Você está na página 1de 8
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 1X, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 PENGGUNAAN KAPASITOR BANK DAN TUNED FILTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA SERTA MEREDUKSI HARMONISA PADA BEBAN NON LINEAR Bondan Daniswara” Yahya Chusna Arif” , Sutedjo" ‘Program D4 Jurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya *Jurusan Teknik Blektro Industri, Politeknik Blektronika Negeri Surabaya “Jurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Email : bondandanis@ gmail.com ABSTRAK Penggunaan inverter 3 fasa yang merupakan beban non linear dapat menimbulkan harmonisa arus yang besar schingga Kualitas daya listrik yang diperoleh rendah. Tingginya tingkat kandungan arus hharmonisa pada sumber 3 fasa ini dapat menimbulkan berbagai persoalan pada sistem tersebut, antara Jain adalah faktor daya sistem rendah, arus netral sistem meningkat, rugi gi daya sistem bertambah dan ‘erjadi resonansi. Maka pada tugas proyek akhir ini dilakukan pemasengan kapasitor bank sebesar 15uF dat filter pasif dengan metode tuned filter pada harmonisa ke-5 di frekuensi 250 Hz. sebesar 81,056 mH dan pada harmonisa ke 7 di frekuensi 350 Hz sebesar 41.2 mH karena pada kedua frekuensi tersebut ‘memiliki spektrum harmonisa yang paling dominan, Dari pemasangan kapasitor bank dan tuned filter ini dlinarapkan dapat memperbaiki faktor daya serta meredukst harmonisa untuk meningkatkan kualitas daya pada sistem, Serta pada proyek akhir ini dilengkapi dengan kontrol softswitch dengan mikrokontroller sebagai kontrolnya untuk mengurangi arus inrush yang terjadi pada sistem saat awal pengisian arus pada kkapasitor bank. Dari hasil pengujian melalui simulasi didapatkan hasil pada tuned filter bahwa THD arus ‘berkurang dari 99% menjadi 68% dan pada penggunaan kapasitor bank dapat memperbaiki faktor daya dari 0,44 menjadi 0,95 sehinggga kualitas daya listrik pada sistem meningkat. Kata kunei : inverter 3 fas, harmonisa,faktor daya, tuned filter, softswitch PENDAHULUAN filter pasif merupakan solusi yang tepat Efisiensi daya listrik dapat. ditingkatkan untuk mengurangi kadar harmonisa yang dengan cara memperbaiki kualitas daya, timbul akibat pemakaian beban non iinier Kualitas daya yang baik dapat dilakukan berupa inverter 3 fasa, Penggunaan filter dengan cara memperbaiki drop tegangan, pasif merupakan solusi_ yang tepat untuk factor daya, rugi-rugi daya dan mereduksi ‘mengurangi kadar harmonisa yang timbul harmonisa. akibat pemakaian beban non linear Dalam penelitian ini, harmonik yang terjadi pada Untuk memperbaiki faktor daya (cos 0) dan line. akan dideteksi oleh multi-tunned filter ‘mengurangi tingginya tingkat kandungan pasif dengan metode tuned filter yaitu pada arus harmonisa yang terdapat pada sistem harmonisa orde ganjil (orde 5, dan 7) pada tenaga listrik dengan beban non linier sistem 3 fasa. Pada reaktornya berfungsi berupa inverter 3 fasa diperlukan suatu sebagai filter dan juga melindungi kapasitor Kompensator daya reaktif dengan dari over kapasitor; hal ini dikarenak mikrokontroller sebagai _—_kontroller adanya resonansi. Pemakaian filter pasif i softswitch otomatis. Fungsi dari kontroler berfungsi sebagai penyedia jalur pada softswitch otomatis adalah untuk mengatur impedansi rendah untuk frekuensi resonansi penggunaan kapasitor sesuai dengan nila yang diinginkan, —_sehingga dapat ‘yang diinginkan dari faktor daya yang akan ‘memperbaiki nilai faktor diperbaiki. Kompensator daya reaktif ‘mereduksi arus harmonisa pada dengan switch kontaktor menyebabkan arus inrush yang sangat