Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dina Efrilia
Abstrak
Skripsi ini berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika pada Materi
Gerak lurus di Kelas VII SMP Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016”. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh permasalahan yang peneliti peroleh melalui studi lapangan atau
observasi bahwa salah satu masalahnya adalah rendahnya nilai fisika siswa yang disebabkan
oleh beberapa kesalahan diantaranya kesalahan terjemahan dan kesalahan hitung. Metode
yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif, dengan tujuan untuk
mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika dan mengetahui penyebab
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, angket, dan wawancara. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik
purpossive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan presentase kesalahan siswa berdasarkan
kriteria kesalahan terjemahan dan kesalahan hitung dalam menyelesaikan soal fisika pada
materi gerak lurus yaitu kesalahan terjemahan 57,46% dan kesalahan hitung 42,54%.
Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pada materi gerak lurus
disebabkan oleh kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika, sumber dan bahan belajar,
aktivitas siswa pada saat guru menyampaikan materi, aktivitas siswa saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, dan aktivitas siswa saat menyelesaikan soal.
Abstract
Title of this study is “Analysis Student Mistake in Finished Physics Question on Straight
Movement of Matter in Class VII SMP Negeri Purwodadi Lesson Years 2015/2016.
Background this study be found problem by reseacher through field study or observation that
out of several problem is student value low cause of some mistake between translate mistake
and arithmetic mistake. The method used in this study is descriptive method, with purpose to
aims student mistake in finished question and cause factor student mistake in finished physics
question. The technique to data collect in this study used observation, questionnaire, and
interview. Study subject take used purpossive sampling technique. Result of this study be
found precentage student mistake base criteria translate mistake and arithmetic mistake in
1
finished physics question on straight movement of matter are translate mistake 57,46% and
arithmetic mistake 42,54%. Students mistake in finished physics question on straight
movement cause of less students interest about physics lesson, resources and matterial study,
students activity when teacher instruction of lesson matter, students activity when studying
activity go on, and students activity when finished question.
Pendahuluan
manusia di Indonesia. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan dari pendidikan
yang berkualitas. Pendidikan sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan harus
membekali siswa agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Fisika merupakan cabang ilmu
pengetahuan alam yang mengkaji dan mempelajari fenomena atau gejala-gejala alam serta
interaksinya (Sari dkk, 2013:5). Pembelajaran fisika yang merupakan salah satu unsur dalam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Hal inilah yang menyebabkan ilmu fisika sangat penting untuk
Dalam ilmu fisika, siswa perlu memahami konsep fisis dan konsep matematisnya.
Ketidakpahaman siswa terhadap konsep fisis dan matematis menyebabkan banyak siswa yang
mengeluh karena sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal fisika yang diberikan
oleh guru sehingga siswa sering salah dalam mengerjakan soal yang mengakibatkan siswa
pembelajaran dan situasi serta kondisi dapat menjadi salah satu penyebab siswa dapat
soal.
Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal bisa menjadi
petunjuk sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Siswa yang
tidak paham dengan apa yang disampaikan guru biasanya akan cenderung lebih banyak
2
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Dari kesalahan yang dilakukan siswa dapat
diteliti dan dikaji lebih lanjut mengenai sumber kesalahan siswa (Kurniawan, 2007:3).
Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perlu dianalisis dan dicari faktor
Analisis yaitu penyelidikan terhadap suatu peristiwa atau karangan, perbuatan untuk
mengetahui keadaan (KBBI dalam Hafizah, 2014:1). Analisis adalah tahap mengidentifikasi
masalah dan data-data yang tersedia (Kartika Budi dalam Adityasari, 2015:7). Kegiatan
analisis ditujukan untuk mengetahui makna, kedudukan, dan hubungan antara berbagai
konsep, kebijakan, program, kegiatan, peristiwa yang ada atau yang terjadi, untuk selanjutnya
mengetahui manfaat, hasil, atau dampak dari hal-hal tersebut (Sukmadinata, 2012:81).
