Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada percobaan pertama kita membuat rangkaian instruksi dasar seperti pada gambar
dibawah ini :
Pada rangkaian diatas output Q0.0 akan bernilai “1” jika input I0.0 dan I0.1 bernilai
“1”,Output Q0.1 akan bernilai “1” ketika input I0.0 bernilai “1” dan input I0.2
bernilai “0”,Sedangkan output Q0.2 akan terus aktif kecuali saat input I0.0,I0.3 dan
I0.5 bernilai “1”secara bersamaan,Untuk output Q0.3 akan aktif bila input I0.0 dan
I0.3 bernilai “1” dan input I0.4 bernilai “0”.
Pada percobaan kedua ini kita mempelajari tentang jenis-jenis hardware pada PLC
seperti CPU,memori dan system input – output.
Memori dari CPU PLC siemens S7-300 ini mempunyai 3 area dasar:
1. Load memory bisa dibagi kedalam load memori eksternal dan internal.Internal load
memori adalah suatu memori bisa berupa RAM,EEPROM,atau EPROM yang
terintegrasi kedalam CPU.Memori ini digunakan untuk load program/data/hardware
configuration/communication connection dll ketika kita mendownload project ke
PLC.Semua yang kita download disimpan dalam load memori.
2. Work memory adalah memori RAM yan terletak pada CPU,Saat program mulai
berjalan PLC mengkopy bagian dari load memory yang dibutuhkan untuk eksekusi
program dari load memory ke work memory.Pada umumnya kapasitas work memory
selalu kurang dari kapasitas load memori.Work memori berisi bagian dari program S7
yang berhubungan dengan menjalankan program.Program dieksekusi hanya dalam
area work memori dan system memori.
3. System memori berisi elemen memori yang disediakan oleh setiap CPU untuk
program user seperti process image input dan output ,bit memory, timers and
counters.
4. Scan time adalah waktu total yang dibutuhkan PLC untuk menyelesaikan scan
program dan update I/O.Scan time pada umumnya bergantung pada dua factor :
1.jumlah memori yang digunakan oleh program dan 2.tipe instruksi yang digunakan
dalam program (mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi
instruksi).
Perbandingan CPU :
Pada percobaan ketiga ini akan dipelajari mengenai clock memori.Urutan yang
dilakukan yaitu :
2. Kemudian memilih tab cycle/clock memory lalu ceklist clock memori kemudian
mengisi memori byte mana yang akan digunakan menjadi clock memory.Setelah itu
save dan download kembali konfigurasi hardwarenya.
Setelah itu membuat rangkaian ladder seperti pada gambar dibawah ini:
Pada rangkaian diatas output Q0.0 sampai Q0.6 akan bernilai “1” selama periode
dari setiap clock yang terhubung.
Pada percobaan keempat ini membuat rangkaian dasar seperti interlock dan self-
holding, dan instruksi dasar lanjutan yaitu positif edge detector dan negative edge
detector.
Pada program self-holding ini biasa digunakan pada inputan yang berupa
pushbutton,rangkaian ini digunakan untuk menyimpan kondisi input saat bernilai “1”
cara kerjanya adalah ketika input I0.3 bernilai “1” maka output Q0.2 akan bernilai
“1” dan kondisi ini akan tetap dipertahankan meskipun input I0.3 nilainya berubah ke
“0”.Output Q0.2 akan kembali bernilai “0” jika input I0.4 bernilai “1”.
Pada program positive edge detector dan negative edge detector berfungsi untuk
mendeteksi perubahan nilai bit.Ketika input I0.5 berubah nilai dari “0” ke “1” maka
M0.0 sebagai positive edge detector akan bernilai “1” selama transisi ini sehingga
output Q0.3 akan bernilai “1” dan ketika input I0.5 berubah nilai dari “1” ke “0”
maka M0.1 sebagai negative edge detector akan bernilai “1” selama transisi ini
sehingga output Q0.4 akan bernilai “1” .
1. I0.5 = 1
2. I0.5 = 0
Pada percobaan kelima ini membuat rangkaian dengan timer dan counter.Pada
program timer seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini digunakan Timer On-
Delay dan Timer Retentive On delay :
Gambar 5. Rangkaian ladder timer dan counter
Cara kerja rangkaian diatas adalah ketika input I0.0 bernilai “1” maka setelah 5 detik
maka output Q0.0 akan bernilai “1” tetapi ketika input I0.0 berubah menjadi “0”
maka output Q0.0 akan kembali bernilai “0” dan timer S_ODT juga akan reset
kembali.Pada output Q0.1 akan bernilai “1” setelah I0.0 bernilai “1” selama 5 detik
setelah itu maka output Q0.1 akan bernilai “1” meskipun I0.0 berubah nilai menjadi
“0” dan output Q0.1 akan bernilai “0” ketika reset dari timer aktif.Jadi pada timer
S_ODT dan timer S_ODTS memiliki fungsi yang sama untuk mendelay waktu aktif
dari suatu output namun pada S_ODTS state dari output tidak bergantung pada state
dari input sebaliknya pada timer S_ODT state dari output bergantung pada state dari
input.
Pada program kedua kita menggunakan counter seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini digunakan Counter Up-Down (S_CUD) :
Pada rangkaian diatas jika input I0.3 berubah dari “0” ke “1” maka nilai dari
counter C0 akan bertambah satu.jika input I0.4 berubah dari “0” ke “1” maka nilai
dari counter C0 akan dikurangi satu.Output Q0.3 akan bernilai “1” jika counter C0
tidak bernilai nol.Jika I0.5 berubah dari “0” ke “1” maka nilai counter C0 akan
berubah menjadi nilai preset value.Jika I0.6 berubah dari “0” ke “1” maka nilai
counter C0 akan direset kembali ke nilai nol.
