Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi aktiva tetap ?
2. Apa perbedaan karakteristik aktiva tetap dan aktiva lancar ?
3. Apa perbedaan pengujian substantif terhadap aktiva tetap dengan aktiva
lancar ?
4. Prinsip akuntansi terhadap aktiva tetap dalam audit yang pertama kalinya ?
5. Bagaimana prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap
di neraca ?
6. Apa tujuan pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap ?
7. Bagaimana program pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap ?
1.3 Tujuan
Bertujuan agar mampu memahami mengenai audit siklus pengeluaran
khusus mengenai substantive test terhadap saldo aktiva tetap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dapat dilihat pada gambar :
Aktiva Tetap
Pemerolehan Penghentian pemakaian
Pengeluaran modal Penjualan
Revaluasi Pertukaran
Pertukaran
3
Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun
depresiasi akumulasi yang bersangkutan adalah :
4
1. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar di dalam neraca, transaksi
perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya menyangkut jumlah
rupiah yang besar.
2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi laba, sedangkan
kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar
berpengaruh langsung terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit.
3. Aktiva tetap disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasi
akumulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca pada nilai bersih
yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca.
5
pihak, pengujian sebstantif terhadap aktiva lancar, dititikberatkan pada
saldo aktiva lancar tersebut pada saldo neraca, karena aktiva lancar harus
disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan pada
tanggal tersebut.
2.4. Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dalam Audit yang Pertama
Kalinya
Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudit oleh auditor independen
lain, dan audit yang sekarang ini merupakan audit yang pertama kalinya,
auditor mempunyai kewajiban untuk menverifikasi saldo awal aktiva tetap,
untuk memperoleh keyakinan mengenai kewajaran saldo tersebut. Verifikasi
tersebut dilakukan oleh auditor meliputi periode sejak saat aktiva tetap
tersebut diperoleh sampai dengan awal tahun yang diaudit. Semua bukti yang
mendekung transaksi mutasi aktiva tetap harus diverifikasi oleh auditor. Oleh
karena itu, tersedianya catatan aktiva yang rinci dan dokumen yang
mendukung transaksi perolehan dan mutasi aktiva tetap yang dicatat di dalam
catatan aktiva tetap diperlukan oleh auditor dalam audit yang pertama kali.
6
Jika laporan keuangan klien tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor
independen lain, kewajaran menverifikasi saldo awal aktiva tetap bagi auditor
yang baru menjadi lebih ringan. Jika laporan keuangan klien diberi pendapat
wajar tanpa pengecualian dari auditor independen sebelumnya, auditor yang
baru dapat langsung menggunakan saldo awal aktiva tetap sebagai saldo awal
yang wajar.
7
aktiva tetap yang dicantumkan didialam neraca dengan akun aktiva tetap
yang bersangkutan didalam buku besar dan selanjutnya ke jurnal
pengeluaran kas, jurnal umum, dan buku pembantu aktiva tetap.
8
tahun yang diaudit. Untuk itu auditor melakukan berbagai pengujian
substantif berikut:
a. Pengujian analitik.
b. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tetap.
c. Inspeksi terhadap aktiva tetap.
d. Pemerikasaaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak.
e. Review terhadap pembentukan depresiasi akumulasi.
9
f. Review terhadap pembentukan depresiasi akumulasi.
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca.
Pengujian substantif terhadap aktiva tetap diarahkan untuk
mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur aktiva tetap yang
disajikan dan diungkap oleh klien di neracanya sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Satu satunya pengujian substantif untuk
membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca
adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapam aktiva tetap
di neraca yang diaudit dengan prinsip akuntansi berterima umum.
10
Merupkan akun penilaian yang dugunakan untuk mengurangi kos
aktiva tetap bruto menjadi buu aktiva tetap.
c. Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun yang lalu.
Auditor melakukan pengusutan saldo awal akun aktiva tetap dan
depresiasi akumulasinya yang bersangkutan ke kertas kerja tahun lalu.
KK tahun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi
yang dianjurkan oleh auditor dalam audit tahun lalu, sehingga auditor
mampu mengevaluasi tindak lanjut yang telah ditempuh oleh klien
dalam menggapai koreksi yang dianjurkan oleh auditor.
d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting kedalam akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasinya.
Kecurangan dalam transaksi perolehan, pertukaran, penghentian
pemakaian, depresiasi aktiva tetap dapat ditemukan melaui review atas
mutasi luar biasa, baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam
akun aktiva tetap, depresiasi akumulasi, dan akun pendapatan dan rugi
luar biasa.
11
Saldo kontrol yang bersangkutan di buku besar dicocokan dengan
jumlah saldo akun pembatu aktiva tetap untuk memperoleh keyakinan
bahwa catatan akuntansi klien yang bersangkutan dengan aktiva tetap
dapat dipercaya ketelitiannya.
2. Prosedur Analitik
Rasio berikut ini sering digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik
terhadap aktiva tetap:
Ratio Formula
Tingkat perputaran aktiva tetap Hasil penjualan bersih + rerata saldo
aktiva tetap
Ratio laba bersih dengan aktiva tetap Hasil penjualan bersih + rerata saldo
Ratio aktiva tetap dengan modal aktiv tetap
saham Aktiva tetap + modal saham
Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan +
dengan aktiva tetap hasil penjualan bersih
12
3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
a. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
pemerolehan aktiva tetap.
b. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung
tentang transaksi tersebut.
c. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap.
d. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan akutiva
tetap.
13
5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
a. Periksa klarifikasi aktiva tetap di dalam neraca.
Aktiva tetap harus disajikan di dalam neraca dalam kelompok
aktiva tidak lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasi
atau deplesi. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap klarifikasi
aktiva tetap di dalam neraca berdasarkan prinsip akuntansi berterima
umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca.
b. Priksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap
Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva
tetap di neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang
memadai mengenai metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya,
aktiva tetap yang dijaminkan atau digadaikan dalam penarikan hutang,
dan aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik
aktiva lancar, yang berdampak terhadap pengujian substantif terhadap aktiva
tetap. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka
jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktva
tetap relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan
untuk pengujian substantif terhadap aktiva lancar. Karena transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetapsedikit pengaruhnya terhadappertimbangan
rugi laba, maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah
ketelitian pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada
akhir tahun. Pengujian substantiv terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada
verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit.
Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudit oleh auditor independen
lain, dan audit yang sekarang ini merupakan audit yang pertama kalinya,
auditor mempunyai kewajiban untuk menverifikasi saldo awal aktiva tetap,
untuk memperoleh keyakinan mengenai kewajaran saldo tersebut. Verifikasi
tersebut dilakukan oleh auditor meliputi periode sejak saat aktiva tetap
tersebut diperoleh sampai dengan awal tahun yang diaudit. Jika laporan
keuangan klien diberi pendapat wajar tanpa pengecualian dari auditor
independen sebelumnya, auditor yang baru dapat langsung menggunakan
saldo awal aktiva tetap sebagai saldo awal yang wajar.
15
tetap yang dicantumkan di neraca, dan (6) membuktikan asersi penyajian dan
pengungkapan aktiva tetap di neraca.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://esy-marita.blogspot.com/2013/11/makalah-audit-terhadap-aktiva-tetap_22/
17