Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PARSON 1
Nahrul Pintoko Aji (18200010209)2
Pendahuluan
Klasifikasi atas tipe masyarakat oleh para sosiolog dibagi menjadi tiga berdasar kurun
waktu kejadian sejarah yang melingkupinya, yakni pramodern, modern, dan postmodern. Setiap
periode sejarah masyarakat tersebut memiliki karakter tersendiri. Masa pramodern merupakan
masa kejayaan agama, dimana pengaruh otoritas gereja masih sangat mendominasi. Kemudian
akibat adanya kaum reformis yang menghendaki kebebasan individual, dan lahirnya pengetahuan,
maka terjadilah pereduksian otoritas gereja dan munculnya masa pencerahan. Hal ini menjadi awal
masuknya tipe masyarakat ke periode modern.
Masa modern menjadi periode berkembangnya ilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi
rasionalitas. Dengan ini segala sesuatu dianggap dapat ditempuh dengan ilmu pengetahuan,
sehingga agama mulai ditinggalkan karena dianggap tidak rasional. Para pemikir sosial terkemuka
abad ke-19 bahkan meyakin bahwa agama perlahan-lahan akan pudar dan tidak begitu penting
perannya bersamaan dengan makin majunya masyarakat industri.3 Hal ini membuat adanya
generalisasi bahwa pada masyarakat modern terjadi sekularisasi. Talcott parson tidak setuju
dengan adanya tesis sekularisasi. Menurutnya agama masih eksis pada masyarakat modern sebagai
warisan protestan. Lalu bagaimanakan Parsons menjelaskan eksistensi agama pada masyarakat
modern?. Berikut bentuk agama pada masyarakat modern menurut Talcott Parsons pada artikel
Bryan S. Turner.
Biografi dan Jejak Intelektual Talcott Parson
Talcott Parsons lahir tahun 1902 di Colorado. Dia lahir dalam sebuah keluarga yang
memiliki latar belakang yang saleh dan intelek. Ayahnya adalah seorang pendeta gereja
Kongregasional, seorang profesor dan presiden dari sebuah kampus kecil. Parsons ditakdirkan
sebagai seorang sosiolog, walaupun pendidikannya memiliki latar belakang yang berbeda. Parsons
1
Review artikel Bryan S. Turner, “Talcott Parsons and The Expressive Revolution” dalam Bryan S. Turner,
Religion and Modern Society, (New York: Cambridge University Press, 2011), hlm. 71-83, guna memenuhi Tugas
Mata Kuliah Agama dan Teori-teori Sosial yang diampu oleh Dr. Muhammad Yunus, Lc., M.A,.
2
Mahasiswa Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Hermeneutika Al-Qur`an.
3
Fauzan.Sekularisasi Dalam Pandangan Harvey Cox.Jurnal IAIN Raden Intan Lampung.Volume 6, Nomor
2, Desember 2012
mendapat gelar sarjana dari Amherst College tahun 1924 dan melanjutkan kuliah pascasarjana di
London School of Economics. Pada tahun berikutnya, dia pindah ke Heidelberg, Jerman.
Parsons mendapat pengaruh Max Weber (meski dia wafat lima tahun sebelum kedatangan
Parsons) yang menghabiskan sebagian kariernya di Heidelberg, dan mninggalkan pengaruh
mendalam pada kampus tersebut. Parsons sangat dipengaruhi oleh karya Weber dan sebagian
disertasi doktoralnya di Heidelberg membahas karya Weber.
Sejak tahun 1927, Parsons menjadi pengajar di Harvard. Ia berpindah jurusan beberapa
kali. Dia menjadi ketua jurusan sosiologi di Harvard pada 1944 dan mendirikan Departemen
Hubungan Sosial dua tahun kemudian. Tahun 1949, ia terpilih menjadi Presiden The American
Sociological Association. Tahun 1950-an dan menjelang tahun 1960-an, dengan diterbitkannya
buku seperti The Social System pada tahun 1951 Parsons menjadi tokoh dominan dalam sosiologi
Amerika. Parsons tetap berada di Harvard sampai dengan ia wafat tahun 1979.
Penutup
Bentuk ketidak terimaan Parsons terhadap tesis sekularisasi pada masyarakat modern
membawa pengertian bahwa ada keberlanjutan agama pada masyarakat modern. Liberalisme
Amerika serikat dengan bentuk ekspresifnya sekarang merupakan agama indivudualisme warisan
protestan dari bentuk erotis dalam kegiatan gereja terdahulu. Revolusi ekspresif merayakan
hedonisme, ekspresi diri dan permusuhan terhadap norma-norma konvensional dan lembaga
sosial. Dominasi Amerika neo-konservatif saat ini dapat dilihat sebagai upaya untuk
mengembalikan kepercayaan moralisasi puritan atas individualisme subyektif, yaitu, atas apa yang
mungkin didefinisikan Durkheim sebagai individualisme anomik.
Referensi
Turner, Bryan. S. Religion and Modern Society. , (New York: Cambridge University Press, 2011),
hlm. 71-83
Fauzan.Sekularisasi Dalam Pandangan Harvey Cox.Jurnal IAIN Raden Intan Lampung.Volume
6, Nomor 2, Desember 2012