Você está na página 1de 9

PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI

BARANG KERAJINAN

Harti Oktarina
artioktarina@yahoo.co.id
STKIP Pembangunan Indonesia Makassar

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk (1) Meningkatkan


kesadaran meningkatkan kesadaran siswa/i pentingnya memisah dan mendaur ulang
limbah rumah tangga, (2) Meningkatkan kreativitas siswa/i untuk kreatif dalam
mengolah limbah rumah tangga menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis,
dan (3) Meningkatkan kemampuan siswa/I dan guru-guru dalam berwirausaha.
Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pelatihan dengan metode ceramah,
tanya jawab, demontrasi, dan latihan (tutorial). Setelah kegiatan pelatihan
dilaksanakan monitoring atau evaluasi oleh panitia pelaksanaan untuk melihat dan
mendampingi siswa/i dan guru dalam pembuatan barang kerajinan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahwa program pengabdian keapada masyarakat ini
berlangsung dengan baik dan lancar. Program ini mampu memberi motivasi kepada
siswa/i serta guru dalam mengolah barang bekas menjadi barang yang bernilai.
Kendala-kendala yang muncul pada tahap penelitian dan penulisan hasil penelitian
dapat diatasi dengan metode pendampingan. Adapun saran yang dapat diajukan dari
hasil program pengabdian ini, bagi guru-guru dan siswa/i SD diharapkan memiliki
motivasi dan senantiasa membudayakan kegiatan mendaur ulang barang bekas
menjadi barang kerajinan.

Kata kunci: Pengolahan limbah rumah tangga, barang kerajinan

PENDAHULUAN pewangi pakaian. Limbah adalah suatu


Di dunia masyarakat yang maju benda/barang yang merupakan sisa dari
dan modern saat ini, jumlah limbah kegiatan produksi yang sudah tidak
juga semakin banyak seiring dimanfaatkan lagi atau tidak memiliki
perkembangan zaman. Sebagai contoh nilai ekonomis lagi. Limbah memiliki
kecil, dahulu orang menggunakan jeruk anegaram berdasrkan dari tempat
nipis untuk menghilangkan noda pada asalnya. Limbah itu sendiri ada yeng
pakaian, namu saat ini orang sudah merupakan limbah hasil rumah tangga
menggunkan sabun. Sabun merupakan (domestik), limbah dari hasil dari suatu
salah satu bentuk limbah, baik itu kegiatan tertentu, seperti limbah
sabun cuci piring, pakaian, bahkan industri pabrik besar maupun kecil.
2

Menurut Suharto (2011:226) Haghi (2011) membagi limbah


Limbah adalah bahan atau zat yang menjadi beberapa berdasarkan
dibuah setelah proses kegiatan sumbernya, yaitu sebagai berikut.
manusia. Volume sampah yang akan 1. Limbah rumah tangga, limbah
dihasilkan akan terus meningkat seiring rumah tangga disebut juga limbah
dengan berkembangnya jumlah domestik.
penduduk dan aktivitas masyarakat. 2. Limbah industri, limbah industri
Namun sampai saat ini peran serta adalah limbah yang berasal dari
masyarakat secara umum hanya sebatas industry pabrik.
pengumpulan dan pembuangan sampah 3. Limbah pertanian, limbah padat
saja. Lingkungan memiliki batas yang dihasilkan dari kegiatan
toleransi, apabila limbah sudah pertanian, contohnya sisa daun-
melebihi ambang batas toleransinya, daunan, ranting, jerami, dan kayu.
maka keseimbangan lingkungan akan 4. Limbah konstruksi. Adapun limbah
terganggu. Keberadaan limbah yang konstruksi didefinisikan sebagai
melebihi ambang batas toleransi bagi material yang sudah tidak
lingkungan dapat berdampak negatif digunakan yang dihasilkan dari
bagi lingkungan dan ini tentunya juga proses konstruksi, perbaikan atau
akan mengganggu kesehatan manusia perubahan. Material limbah
dan sekitarnya. Tidak hanya manusia konstruksi dihasilkan dalam setiap
yang akan mendapak negatif tetapi proyek konstruksi, baik itu proyek
tumbuhan dan hewan yang ada di pembangunan maupun proyek
sekitar juga akan merasakannya. Oleh pembongkaran (contruction and
karena hal itu, untuk menanggulangi domolition). Limbah yang berasal
hal ini perlu adanya penanggulangan dari perobohan atau penghancuran
secara khusus terhadap keberadaan bangunan digolongkan dalam
limbah itu sendiri. Tingkat bahaya yang domolition waste, sedangkan
ditimbulkan oleh limbah itu sendiri limbah yang berasal dari
tergantung dari jenis limbah tersebut. pembangunan perubahan bentuk
Limbah dapat berupa sisa sayuran, sisa (remodeling), perbaikan (baik itu
makanan, kotoran hewan dan manusia, rumah atau bangunan komersial),
tumpukan barang bekas, serta sisa digolongkan ke dalam construction
tanaman. waste.
3

