Você está na página 1de 13

3G_RRU3808 Description V1.

2
The RRU3808 is the outdoor remote radio unit. It is the RF module of the distributed
NodeB and is installed close to the antenna.
The RRU3808 performs modulation, demodulation, data processing, and combination
and division of baseband signals and RF signals.
1.1 APPEARANCE
Figure 1-1 shows an RRU3808.
Figure 1-1 RRU3808
1.2 PHYSICAL PORTS
RRUs have a modular design. Its external ports are located in the cabling cavity or at
the bottom of the module.
Table 1-1 Physical ports on the RRU3808
Port Connector Quantity Function
Power supply OT terminal 1 –48 V DC power supply
port port
Optical port DLC connector 2 Transport ports
Communication DB9 connector 1 Other ports
port for the RET
antenna
Main TX and RX DIN waterproof 1 RF ports
port female connector
Diversity RX port DIN waterproof 1
female connector
Commissioning RJ45 connector 1 Other ports
port

2 Technical Description
2.1 FREQUENCY BAND
Table 2-1 RRU3808 frequency band
Frequency RX Frequency Band (MHz) TX Frequency Band (MHz)
Band
2100 MHz 1920 to 1980 2110 to 2170
AWS 1710 to 1755 2110 to 2155

2.2 CAPACITY
One RRU3808 supports four carriers.
2.3 RECEIVER SENSITIVITY
Table 2-2 RRU3808 receiver sensitivity
Frequency 1-Way 2-Way 4-Way Receiver
Band Receiver Receiver Sensitivity (dBm)
Sensitivity Sensitivity
(dBm) (dBm)
2100 –125.8 –128.6 –131.3
MHz/AWS

As recommended in 3GPP TS25.104, the receiver sensitivity (full band) is measured


at the antenna connector provided that the channel rate reaches 12.2 kbit/s and the
Bit Error Rate (BER) is within 0.001.
2.4 OUTPUT POWER
One RRU3808 supports four carriers with 2*40 W output power at the antenna
connector of the RF module.
The RRU3808 supports one TX channel, MIMO, and combination of one TX channel
and MIMO.
 One TX channel: maximum output power of a TX channel reaching 40 W
 MIMO: maximum output power reaching 40 W + 40 W
 Combination of one TX channel and MIMO: maximum output power of a TX
channel reaching 40 W
The RRU3808 supports differentiated power configured for each carrier.
Maximum output power = Maximum output power of the PA - Internal losses. The
maximum output power is measured at the antenna connector of the RF module.
2.5 POWER CONSUMPTION
 The typical power consumption is the DBS3900 works with a 40% load at 25°C
ambient temperature.
 The maximum power consumption is the DBS3900 works with a 100% load at

25°C ambient temperature.


Table 2-3 DBS3900 non-MIMO (RRU3808,
2100MHz) power consumption
Configuration Output Typical Maximum Power backup
Power Power Power duration based
per Consumption Consumption on new batteries
Carrier (W) (W) and typical
(W) power
consumption
(hour)
50Ah 92Ah
3x1 20 410 490 5.2 10.7
3x2 20 510 640 4.0 8.5
3x3 20 740 950 2.6 5.5
3x4 20 800 1060 2.4 4.9

 In the 3x1 or 3x2 configuration, one WBBPb4 and one WMPT are configured.
 In the 3x3 or 3x4 configuration, two WBBPb4 units and one WMPT are

configured.
Table 2-4 DBS3900 MIMO (RRU3808, 2100MHz) power
consumption
Configuration Output Typical Maximum Power backup
Power Power Power duration based
per Consumption Consumption on new batteries
Carrier (W) (W) and typical
(W) power
consumption
(hour)
50Ah 92Ah
3x1 10 + 10 460 570 4.5 9.4
3x2 10 + 10 580 730 3.6 7.2
3x3 10 + 10 730 950 2.6 5.6
3x4 10 + 10 800 1060 2.4 4.9

 In the 3x1 configuration, one WBBPb4 and one WMPT are configured.
 In the 3x2 configuration, two WBBPb4 units and one WMPT are configured.
 In the 3x3 configuration, three WBBPb4 units and one WMPT are configured.

 In the 3x4 configuration, four WBBPb4 units and one WMPT are configured.

