi, kelompok untuk
keterampilan social yang sengaja diajarkan (use of collarative/social skill).
Dimana dalam pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil, maka setiap
anggota harus belajar dan menyumbangkan kemampuan terbaiknya demi
keberhasilan kelompoknya.
D. Sintak/Langka Model Pembelajaran Time Token
Adapun sintak dari model pembelajaran time token adalah sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD
2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative
learning/CL.
Cooperative learning itu sendiri merupakan pembelajaran yang sesuai
dengan citra manusia sebagai mahluk sosial yang penuh ketergantungan
dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,

6
pemberian tugas dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu,
belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk
saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab.
Kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk berkerjasama
saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau
inquiri dengan anggota kelompok 2-6 orang siswa.
3. Guru memberi tugas pada siswa
4. Guru memberih sejumlah kupon berbicara dengan waktu lebih kurang 30
detik perkupon pada setiap siswa (waktu bisa disesuaikan berdarkan
keadaan yang ada).
5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum
berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon.
Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa
yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih
memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian
seterusnya hingga semua anak menyampaikan pendapatnya.
6. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.
E. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Time Token
1. Kelebihan model pembelajaran time token adalah:
a. Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya
b. Siswa tidak mendominsi pembicaraan atau diam sama sekali
c. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran
d. Meningkatkan kempuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara)
e. Melatih siswa untuk mungungkapkan pendapatnya
f. Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan,
berbagi, memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik
g. Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat ornag lain
h. Guru dapat berperan untuk mengajar siswa mencari solusi bersama
terhadap permasalahan yang ditemui
i. Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
2. Kekurangan dari model pembelajaran time token adalah:

7
a. Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja
b. Tidak bisah digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak
c. Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses
pembelajaran, karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai
jumlah kupon yang dimilikinya
d. Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan
pendapatnya karena waktu yang diberikan terbatas

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran time token adalah model pembelajaran kooperatif
yang menanamkan rasa tanggung jawab disetiap masing-masing siswa pada
kelompoknya dimana dalam model pembelajaran ini dengan langkah-langkah
seperti ini:
1. Kondisikan kelas unuk melaksanakan diskusi
2. Setiap siswa diberikan kupon berbicara dengan waktu lebih kurang 30
detik, setiap siswa diberi 3 buah kupon sesuai dengan waktu dan keadaan
3. Bilah telah selesai berbicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan,
setiap kali berbicara satu kupon
4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh berbicara lagi, sedangkan
siswa yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis. Dan
seterusnya.

Menuntut siswa untuk belajar berbicara dan tidak saling menggantungkan


pada orang lain. Karena setiap siswanya punya hak untuk bicara. Lebih
jelasnya model pembelajaran time token adalah salah satu pendekatan
struktural dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan meningkatkan perolehan hasil akademik.

B. Saran
Semoga dengan banyaknya model pembelajaran yang semakin
berkembang saat ini para guru akan biasa menerapkannya pada proses
pembelajaran dikelas.agar pendidikan di Indonesia semakin maju dan mampu
bersaing dengan negara-negara lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Hanzah Sutikno. 2010. Metode-Metode Pembelajaran Dalam Teknologi


pendidikan Dalam Kaitan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informadi dan
Komunikadi. Program pasca Sarjana. Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya.
(Terhubung Berkala). Tersedia di
alamat:http://www.scribd.com/doc/38189110/42/Time-Toke, 11 Maret
2017.
2. Shonimin, Aris. 2014. 68 Model pembelajaran Inovatif dalam kurikulum
2013. Yokyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
3. Anshari, Muhammad. 2016. Model Pembelajaran Time Token.
http://pendidikanuntukindonesiaku2,blogspot.co.id/2016/01/model-
pembelajaran-time-token.html, 11 Maret 2017.
4. Sriudin. 2012. Model pembelajaran Time Token. (Terhubung Berkala).
Tersedia di alamat: http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-
time-token.html. 11 maret 2017.
5. Yen, Nurhasanah. 2013. Model Time Token.
http://yennurhasanah.blogspot.co.id/2013/03/model-pembelajaran-time-
token.html. 11 Maret 2017.

10

Você também pode gostar