5. Limbah radioaktif, limbah tidak stabil dalam suhu tinggi dan


radioaktif berasal dari setiap dapat menyebabkan kebakaran.
pemanfaatan tenaga nuklir, baik 4. Limbah beracun, limbah beracun
pemanfaatan untuk pembangkitan atau limbah B3 adalah limbah yang
daya listrik menggunakan reaktor mengandung racun berbahaya bagi
nuklir, maupun pemanfaatan tenaga manusia dan lingkungan. Limbah
nuklir untuk keperluan industri dan ini mengakibatkan kematian jika
rumah sakit. Bahan atau peralatan masuk ke dalam laut.
terkena atau menjadi radioaktif 5. Limbah korosif adalah limbah yang
dapat disebabkan karena dapat menyebabkan iritasi pada
pengoperasian instalasi nuklir atau kulit dan dapat membuat logam
instalasi yang memanfaatkan berkarat.
radiasi peng-ion.
Sesuai dengan kriteria yang
Haghi (2011) juga membagi tercantum dalam peraturan pemerintah
limbah menjadi lima jenis berdasarkan No.18 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
sifatnya, yaitu sebagai berikut. Limbah Bahan Berbahaya dan
1. Limbah mudah meledak, limbah Beracun, limbah B3 terbagi atas dua
mudah meledak adalah limbah yang macam yaitu yang spesifik dan yang
melalui proses kimia dapat tidak spesifik.Perbedaan pokok antara
menghasilkan gas dengan suhu limbah B3 spesifik dan tidak spesifik
tekanan tinggi serta dapat merusak terletak pada cara penggolongannya.
lingkungan. Pada limbah spesifik digolongkan
2. Limbah mudah terbakar, bahan kedalam jenis industri, sumber
limbah yang mudah terbakar adalah pencemaran, asal limbah, dan
limbah yang mengandung bahan pencemaran utama sedangkan pada
yang menghasilkan gesekan atau limbah tidak spesifik penggolongannya
percikan api jika berdekatan dengan atas dasar kategori dan bahan
api. pencemar. Daur ulang adalah
3. Limbah reaktif, limbah reaktif pemrosesan kembali bahan yang
adalah limbah yang memiliki sifat pernah dipakai, misalkan serat, kertas,
mudah bereaksi dengan oksigen dan air untuk mendapat produk baru.
atau limbah organik peroksida yang Daur ulang yang merupakan
pemanfaatan kembali barang yang
4