Table 2-5 DBS3900 non-MIMO (RRU3808, AWS) power


consumption
Configuration Output Typical Maximum Power backup
Power Power Power duration based
per Consumption Consumption on new batteries
Carrier (W) (W) and typical
(W) power
consumption
(hour)
50Ah 92Ah
3x1 20 410 482 5.2 10.8
3x2 20 518 632 4.0 8.4
3x3 20 721 931 2.7 5.6
3x4 20 835 1051 2.3 4.7

 In the 3x1 or 3x2 configuration, one WBBPb4 and one WMPT are configured.
Configuration Output Typical Maximum Power backup
Power Power Power duration based
per Consumption Consumption on new batteries
Carrier (W) (W) and typical
(W) power
consumption
(hour)
50Ah 92Ah
In the 3x3 or 3x4 configuration, two WBBPb4 units and one WMPT are
configured.

Table 2-6 DBS3900 MIMO (RRU3808, AWS) power


consumption
Configuration Output Typical Maximum Power backup
Power Power Power duration based
per Consumption Consumption on new batteries
Carrier (W) (W) and typical
(W) power
consumption
(hour)
50Ah 92Ah
3x1 10 + 10 470 572 4.4 9.2
3x2 10 + 10 628 766 3.2 6.7
3x3 10 + 10 774 975 2.5 5.1
3x4 10 + 10 890 1109 2.1 4.3

 In the 3x1 configuration, one WBBPb4 and one WMPT are configured.
 In the 3x2 configuration, two WBBPb4 units and one WMPT are configured.
 In the 3x3 configuration, three WBBPb4 units and one WMPT are configured.

 In the 3x4 configuration, four WBBPb4 units and one WMPT are configured.

2.6 INPUT POWER


Table 2-7 Input power
Item Specification
Input power –48 V DC; voltage range: –36 V DC to –57 V DC

2.7 EQUIPMENT SPECIFICATIONS


Table 2-8 Equipment specifications
Item Specification
Dimensions (H x 480 mm x 270 mm x 140 mm (without the connectors and
W x D) housing)
485 mm x 285 mm x 170 mm (with the housing)
Weight 17 kg (without the housing)
19 kg (with the housing)
2.8 ENVIRONMENT SPECIFICATIONS
Table 2-9 Environment specifications
Item Specification
Operating RRU3808 –40℃ to +55℃ (without solar radiation)
temperature –40℃ to +50℃ (with solar radiation)

Relative humidity 5% RH to 100% RH


Absolute humidity 1–30 g/m3
Atmospheric 70 kPa to 106 kPa
pressure
Operating Compliance standards:
environment
3G TS25.141 V3.0.0
ETSI EN 300019-1-4 V2.1.2 (2003-04) Class 4.1: "Non-
weather protected locations"
Shockproof NEBS GR63 zone4
protection
Ingress Protection IP65
(IP) rating

3 Acronyms and Abbreviations


Table 3-1 Acronyms and abbreviations
Acronym and Full Name
Abbreviation
BBU Baseband control Unit
BER Bit Error Ratio
RRU Radio Remote Unit
WBBP WCDMA Baseband Process unit
WMPT WCDMA Main Processing and Transmission unit
Handover Dalam Sistem Jaringan 3G
GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang
digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat
dikatakan cukup revolusioner karena berhasil menggeser teknologi sistem telekomunikasi
bergerak analog yang populer pada dekade 80-an, GSM telah memberikan alernatif
berkomunikasi baru bagi dunia telekomunikasi yang lebih powerful. Dengan menggunakan
sistem sinyal digital dalam transmisi datanya, membuat kualitas data maupun bit rate yang
dihasilkan menjadi lebih baik dibanding sistem analog. Teknologi GSM saat lebih banyak
digunakan untuk komunikasi seluler dengan berbagai macam layanannya. Dalam kehidupan
sehari-hari kita lebih mengenal Handphone (HP) sebagai aplikasi teknologi GSM yang paling
populer. Sejak pertama pengimplementasiannya sampai sekarang GSM telah dikembangkan
dalam tiga kelompok yaitu GSM 900, 1800 dan 1900. Perbedaan ketiga kelompok tersebut
adalah pada lokasi band frekuensi yang digunakan. GSM 900 menggunakan frekuensi 900
MHz sebagai kanal transmisinya. GSM 1800 dan 1900 masing-masing menggunakan frekuensi
1800 dan 1900 MHz.

