Você está na página 1de 29

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari jum´at tanggal 04 juni 2014 jam 09.00 WIB penulis melakukan

studi kasus dengan gangguan persepsi : sensori halusinasi pendengaran pada Ny.A di ruang

pavilliun flamboyan Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal, di dapatkan data sebagai berikut.

1. Identitas

a. Identitas klien

Nama : Ny.A

Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : -

Alamat : Pemalang

Tanggal masuk : 01 Juni 2014 Jam : 13.50 WIB

No RM : 134304

Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn.S
Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dengan klien : Ayah

B. ALASAN MASUK

Klien bicara sendiri, menyendiri, dan sering melamun.

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa saat usia 25 tahun dan

klien sudah 3 kali kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan yang sama yakni klien

sering bicara kacau, marah-marah tanpa sebab, melempar barang-barang dan sering keluyuran.

Klien terakhir kali dirawat di RSJD Amino gondhohutomo Semarang pada bulan September

2012. Klien dibawa pulang oleh keluarga karena sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, tetapi

pengobatan yang dilakukan kurang berhasil karena jaraknya jauh akibatnya klien tidak rutin

kontrol. Klien dibawa ke Rumah Sakit Mitra Siaga karena klien bicara kacau, marah-marah

tanpa sebab, melempar gelas dan piring. Keluarga klien mengatakan klien merupakan orang yang

mudah tersinggung, klien mempunyai beberapa masalah yang kurang menyenangkan yaitu

ditinggal suaminya menikah lagi. Selama kurang lebih 13 tahun klien ditinggal oleh suaminya

tanpa dinafkahi, klien membesarkan kedua anaknya sendiri.

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg. Suhu : 36,4

°C. Nadi : 100 x / menit. RR : 24 x / menit.

2. Pengukuran antopometri
TB : 150 cm.

BB : 68 kg.

3. Keadaan Fisik

a. Kepala : Rambut agak kriting, rapi.

b. Mata : Tidak fokus, pandangan tajam, kontak mata kurang.

c. Hidung : Bersih, kadang terlihat tarikan nafas yang keras.

d. Mulut : Klien bicara kacau, suka ngomong sendiri.

e. Muka : Ekspresi wajah tegang dan mudah tersinggung.

f. Ekstremitas : Tangan klien kadang-kadang mengepal, tidak ada cacat pada ekstremitas atas

maupun bawah, otot terlihat menegang.

E. PSIKOSOSIAL

1. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Garis keturunan

: Garis perkawinan

: Tinggal dalam satu rumah

: Laki laki meninggal

: Perempuan meninggal

Klien adalah anak pertama dari 6 bersaudara, klien tinggal bersama ke dua anaknya dan

tinggal dengan bapaknya. Semua saudara klien sudah menikah mempunyai anak. Klien sudah

menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan. Klien ditinggal suaminya kurang lebih 13

tahun karena suaminya menikah lagi tapi belum bercerai. Klien tinggal serumah dengan anak dan

bapaknya. Hubungan klien dengan keluarga baik.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Klien menyukai semua bagian tubuhnya dan bersyukur atas semua yang diciptakan Tuhan. Klien

mengatakan kurang puas dengan bentuk tubuhnya yang gemuk dan rambutnya yang agak kriting

yang sudah mulai beruban.


b. Identitas Diri

Klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang perempuan dan klien menerima dengan ikhlas

dia sebagai perempuan. Klien adalah anak pertama dari 6 bersaudara.

c. Peran

Klien seorang ibu rumah tangga, di rumah klien sudah terbiasa menyelesaikan semua

pekerjaan rumah seperti mencuci, masak, menyapu, mengepel dan lain-lain. Klien adalah single

parent bagi anak-anaknya. Klien tidak bekerja sehingga tidak bisa menafkahi anaknya. Anaknya

dinafkahi oleh ayah klien.

d. Ideal Diri

Klien mengatakan ingin menafkahi anaknya sendiri, tetapi klien tidak bekerja, klien tidak ingin

membebani ayahnya.

e. Harga Diri

Klien mengatakan bahwa dirinya kurang percaya diri dan merasa malu karena klien dianggap

orang sakit jiwa oleh tetangga-tetanganya dan penyakit yang diderita saat ini tidak bisa sembuh,

klien lebih suka menyendiri di rumah dari pada berkumpul dengan tetangganya.