sudah dipakai memiliki tujuan, antara 12. Menciptakan suatu inovasi yaitu
lain sebagai berikut. dengan menggabungkan beebrapa
1. Untuk terciptanya lingkungan yang bahan yang tidak berharga menjadi
bersih dan sehat. bahan yang mempunyai nilai.
2. Mengurangi bakteri yang ada di
Untuk memudahkan proses
sekeliling yang menempel pada
daur ulang dan pemanfaatan ulang,
limbah tersebut.
langkah-langkah yang dilakukan adalah
3. Dapat dijual kembali, sehingga
pemisahan, penyimpanan, limbah
dapat memperoleh penghasilan.
Pengiriman atau penjualan. Barang-
4. Untuk mengurangi dampak dari
barang yang sudah terkumpul dapat
kerusakan alam dan kerusakan
dijual ke pabrik yang membutuhkan
lahan.
material bekas sebagai bahan baku atau
5. Untuk mengurangi dan
dapat dijual atau diberikan
menghilangkan pencemaran dalam
ke pemulung. Berikut adalah beberapa
lingkungan.
jenis limbah atau material yang dapat
6. Untuk mengurangi jumlah sampah-
dimanfaatkan melalui daur ulang.
sampah atau limbah yang
1. Kertas. Semuajenis kertas dapat
berserakan dilingkungan yang
didaur ulang, seperti kertas koran
mengganggu keasrian lingkungan.
dan kardus.
7. Menghemat menggunakan bahan
2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan
baku yang baru, Karena bisa
gelas/piring pecah dapat digunakan
memakai bahan dari hasil daur
untuk membuat botol, gelas, atau
ulang limbah itu.
piring yang baru.
8. Untuk mengurangi penggunaan
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan
SDA.
dan minuman dapat dimanfaatkan
9. Untuk menekan, mengurangi serta
kembali sebagai kaleng pengemas.
menghilangkan polusi di
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan
lingkungan.
akan berguna sebagai bahan baku
10. Dapat menciptakan barang baru
pembuatan baja baru.
yang mempunyai nilai.
5. Plastik. Limbah plastik dapat
11. Untuk menjadi cara alternative
dilarutkan dan diproses lagi
dalam memenuhi kebutuhan dalam
menjadi bahan pembungkus
ekonomi.
(pengepakan) untuk berbagai
5

keperluan. Misalnya, dijadikan tas, melakukan oleh beberapa industri


botol minyak pelumas, botol misal di Jakarta, yaitu
minuman, dan botol sampo. menggunakan limbah padat dalam
Mengurangi limbah dalam bentuk lumpur hasil akhir
kehidupan sehari-hari dapat dilakukan pengolahan air limbahnya tidak
dengan bebera cara, yaitu sebagai dibuang ke tanah tetapi digunakan
berikut. sebagai bahan bakar setelah
a. Reuse yaitu memanfaatkan ulang, mengalami pengeringan.
artinya menggunakan kembali c. Reduce yaitu mengurangi, adalah
barang bekas tanpa pengolahan semua bentuk kegiatan atau
bahan, untuk tujuan yang sama atau perilaku yang dapat mengurangi
berbeda dari tujuan produksi sampah.Misalnya, ibu-ibu
asalnya.Contohnya, penggunaan rumah tangga kembali kepola lama
bahan-bahan plastik / kertas bekas yaitu membawa keranjang belanja
untuk benda-benda souvenir, bekas ke pasar. Dengan demikian jumlah
ban untuk tempat pot atau kursi kantong plastik yang di bawa ke
taman, botol-botol minuman yang rumah akan berkurang. Selain itu
telah kosong diisi kembali dan bila setiap orang menggunakan
sebagainya. saputangan daripada tissue,
b. Recycle yaitu mengolah kembali, disamping akan mengurangi
yakni kegiatan yang memanfaatkan sampahnya, dengan tidak
barang bekas dengan cara menggunakan tissue dapat terjadi
mengolah materinya untuk penghematan terhadap bahan baku
digunakan lebih lanjut. Contohnya, untuk tissue, yang tidak lain adalah
kertas atau sampah bekas, pecahan- kayu dari hutan. Kalau setiap orang
pecahan gelas atau kaca, besi atau melakukan hal tersebut beberapa
logam bekas dan sampah organik ton sampah yang akan berkurang
yang berasal dari dapur atau pasar per bulan dan beberapa hasil hutan
dapat didaur ulang menjadi kompos dapat terselamatkan.
(pupuk). Proses daur ulang ini juga d. Replace yaitu menggantikan
dapat mengubah sampah menjadi dengan bahan yang bisa dipakai
energi panas yang dikenal dengan ulang, adalah upaya mengubah
proses insenerasi. Insenerasi kebiasaan yang dapat mempercepat
sederhana sudah ada yang produksi sampah, terutama sampah
6