Arsitektur Jaringan GSM


Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki
fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi
menjadi tiga bagian utama yaitu :
- Mobile Station
- Base Station Subsystem
- Network Subsystem
jaringan GSM secara umum dapat dilihat pada gambar yang terdiri dari :
a. Mobile Stasion (MS)
MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan komunikasi.
MS terdiri dari dari Mobile Equipment (ME) dan Subcriber Identity Module (SIM). ME
merupakan terminal transmisi radio yang dilengkapi denganInternational Mobile
Equipment Identity (IMEI), sedangkan SIM berisi nomor identitas pelanggan untuk masuk
ke jaringan operator GSM.
b. Base Stasion System (BSS)
BSS terdiri dari tiga perangkat yaitu :
- Base Transceiver Station ( BTS )
BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang menangani akses radio dan
berinteraksi langsung dengan mobile station (MS) melalui air interface. BTS juga
mengatur proses handover yang terjadi didalam BTS itu sendiri dan dimonitor oleh BSC.
- Base Station controller ( BSC )
BSC adalah interface antara BTS dengan MSC dan OMC. BSC juga mengendalikan
beberapa BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau
BTS. BSC memanajemen sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan
mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar sel.
- Transcoder (XCDR)
XCDR berfungsi untuk mengkompres data atau suara keluaran dari MSC (64 Kbps)
menjadi 16 Kbps ke arah BSC dan sebaliknya untuk effisiensi kanal transmisi.

c. Network Switching System (NSS)


NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, memanajemen jaringan,
sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. Komponen NSS pada
jaringan GSM terdiri dari :
- Mobile Switching Center ( MSC )
MSC bertugas mengatur komunikasi antar pelanggan dan user jaringan telekomunikasi
lainnya.
- Home Location Register ( HLR )
HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap suatu wilayah
cakupan. Data-data tersebut antara lain, layanan pelanggan, service tambahan dan
informasi
mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir
- Visitor Location Register ( VLR )
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan yang
melakukan mobile (roaming) dari area cakupan lain.
- Authentication Center ( AuC )
AuC berisi data base yang bersifat rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode
untuk pengamanan dan pengontrolan penggunaansistem seluler yang sah dan mencegah
pelanggan yang melakukan kecurangan..
- Equipment Identity Register (EIR)
Merupakan data base terpusat yang berfungsi untuk validasi Internasional Mobile
Equipment Identity (IMEI).
- Inter Working Function (IWF)
IWF berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lain.
- Echo Canceller (EC)
EC digunakan untuk sambungan dengan PSTN untuk mengurangi echo (gaung/gema)
dan delay.
d. Network Management System
- Operation and Maintenance Center ( OMC )
OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya
mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.
- Network Management Centre (NMC)
NMC berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari
OMC.
Konsep Dasar Jaringan WCDMA-UMTS
WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) yang berbasis packet
service dengan menggunakan standar Direct Sequence Spread Spectrum dan modulasi RF
yang digunakan adalah QPSK saat uplink maupun downlink. Standar bandwidth yang dipakai
sebesar 5 Mhz yang dapat ditingkatkan sampai dengan 10 Mhz, 15 Mhz, dan 20 Mhz.
Sedangkan dukungan mobilitas yang dapat dilayani sampai dengan 120 km/jam. Beberapa hal
yang dimiliki oleh teknologi WCDMA ini adalah :
· Mendukung pengiriman data dengan kecepatan tinggi (> 384 kbps pada lingkup area yang
lebar
dan dapat mencapai 2 Mbps pada daerah indoor/local outdoor coverage)
· Sistem layanan yang fleksibel yang mendukung multiple parallel variable rate services pada
tiap-tiap koneksi,
· Dukungan terhadap handover antar frekuensi untuk pengoperasian dengan struktur sel yang
bertingkat,
· Implementasi yang mudah pada terminal dual mode UMTS/GSM baik itu handover diantara
UMTS dan GSM,
· Kerahasiaan yang tinggi,
· Dapat diaplikasikan pada lingkungan interferensi yang tinggi,
· Menyediakan kapasitas yang lebih besar daripada sistem FDMA, TDMA, maupun
NarrowBand
CDMA.
Kelebihan lainnya secara teknis adalah teknologi WCDMA memiliki laju data yang
tinggi yang mampu mencapai 5,6 Mbps dan mampu melayani 196 user tiap kanalnya, jauh
lebih besar dari teknologi GSM yang hanya mampu menangani 8 user tiap kanalnya UMTS
adalah salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan teknologi
WCDMA sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang
merupakan salah satu bagian dari program ITU.
Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
- User Equipment (UE) :
perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi.
- UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) :
jaringan akses radio terestrial pada UMTS
- Core Network (CN) :
jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS.

