RESUME AUDITING BAB 5: PENERIMAAN KLIEN

1. Penerimaan Klien
Pengertian mengenai penerimaan klien meliputi:
a. Penerimaan Klien yaitu memeriksa apakah ada sesuatu hal untuk menolak calon klien.
Penerimaan oleh Klien yaitu meyakinkan calon klien untuk menggunakan jasa auditor
bersangkutan.
b. Memutuskan untuk melanjutkan perikatan dengan klien yang sudah ada
c. Menentukan jumlah staf.

2. Prosedur Penerimaan klien

a. Mengevaluasi latar belakang dan alasan klien ingin di audit
b. Menentukan apakah auditor mampu memenuhi kriteria kode etik yang berhubungan dengan
klien
c. Menentukan kebutuhan tenaga profesional lainnya
d. Berkomunikasi dengan auditor sebelumnya
e. Menyiapkan proposal klien
f. Memilih staf untuk melakukan audit
g. Mendapatkan surat penugasan

3. Alasan Utama Auditor untuk Memahami Bisnis Klien

- Untuk mengevaluasi risiko penugasan yang berhubungan dengan penerimaan penugasan
khusus.
- Untuk membantu auditor dalam menentukan apakah seluruh persyaratan etika dan professional
yang berhubungan dengan klien tersebut bisa dipenuhi.
- Pemeriksaan pendahuluan terhadap klien:
a. Klien baru dan lama
 Berkunjung ke tempat usaha klien
 Mereviu laporan tahunan
 Berdiskusi dengan manajemen dan staf klien
 Mengakses berita dan informasi publik lainnya
b. Untuk klien lama, pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan review terhadap kertas
kerja audit tahun sebelumnya
c. Untuk klien baru, pemeriksaan dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan auditor
sebelumnya dan meningkatkan pencarian informasi pendahuluan.

4. Sumber informasi dan metode mendapatkan informasi tersebut untuk mengevaluasi klien
 a. Informasi publik
Informasi publik dapat diperoleh dengan mencari di
 Media dan database pemerintah
 Website klien, industri, dan pemerintah
b. Pengalaman Firma Audit
Dilakukan dengan cara melakukan reviu dokumen, berdiskusi dengan pengacara klien, bankir
klien, dan manager audit sebelumnya.
c. Informasi dari Klien
Informasi dari klien diperoleh dengan cara
 Reviu dokumen klien
 Berdiskusi dengan manejemen dan staf klien
Evaluasi tata kelola, pengendalian internal dan risiko meliputi:
1) Perubahan manajemen, sturuktur organisasi, dan aktifitas klien
2) Peraturan pemerintah
3) Perkembangan bisnis
4) Kesulitan keuangan atau masalah akuntansi yang sedang dialami atau yang akan
datang.
5) Kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji material karena kesalahan maupun
kecurangan
6) Keberadaan pihak terkait
7) Fasilitas pabrik yang baru atau yang sudah ditutup
8) Teknologi terkini maupun yang akan datang
9) Perubahan sistem akuntansi dan sistem pengendalian internal

5. Kemampuan Tim Audit memenuhi Etika dan Kompetensi

a. Tim audit harus memenuhi persyaratan etika
b. Sengketa dengan klien membahayakan independensi
c. Tim audit harus memiliki tingkat pelatihan teknis dan kecakapan yang diperlukan dalam situasi
tersebut
d. Umumnya diperlukan rotasi kemitraan

Pada kondisi tertentu auditor perlu memutuskan untuk menambah spesialis dengan kompetensi
tertentu ke dalam tim audit.

6. Penggunaan hasil pekerjaan auditor lain

Yang perlu dipertimbangkan untuk menggunakan hasil pekerjaan auditor lain yaitu
  Kualifikasi profesional, independensi, kompetensi profesional, dan sumber daya auditor
lain
 Proses pengendalian kualitas firma audit

7. Tanggung Jawab Auditor dalam Menggunakan Hasil Kerja Seorang Ahli

- Berdasarkan ISA 620, Auditor ahli adalah individu atau organisasi yang memiliki keahlian di
bidang selain akuntansi atau audit, yang hasil pekerjaanya di bidang itu digunakan oleh auditor
untuk membantu auditor dalam mendapatkan bukti audit yang memadai dan memadai.
- Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan hasil pekerjaan seorang ahli antara lain:
 Kompetensi (sertifikasi profesional)
 Kemampuan (pengalaman dan reputasi)
 Obyektifitas
- Auditor harus menulis instruksi kepada Auditor ahli yang memuat:
 Sifat, cakupan, dan tujuan dari pekerjaan pakar itu
 Peran dan tanggung jawab masing-masing auditor dan pakar itu
 Sifat, waktu dan tingkat komunikasi
 Perlunya ahli auditor untuk mengamati kerahasiaan