yang mempunyai sifat sukar diolah METODE PELAKSANAAN


dan berbahaya. PENGABDIAN
e. Refill artinya mengisi kembali Pendekatan yang dipakai untuk
wadah-wadah produk yang dipakai. mencapai tujuan pelatihan meliputi
f. Repair artinya melakukan beberapa jenis kegiatan. Kegiatan
pemeliharaan atau perawatan agat pengabdian kepada masyarakat yang
tidak menambah produksi limbah. dilaksanakan dengan acara tatap muka
dan praktek pengolahan limbah rumah
Salah satu cara mengatasi
tangga berjalan dengan baik dan lancar.
masalah limbah plastik adalah dengan
Pertemuan tatap muka dengan metode
melakukan daur ulang (recycle).
demonstrasi, dilanjutkan
Beragam barang dapat dihasilkan dari
latihan/praktek untuk membuat kotak
limbah plastik. Hanya diperlukan
serba guna dan hiasan dinding, mulai
kreativitas dan inovasi serta kemauan
dari pemilihan memilah limbah,
untuk membuat limbah plastik tersebut
menentukan bahan baku yang akan
menjadi barang yang dapat
digunakan, menyiapkan alat, hingga
dipergunakan kembali. Limbah seperti
praktik pembuatan daur ulang limbah
kardus bekas, koran, plastik sedotan,
rumah tangga tersebut menjadi barang
dan kresek bekas dapat diolah menjadi
yang memiliki nilai ekonomis
barang kerajinan yang memiliki nilai
Sasaran pelatihan adalah siswa/i
ekonomis cukup tinggi, seperti bunga
SDN 112 Inpres Bontomanai. Metode
hias, kotak serba guna, tas, sendal, vas
pelaksanaan pengabdian kepada
bunga, souvenir. Keterampilan inilah
masyarakat ini adalah sebagai berikut.
yang akan diberikan kepada siswa/i dan
1. Tahap Observasi
guru-guru di SDN 112 Impres
Tahap observasi adalah pengamatan
Bontomanai. Dengan memiliki
langsung ke lapangan. Mengamati
keterampilan ini diharapkan nantinya
langsung merupakan tahap awal
siswa/i dan guru-guru dapat mendaur
untuk kegiatan pemberdayaan
ulang limbah rumah tangga untuk
kepada masyarakat. Observasi
dijadikan barang yang memiliki nilai
meliputi studi kondisi sosial
ekonomis. Hal ini juga dapat melatih
masyarakat, sumberdaya manusia,
jiwa kewirausahaan bagi siswa/i dan
dan sumber daya pendukung
guru-guru.
lainnya. Hasil observasi digunakan
untuk dasar proses selanjutnya.
7

2. Tahap Pelatihan diolah menjadi barang kerajinan yang


Pada tahap pelatihan dilakukan memiliki nilai ekonomis cukup tinggi,
untuk memberikan informasi dan seperti kotak serbaguna dan hiasan
tata cara mendaur ulang limbah dinding. Hasil kegiatan pengabdian
rumah tangga mulai dari pemisahan kepada masyarakat ini secara garis
limbah hingga cara mengolah besar mencakup beberapa komponen
limbah tersebut menjadi barang sebagai berikut:
yang memiliki nilai ekonomis a. Keberhasilan target jumlah
cukup tinggi. peserta pelatihan
3. Tahap Evaluasi b. Ketercapaian tujuan pelatihan
Evaluasi pemahaman mahasiswa c. Ketercapaian target materi yang
dan masyarakat sekitar kampus telah direncanakan
tentang materi pelatihan d. Kemampuan peserta dalam
pengolahan limbah rumah tangga penguasaan materi
dilakukan dengan melihat langsung
hasil barang yang dibuat sendiri Target peserta pelatihan seperti
oleh peserta pelatihan. Evaluasi direncanakan sebelumnya adalah
pelatihan pengolahan limbah rumah paling tidak 15 orang. Dalam
tangga ini dilakukan secara pelaksanaannya, kegiatan ini diikuti
periodik sesuai tahap oleh 28 orang peserta. Dengan
pendampingan. demikian dapat dikatakan bahwa target
peserta tercapai 100%. Angka tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa kegiatan
Menggunakan dan pengabdian kepada masyarakat dilihat
memanfaatkan kembali barang bekas dari jumlah peserta yang mengikuti
tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan dapat dikatakan berhasil/sukses.
yang sama atau berbeda dari tujuan Ketercapaian tujuan pelatihan
asalnya. Contohnya, penggunaan pengolahan limbah rumah tangga
bahan-bahan plastik/dus bekas untuk secara umum sudah baik, namun
benda-benda souvenir, bekas ban untuk keterbatasan waktu yang disediakan
tempat pot atau kursi taman, botol- mengakibatkan tidak semua materi
botol minuman yang telah kosong. tentang cara mengolah kerajinan dari
Limbah seperti kardus bekas, koran, limbah rumah tangga secara detil.
plastik sedotan, dan kresek bekas dapat Namun dilihat dari hasil latihan para
8

