Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Menurut penelitian Hoefer dan Hardy 2014) menjelaskan bahwa pengaruh pemberian ASI pada
bayi kurang dari 1 tahun dan pemberian PASI (Pembantu Air Susu Ibu) memiliki hasil fungsi
perilaku yang kurang baik dibanding dengan pemberian ASI lebih dari 2 tahun. Penelitian
Poindexter 2015 menemukan hasil bahwa anak yang mendapat ASI lebih dari 24 bulan
menunjukan perkembangan syaraf yang lebih baik dibanding dengan bayi yang tidak mendapat
ASI kurang dari 24 bulan dan menemukan bahwa menyusui bayi dengan durasi yang lebih lama
dapat meningkatkan secara signifikan IQ anak pada usia enam tahun. Pemberian ASI pada anak
dengan durasi yang lama juga bermanfaat dalam perkembangan fisiologis, imunoglobulin
pelindung dan antibodi. ASI juga bermanfaat secara psikologis sewaktu kita menyusui bayi,
Menurut WHO berdasarkan data United Kingdom Millennium Cohort (UKMC, 2013),
melalui sebuah analisis yang dikumpulkan dari studi di beberapa negara-negara berpenghasilan
rendah menunjukkan bahwa menyusui secara substansial menurunkan risiko kematian dari
infeksi penyakit menular dalam dua tahun pertama kehidupan, memperkirakan bahwa optimal
praktek pemberian ASI bisa mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernapasan bawah.
Sebuah tinjauan sistematis menegaskan bahwa ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama menurun
morbiditas dari gastrointestinal dan alergi penyakit, tanpa efek negatif pada pertumbuhan.
Mengingat bukti tersebut, telah direkomendasikan bahwa dalam enam bulan pertama kehidupan,
setiap anak harus mendapatkan ASI eksklusif dan menyusui parsial berlanjut hingga dua tahun,
akan tetapi jika ASI di hentikan sejak bayi usia 6 bulan dengan memberi PASI memunculkan
efek dan juga dipengaruhi jenis susu yang dikonsumsi bayi, merupakan salah satu eksposur
kunci yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit setelah bayi menjadi dewasa yang
Menurut data IBFAN (International Baby Food Action Network, 2013) melaporkan
bahwa, hanya enam dari 33 negara mencapai durasi menyusui 23-24 bulan yakni Bhutan dan
Malawi (23 bulan), India (24 bulan), Nepal (30 bulan), Bangladesh (32,8 bulan), dan Sri Lanka
(33 bulan). Penelitian Labayen (2012) dengan mengamati perkembangan anak dalam waktu yang
cukup lama, dimana menunjukkan keuntungan selama sekolah 0,5-0,8 yang mendapatkan ASI
lebih dari 2 tahun dibandingkan dengan orang-orang yang hanya disusui kurang dari 1 tahun.
Di Indonesia telah dicanankan melauai Menteri Kesehatan RI, dimana pemberian ASI di
masa awal kehidupan seorang anak selama periode 1000 hari pertama, yang terdiri dari 270
periode hari kandungan dan 730 hari periode setelah kelahiran, menentukan kualitas hidup di
masa yang akan datang. Dengan diadakannya Pekan ASI Sedunia, ini bisa menjadi momentum
yang tepat untuk melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam mencapai Indonesia
Sehat. Hal tersebut diperkuat dengan diluncurkannya Lancet Breasfeeding Series 2016 pada
akhir Januari lalu di Washington DC yang memuat pencapaian cakupan pemberian ASI di
tingkat global serta keuntungan pemberian ASI baik untuk ibu maupun bayinya. Diketahui
bahwa hampir 50 persen kejadian diare dan 60 persen infeksi saluran pernafasan pada anak-anak
dapat dicegah dengan meningkatkan cakupan ASI. Anak-anak yang mendapatkan ASI Eksklusif
cenderung memiliki intelegensia yang lebih tinggi dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih
kuat. Begitu juga dengan ibu yang memberikan ASI memiliki risiko yang lebih rendah untuk
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan seperti yang disarankan organisasi kesehatan dunia
(WHO). Sentral Laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan survey demografi dan kesehatan
Indonesia 2014-2015, hanya 15% ibu yang memberikan ASI eksklusif selama 5 bulan. Di
Indonesia, rata-rata ibu memberikan ASI eksklusif hanya 2 bulan. Pada saat yang bersamaan,
pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat. Ironisnya, pada tahun 2014-2015, bayi di
Amerika Serikat yang mendapatkan ASI lebih dari 24 bulan justru meningkat menjadi 60-70%.
Anda mungkin ingin meminta ibu mertua Anda apa yang dia menemukan aneh tentang seorang
wanita menyusui balita nya. Mungkin itu hanya tidak cocok dengan idenya tentang apa perilaku yang
sesuai untuk anak usia putri Anda. Namun, semakin kita belajar tentang manfaat kesehatan dari
menyusui diperpanjang untuk anak-anak, serta untuk ibu (seperti mengurangi risiko kanker payudara
premenopause, kanker ovarium, dan osteoporosis), semakin kita menyadari bahwa menyusui