Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan
pemasukan dan pengeluaran sekunder karena kehilangan nafsu makan dan diare 2. Perubahan eliminasi (diare) yang berhubungan dengan peningkatan motilitas usus sekunder proses inflamasi system pencernaan 3. Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan dermatitis seboroik dan herpers zoster sekunder proses inflamasi system integumen 4. Risiko infeksi (ISK) berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuh, adanya organisme infeksius dan imobilisasi 5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kekambuhan penyakit, diare, kehilangan nafsu makan, kandidiasis oral 6. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan pembatasan fisik, hospitalisasi, stigma sosial terhadap HIV 7. Nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK sekunder proses penyakit (misal: ensefalopati, pengobatan). 8. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit yang mengancam hidup.