Você está na página 1de 2

Analisis Kasus Korupsi yang Pernah Terjadi di Indonesia

Oleh Ahmad Rafianto, 1806195633

Negara di Indonesia pada tahun 2018 memiliki pertumbuhan Indeks Persepsi Korupsi
(IPK) lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain didunia. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Agus Rajardjo juga mengatakan Negara Indonesia meraih skor IPK sebesar 47 poin. Jika
dilihat dari 2 tahun kebelakang, Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 17 poin yang pada
tahun 2016 IPK-nya sebesar 30 poin. Dari pemaparan itu bisa kita simpulkan, bahwa seiring
berjalannya waktu, korupsi di Indonesia bukannya menurun melainkan mengalami peningkatan.

Korupsi yang terjadi di Indonesia bukan hanya dilakukan oleh staf-staf dari instansi
pemerintahan, namun oleh kepala pemerintahan. Berkali-kali KPK telah menjalankan OTT
(Operasi Tangkap Tangan) yang menangkap pejabat dan aparat pemerintah yang menduduki posisi
penting di Negara. Jika bisa menyebutkan contohnya, ia tak lain seperti : Setya Novanto,
merupakan mantan ketua dari DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar, Andi Malarangeng, mantan
Menteri Pemuda dan Olahraga, dan daftarnya terus berlanjut.

Dalam menyelesaikan masalah korupsi yang terjadi di Indonesia, kita harus mengkaji dan
menganalisis mengenai kasus-kasus korupsi yang sudah terjadi 10 tahun belakang ini. Dengan
mengkaji masa lalu dan kasus-kasus yang sudah pernah terjadi. Kita bisa mengidenifikasi dan
mengantisipasi calon-calon pelaku yang bisa saja melakukan tindakan korupsi.

Kasus korupsi terbesar yang terjadi di Indonesia belakangan ini dan yang paling yaitu
Kasus E-KTP. Menyeret Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan menimbulkan keriguan
negara hampir sebesar 2,3 Triliun, tak heran Kasus E-KTP yang terbongkar di tahun 2014 ini bisa
dikatakan “Kasus korupsi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia”. Proyek E-KTP ini sendiri
mulai dijalankan pada tahun 2010, dan pada awalnya memang berjalan sesuai dengan rencana.
Tapi kejanggalan-kejanggalan mulai bermunculan dan pada saat itulah muncul kecurigaan yang
mengharuskan KPK untuk turun tangan
Proyek Hambalang juga merupakan kasus korupsi yang masih membekas dipikiran rakyat
Indonesia, dikarenakan tokoh yang terseret merupakan tokoh pemangku jabtan tinggi di Indonesia
dan karena kasus ini baru saja terjadi. Kasus proyek pembangunan Pusat Pendidikan,
Pelatihan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang ini diduga telah
menimbulkan kerugian sebesar 706 Triliun dan menyeret petinggi Pemerintah seperti Di
antaranya Mantan Menpora Andi Malarangeng, Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram,
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras
Mahfud Suroso,dan Anggota DPR Angelina Sondakh. Pembangunan proyek Hambalang
ini direncanakan dibangun sejak masa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng
dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Proyek yang ditargetkan rampung
dalam waktu 3 tahun ini mangkrak hingga akhirnya aliran dana korupsi terendus KPK.

Dari 2 kasus korupsi terbesar yang terjadi belakangan ini, bisa kita simpulkan bahwa
para pelaku ini belum takut pada ancaman penjara dan belum tercerdaskan akan dampak
yang diakibatkan. KPK harus semakin berani dan tegas dalam mengungkap kebenaran dan
menegakkan keadilan di negeri ini.

Referensi

 Santoso,Bangun.2019. Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia dengan Kerugian Negara


Fantastis.[Internet]. Tersedia di https://www.suara.com/news/2019/02/11/163457/5-
kasus-korupsi-terbesar-di-indonesia-dengan-kerugian-negara-fantastis
 Mardikantoro, Hardi Bakti.2004. ANALISIS WACANA KRITIS PADA TAJUK (ANTI)
KORUPSI DI SURAT KABAR BERBAHASA INDONESIA.Semarang:Universitas
Negeri Semarang
 Rachman, Dylan Apriliado.2018. Ketua KPK: Pertumbuhan Indeks Persepsi Korupsi
Indonesia Tertinggi di Dunia [internet]. Tersedia di :
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/04/10400111/ketua-kpk-pertumbuhan-indeks-
persepsi-korupsi-indonesia-tertinggi-di-dunia

Você também pode gostar