3. Hubungan Sosial

Selama klien dirawat di RS Mitra Siaga Tegal klien mengatakan tidak suka berkumpul dengan

teman-temannya maupun perawat yang ada ruangan. Klien tidak peduli dengan lingkungan

sekitar. Klien terlihat lebih suka sendiri dikamarnya dan melamun.

4. Spiritual (nilai dan keyakinan)

Klien berkeyakinan pada agama Islam, kegiatan ibadah seperti sholat dilakukan ketika belum

masuk rumah sakit. Selama klien di rawat di rumah sakit klien menyatakan jarang menjalankan

sholat 5 waktu.
F. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Kebersihan dan kerapihan klien cukup baik, rapi dan pakaian yang dikenakan klien juga sesuai.

2. Pembicaraan

Saat diajak berkomunikasi klien bicara cepat, keras, mudah dimengerti.

3. Aktvitas Motorik

Klien sehari-hari banyak menghabiskan waktu di kamarnya dan melamun, tampak gelisah dan

mondar-mandir. Klien kadang-kadang juga marah-marah tanpa sebab dan ingin memukul orang.

4. Alam Perasaan

Klien merasa sedih karena kangen dengan kedua anaknya.

5. Afek

Afek klien labil, emosinya cepat berubah-ubah, kadang senang, sedih dan gelisah.

6. Interaksi Selama Wawancara

Klien kooperatif ketika diajak ngobrol, tapi kontak mata klien kurang, klien mengatakan mudah

tersinggung jika mengobrol dengan orang lain.

7. Persepsi

Klien mengalami halusinasi dengar. Klien mendengar suara-suara yang muncul saat klien

sendirian melamun. Isi suara itu adalah suara ibunya yang sudah meninggal kurang lebih 4 tahun

yang lalu, yang selalu memberi nasehat pada klien agar tidak hamil dan menikah lagi. Klien juga

sering mendengar suara orang yang menyuruhnya agar dia mati, suara-suara itu muncul kadang-

kadang 2 sampai 3 kali sehari, klien mendengar suara itu saat dia melamun, sendirian dan malam
hari. Lama suara-suara itu kurang lebih 7 menit. Saat klien mendengar suara-suara itu klien

merasa takut, cemas dan sangat mengganggu. Klien biasanya hanya berdo’a dan minta

perlindungan dari Allah SWT agar suara itu bisa hilang.

8. Proses Fikir

Saat berinteraksi klien mampu menjawab apa yang ditanyakan lawan bicara secara berurutan

sesuai dengan topik tanpa menunggu lama, Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan

pembicaraan yang cepat dan lancar.

9. Isi Pikir

Klien sering curiga dan berprasangka buruk pada orang lain yang belum ia kenal. Klien juga

merasa bahwa dirinya bisa menyembuhkan orang sakit.

10. Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran klien masih cukup baik. Klien dapat mengetahui apakah ini pagi, siang, sore

atau malam. Klien juga mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit. Klien masih ingat

siapa saja yang semalam tidur seruang dengan dia. Klien bisa mengenali perawat.

11. Memori

a. Jangka Panjang : Baik, klien dapat menyebutkan tanggal kelahiran anak pertamanya yaitu 10

September 1989.

b. Jangka Pendek : Baik, klien dapat menyebutkan nama teman-temannya yang ada diruangan.

c. Saat Ini : Baik, klien dapat mengingat nama perawat dan klien juga ingat menu makanan apa

saja yang sudah dimakan tadi.

12. Tingkat Konsentrasi Dan Berhitung


Klien mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberikan pertanyaan tidak meminta mengulang

pertanyaan yang diberikan, klien mampu melakukan penghitungan sederhana misalnya

20+25+25 berapa ? klien menjawab 70.

13. Kemampuan Penilaian

Klien mampu mengambil keputusan sederhana misalnya “Apabila ibu diminta milih maka ibu

milih makan dulu atau mandi dulu ?” klien menjawab “Saya memilih makan dulu baru mandi,

karena setelah makan harus cuci piring nanti bisa kotor kalau pilih mandi dulu”.

14. Daya Tilik Diri

Klien menyadari bahwa klien saat ini mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ 3

kali.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore) habis seporsi dengan menu yang berbeda yang

disediakan di rumah sakit, klien makan sendiri tanpa bantuan.

2. Minum

Klien minum 8 gelas perhari, selama klien dirawat di rumah sakit. Klien minum sesuai yang

disediakan.

3. BAB / BAK

Klien BAB 2 kali sehari dan BAK 4-6 kali sehari. Klien melakukan sendiri tanpa bantuan.

