Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang dibimbing
Oleh
Mochamad Yogi Nurwanda – 0113U107
Andhika Rifqi Palapa – 0113U138
Anissa Apriliani Rachdian – 0113U143
Ibran Sibarani – 0113U545
PENDAHULUAN
Sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis Akrual dapat
dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
paling lama 4 (empat) tahun setelah Tahun Anggaran 2010. Dengan ditetapkannya PP 71 Tahun
2010 tentang SAP ini maka PP 24 Tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. Namun meski
sudah dinyatakan berlaku secara substansial PP 24 Tahun 2005 masih dilaksanakan dalam
rangka proses transisi penyusunan laporan keuangan berbasis Kas Menuju Akrual kepada
penyusunan laporan keuangan berbasis akrual. Substansi PP 24 Tahun 2005 ini dinyatakan
dalam Lampiran II PP 71 Tahun 2010 tentang SAP.
BAB II
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku penyusunan
(due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan pertanggungjawaban
profesional KSAP yang secara lengkap terdapat dalam Lampiran III. Penyusunan PSAP
dilandasi oleh Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, yang merupakan konsep dasar
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan merupakan acuan bagi
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna
laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Lingkup pengaturan Peraturan Pemerintah ini meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual.SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I dan berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas. SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual pada Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk
menerapkan SAP Berbasis Akrual.
Penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual ini dilaksanakan sesuai dengan jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.Selanjutnya, setiap entitas pelaporan, baik
pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah wajib melaksanakan SAP Berbasis
Akrual.Walaupun entitas pelaporan untuk sementara masih diperkenankan menerapkan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual, entitas pelaporan diharapkan dapat segera menerapkan SAP
Berbasis Akrual.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual dimaksudkan
untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna
maupun pemeriksa laporan keuangan Pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan.Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang
dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Selain mengubah basis SAP dari kas menuju akrual menjadi akrual, Peraturan Pemerintah
ini mendelegasikan perubahan terhadap PSAP diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat dilakukan sesuai dengan dinamika
pengelolaan keuangan negara. Meskipun demikian, penyiapan pernyataan SAP oleh KSAP tetap
harus melalui proses baku penyusunan SAP dan mendapat pertimbangan dari BPK.
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan dengan basis
akrual.Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan
keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari laporan
pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh komponen
menjadi sebagai berikut:
Laporan Arus Kas hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum
dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum
Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya.
PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
LAPORAN PERUBAHAN SALDO
LAPORAN PERUBAHAN SALDO
Tidak ada laporan tersendiri
Laporan Perubahan SAL menyajikan
NERACA secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
Ekuitas Dana terbagi;
1. Saldo Anggaran Lebih awal;
Ekuitas Dana Lancar: selisih 2. Penggunaan Saldo Anggaran
antara aset lancar dan Lebih;
kewajiban jangka pendek, 3. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
termasuk sisa lebih Anggaran tahun berjalan;
pembiayaan anggaran/saldo 4. Koreksi Kesalahan Pembukuan
anggaran lebih tahun Sebelumnya; dan
Ekuitas Dana Investasi: 5. Lain-lain;
mencerminkan kekayaan 6. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka NERACA
panjang, aset tetap, dan aset
lainnya, dikurangi dengan Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih
kewajiban jangka panjang pemerintah yang merupakan selisih
Ekuitas Dana Cadangan: antara aset dan kewajiban pemerintah
mencerminkan kekayaan pada tanggal laporan.
pemerintah yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu sesuai Saldo ekuitas di Neraca berasal dari
dengan peraturan perundang- saldo akhir ekuitas pada Laporan
undangan. Perubahan Ekuitas
KESIMPULAN
Dengan ditetapkannya PP 71 Tahun 2010 tentang SAP ini maka PP 24 Tahun 2005
dinyatakan tidak berlaku lagi. Namun meski sudah dinyatakan berlaku secara substansial PP 24
Tahun 2005 masih dilaksanakan dalam rangka proses transisi penyusunan laporan keuangan
berbasis Kas Menuju Akrual kepada penyusunan laporan keuangan berbasis akrual. Sesuai
dengan PP Nomor 71 Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara
bertahap. Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4
(empat) tahun setelah Tahun Anggaran 2010.
Oleh karena hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa PP Nomor 71 Tahun 2010 mengatur SAP
Berbasis Akrual, dan PP Nomor 71 Tahun 2010 juga mengatur SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual yang saat ini masih digunakan oleh seluruh entitas.
Dan kita juga dapat melihat perbedaan PP 71 tahun 2010 dengan PP 24 tahun 2005. Berikut ini
merupakan keunggulan yang dimiliki oleh PP 71 tahun 2010 sehingga sekarang menjadi
ditetapkan dan menggantikan PP 24 tahun 2005 (dinyatakan sudah tidak berlaku lagi), yaitu:
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan dengan basis akrual. Pernyataan
Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk
perusahaan negara/daerah.