Handover
Handover merupakan proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada Mobile
Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan
hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah call koneksi
yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Secara umum Handover dapat didefenisikan sebagai
prosedur, dimana ada perubahan layanan pada MS dari satu Base Station (BS) ke BS yang lain.
Proses ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated
node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung
dari suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan untuk
sebuahhandover dibuat oleh Base Station Centre (BSC), yaitu dengan mengevaluasi
secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata (Px) oleh
BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (threshold); jika Px melebihi
nilai threshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang cocok.
Tahap-tahap dari proses handover :
§ Tahap Pengukuran (Measurement), dilakukan pengukuran informasi penting yang
dibutuhkan
untuk tahap decision. Pengukuran arah DL yang lakukan oleh MS adalah sebesar Ec/Io dari
CPICH sel yang sedang melayani dan sel-sel tetangga.
§ Tahap Keputusan (Decision), hasil pengukuran di bandingkan dengan threshold yang telah
di
tetapkan sebelumnya. Kemudian akan diputuskan apakah akan dilakukan handover atau
tidak. Algoritma handover yang berbeda akan memiliki kondisi trigger yang berbeda pula.
Tahap Eksekusi (Execution), proses handover selesai dan parameter relatif diubah
berdasarkan jenis handover-nya. Sebagai contoh hubungan dengan Node B apakah ditambah
atau diputuskan

Pilot Sets
Pilot set atau kanal pilot diidentifikasikan oleh pilot offset dan penempatan frekuensi.
Kanal inilah yang menjadi acuan dalam penentuan kondisi handover:
§ Active Set, adalah pilot yang dikirimkan oleh BTS dimana UE tersebut aktif. BS
menginformasikan isi active set denganchannel assignment message atau handover direction
message.
§ Candidate Set, terdiri dari pilot yang tidak termasuk active set. Pilot ini harus diterima
dengan
sinyal yang baik untuk mengindikasikan bahwa kanal trafik link forward yang dibawa dapat
dimodulasikan dengan baik.
§ Neighbor Set, adalah pilot yang digunakan untuk memberitahukan sel terdekat untuk \
proses handover.
§ Remaining Set, terdiri dari keseluruhan pilot dalam sistem kecuali yang termasuk
kedalam active
set, candidate set danneighbor set

Tipe-tipe Handover Dalam Sistem WCDMA


Ada 3 Tipe handover dalam sistem komunikasi bergerak WCDMA yaitu:
· Intra sistem Handover
Intra sistem handover mengarah pada satu sistem. Intra sistem handover ini dapat dibagi
menjadi Intra frekuensi handover dan inter frekuensi handover.
· Inter sistem Handover
Inter sistem handover mengambil tempat diantara cell yang berdasarkan 2 teknologi radio
akses (RAT) atau mode radio akses (RAM) yang berbeda. Keadaan yang paling sering untuk
tipe pertama adalah menduga diantara sistem WCDMA dam
GSM/EDGE. Handover diantara dua sistem CDMA yang berbeda juga berdasarkan tipe ini.
Sebuah Contoh untuk dari inter RAM handover adalah ultra FDD dan ultra TDD.
· Soft Handover dan Softer Handover
Saat soft handover, MS secara simultan berkomunikasi dengan 2 atau lebih cell untuk BTS
yang berbeda dari RNL (IntraRNC) yang berbeda. Pada arah downlink, mobile menerima dua
sinyal untuk rasio kombinasi yang maksimal. Pada arahuplink (UL) kode saluran mobile di
deteksi dengan kedua BTS dan dirutingkan ke RNC untuk pemilihan kombinasi. Didalam
situasi softer handover, mobile sedikitnya dikontrol oleh 2 sektor dibawah satu BS, RNC
tidak dilibatkan dan hanya ada satu loop kontrol power aktif . Soft handover dan softer
handover dapat digunakan dengan sebuah frekuensi carrier sehingga ada pemrosesan intra
frekuensi Handover.