4. Mandi

Klien mandi 2 kali sehari tiap pagi dan sore dengan memakai sabun, menggosok gigi setiap

mandi dan dua hari sekali keramas.


5. Berpakaian

Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan, klien berpakaian cukup rapi.

6. Istirahat / Tidur

Klien dapat istirahat cukup dan tidur selama kurang lebih 8 jam tiap harinya, pada siang hari

Ny.A tidur kurang lebih 1 jam dan tidur malam dari jam 21.00 wib sampai 04.00 wib, saat tidur

malam terkadang Ny.A terbangun karena mendengar suara-suara.

7. Penggunaan Obat

Klien minum obat 2 kali sehari (pagi dan sore). Klien minum obat sesuai dosis dan anjuran yang

telah ditentukan oleh dokter secara rutin dan teratur.

H. MEKANISME KOPING

Jika klien mendapatkan masalah klien lebih memilih untuk memendamnya sendiri (menyendiri)

dengan alasan malu menceritakan masalahnya kepada orang lain.

I. MASALAH PSIKOLOGIS DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan “Saya lebih suka menyendiri dikamar dari pada berkumpul dengan teman-

teman saya yang ada diruangan”

J. ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH

1 DS : Perubahan Persepsi Sensori


- Klien mengatakan “Saya suka mendengar Halusinasi Pendengaran

suara ibu saya yang sudah meninggal ± 4

tahun yang lalu, ibu menasehati saya agar

tidak hamil dan menikah lagi, kadang-

kadang suara orang yang menyuruh saya

untuk mati. Suara-suara itu muncul

kadang-kadang 2 – 3 kali dalam 1 minggu

biasanya muncul kalo saya lagi

menyendiri dan melamun, lama suara itu

± 7 menit“.

DO:

- Klien tampak bingung.

- Mulut komat-kamit.

- Klien kadang bicara sendiri.

- Klien mondar-mandir.

- Koping maladaptif.

2 DS : Isolasi sosial : Menarik diri

- Klien mengatakan tidak suka berkumpul

dengan teman-temannya maupun perawat

yang ada ruangan.

- DO :

- Klien terlihat acuh dengan lingkungan

sekitar
- Klien terlihat lebih suka menyendiri di

kamarnya dan melamun.

- Kontak mata kurang.

3DS : Resiko mencederai diri, orang lain dan

- Klien mengatakan “Saya merasa lingkungan

terganggu jika mendengar suara-suara

itu, saya juga jengkel dan rasanya ingin

melempar barang-barang kalau suara-

suara itu muncul “.

- Klien mengatakan sebelum dibawa kesini

klien marah-marah dan melempar gelas

dan piring.

DO:

- Klien bicara kacau

- Klien marah-marah tanpa sebab.

- Pandangan mata tajam, tidak fokus,

kontak mata kurang.

- Nada suara cepat dan tinggi


K. ASPEK MEDIS

1. Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid

2. Terapi Medis :

a. Terapi farmakologi

Nama Obat Dosis Warna Indikasi Efek Samping

Triheksilfenidil 2x2 mg/hari Putih Parkinson rileks.  Mengantuk b. Terapi

 Lemas Non-
Chlorpromazine 2x100 mg/hari orange Penenang dosis Mengantuk
farmakolo
tinggi.  Mata kabur
Haloperidol 2x1,5 mg/hari pink Obat halusinasi. gi : Klien
 Tremor
pernah

mendapatk

an terapi ECT (Elektro convulsion therapy).

L.

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan


POHON MASALAH

(Akibat)

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi

(Core

Problem)

Isolasi sosial : Menari diri


(Penyebab)

Gb 2.2 Pohon masalah halusinasi


(Sumber : Keliat, 2006)
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Persepsi : Sensori Halusinasi

2. Isolasi Sosial : Menarik diri

3. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain Dan Lingkungan.


N. RENCANA KEPERAWATAN

No DIAGNOSIS PERENCANAAN

. KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

Dx

1. Gangguan Persepsi : TUM : 1. Ekpresi wajah klien bersahabat. 1. Beri salam/panggil nama klien.

Sensori halusinasi Klien dapat 2. Klien menunjukkan rasa senang. 2. Sebutkan nama perawat sambil

mengontrol 3. Ada kontak mata. tangan.

halusinasinya. 4. Klien mau berjabat tangan. 3. Jelaskan maksud hubungan inter

TUK 1 : 5. Klien mau menyebutkan nama. 4. Jelaskan tentang kontrak yan

Klien dapat membina 6. Klien mau menjawab salam. dibuat

hubungan saling 7. Klien mau duduk berdampingan


5. Beri rasa aman dan sikap empati

percaya. dengan perawat. 6. Lakukan kontak singkat tapi seri

8. Klien

bersedia mengungkapkan masalah y

ang dihadapi.