peserta yaitu kualitas dan kuantitas yang diperoleh para peserta adalah
barang kerajinan yang telah dihasilkan, dapat memilah dan mengolah limbah
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan rumah tangganya menjadi barang
kegiatan ini dapat tercapai. kerajinan dengan kualitas yang lebih
Ketercapaian target materi pada baik dan diharapkan kualitas tersebut
kegiatan pellatihan pengolahan limbah dapat meninggkatkan pendapatan
rumah tangga ini cukup baik, karena melalui kewirausahaan yang mandiri.
materi pelatihan telah dapat
disampaikan secara keseluruhan. PENUTUP
Materi pelatihan yang telah Kegiatan pelatihan pengolahan
disampaikan adalah sebagaiberikut. limbah rumah tangga menjadi barang
a. Cara memisahkan limbah rumah kerajinan dilaksnakan dengan baik.
tangga Peserta kegiatan berjumlah 28 orang
b. Cara membuat hiasan dinding dan yang terdiri dari siswa/i dan guru SDN
kotak serbaguna 112 Impres Bontomanai. Partisipasi
siswa/i dan guru SDN 112 Impres
Kemampuan peserta dilihat dari Bontomanai dalam kegiatan pelatihan
penguasaan materi masih kurang ini relatif baik. Program pendampingan
dikarenakan waktu yang singkat dalam dapat diselenggarakan dengan baik dan
penyampaian materi dan kemampuan berjalan dengan lancar sesuai dengan
para peserta yang berbeda-beda. Hal ini rencana kegiatan yang telah disusun
disebabkan jumlah materi yang banyak meskipun belum semua peserta
hanya disampaikan dalam waktu pendampingan menguasai dengan baik
sehari, sehingga tidak cukup waktu materi yang disampaikan sehingga
bagi para peserta untuk memahami dan dapat:
mempraktekkan secara lengkap semua 1. Meningkatkan kesadaran siswa/i
materi yang diberikan. Secara dan guru mengenai pentingnya
keseluruhan kegiatan pelatihan memisah dan mendaur ulang
mengolah limbah rumah tangga limbah;
menjadi barang kerajian ini dapat 2. Meningkatkan kreativitas siswa/i
dikatakan berhasil. Keberhasilan ini untuk kreatif dalam mengolah
selain diukur dari komponen di atas, limbah rumah tangga menjadi
juga dapat dilihat dari kepuasan peserta barang kerajinan yang bernilai
setelah mengikuti kegiatan. Manfaat ekonomis
9

DAFTAR PUSTAKA
Said, Nusa Idaman.2011.Pengelolaan
Limbah Domestik. Jakarta: BPPT.

Sari, Indah. 2011. Kreasi Tas dan


Dompet Buatan Sendiri.
Yogyakarta. Demedia Pustaka.

Suharto, Ign. 2011. Limbah Kimia


dalam Pencemaran Air dan
Udara. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.

A.K. Haghi. 2010. Waste Management.


Canada :Nova Science

Undang-Undang Nomor 18 Tahun


2009 Tentang Pengelolaan Sampah.

Artaningsih, N.K.A. 2008. Peran serta


Masyarakat dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga (Studi
Kasus di Sampangan, Kota
Semarang). Thesis S2. Undip.

Kementrian Lingkungan Hidup. 2012.


Profil Bank Sampah. Rapat
Kerja Nasional Bank Sampah.
Malang.

[KNLH] Kementerian Negara


Lingkungan Hidup Republik
Indonesia. 2008. Statistik
Persampahan Indonesia. Jakarta

Você também pode gostar