Você está na página 1de 4

Apa Itu Revolusi Industri 4.0?

Yuk Simak
Fakta-Faktanya di Sini!
https://www.asumsi.co/post/4-fakta-menarik-revolusi-industri-40

Author : Ramadhan

April 04th, 2018

Indonesia tengah bersiap menghadapi era Revolusi ke-4 atau Industri 4.0 dalam upaya
meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional. Presiden RI, Joko
Widodo yakin Revolusi Industri 4.0 itu memiliki baik tantangan dan maupun peluang yang
besar.

Jokowi mengatakan bahwa untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, maka semuanya harus
direncanakan dengan baik, seperti yang dilakukan Kementerian Perindustrian dengan
meluncurkan ‘Making Indonesia 4.0’. Making Indonesia 4.0 merupakan sebuah roadmap (peta
jalan) mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0. Hadirnya Making
Indonesia 4.0 tentu dilakukan untuk mencapai target Indonesia masuk ke dalam 10 besar
ekonomi terkuat dunia di tahun 2030.

Jokowi percaya bahwa dampak dari Revolusi Industri 4.0 akan 3000 kali lipat dibandingkan
dampak revolusi industri pertama sekitar 200 tahun yang lalu. Di sisi lain, mantan Gubernur DKI
Jakarta itu justru tak mempercayai prediksi McKanzie Global Institute, yang menyebutkan
bahwa Revolusi Industri 4.0 akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja sampai tahun 2030
karena diambil alih oleh robot dan mesin.

“Kalau yang ini saya enggak percaya, enggak percaya kalau yang ini. Kalau yang pesimis-
pesimis itu saya enggak percaya atau paling enggak rada enggak percaya,” kata Presiden Jokowi
saat meluncurkan “Making Indonesia 4.0” yang merupakan roadmap atau peta jalan mengenai
strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0, di Cendrawasih Hall, Jakarta
Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu 4 April.

Lebih lanjut, Jokowi percaya Revolusi Industri 4.0 justru akan melahirkan jauh lebih banyak
lapangan kerja baru ketimbang jumlah lapangan kerja yang hilang.

“Artinya apa? Apakah Revolusi Industri 4.0 ini sebuah peluang besar? Jawaban saya, 'ya' kalau
kita mempersiapkan, kalau kita merencanakan, dan bisa mengantisipasi ini,” ucapnya.

Nah, pasti kalian masih pada bingung kan apa itu Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan
Presiden Jokowi? Yuk simak sejumlah fakta menarik soal Revolusi Industri 4.0 tersebut.
Apa Itu Revolusi Industri 4.0?

Revolusi Industri 4.0 atau industri generasi ke empat merupakan perubahan sektor industri di
dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi serta internet. Menteri
Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan mengenai Revolusi Industri 4.0 itu.

Airlangga mengatakan bahwa sebenarnya revolusi industri sendiri sudah dimulai sejak zaman
pemerintahan Hindia-Belanda, yang menghadirkan steam engine atau mesin uap pada revolusi
industri pertama. Selain itu, Airlangga juga menjelaskan tujuan di balik hadirnya Industri 4.0
tersebut.

"Kemudian revolusi industri kedua pada saat otomotif general fort membuat line production
Indonesia masih Hinda-Belanda. Nah revolusi industri ketiga diawali di tahun 90-an itu dengan
mulai otomatisasi dan pada waktu itu terjadi globalisasi," kata Airlangga Hartarto di JCC
Senayan, Jakarta.

Saat itu, kata Airlangga, globalisasi yang sangat dikhawatirkan adalah lahirnya digitalisasi.
Airlangga mengatatakan saat rapat APEC tahun 90-an, disebutkan bahwa globalisasi untuk
ASEAN bakal dimulai di tahun 2020.

"Saat ini yang namanya revolusi industri ke-4 dimulai dengan revolusi internet yang dimulai
pada tahun 90-an, nah tahun 90-an belum tahu kalau internet efeknya akan seperti hari ini. Hari
ini seluruh negara di dunia baru melihat apa efek dari Internet of things," ujarnya.

Airlangga menjelaskan bahwa pemanfaatan Internet of things tersebut pertama kali dilakukan
oleh Jerman. Kemudian, ternyata Jerman juga yang mengglobalkan istilah industri 4.0.