TUK 2 : 1. Klien dapat menyebutkan jenis,1. Lakukan kontak sering dan

Klien dapat mengenal waktu, isi, situasi, frekuensi, dan secara bertahap.

halusinasinya (jenis, respon timbulnya halusinasi 2. Observasi tingkah laku klien

waktu, isi, situasi, dengan halusinasinya : bica

frekuensi, dan respon tertawa tanpa stimulus, meng

saat timbulnya telinga kekiri, kekanan, kedepa

halusinasi). olah klien mendengar suara-suar


3. Bantu klien mengenal halusinas

a. Tanyakan apakah ada sua

didengar.

b. Tanyakan apa yang d

halusinasinya.

c. Katakan perawat percaya

mendengar suara itu, namun

sendiri tidak mendengarnya.

d. Katakan bahwa klien lain juga a

seperti itu

e. Katakan bahwa perawat akan m

klien

4. Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang menimbulkan

menimbulkan halusinasi.

b. Waktu dan frekuensi te

halusinasi.

5. Diskusikan dengan klien ap

dirasakan jika terjadi halusinasi

takut, sedih dan senang).

6. Beri kesempatan klien

mengungkapkan perasaannya.

TUK 3 : 1. Klien dapat menyebutkan tindakan1. Identifikasi bersama klien cara


Klien dapat yang biasanya dilakukan untuk yang dilakukan jika terjadi halus

mengontrol mengendalikan halusinasinya. 2. Diskusikan manfaat cara

halusinasinya. 2. Klien dapat menyebutkan cara baru digunakan klien, jika bermanf

untuk mengontrol halusinasi. Pujian.

3. Klien dapat memilih cara mengatasi3. Diskusikan cara baru untuk m

halusinasi seperti yang telah mengontrol timbulnya halusinas

didiskusikan dengan perawat. cara :

4. Klien dapat melaksanakan cara yanga. Menghardik.

telah dipilih untuk mengendalikanb. Menemui orang lain untuk b

halusinasi. cakap.

5. Klien dapat mencoba carac. Melakukan kegiatan yang

menghilangkan halusinasi. dilakukan.

4. Bantu klien memilih dan mel

mengontrol halusinasinya

bertahap.

5. Beri kesempatan kepada klie

melakukan cara yang telah

evaluasi hasilnya, dan beri pu

berhasil.
TUK 4 : 1. Keluarga menyatakan setuju untuk1. Buat kontrak waktu, tempat,

Klien dapat dukungan mengikuti k dengan keluarga saat

dari keluarga dalam pertemuan dengan perawat. berkunjung.

mengontrol 2. Keluarga mampu2. Diskusikan pada keluarga ten

halusinasinya. menyebutkan pengertian, tanda dan ngertian ha

gejala, proses terjadinya halusinasi tanda dan gejala halusinasi, p

dan tindakan untuk mengendalikan rjadinya halusinasi,

halusinasi. cara yang

dilakukan klien dan keluarga

memutus halusinasi.

3. Jelaskan tentang obat-obatan ha

4. Jelaskan cara merawat anggota

yang halusinasi dirumah

beri kegiatan, jangan biarkan

n, makan bersama

5. Anjurakan keluarga

memantau

obatan dan cara pemberianny

mengatasi halusinasi.

6. Beri i

waktu kontrol kerumah sakit

aimana cara mencari bantu

halusinasi tidak bisa diatasi di


TUK 5 : 1. Klien dapat menyebutkan manfaat,1. Diskusikan dengan klien dan

Klien dapat dosis dan efek samping obat. tentang dosis, frekuensi dan

memanfaatkan obat 2. Klien dapat mendemonstrasikan minum obat.

dengan baik. penggunaan obat dengan benar. 2. Anjurkan klien meminta send

3. Klien dapat informasi tentang efek pada perawat dan m

dan efek samping obat. manfaatnya.

4. Klien dapat memahami akibat3. Anjurkan klien bicara dengan

berhentinya mengonsumsi obat-obat tentang manfaat dan efek

tanpa konsultasi. minum obat yang dirasakan

5. Klien dapat menyebutkan prinsip 64. Diskusikan akibat

benar penggunaan obat mengonsumsi obat-obat

konsultasi.