Inter-system Handover (ISHO)


Inter-system HO terjadi di antara sel-sel yang memiliki dua teknologi akses radio
(Radio Access Technology : RAT) yang berbeda atau mode akses radio (Radio Access Mode :
RAM) yang berbeda. Kasus yang paling sering untuk handover jenis ini diperkirakan terjadi
antara sistem WCDMA ke GSM (3G – 2G) begitu juga sebaliknya (2G – 3G). Dilihat dari
arsitektur jaringannya, gambar 2.5 berikut ini menunjukkan proses handover yang terjadi
dalam jaringan WCDMA-UMTS dan GSM.
Dalam WCDMA-UMTS, proses inter-system handover untuk layanan berbasis circuit
switch didasarkan pada proses hard handover dimana saat handover terjadi, link trafik asal
dari node B / BS akan di drop sebelum setting up pada link BS / node B yang baru selesai,
sehingga hard handover disebut juga proses break before make.

Fungsi utama dari “Better Cell Handover”


(Power Budget HO) adalah untuk meminimasi power RF yang diperlukan bagi
komunikasi antara MS/UE dengan jaringan (base station). Meminimasi daya RF,
mengurangi interferensi radio di seluruh jaringan dan meningkatkan daya tahan baterai dari
MS/UE. Kondisi Power Budget PBGT mempertimbangkan cell UMTS tetangga, yang
membandingkan level penerimaan downlink dari serving cell (GSM) dan level penerimaan
pada cell tertangga (WCDMA – UMTS). Handover margin adalah sebuah threshold yang dapat
digunakan untuk menghindari osilasi handover antara serving cell GSM dan cell tetangga
(GSM atau UMTS).
Parameter Optim Jaringan 3G

RN Admission Control

aseDlAdm Cell parameter that defines the absolute admission limit


for ASEs in the downlink.

aseUlAdm Cell parameter that defines the absolute admission limit


for ASEs in the uplink.

compModeAdm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links in compressed mode in a cell.

dlCodeAdm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
downlink code usage.

pwrAdm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
downlink power utilization. It is relative to the
min( maximumTransmissionPower, maxDlPowerCapabilit
y), it is expressed as a percentage and that is a percentage of
min.( maximumTransmissionPower, maxDlPowerCapabilit
y).

hsdpaUsersAdm Cell parameter that defines the admission limit for the
number of users assigned to the HS-DSCH. Applicable to
admission requests related to RAB setup of
an HSDPA service.

eulServingCellUsersAdm Cell parameter that defines the admission limit for the
number of EUL users having the cell as serving cell.

eulNonServingCellUsersAd Cell parameter that defines the admission limit for the
m number of EUL users having the cell as non-serving cell.

eulServingCellUsersAdmTt Cell parameter that defines the admission threshold for the
i2 number of 2 ms TTI E-DCH users having this cell as serving
cell. Applicable at serving cell change,
at RAB establishment and at re-configuration to EUL.

sf8Adm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 8 in
downlink.

sf16Adm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 16 in
downlink for which new non-guaranteed admission requests
will continue to be allowed.

sf32Adm Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 32 in
downlink.

sf16gAdm Cell parameter that defines the maximum number of radio


links with spreading factor = 16 in downlink for which new
guaranteed admission requests will continue to be allowed.
Reaching or exceeding this number of radio links (any
service class) using downlink spreading factor = 16 will
block setup/adding any more guaranteed service class radio
links requiring additional downlink spreading factor = 16 in
this cell.

sf4AdmUl Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 4 in uplink
(radio connection type PS384/HS).

sf8AdmUl Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 8 in
uplink.

sf16AdmUl Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 16 in
uplink.

sf8gAdmUl Cell parameter that defines the absolute admission limit for
the number of radio links with spreading factor = 8 in
uplink.

dlHwAdm Parameter that defines the admission limit for the downlink
hardware usage in the cell group.

ulHwAdm Parameter that defines the admission limit for the uplink
hardware usage in the cell group.

maxNumHsdpaUsers Parameter that limits the maximum allowed number of


simultaneous HSDPA users per cell that can be served.

maxNumADchReservation The maximum number of A-DCH resources that may be


configured in a baseband pool.
ulLicFractBbPool2 Parameter that defines the UL capacity of the second Base
Band Pool in percentage of licensed ULcapacity.

dlLicFractBbPool2 Parameter that defines the DL capacity of the second Base


Band Pool in percentage of licensed DLcapacity

plSessionsMax Parameter that defines the maximum number of


ongoing MBMS sessions in one Preferred Layer cell.

nonPlSessionsMax Parameter that defines the maximum number of


ongoing MBMS sessions in one non-Preferred Layer cell.

Você também pode gostar