Você está na página 1de 13

A.

Ancaman di bidang ipoleksosbudhankam


Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan Negara
Indonesia dibangun berlandaskan teori, pemikiran, dan kebijakan yang terkemuka dan
berkembang di dunia.
Ancaman di bidang impoleksosbudhamkan dapat terjadi salah satunya karena
pengaruh globalisasi. Globalisasi menyebabkan batas-batas Negara luruh oleh teknologi.
Globalisasi melahirkan era yang disebut era pasar bebas. Dalam era pasar bebas tidak hanya
barang-barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, tetapi ideologi dan budaya ikut
masuk memengaruhi kebijakan politik dan pertahanan Indonesia. Berikut ancaman bagi
bangsa Indonesia dari berbagai bidang kehidupan.
1. Ancaman di bidang ideologi
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa manusia kearah kemajuan dan kemakmuran. Kehidupan
yang bebas, semangat bekerja dan berwirausaha, serta campur tangan yang minim dari
pemerintah terhadap rakyatnya telah memengaruhi masyarakat Indonesia untuk tertarik
pada ideologi tersebut. Contoh gaya hidup bermewah-mewahan, pergaulan bebas,
budaya minum-minuman keras, dan individualis. Ancaman ideology ini hanya bisa
diatasi oleh individu. Tiap individu harus menyadari nilai negatif yang timbul dan
menghindarinya.
2. Ancaman di bidang politik
Ancaman bidang politik berkaitan dengan kebijakan Negara. Pada tahun 1999
disintegrasi bangsaa terjadi di Indonesia. Wilayah Timor Timur memisahkan diri dari
NKRI melalui jajak pendapat. Lepasnya Timor Timur dari NKRI tidak lepas dari
campur tangan pihak asing (tekanan politik) terhadap urusan dalam negeri Negara
Indonesia. Campur tangan pihak asing tersebut merupakan ancaman di bidang politik.
Ancaman dibidang politik dapat bersumber dari dalam negeri atau luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidan politik dilkukan oleh suatu Negara dengan melakukan tekanan
politik, intimiasi, provokasi, atau blockade politik. Ancaman politik yang bersumber dari
dalam negeri dapat berupa pengerahan masa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah.
3. Ancaman di bidang ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi bertalian erat dengan pasar bebas. Kebijakan
ekonomi nasional akan mengikuti perkembangan perekonomian global. Globalisasi
perekonomian membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, disisi lain, globalisasi perekonomian membuka peluang masuknya
produk-produk luar negeri ke pasar domestik. Berikut ancaman kedaulatan Indonesia
dalam bidang ekonomi yang berhubungan dengan globalisasi.
a. Pasar Indonesia akan dibanjiri barang-barang dari luar dengan kualitas bersaing
b. Pihak asing semakin mudah menanamkan modal di Indonesia.
c. Persaingan bebas mendorong terjadinya monopoli perdagangan.
d. Angka pengangguran meningkat akibat sektor-sektor ekonomi rakyat lesu, koperasi
sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan.
4. Ancaman dibidang sosial budaya
Indonesia memiliki budaya luhur yang eratdengan nilai-nilai moral dan sosial.
Budaya Indonesia merupakan budaya ketimuran yang mengedepankan sopan santun dan
nilai-nilai kearifan lokal. Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas
ancaman dari dalam dan luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu tersebut mendorong timbulnya
berbagai permasalahan seperti premanisme, separatism, terorisme, kekerasan, dan
bencana akibat perbuatan manusia. Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat
pengaruh negatif globalisasi sebagai berikut:
a. Pola hidup konsumtif dan lunturnya kecintaan terhadap produk dalam negri
b. Hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup
tertinggi.
c. Sikap individualis yaitu sikap yan mementingkan diri sendiri
d. Westernisasi yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi pada budaya barat tanpa
diseleksi terlebih dahulu
e. Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat
5. Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman serta gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara
o Ancaman dari dalam negeri, misalnya aksi teror dan konflik sara.
o Ancaman dari luar negeri, misalnya Ilegal fishing dan pelanggaran batas wilayah.

B. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun


integrasi nasional
Peran serta masyarakat timbul dari sebuah kesadaran. Kesadaran bangsa dan
bernegara tidak hanya berlaku bagi pemerintah, tetapi lebih luas melingkupi kehidupan
berbangsa dan bernegara serta kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan peran serta dan
kesadaran berbangsa dan bernegara pada era global akan menuai banyak tantangan. Sikap
individualis dan apatis serta gaya hidup bebas dan hedonis menjadi penghambat tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk berperan serta membangun integrasi nasional.
Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi
berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional. Berikut peran serta masyarakat
dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional.
1) Menjaga wilayah dan tanah air Indonesia.
2) Menciptakan ketahanan nasional.
3) Memiliki semaangat persatuan yang berwawasan nusantara yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupn sosial.
4) Mengghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
5) Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan dan tanah air Indonesia serta memiliki pancasila, undang-undang dasar Negara
republik Indonesia tahun 1945, dan sang merah putih
6) Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan
aman.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di berbagai bidang

NO BIDANG PERAN SERTA INDIKATOR


KEBERHASILAN
1. Ideologi Menerapkan sistem Keamanan diwilayah indonesia
pertahanan rakyat relatif terkendali karena adanya
semesta(sishamkamrata) kerja sama yang erat antara
TNI/Polri dan rakyat

2. politik Mendukung dan memandu Program pemerintah berjalan


jalannya program-program dengan baik tanpa ada
pemerintah penyelewengan berupa
penggelembungan dana atau
praktik korupsi
3. ekonomi Meningkatkan mutu produk Meningkatnya permintaan
dalam negeri pasar terhadap produk dalam
negeri
4. Sosial budaya Melestarikan budaya daerah Budaya daerah tetap dikenal
masyarakat di tengah arus
globalisasi
5. Pertahanan Meningkatkan persatuan dan Berkurangnya konflik dalam
dan kesatuan dengan masyarakat yang disebabkan
keamanan mengembangkan sikap perbedaan
nasionalisme dan menghargai
perbedaan sara
Tantangan dalam menjaga NKRI
Fenomena global masih mengetengahkan penguatan nilai nilai universal yakni demokrasi
dan hak asasi manusia. Bersama dengan itu isu lingkungan hidup dan dampak pemanasan global
memunculkan persoalan serius yang memerlukan respons secara internasional. Pemanasan global
telah berdampak terhadap perubahan musim yang tidak menentu yang mengancam kehidupan
manusia dalam bentuk ancaman kelaparan, wabah penyakit, dan bencana alam yang berptensi
mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan. Peta keamanan global menempatkan terorisme
menjadi ancaman global. Penggunaan kekuatan militer oleh suatu Negara ke wilayah Negara lain
mengancam kedaulatan dan kehormata nsuatu Negara berdaulat.masalah perbatasan juga
merupakan sumber utama potensi konflik antar Negara di kawasan asia pasifik, termasuk asia
tenggara.
Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar tetap utuh dan
bersatu. Di sisi lain, ancamat terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama yang berbentuk
konflik perbatasan, , pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim dan dirgantara,
gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara illegal, kegiatan
penyelundupansenjata dan bahan peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau pulaukecil
terluar, ancaman terorisme dalam negri dan sebagainya.
Berdasarkan tantangan tersebut di atas, maka visi terwujudnya pertahanan Negara yang
tangguh dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa
harus terwujud. Pada dasarnya perumusan kebijakan umum pertahanan Negara di laksanakan
Mentri Pertahanan Negara, sedangkan proses penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan
Keamanan nasional selaku penasehat Presiden RI.
Tujuan nasional merupakan kepentingan yang abadi dan menjadi acuan dalam
merumuskan tujuan pertahanan Negara, yang ditempuh dengan tiga strata pendekatan. Pertama,
strata mutlak, dilakukan dalam menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan
keselamatan bangsa Indonesia. Kedua, strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan
demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan hubungan antar suku, agama, ras dan golongan (
SARA), penghormatan hak asasi msnusia dan pembangunan yang berwawasan loingkungan
hidup dan ketiga, strata pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia.
Untuk mencapai tujuan Negara tersebut, salah satunya diperlukan input sumber daya
yang bagus dan optimal. Masyarakat menurut TNI untuk menjaga dan meme;lihara stabilitas
keamanan nasional, tetapi input masyarakat secara intelektual, moral dan mental lemah akan
sangat kesulitan mewujudkan.
Ada pula tantangan tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI , tantangan dalam menjaga
keutuhan NKRI di bgi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Tantangan yang berasal dari internal Negara Indonesia
a. Keanekaragaman budaya Indonesia dan etnis yang ada di lingkungan manusia
b. Berbagai aliran dan kepercayaan yang ada di Negara ini
c. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut
d. Moral dan kepribadian sebagian masyarakat yang tidak pantas, atau buruk, yang
mungkin ingin memecah belah bangsa sendiri akibat keserakahan dan keegoisan.
e. Pendidikan yang rendah, yang menyebabkan penduduk kurang bijaksana dalam
menyikapi perbedaan
2. Tantangan yang berasal dari eksternal Negara Indonesia
a. Globalisasi yang membawa budaya luar masuk ke Indonesia yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
b. Keinginan Negara luar untuk menguasai Indonesia yang dilatarbelakangi berbagai
kepentingan
c. Aksi terror melalui perekrutan yang berasal dari penganut kepercayaan radikal.
d. Propaganda asing melalui berbagai media
e. Jaringan pedagang narkoba internasional

Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi,
keharmonisan hubungan antar suku, agama, ras dan golongan SARA, penghormatan hak
asasi manusia dan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup dan 3 Strata pendukung,
dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia.

Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan ATHG :

o Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis.
o Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.

Hambatan adalah Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional tidak terarah.

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang


terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan
pertahanan dan keamanan negara :

a. Dari luar negeri


1. Agresi
2. Pelanggaran wilayah oleh negara lain
3. Spionase mata-mata
4. Sabotase
5. Aksi terror dari jaringan internasional.
b. Dari dalam negeri
1 pemberontakan bersenjata
2 konflik horizontal
3 aksiteror dari dalam negeri
4 sabotase dari dalam negeri
5 Aksi kekerasan yang berbau SARA
6 Gerakan separatis pemisahan diri membuat Negara baru 7 Pengrusakan lingkungan.
Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di
biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa dan negara Contohnya penyalahgunaan narkoba, korupsi

Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara Bukan
hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara
sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa dan negara
Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30 Ayat 1
dan 2:
“Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat
sebagai komponen pendukung”.
Adapula pada Pasal 27 Ayat 3: “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara”.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ayat
1: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; ayat 2: “Keikutsertaan warga
Negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:
1 Pendidikan Kewarganegaraan
2 Pelatihan dasar kemiliteran
3 Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
4 Pengabdian sesuai dengan profesi.

Pembelaan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan, kesadaran, keikhlasan dan ketulusan dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara, menjaga harkat dan martabat bangsa, mempertahankan keutuhan NKRI serta
wewujudkan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
 Pasal 30 Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945: “Tiap-tiapiap Warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”.
 Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI Tahun 1945: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”.
Contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara :
- Mengikuti ronda malam siskamling
- Pelatihan dasar kemiliteran
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
- Pengabdian sesuai dengan profesi

Bela negara yang bisa dilakukan oleh para siswa di sekolah :


- Pendidikan Kewarganegaraan
- Mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka,
Patroli Keamanan Sekolah PKS, Pasukan Pengibar Bendera Paskibra, Palang Merah
Remaja
PMR, dan organisasi lainnya.

Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

1. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar,yakni integrasi dan
nasional.Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam
suatu keseluruhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,integrasi berarti pembauran hingga
menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.

Kata Nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut :

1. Secara politis,integrasi nasional berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara antropologis,integrasi nasional berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara, sehingga tercipta keserasian dan Keselarasan secara nasional.

2. Membangun Integrasi Nasional dalam Bhinneka Tunggal Ika

Adapun identitas nasional secara teminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Antara integrasi nasional dan identitas nasional negara Indonesia sangatlah terkait. Mengapa?
karena Indonesia terdiri atas berbagai macam suku yang disatukan melalui persatuan
dibawah bendera merah putih dan Bhinneka Tunggal Ika. Melalui proses ini terjadi proses
Integrasi nasional dimana perbedaan yang ada dipersatukan sehingga terciptan keselarasan.
Persatuan dari kemajemukan suku inilah yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia
yang membedakannya dengan bangsa lain.

Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional.


Untuk mewujudkannya diperlukan keadilan, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah
dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bangsa, dan sebagianya. Dengan demikian,
uapaya integrasi nasional dengan strategI yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud
integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi
nasional ini perlu karena pada hakikatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat
kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan
kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman,
dan tentram. Jika melihat konflik yang terjadi di Ambon, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua
merupakan cermin dan belum mantapnya integrasi nasional yang diharapkan. Adapun
kaitannya dengan identitas nasional adalah bahwa adanya integrasi nasional dapat
menguatkan akar dari identitas nasional yang sedang dibangun.

Pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan arahan, pedoman,


acuan, dan tuntunan bagi setiap individu dalam bertindak dan membangun serta memelihara
tuntutan bangsa yang terintegrasi secara nasional demi keutuhan NKRI yang dikenal dengan
masyarakat multikultural. Oleh karena itu, implementasi atau penerapan nilai-nilai Bhinneka
Tunggal Ika harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan NKRI daripada kepentingan pribadi atau
kelompok.