5. Bantu klien menggunakan oba

prinsip 6 benar
O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari Pertama

No. Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


Dx
1. 05/06/2014 SP1P Halusinasi S:

10.30 WIB 1. Melakukan BHSP - Klien mengatakan senang

dengan klien. berkenalan dengan penulis.

2. Menanyakan tentang - Klien mengatakan “Saya suka

perasaan klien. mendengar suara ibu saya

3. Mengidentifikasi halusinasi yang sudah meninggal ± 4

yang dialami klien (jenis, isi, tahun yang lalu, ibu

frekuensi, waktu, situasi, dan menasehati saya agar tidak

respon). hamil dan menikah lagi,

4. Menjelaskan kepada klien kadang-kadang suara orang

cara-cara untuk mengontrol yang menyuruh saya untuk

halusinasi. mati. Suara-suara itu muncul

5. Melatih klien cara kadang-kadang 2 kali dalam

mengontrol halusinasi dengan 1 hari biasanya muncul kalau

cara yang pertama yaitu saya lagi menyendiri dan

menghardik halusinasi. melamun, lama suara itu ± 7

6. Memberikan kesempatan menit, saya merasa cemas

kepada klien untuk melakukan dan takut kalau suara-suara

cara yang sudah diajarkan. itu muncul rasanya ingin


4. Memberikan reirforcement melempar barang-barang“.

positif kepada klien. - Klien mengatakan bersedia

5. Melakukan Evaluasi terhadap memasukan cara yang telah

perasaan klien setelah latihan dilatih kedalam jadwal

mengontrol halusinasi dengan harian.

cara menghardik. O:

6. Memasukan latihan -

menghardik halusinasi dalam klien kooperatif saat diaja

jadwal kegiatan harian klien. k interaksi.

- Klien mau membina

hubungan saling percaya

dengan penulis.

- Kontak mata

klien ada saat interaksi.

- Klien

mau menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh penulis.

Klien mau menceritakan

masalahnya .

- Klien mau

memperhatikan cara mengha

rdik yang diajarkan dan


mau mempraktekkannya

dengan benar.

A:

- SP1P Halusinasi tercapai.

P:

Klien :

- Motivasi klien utuk

melakukan menghardik

halusinasi secara mandiri

sesuai jadwal yaitu setiap

pagi jam 09.00 , siang jam

13.00 dan sore jam 16.00.

Perawat :

- Evaluasi SP1P Halusinasi

- Monitor klien latihan

menghardik sesuai dengan

jadwal yang telah disusun.

- Lanjutkan SP2P Halusinasi


Hari Kedua

N Tanggal/J IMPLEMENTAS EVALUASI


o. am I
D
x
1. 06/06/201 SP2P Halusinasi S:

4 1.Melakukan - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang bertemu lagi

10.00 BHSP dengan dengan penulis.

WIB klien dan - Klien mengatakan “Saya masih suka mendengar suara ibu

mengingatkan saya yang sudah meninggal ± 4 tahun yang lalu, ibu

kembali nama menasehati saya agar tidak hamil dan menikah lagi,

penulis. kadang-kadang suara orang yang menyuruh saya untuk

2.Menanyakan mati. Suara-suara itu muncul kadang-kadang 2 kali dalam

tentang perasaan 1 hari biasanya muncul kalau saya lagi menyendiri dan

klien. melamun, lama suara itu ± 7 menit“.

3. Menanyakan - Klien mengatakan kalau kemarin sudah diajarkan

pada klien bagaimana cara untuk menghardik halusinasi.

apakah - Klien mengatakan setelah menghardik suara-suara yang

halusinasinya didengarnya itu hilang.

masih muncul. - Klien mengatakan mau

4. Validasi jenis, diajari cara mengontrol halusinasi dengan menemui or

isi, waktu, ang lain untuk bercakap-cakap dan mau

frekuensi, situasi mempraktekanya.

dan respon klien O :

terkait - Klien kooperatif


halusinasinya. - Klien mau melakukan kontak mata dengan perawat.

5. Mengevaluasi - Klien mampu mengajak bercakap-cakap dengan perawat

cara mengontrol meskipun hanya sebentar.

halusinasi dengan - Klien mau memasukan kedalam jadwal harian.

cara pertama A :

yang sudah - SP2P halusinasi tercapai.

diajarkan dan P :

mengevaluasi Klien :

jadwal kegiatan - Motivasi klien utuk segera menemui perawat atau klien

harian klien. lain dan bercakap-cakap jika halusinasinya muncul.