"Jadi industri 4.0 mengikat kepada industri di Jerman, Bapak Presiden melihat berkali-kali
bahwa kita harus punya roadmap ke sana dan pada saat setelah pertemuan G-20 di China, Bapak
Presiden ke Alibaba dan saat itu kita sering membahas ekonomi digital dan roadmap," ucap
Airlangga.

"Sejak saat itu kemenperin mengundang Fraunhover yang menginiasi di Jerman kemudian
bekerjasama dengan JETRO, JICA, dan secara khusus dengan AT Kearney untuk menyusun
seluruh roadmap dan roadmap itu hari ini sudah kita selesaikan dan kami sampaikan kepada
Bapak Presiden," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Siapkan 10 Bali Baru

Jokowi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan solusi bagi para pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) agar tetap mampu bertahan dalam menghadapi Revolusi Industri ke-4.
Dalam hal ini, Jokowi menyiapkan 10 destinasi wisata yang sering disebut sebagai 10 Bali Baru.

Hadirnya 10 Bali Baru tersebut diharapkan akan meningkatkan sektor pariwisata di dalam
negeri. Dengan demikian, para pelaku UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja bisa masuk
ke sektor tersebut.
"Oleh sebab itu, ini siapkan 10 Bali Baru. Karena di situlah nanti dalam situasi apa pun yang
namanya pekerjaan tangan, kerajinan tangan, industri kreatif akan menampung lapangan
pekerjaan yang tidak sedikit.”

“Artinya, ya memang harus kita hadapi. Revolusi Industri 4.0 harus kita hadapi. Enggak
mungkin kita tidak masuk ke sana. Orang lain, negara lain masuk, kalau enggak masuk akan
ditinggal.”

“Seperti tadi saya lihat kayak tekstil, sudah mulai dengan 3D printing, kemudian yang otomotif
juga sudah mulai ke sana. Saya kira kita ini sudah banyak yang memulai. Tapi kalau itu enggak
kita lakukan ya ditinggal.”

Jokowi mengatakan bahwa dirinya akan mengawal langsung dalam menghadapi Revolusi
Industri 4.0 itu, lalu selanjutnya di-lead di Kementerian Perindustrian. “Tapi saya kan terus, ini
memang sudah kita siapkan 2 tahun ini, tapi tadi arahnya jelas ke mana.”

5 Industri Utama Disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah mengelompokkan lima industri utama yang
disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0.

"Lima industri yang jadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia yaitu industri makanan dan
minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Arahnya sudah jelas seperti itu.”

Menurut Jokowi, kelima industri utama tersebut ditetapkan menjadi tulang punggung dalam
rangka meningkatkan daya saing yang sejalan dengan perkembangan industri generasi ke-4.
Jokowi menjelaskan lima industri itu juga dinilai akan menyumbang penciptaan lapangan kerja
lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

"Lima industri tersebut diharapkan membawa efek yang besar terhadap daya saing dan
kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia pada 2030.”

Akan Ada Teknologi 5G

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan demi merealisasikan Revolusi Industri


4.0, maka infrastruktur digital di Indonesia perlu ditingkatkan. Airlangga pun berencana
menghadirkan teknologi 5G di kawasan industri.

"Untuk teknologi 5G di kawasan industri, kami akan bekerja sama dengan Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ini kami sudah bicarakan dengan mereka," kata
Airlangga Hartarto.

Airlangga mengungkapkan jaringan teknologi 5G tersebut akan dijalankan saat pelaksanaan


Asian Games 2018 yang tak lama lagi akan terjadi atau pada semester II tahun ini. Semua
persiapan akan dilakukan, termasuk koordinasi antara Kemenperin, Kominfo, dan penyedia
telekomunikasi di Indonesia.
"Waktu Asian Games akan kita buat prototype. Itu nanti disiapkan Kominfo dan operator PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)," ujar sosok kelahiran Surabaya pada 1
Oktober 1962 silam itu.

Nantinya, perubahan ke teknologi jaringan 5G tersebut akan diuji di beberapa kawasan industri
saja. Hal itu seperti percobaan jaringan 4G yang telah digunakan oleh kalangan masyarakat saat
ini.

Você também pode gostar