3. Contoh Wujud Integrasi Nasional

a. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta oleh pemerintah Republik


Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah
terdapat anjungan dari semua provinsi di Indonesia. Setiap anjungan menampilkan rumah
adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, dan
sebagiannya. Sehingga Taman Mini Indonesia Indah merupakan miniaturdari berbagai
kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Kita tidak perlu keliling Indonesia cukup di TMII
sudah terwakili dari seluruh kebudayaan Indonesia.
b. Sikap toleransi antarumat beragama. Meskipun Indonesia memiliki agama yang berbeda-
beda tetapi tetap saling menghormati.
c. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayaan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain. Misalnya, masyarakat Jawa atau Sumatera, belajar
menari legong yang merupakan salah satu tarian Bali.

4. Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.


2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
persatuan bahasa Indonesia.
6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun-menurun.

5. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam kesuku bangsaan dengan
masing-masing kebudayaan daerahnya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan antara kota dan daerah
dan hasil-hasil pembangunan tersebut dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (suku,agama,ras,antar golongan), gerakan saparatisme
dan kedaerahan, demonstrasi.
5. Adanya faham etnosentrisme diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan
kelebihan kebudayaannnya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

6. Implementasi Bhinneka Tunggal Ika dan cita-cita lurus bangsa

Berikut ini implementasi prinsip-prinsip bhinneka tunggal ika dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara, antara lain :

1. Perilaku inklusif. dalam kehidupan bersama yang menerapkan semboyan bhineka tunggal
ika memandang bahwa dirimnya, baik itu sebagai indivudu atau kelompok masyrakat
merasa dirinya hanya merupakan sebagian dari kesatuan masyarakat yang lebih luas.
2. Mengakomodasi sifat pluraslittik. bangsa indonesia sangat pluralistik ditinjau dari
keagamaan agama yang dipeluk oleh masyarakat, aneka adat budaya yang berkembang di
daerah suku bangsa dengan bahasanya masing-masing.
3. Tidak mencari menangnya sendiri. menghormati pendapat pihak lain dengan tidak
beranggapan bahwa pendapatnya sediri yang paling benar, dirinya atau kelompoknya
yang paling hebat perlu diatur dalam menerepakan bhineka tunggal ika.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat dalam rangka membentuk kesatuan dalam
keanekaragaman diterapkan pendekatan untuk mencapai mufakat. bukan pendapat sendiri
yang harus dijadikan kesepakatan bersama tetapi yakni inti kesamaan yang dipilh sebagai
kesepaktan bersama.
5. Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban dalam menerapkan bhineka tunggal ika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh kasih sayang.
6. Toleransi dalam perbedaan setiap penduduk indonesia harus memandan bahwa perbedaan
tradisi, bahasa, dan adat istiadat, antara satu etnis dengan etnis, lain antara satu agama
dengan agama lain, sebagai aset bangsa yang harus dilestarikan.

Pemahaman nilai-nilai bhinneka tunggal ika dalam masyarakat indonesia dapat


terwujud secara integral dengan kerja sama dengan seluruh komponen bangsa, baik oleh
pemerintah selaku penyelenggara negara maupun setiap insan pribadi warga negara.
peningkatan sosialisai akutualisasi pemahamanan nilai-nilai kebhineka tunggal ika harus
dilakukan dengan tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh komponen warga
dalam rangka memperkuat integrasi nasional karena indonesia dengan keanekaragaman
budaya, suku/etnis bahasa, agama, kondisi geografis, dan strata sisoal yang berbeda-beda.

7. Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional


Untuk mengantisipasi adanya nacaman bagi integrasi nasional, maka dierlukan
ketahanan nasional yang kokoh. ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa
yang berisi ketangguhan serta keuletan dan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam dan bentuk ancaman.

Berdasarkan asalnya ancaman terdiri atas:

 Ancaman dari dalam negeri, contoh adalah pemberontakan dan subversi yang berasal
atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
 Ancaman dari luar negeri, contohnya infiltrasi, subversi, dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara, dnan laut oleh musuh dari
luar negeri.

Menurut bentuknya, ancaman berupa :


1. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan senjata yang terorganisasi
yang mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militen mencakup :
a. Agresi militer
b. Pelanggaran wilayah
c. Spionase
d. Sabotase
e. Aksi teror

2. Ancaman non militer adalah ancaman tanpa kekuatan senjata. Dalam menghadapi
ancaman non militer, sistem pertahanan negara menempatkan lembaga negara di luar
pertahanan sebagai unsur utama sesuai dengan bentuk ancaman yang dihadapi di dukung
oleh unsur-unsur lain.

Você também pode gostar