Você está na página 1de 4

SCIENTIFIC MEETING

Tipe materi/artikel : Jurnal Ilmu Keperawatan


Informasi Sitasi
Pengarang : Nita Syamsiah, Endang Muslihat
Judul : PENGARUH TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP NYERI AKUT PADA
PASIEN ABDOMINAL PAIN DI IGD RSUD KARAWANG 2014
Publikasi :
Tahun : 2015 Volume : III Halaman : 11 - 17
Tipe Studi : Riset
Desain Studi : Metode analitik dengan pendekatan quasi eksperimen
Metode Pengumpulan Data : Lembar Observasi dan Wawancara
Latar Belakang Penelitian
Abdominal Pain merupakan gejala utama dari acute abdoment yang terjadi secara tiba-tiba dan
tidak spesifik. Akut abdomen merupakan istilah yang digunakan untuk gejala-gejala dan
tanda-tanda dari nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada
penderita dengan keadaan intraabdominal akut yang berbahaya (catastrophe) (Cooper, 1999).
Abdominal Pain akan direspon oleh tubuh dengan meningkatkan pelepasan substansi kimia yang
dapat menstimulus reseptor-reseptor nyeri seperti histamin, prostaglandin, bradikinin dan substansi
P yang akan menimbulkan persepsi nyeri.
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang tidak nyaman baik secara sensori maupun
emosional yang dapat ditandai dengan kerusakan jaringan ataupun tidak (Association for the study
of pain). Nyeri juga merupakan masalah yang serius yang harus direspons dan di intervensi dengan
memberikan rasa nyaman, aman dan bahkan membebaskan nyeri tersebut. Perawat sebagai
komponen tim kesehatan berperan penting untuk mengatasi nyeri pasien. Mereka juga
mengemukakan bahwa mendengarkan dengan penuh perhatian, mengkaji intensitas nyeri dan
distress, merencanakan perawatan, memberikan edukasi tentang nyeri, meningkatkan penggunaan
teknik nyeri non-farmakologi dan mengevaluasi hasil yang dicapai adalah tanggung jawab
Perawat. Manajemen nyeri meliputi pemberian terapi analgesik dan terapi nonfarmakologi berupa
intervensi perilaku kognitif seperti teknik relaksasi, terapi musik, imaginary dan biofeedback
(Potter & Perry, 2005; AHCPR, 1992; Lemone & Burke, 2008; dalam Smeltzer et al, 2008).
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas
nyeri, Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat
digunakan pada saat seseorang sehat ataupun sakit. (Perry & Potter, 2005).
Tujuan penelitian/pertanyaan penelitian
Penelitian bertujuan untuk membandingkan dua kelompok yang diberikan perlakuan dengan yang
tidak diberikan perlakuan
Populasi
a. Metode Sampling ( Euivalent time sample design )
b. Kriteria Inklusi ( tidak ada )
c. Kriteria Eksklusi ( Tidak ada )
d. Jumlah responden ( 30 responden )
e. Lokasi penelitian ( IGD RSUD Karawang Tahun 2014 )
Profesi (Bidang yang diteliti).
Pengaruh terapi relaksasi autogenik terhadap tingkat nyeri akut pada pasien abdominal pain
Metode penelitian yang digunakan
a. lembar instrumen berupa garis skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS)
Hasil
a. Dari 15 responden kelompok kontrol bahwa nilai rata-rata pretest dari responden sebelum
diberikan terapi analgetik adalah 8,33, dan nilai rata-rata posttest setelah diberikan terapi
analgetik adalah 3,20. Artinya terdapat penurunan skala nyeri dengan selisih 5,13. Terapi
musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf
pendengaran disalurkan kebagian otak yang memproses emosi.
b. Dari 15 responden kelompok intervensi bahwa nilai rata-rata pretest dari responden
sebelum dilakukan intervensi terapi relaksasi dan analgetik adalah 8,53, dan nilai rata-rata
posttest setelah intervensi adalah 1,00. Artinya terdapat penurunan dengan selisih 7,53.
c. Berdasarkan hasil uji n=30, diperoleh nilai sig (2-tailed) (0,000) < α (0,05) dengan
perhitungan nilai “t” adalah sebesar -5,284. Hal ini berarti Ho ditolak karena nilai p-value
lebih kecil dari α (alpha) dan dapat disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan
pengaruh antara skala nyeri sesudah diberikan terapi relaksasi dan analgetik dibandingkan
terapi analgetik saja.
Pembahasan
Analisi beda pengaruh kombinasi terapi relaksasi dengan analgetik pada kelompok Intervensi dan
terapi analgetik pada kelompok kontrol terhadap tingkat penurunan nyeri akut pada pasien dengan
abdominal pain. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh
terhadap skala nyeri pada pasien dengan abdominal pain antara sesudah diberikan terapi relaksasi
dan analgetik dibandingkan sesudah diberikan terapi analgetik saja. Hasil uji analisis parametric
independent t-test pada kedua kelompok diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05) dengan t hitung (-
5,284), hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap skala nyeri. Dapat disimpulkan bahwa
kombinasi terapi relaksasi dengan analgetik lebih efektif menurunkan sekala nyeri pada pasien
dengan abdominal pain.
Simpulan
a. Dari kelompok kontrol sebelum dilakukan terapi analgetik, rata-rata skala nyeri pada pasien
abdominal pain adalah 8,33 dan setelah diberikan terapi analgetik rata-rata skala nyeri pada
pasien abdominal pain adalah 3,20.
b. Dari kelompok intervensi sebelum dilakukan terapi relaksasi dan analgetik, rata-rata skala
nyeri pada pasien abdominal pain adalah 8,53 dan setelah diberikan terapi relaksasi dan
analgetik rata-rata skala nyeri pada pasien abdominal pain adalah 1,00.
c. Ada perbedaan pengaruh antara skala nyeri sesudah diberikan terapi relaksasi dan analgetik
dibandingkan dengan terapi analgetik saja.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
a. Kelebihan Penelitian
1) Peneliti mampu memaparkan dengan jelas latar belakang dan tujuan dari penelitian
2) Peneliti mampu memberikan alasan yang kuat mengapa perawat harus melakukan
intervensi secara mandiri tanpa bergantung pada terapi medis dan pelaksanaan dari
pendelegasian.
3) Peneliti mampu memberikan kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa terapi non
farmakologi yang merupakan tindakan mandiri perawat mempunyai berbagai keuntungan
diantaranya tidak menimbulkan efek samping, simple dan tidak berbiaya mahal.
b. Kekurangan Penelitian
1) Peneliti tidak menjelaskan apa dampak negatif apabila perawat tidak memberikan terapi
relaksasi autogenik dalam upaya mengurangi nyeri abdominal.
Berikan pendapatmu tentang hasil penelitian ini
Menurut saya penelitian ini dapat dipraktekan di RSUD Cibinong Khususnya di Ruang Melati 2
karena melihat background rumah sakit yang memiliki Visi menjadikan RSUD Cibinong sebagai
rumah sakit yang diandalkan dan dipercaya masyarakat tentunya untuk menunjang visi tersebut
salah satunya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mencetak perawat yang
berkompeten dan handal yang mampu melakukan intervensi secara non farmakologi dan secara
independen tanpa berkolaborasi dengan dokter dan tenaga medis lainnya tentunya dengan tanpa
biaya yang mahal,sinpel dan tanpa efek samping dengan menggunakan terapi relaksasi autogenik.

Você também pode gostar