Analisis yang dilakukan oleh peneliti meliputi analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan
bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar, prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau
penyimpangan dari suatu yang diharapkan. Sari dkk (2013:6) menyatakan bahwa kesalahan
merupakan hal yang wajar terjadi pada siswa yang sedang belajar, akan tetapi kesalahan-
bahwa kesalahan merupakan hal yang wajar, akan tetapi apabila dibiarkan saja tujuan dari
pembelajaran fisika tidak dapat tercapai secara optimal. Kesalahan siswa dalam
Menurut Lerner (dalam Sari dkk, 2013:6) beberapa kekeliruan umum yang dilakukan
anak adalah kekurangan pemahaman tentang simbol, nilai tempat, perhitungan, penggunaan
proses yang keliru, dan tulisan yang tidak terbaca. Kesalahan yang diidentifikasi pada
penelitian ini meliputi kesalahan terjemahan dan kesalahan hitung. Arti Sriati (dalam
Kurniawan, 2007:12) menyatakan bahwa kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam
3
menyelesaikan soal diantaranya kesalahan terjemahan, yaitu kesalahan dalam mengubah
informasi, siswa mengalami kesulitan dalam mencerna atau memahami bahasa, dan
memasukkan data ke dalam simbol fisika, dan menambahkan data yang tidak diperlukan
Kesalahan hitung berupa kesalahan dalam melakukan operasi hitung (Sari dkk,
2013:5). Misalnya siswa salah dalam mengalikan bilangan, membagikan, mengurangkan atau
menjumlahkan bilangan yang sesuai dengan konsep perhitungan yang benar sesuai dengan
rumus Fisika yang seharusnya digunakan. Hastuti (2012:3) mengemukakan bahwa kesalahan
Banyak faktor yang mungkin dapat menjadi penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam atau luar diri siswa.
Faktor dari dalam diri siswa dapat berupa motivasi, minat, dan bakat siswa. Faktor dari luar
diri siswa dapat berupa kondisi lingkungan, keluarga, guru, teman, dan bahan belajar (Sari
dkk, 2013:5). Hasil belajar peserta didik yang rendah yang diakibatkan dari kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal, dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor dari dalam diri siswa
Sumber belajar adalah sumber baik berupa data, orang, atau wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
4
mengemukakan bahan pelajaran adalah substansi yang disampaikan pada proses belajar
mengajar. Sumber dan bahan belajar yang lengkap dan memadai, dapat mengurangi resiko
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal karena siswa dapat mempelajari materi secara
lebih lengkap dan luas sehingga siswa tidak hanya terpaku pada apa yang disampaikan
oleh guru.
tersebut. Ketika siswa melakukan aktivitas lain pada saat guru menyampaikan materi
pembelajaran, hal itu dapat menyebabkan siswa tidak paham dengan materi yang
disampaikan guru dan dapat mengakibatkan kesalahan saat siswa menyelesaikan soal.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa dituntut untuk aktif sehingga
siswa dapat menggali informasi lebih dalam tentang materi yang sedang dipelajari. Ketika
siswa belum paham dengan materi yang disampaikan oleh guru tetapi mereka malu untuk
bertanya, hal itu dapat memicu terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.
mempelajari materi pembelajaran yang akan diujikan dirumah. Dengan persiapan yang
matang tentunya siswa akan dengan mudah menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
Selain itu, ketelitian siswa juga sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan soal. Sebaiknya
siswa tidak terburu-buru untuk segera mengumpulkan lembar jawabannya ketika waktu
yang disediakan masih banyak dan harus memeriksa kembali jawabannya ketika telah
5
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dapat disebabkan oleh kesalahan siswa
dalam proses belajar. Selain itu, lingkungan atau kondisi dan situasi pada saat proses dan
belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh individu secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil interaksinya dengan
lingkungan sekitarnya.
Suyono dan Hariyanto (2013:9) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Hamalik (2008:28) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pribadi (2009:6) menyatakan bahwa
belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal menyebabkan hasil belajar siswa rendah
dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dimyati dan Mudjiono (2013:3) menyatakan
bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Bloom (dalam Rasyid dan Mansur, 2009:12) menyatakan bahwa hasil belajar mencakup
peringkat dan tipe belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Hasil belajar akan bermanfaat
bagi masyarakat bila pada lulusan memiliki perilaku dan pandangan yang positif dalam ikut
6
Hasil belajar diperoleh setelah terjadi proses belajar dalam kegiatan pembelajaran.
dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Pembelajaran
berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik,
siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki
dengan adanya perubahan tingkah laku yang cenderung menetap dan biasanya terlihat pada
prestasi belajar. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal. Ketidakberhasilan proses belajar dapat ditunjukkan dengan
Penelitian yang serupa juga telah dilakukan oleh Sari dkk, dan Suroso. Penelitian yang
dilakukan oleh Deni Monika Sari dkk tahun 2013 dengan judul “Analisis Kesalahan dalam
Menyelesaikan Soal Materi Termodinamika Pada Siswa SMA” dengan hasil penelitian
menyatakan bahwa Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal materi
kesalahan hitung.
Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut yaitu siswa lupa, tidak
memahami simbol Fisika dari data-data yang disebutkan pada soal, salah mengartikan
maksud soal, kurang teliti dalam membaca serta memahami maksud soal, kurang
memperhatikan penjelasan guru, tidak berani mengajukan pertanyaan ketika ada materi yang
belum dipahami, kurang latihan dan variasi dalam latihan soal, terburu-buru, dan kekurangan
Penelitian yang dilakukan oleh Suroso tahun 2016 yang berjudul “Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Mengerjakan Soal-Soal Fisika Termodinamika Pada Siswa SMA Negeri 1
7
Magetan”. Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pada materi
dan berbagai permasalahan yang disampaikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: (1) Bagaimana kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pada materi gerak
lurus di kelas VII SMP Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016? (2) Faktor-faktor apa
saja yang dapat menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pada materi
gerak lurus di kelas VII SMP Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016?
Metode Penelitian
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dan penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Purwodadi dengan teknik
pengumpulan berupa observasi (Tes), angket (Kuesioner), dan wawancara. Tes dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui kesalahan siwa dalam menyelesaikan soal fisika
sedangkan angket atau kuesioner digunakan untuk mengetahui penyebab kesalahan siswa
menggunakan tes dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk memperkuat data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti. Tes dan kuesioner dilaksanakan dengan subjek penelitian
berjumlah 30 siswa yaitu iswa kelas VII.1 sedangkan wawancara dilakukan dengan subjek
penelitian berjumlah enam siswa yang merupakan perwakilan dari subjek penelitian yang
telah mengisi soal tes dan kuesioner yaitu dua siswa yang memperoleh nilai tinggi, dua siswa
yang memperoleh nilai sedang, dan dua siswa yang memperoleh nilai rendah.
8
Soal tes yang digunakan berbentuk uraian berjumlah tujuh soal, kuesioner yang
pertanyaan, lima pertanyaan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu mengetahui
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dan lima pertanyaan untuk menjawab rumusan
masalah kedua yaitu mengetahui penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.
Angket dalam penelitian menggunakan skala likert dan wawancara yang dilaksanakan dalam
penelitian ini merupakan wawancara semi terstruktur. Teknik pengambilan sampel dalam
Validitas soal tes dalam penelitian ini menggunaka validitas r product moment,
reliabilitas alpha cronbach, serta daya pembeda dan tingkat kesukaran menggunakan
perhitungan untuk soal berbentuk uraian. Kuesioner dan pedoman wawancara divalidasi oleh
Koefisien korelasi yang diperoleh berdasarkan hasil uji coba instrumen soal yang valid
yaitu berkisar 0,53 sampai 0,85 dengan kategori cukup hingga sangat tinggi. Koefisien
reliabilitas yang diperoleh berdasarkan hasil uji coba instrumen yaitu 0,82 dengan kategori
reliabilitas sangat tinggi. Indeks deskriminasi soal yang valid yang diperoleh berdasarkan
hasil uji coba instrumen yaitu berkisar 0,20 – 0,44 dengan kategori cukup hingga sangat baik.
Indeks kesukaran yang diperoleh berdasarkan hasil uji coba instrumen yaitu 0,34 sampai 0,65
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, maka analisis data pada penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif dan triangulasi. Setelah dianalisis dengan statistik deskriptif,
data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan triangulasi teknik yaitu
membandingkan data yang diperoleh dengan teknik observasi (Tes) dengan data hasil
wawancara, dan data yang diperoleh dengan kuesioner dengan data yang diperoleh melalui
wawancara.
9
Untuk mencari presentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal berdasarkan
kriteria kesalahan yang telah ditentukan yaitu kesalahan terjemahan dan kesalahan hitung dan
mengetahui presentase penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal, maka digunakan
rumus:
Setelah dilakukan analisis terhadap lembar jawaban siswa dan hasil wawancara,
diketahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal yang meliputi kesalahan terjemahan dan
kesalahan hitung. Kesalahan terjemahan meliputi kesalahan siswa dalam menuliskan simbol
fisika, kesalahan dalam menuliskan satuan dan rumus, serta siswa tidak memahami maksud
soal. Sedangkan kesalahan hitung yang dilakukan siswa meliputi kesalahan dalam operasi
hitung yaitu siswa tidak dapat atau salah dalam mengalikan dan membagikan angka.
Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal merupakan hal yang wajar, tetapi
harus diminalisir agar kesalahan yang terjadi tersebut tidak terulang kembali.
Dengan tidak terulang kembali kesalahan tersebut, maka hasil belajar siswa dapat
menyelesaikan soal, faktor penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
yaitu minat, sumber dan bahan belajar, aktivitas siswa saat guru menyampaikan materi
pembelajaran, aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, dan aktivitas siswa
Minat siswa merupakan kemauan siswa untuk belajar fisika, namun berdasarkan hasil
penelitian siswa lebih suka mata pelajaran lain dari pada mata pelajaran fisika. Siswa hanya
belajar fisika di rumah pada saat akan ada ulangan. Siswa juga tidak mengulang kembali
10
dirumah pelajaran fisika yang dipelajari di sekolah. Ketidaksukaan siswa membaca buku
fisika juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal karena buku fisika merupakan sumber belajar fisika. Dengan tidak
adanya minat siswa untuk membaca buku fisika tentunya wawasan siswa tentang buku fisika
tidak akan bertambah. Artinya siswa tidak dapat mempelajari ilmu fisika secara lebih luas.
Sumber dan bahan belajar yang lengkap yang dimiliki siswa untuk mendukung
kegiatan pembelajaran sangat berdampak positif bagi hasil belajar fisika siswa. Dengan
adanya sumber dan bahan belajar yang lengkap, siswa dapat menambah pengetahuannya
sendiri, menambah wawasan tentang ilmu fisika, dan dapat memahami materi fisika yang
belum dipahami di sekolah. Siswa kelas VII di SMP Negeri Purwodadi mayoritas hanya
memiliki LKS dan catatan individu, namun ada sebagian kecil siswa yang berusahan
meminjam buku peket kakak kelas mereka yang sudah tidak dipakai lagi.
Kegiatan siswa saat guru menyampaikan materi pembelajaran juga dapat menjadi
penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Apabila siswa tidak memperhatikan
ketika guru menyampaikan materi pelajaran maka siswa tersebut tidak akan paham dengan
apa yang disampaikan guru. Mayoritas siswa mendengarkan dan memperhatikan ketika guru
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa juga dapat menjadi
penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Ketika ada materi yang belum
dimengerti sebaiknya siswa bertanya agar siswa paham dengan materi yang sedang dipelajari.
Latihan soal dengan soal yang bevariasi juga sangat diperlukan agar siswa dapat mengerjakan
soal fisika dengan bentuk yang tidak harus sama dengan contoh yang berikan oleh guru
mereka.
Dengan banyaknya latihan soal, siswa akan terbiasa mengerjakan latihan soal dengan
bentuk soal yang berbeda. Mayoritas siswa dalam penelitian ini justru tidak bertanya ketika
11
ada materi yang belum dipahami, serta kurang latihan soal sehingga tidak dapat mengerjakan
soal yang tidak serupa dengan contoh soal yang diberikan guru.
Berdasarkan hasil wawancara dan pemaparan di atas, penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal tidak tergantung pada minat siswa pada pelajaran fisika, tetapi siswa yang
mendapatkan nilai tinggi dan sedang rata-rata suka pelajaran fisika. Siswa dominan
memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat hal yang penting ketika guru menjelaskan
materi pelajaran. Siswa yang mendapatkan nilai rendah rata-rata tidak bertanya ketika ada
materi yang belum dipahami. Siswa dominan tidak memiliki buku tetapi memiliki catatan
yang lengkap. Siswa yang memperoleh nilai rendah tidak mengoreksi terlebih dahulu ketika
Setelah selesai mengerjakan soal sebaiknya siswa mengoreksi terlebih dahulu lembar
jawaban yang telah dikerjakan. Setelah diteliti beberapa kali dan yakin jawabannya benar,
sebaiknya lembar jawaban segera dikumpul. Hal ini mengurangi kebiasaan siswa berprinsip
bahwa siswa yang mengumpulkan lembar jawaban pertama kali adalah siswa yang pandai.