besar, dapat mencapai BAHAN DAN METODE, 150 sampai 250 kali arus nominal. Arus Bahan inrush terjadi hanya pada saat awal arus Sensor tegangan pengisian kapasitor bank. Dan penggunaan 117 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 1X, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN Wahyono [1] menggunakan resistor pembagi tegangan dipasang secara parale! antara fasa dengan fasa. Sensor tegangan dirancang dengan tegangan output 5 volt DC yang mewakili 400 volt AC. Sensor pembagi tegangan yang — digunakan ‘menggunakan resistor yang disusun secara seri dengan perhitungan menurut hukum KVL (Kirchoff Voltage Low). Gambar 1 ‘merupakan rangkaian sensor tegangan. Hi © 7 [ ‘Gambar 1 Rangkaian sensor tegangan Berikut perhitungan sensor tegangan: 1), ingan Vin yang digunakan 400 volt dan Vout yang difarapkan adalah 5 volt, sesuai dengan persamaan di bawah Di tetapkan R2 = 1.5 K, maka: RL = 118K Daya resistor pembagi tegangan: 118 Riot = RI+R2.... Riot =1.5k +118k Vi Riot 1 (4) P =(3,34mx3.34m)x119.5k =1.39W Sensor arus Sensor aris yang digunakan adalah sensor arus jenis IC ACS 712. Pada datasheet IC ACS 712 terdapat_contoh rangkaian aplikasi. Contoh rangkaian aplikasitersebut memiliki kelemahan pada saat digunakan untuk sensor arus AC, hasil output sensor berupa tegangan AC yang. meniliki komponen DC sebesar 2,5 volt. Setiap perubahan arus input maka output sensor hanya berubah tegangan puncak Ke puncaknya, sedangkan komponen DC masih telap 2,5 volt (Gambar 2). Gambar 2, Contob rangkaian apikasi sensor arus ‘ACS 7122) Agar output sensor berupa tegangan AC tanpa Komponen DC 2,5 volt, maka digunakan rangkaian yang baru setelah dilakukan beberapa percobsan. Menggunakan power supply yang dimodifikasi untuk menghasilkan tegangan + 25 volt dan ground. Power supply menggunakan trafo CT yang dikontrol dengan transistor agar menghasilkan tegangan + 2,5 volt dan ground. Dengan demikian maka tegangan input sensor VCC-GND tetap 5 volt dan output sensor hanya berupa tegangan AC tanpa komponen DC. ian aplikasi sensor arus ‘ACS 712 yang bart Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 1X, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 Mikrokontrotler Mikrokontroller menggunakan ATMega 128, berikut adalah bentuk fisik dari ATmega 128, Gambar 4, Bentuk fisik ATmega 128 IC ATmega 128 ini membuthkan rangkaian rminimum system (min-sys) untuk dapat dikoneksikan dengan peralatan —Ininnya. Minimum sistem ini sebagai penghubung ke IC ‘ATmegal28 yang mana kegunaan dari IC ini sebagai pusat pemrosesan data, penyimpanan data, pemerintah dan pengiriman data pada peralatn yang terhubung. ATmega 128 ‘memiliki 7 port sedangkan penggunaan pada Pembuatan alat ini hanya menggunakan 6 port saja, dimana port-port yang digunakan yakni port A, port B , port C, port D, port F, dan port G. Untuk lebih lengkap keterangan port-portnya yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5, ura HEAP *f Sie enagt AEE 45 cule ge ai a aagarnne a a3 Gambar 5. 1/0 Konfigurasi mikrokontroller Gambar 6 smenggambarkan Softswitch dengan SCR i= ef e ete . fe Gambar 6. Sofiswiteh dengan SCR softswitch dengan SCR untuk kapasitor bank hubungan delta [3]. Dengan menggunakan MOC 3021 opto diac maka antara input trigger dan output softswitch hanya terhubung secara optik, sehingga rangkaian trigger akan lebih ‘aman dari gangguan pada sisi output softswitch. Perencanaan dan pembuatan filter Dari data pengukuran awal didapatkan hasil pengukuran parameter-parameter seperti di ‘bawah ini Dengan pembebanan (oad = 1,5 A) vo = 38066 Fo = 499TH 119

Você também pode gostar