8. Langkah-langkah berkomunikasi dengan auditor sebelumnya

Kode Etik dalam IESNA merekomendasikan agar auditor baru berkomunikasi langsung dengan
auditor sebelumnya, langkah-langkahnya antara lain:
a. Auditor baru harus meminta izin dari klien untuk berkomunikasi dengan auditor sebelumnya.
b. Ketika auditor sebelumnya menerima komunikasi, ia biasanya harus memberi nasihat jika ada
alasan mengapa auditor baru tidak boleh menerima perikatan.
c. Penugasan pertama kali membutuhkan bukti bahwa saldo awal tidak salah saji, saldo
sebelumnya sudah benar, dan akuntansi yang tepat diterapkan. (ISA 510)

9. Proposal Audit
 Dalam proposal untuk melanjutkan Penugasan Audit dengan klien, memuat hal-hal berikut:
a. Tinjauan tentang bagaimana firma audit dapat menambah nilai
Menjelaskan bagaimana firm audit dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan klien
yaitu terkait filosofi manajemen dan kebijakan pengendalian kualitas.
b. Rencana untuk meningkatkan nilai tambah
c. Penjelasan tim audit
Menjelaskan susunan anggota tim audit dan pengalamannya.
d. Proposal rincian biaya.
  Proposal untuk klien baru memuat antara lain:
a. Ringkasan eksekutif
Ringkasan singkat mengenai harapan klien, pendekatan audit, nilai jual firma audit, dan
koordinasi dengan auditor internal.
b. Bisnis klien dan harapan audit
Menjelaskan tentang sektor bisnis klien, teknologi, kemampuan financial, dan divisi.
c. Kekuatan firma audit
Menjelaskan bentuk layanan, kompetensi teknis, pengalaman, keinginan untuk melebihi
harapan, saran, dan bantuan. Selain itu juga dapat ditekankan mengenai kualitas laporan,
keberlangsungan tim audit, layanan di seluruh dunia, efektifitas biaya audit, dan standar
kualitas firma audit.
d. Tim audit
Menjelaskan susunan anggota tim audit dan pengalamannya.
e. Pendekatan audit
Menjelaskan penekanan atau konsentrasi audit pada risiko audit tertentu, penggunaan
teknologi informasi pada audit, dan keterlibatan auditor atau pakar lain, dan jumlah lokasi
atau komponen yang ditinjau.
f. Auditor internal klien
Menjelaskan referensi hasil pekerjaan internal audit, pemilihan pemasok, kegagalan
pemasok, perlindungan aset, pengendalian internal, sistem informasi manajemen,
keamanan sistem, kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan, dan kemungkinan perbaikan.
g. Kebutuhan transisi
Meyakinkan klien akan kebutuhan terhadap transisi dari auditor lama ke auditor baru
termasuk pertemuan dengan auditor lama dan manajemen, dokumentasi, pemahaman
tentang pengendalian internal, manfaat dari transisi.
h. Layanan lain dari firma audit
Auditor menawarkan layanan lain.
i. Pemantauan purna layanan
Pemantauan kinerja audit, evaluasi diri pada firma audit, ringkasan tertulis apasaja yang
dilakukan dalam proses audit.
j. Rincian biaya
k. Lampiran
Informasi lebih lanjut terkait tim audit dan garis besar rencana audit yaitu waktu yang
dibutuhkan, konfirmasi pengendalian, validasi saldo dan transaksi.

10. Biaya audit

 Biaya audit harus berdasarkan:
a. Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk jenis layanan profesional yang
terlibat
b. Tingkat pelatihan dan pengalaman orang yang memberikan layanan
c. Waktu yang dibutuhkan
d. Tingkat tanggung jawab terkait pelaksanaan layanan tersebut
e. Biaya kontingensi tidak diizinkan untuk audit di banyak negara (tidak ada biaya yang akan
dikenakan kecuali jika temuan atau hasil tertentu diperoleh)

11. Surat Penugasan

Surat penugasan memuat antara lain:
a. tujuan audit
b. Tanggung jawab auditor
c. Tanggung jawab manajemen
d. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
e. Mengacu pada bentuk dan isi yang diharapkan dari setiap laporan yang akan dikeluarkan
oleh auditor dan pernyataan bahwa mungkin ada keadaan di mana suatu laporan dapat
berbeda dari bentuk dan isi yang diharapkan.
f. Akses ke semua informasi yang diketahui manajemen yang relevan dengan persiapan
laporan keuangan seperti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain.
g. Informasi tambahan yang dapat diminta auditor dari manajemen untuk tujuan audit.
h. Akses tidak terbatas ke orang-orang dalam entitas. Orang-orang tersebut auditor yang
menentukan untuk mendapatkan bukti audit.