Siswa dalam penelitian sebagian besar mengoreksi terlebih dahulu lembar jawaban mereka
sebelum dikumpul namun mereka masih banyak yang berfikir bahwa siswa yang
diminimalisir agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Cara mengatasi kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal menurut Sari dkk (2013:7) yaitu dengan memberikan
motivasi dan siswa harus lebih berkonsentrasi dalam belajar, serta bertanya ketika ada materi
yang belum dimengerti. Pemberian motivasi kepada siswa agar siswa menyukai pelajaran
fisika akan menyebabkan siswa tertarik mempelajari lebih dalam tentang materi fisika.
Dengan tertariknya siswa terhadap ilmu fisika maka siswa akan berusaha dengan cara apa pun
memahami materi yang disampaikan guru dan seluruh materi tentang fisika.
12
Selain itu, siswa harus lebih rutin dalam belajar, tidak hanya ketika akan ada ulangan
tetapi setiap hari. Kemudian siswa harus mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari
disekolah. Siswa tidak perlu malu untuk bertanya ketika ada materi yang belum dipahami,
berusaha melengkapi sumber belajar, dan teliti serta mengoreksi setelah selesai mengerjakan
soal. Oleh karena itu, motivasi baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa sangat
diperlukan guna mendorong siswa agar semangat dalam belajar dan meningkatkan hasil
belajarnya.
57,46% dan kesalahan hitung 42,54%. Kesalahan terjemahan lebih sering dilakukan siswa
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal yaitu disebabkan oleh kurangnya minat siswa
terhadap pelajaran fisika (siswa lebih suka pelajaran lain dari pada pelajaran fisika, siswa
belajar hanya ketika akan ada ulangan, dan siswa tidak mengulang kembali di rumah
pelajaran fisika yang telah dipelajari di sekolah, siswa tidak suka membaca buku fisika).
Sumber dan bahan belajar (siswa hanya memiliki catatan dan LKS tetapi tidak
berusaha mencari sumber referensi lain seperti buku paket sebagai sumber belajar), aktivitas
siswa pada saat guru menyampaikan materi (siswa selalu memperhatikan ketika guru
menyampaikan materi tetapi ada sebagian siswa yang ribut dan mengganggu konsentrasi
teman lainnya sehingga siswa tidak selalu memahami materi yang disampaikan guru).
Aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung (ketilka ada materi yang
belum dipahami siswa tidak aktif bertanya, siswa tidak suka mengerjakan latihan latihan soal
sehingga tidak bisa mengerjakan soal yang tidak sama persis dengan contoh yang diberikan
guru), dan aktivitas siswa saat menyelesaikan soal (siswa berpedoman bahwa siswa yang
13
pandai adalah yang mengumpulkan lembar jawaban pertama kali padahal ada sebagian siswa
yang kurang pandai juga mengumpulkan lembar jawaban pertama kali, hal itu mereka
lakukan karena mereka tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti atau
Daftar Pustaka
Adityasari, V.A. 2015. “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika disertai
Tinjauan Gender dan Efektivitas Program Remidi dengan Metode Diskusi Kelompok
pada Siswa Kelas X SMA N 2 Sleman pada Pokok Bahasan Gerak Lurus”(Universitas
Sanata Dharma, 2015). (Online). http://www.Fisika indo.co.id (diakses pada 04 April
2016 Jam 11.00 WIB)
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hastuti, Isnani. 2012. Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Kalor
Pada Siswa Kelas X SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 2, 1-11.
Kurniawan, A. H. 2007. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok
Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Siswa Kelas VIII Semester
Ganjil SMP Negeri 6 Sukoharjo Tahun Ajaran 2006/2007 (Universitas Sebelas Maret,
2007). (Online). http://skrip.untan.ac.id (diakses pada tanggal 6 Januari 2016 Jam
12.30 WIB)
Prayoga, Amrih. 2011. Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA (Institut
Agama Islam Negeri Walisongo, 2011). (Online). http://jtptiain-gdl-amrihprayoga-
5869-1-073611015.pdf (diakses pada tanggal 26 Januari 2016 Jam 14.35 WIB)
Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Rasyid, H. & Mansur. 2009. Penilaian hasil belajar. Bandung: CV Wacana Prima.
Sari, D. M., 2013. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Termodinamika
pada Siswa SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 3(1), 5-8.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
14
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ulifa, S.N. 2014. Hasil Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Pada Materi Relasi. Jurnal Perndidikan Matematika STKIP PGRI Sidoharjo, 2(1),
123-124.
15