Tipe Timer :
1. Timer S_PULSE
Timer S_PULSE akan berjalan jika sinyal input S bernilai
“1”.Timer berjalan selama waktu yang diinputkan pada input TV
setelah waktu interval habis maka output Q akan bernilai “0”
meskipun input bernilai “1”.State pada output akan Q akan bernilai
satu selama timer berjalan. Jika ada perubahan dari “1” ke “0” pada input S sebelum
waktu interval habis maka timer akan berhenti dan output Q akan berubah menjadi
“0”.
2. Timer S_PEXT
3. Timer S_OFFDT
Tipe Counter :
1. Counter S_CU
Counter S_CU(Counter Up) ini akan memiliki nilai yang
diberikan pada input PV jika state pada input S berubah dari “0”
ke “1”.Nilai counter akan direset ke nol jika input R bernilai
“1”.Nilai counter akan bertambah satu jika state pada input CU
berubah dari “0” ke “1”.State pada output Q adalah “1” jika nilai
hitungan lebih besar daripada nol dan bernilai “0” jika nilai hitungan sama dengan
nol.
2. Counter S_CD
Instruksi Move diaktifkan oleh input EN,Pada rangkaian diatas instruksi move
akan aktif jika input I0.0 bernilai “1”.Nilai yang diinputkan pada alamat di input IN
dikopikan ke alamat di output OUT.Output ENO mempunyai state yang sama dengan
state pada input EN jadi jika input I0.0 bernilai “1” maka output Q0.0 juga akan
bernilai “1”.
2.Instruksi Move dengan memori in dan out berupa data double word :
MB2 MB3
Percobaan 7 : Instruksi Konversi Data
Hasil simulasi :
Pada rangkaian diatas instruksi CMP==I ini akan aktif jika input I0.0 dan I0.1
bernilai “1” dan instruksi ini akan membandingkan nilai integer pada input IN1 dan
IN2 ketika nilai IN1==IN2 maka output Q0.0 akan bernilai “1”.Pada instruksi CMP <
I akan aktif jika input I0.0 dan I0.1 bernilai “1” instruksi ini akan membandingkan
nilai integer IN1<IN2 jika sesuai maka output Q0.1 akan bernilai “1”.
Instruksi ini membandingkan dua nilai integer pada inputnya dan akan mengaktifkan
output jika perbandingan benar.
Instruksi ini membandingkan dua nilai double integer pada inputnya dan akan
mengaktifkan output jika perbandingan benar.
Instruksi ini membandingkan dua nilai real pada inputnya dan akan mengaktifkan
output jika perbandingan benar.
Hasil simulasi :
Pada percobaan kesepuluh ini membuat program ladder suatu system dengan
metode sequence chart.Langkah – Langkah pembuatan program adalah sebagai
berikut :
- Pengalamatan input-output
- Pembuatan diagram waktu
- Realisasi program
Contoh Program :
1. Langkah pertama adalah pengalamatan input dan output dari sistem
Start
Stop
A+
A-
B+
B-
Y1
Y2
Y3
Y4
Silinder A
Silinder B
3. Rangkaian ladder program :
Pada rangkaian diatas jika I0.0 (start) bernilai “1” dan karena pada posisi awal
I0.5(B-) bernilai “1” maka output Q0.1(Y1) akan membuat silinder A maju sehingga I0.2(A+)
bernilai “1” sehingga output Q0.3(Y3) akan membuat silinder B maju.ketika silinder B telah
maju maka I0.4 akan bernilai ”1” sehingga output Q0.2(Y2) bernilai “1” sehingga silinder A
akan mundur kembali ke posisi semula dan I0.3(A-) akan bernilai “1” lagi dan I0.5 bernilai
“0” sehingga Q0.4(Y4) akan bernilai “1” sehingga silinder B akan mundur kembali ke posisi
semula.
Tugas Modul
1. Terdapat traffic light perempatan yang berjalan sesuai dengan tabel berikut :
Start
Stop
TFM1
TFG1
TFK1
TFM2
TFG2
TFK2
TFM3
TFG3
TFK3
TFM4
TFG4
TFK4
2. Sequence Chart :
Start (I0.0)
Stop (I0.1)
Jawaban :
1. - Work Memory : Berfungsi untuk menyimpan program user seperti logic dan data
block.
- Retentive Load Memory : Memori ini terintegrasi pada CPU dari PLC S7-300 yang
memiliki fungsi untuk menyimpan program user.
2.
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa program dalam PLC memiliki banyak fungsi seperti fungsi
timer,counter,logika,aritmatika dan lain-lain.Untuk fungsi timer ada beberapa tipe
seperti S_PULSE( Pulse S5 Timer) ,S_PEXT(Extended Pulse S5 Timer),
S_ODT(On-Delay S5 Timer) ,S_ODTS(Retentive On-Delay S5 Timer)
,S_OFFDT(Off-Delay S5 Timer) .lalu untuk fungsi counter ada beberapa tipe seperti
counter up-down(S_CUD),Counter up(S_CU),Counter down(S_CD) juga pada PLC
siemens ini terdapat fungsi move yang berfungsi untuk memindahkan data dari satu
memori ke memori lainnya lalu instruksi konversi data berfungsi untuk merubah jenis
data dan terdapat pula instruksi komparasi data yang berfungsi untuk
membandingkan nilai dua data.
Dalam membuat suatu program ladder suatu sistem dengan metode sequence
chart ada tiga tahap yaitu yang pertama memberikan alamat pada input-output,tahap
kedua membuat diagram waktu,tahap ketiga barulah kita merancangkan program
ladder berdasarkan pada alamat input-output dan diagram waktu yang telah kita buat.