6. Melatih klien Perawat :

mengontrol halu - Evaluasi SP2P Halusinasi

sinasi dengan - Perawat selalu siap ketika klien mengajak bercakap-cakap

cara yang kedua saat halusinasinya muncul.

yaitu bercakap- - Lanjut SP3P Halusinasi

cakap bersama

orang lain.

7. Memberi

kesempatan

kepada klien

untuk

mempraktekan

cara bercakap-
cakap dengan

orang lain.

8. Memberikan

reirforcement

positif kepada

klien.

9. Melakukan

evaluasi terhadap

perasaan klien

setelah latihan

mengontrol

halusinasi dengan

cara yang kedua

yang telah

diajarkan.

10. Memasukan

latihan cara

mengontrol

halusinasi dengan

cara menemui

orang lain untuk

diajak bercakap-

cakap kedalam
jadwal kegiatan

harian klien.

Hari Ketiga

N Tang IMPLEMENTASI EVALUASI


o gal/Ja
. m
D
x
1 06/06 SP3P Halusinasi S:
.
/2014 1.Melakukan BHSP dengan klien dan - Klien mengatakan “Saya masih suka

11.00 mengingatkan kembali nama penulis. mendengar suara ibu saya yang

WIB 2.Menanyakan tentang perasaan klien. sudah meninggal ± 4 tahun yang

3.Menanyakan apakah halusinasinya masih lalu, ibu menasehati saya agar tidak

muncul. hamil dan menikah lagi, kadang-

4. Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi kadang suara orang yang menyuruh

dengan cara pertama dan kedua yang sudah saya untuk mati. Suara-suara itu

diajarkan serta mengevaluasi jadwal muncul kadang-kadang 2 – 3 kali

kegiatan harian klien. dalam 1 hari biasanya muncul kalau

5. Melatih klien mengontrol halusinasi saya lagi menyendiri dan melamun,

dengan cara yang ketiga yaitu dengan lama suara itu ± 7 menit“.
melakukan aktifitas terjadwal yang biasa - Klien mengatakan sudah melakukan

dilakukan. cara yang diajarkan yaitu

6. Mengidentifikasi bersama klien cara atau menghardik dan menemui orang lain

tindakan yang dilakukan jika terjadi untuk bercakap-cakap sesuai jadwal

halusinasi. dan saat suara-suaranya muncul.

7. Mendiskusikan cara yang digunakan klien - Klien mengatakan selalu berusaha

yaitu melakukan aktivitas dan memberi p untuk berkumpul dan melakukan

ujian pada Klien jika bisa melakukannya. aktivitas.

8. Memotivasi Ny. A dalam melakukan O :

aktivitas untuk menghilangkan - Klien masih mengingat nama

halusinasinya perawat, dan masih ingat cara

9. Membantu membuat dan mengontrol halusinasi dengan cara

melaksanakan jadwal kegiatan harian yan pertama dan kedua (menghardik

g telah disusun klien. halusinasi dan menemui orang lain

10. Meminta teman, keluarga, atau perawa untuk bercakap-cakap) yang

t untuk menyapa klien jika sedang halusi sebelumnya telah diajarkan.

nasi. - Klien kooperatif saat diajak bicara.

11. Membantu klien memilih cara yang su - Klien mau melakukan kontak mata

dah dianjurkan dan dilatih untuk dengan perawat.

mencobanya. - Klien mampu menyebutkan kegiatan

12. Memberi kesempatan pada apa saja yang biasa dilakukan yaitu

klien untuk melakukan cara yang dipilih menyapu, mencuci piring, melipat

dan dilatih pakaian, dan lain-lain.


- Klien mampu melakukan kegiatan

yang sudah dipilih dan dilatih

dengan benar.

- Klien mau memasukan kegiatan

yang sudah dipilih dan dilatih

kedalam jadwal kegiatan harian.

A:

- SP3P Halusinasi tercapai.

P:

Klien :

- Motivasi klien utuk

belajar mengontrol

halusinasi dengan cara mengahardi

k, menemui orang lain untuk berc

akap cakap dan melakukan aktivitas

sesuai dengan jadwal yang telah

disusun.

Perawat :

- Monitor klien latihan menghardik,

menemui orang lain untuk bercakap-

cakap, dan melakukan

aktivitas sesuai jadwal.

Você também pode gostar