Você está na página 1de 13

‫*‪Anak Shaleh, Jalan Surga Orangtua‬‬

‫ََهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ .‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪.‬‬
‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ .‬اَهللُ أ َ ْكبَ ْر َكبِي ًْرا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِي ًْرا‬
‫ص َدقَ َو ْع َدهُ‬ ‫ص ْيالً‪ََ ،‬ل ِإلهَ إَِلَّ هللاُ َو ْح َدهُ‪َ ،‬‬ ‫س ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرة ً َوأ َ ِ‬ ‫َو ُ‬
‫اب َو ْح َدهُ‪َ ،‬لَ ِإلهَ ِإَلَّ‬ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوأ َ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَزَ َم ْاْل َ ْحزَ َ‬ ‫َونَ َ‬
‫هللاُ َوهللاُ أ َ ْك َب ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر َوهللِ اْل َح ْم ُد‬
‫ِإ َّن ْال َح ْمدَ ِ ََّلِلِ ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُوذ ُ ِباهللِ ِم ْن ُ‬
‫ش ُر ْو ِر‬
‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُ ْ‬
‫ض ِل ْل‬ ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه فَالَ ُم ِ‬‫سيِِّئَا ِ‬‫أ َ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َ‬
‫ِي لَهُ‪ .‬أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ‬ ‫فَالَ هَاد َ‬
‫س ْولُهُ‬
‫َو َر ُ‬
‫يَا أَيُّها َ الَّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن ِإالَّ َوأَنت ُ ْم‬
‫ُّم ْس ِل ُم ْونَ ‪.‬‬
‫ص ِل ْح لَ ُك ْم‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْنَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوالً َ‬
‫س ِد ْيدًا‪ .‬يُ ْ‬
‫أ َ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْو َب ُك ْم َو َم ْن يُ ِطعِ هللاَ َو َر ُ‬
‫س ْولَهُ فَقَ ْد فَازَ‬
‫فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما‪ .‬أ َ َّما َب ْعدُ؛‬
‫‪Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar‬‬
‫‪walillahilhamd‬‬
Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan
syukur ke haddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
kesehatan lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada
Allah SWT.

Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita
nabi Allah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat
manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang moderen,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..

Khatib berwasiat marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah


SWT dengan sebenar-benar taqwa. Yakni menjalankan semua
perintah Allah dan menjauhi semua apa yang dilarang Allah SWT

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih-sayang


Allah Azza wa Jalla kepada kita semua. Pagi hari ini, kita kembali
merasakan betapa besarnya rahmat dan ampunanNya untuk kita
semua.

Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris sepanjang hari. Perintah demi
perintahNya hampir kita abaikan setiap saat. Tapi lihatlah,
Allah Azza wa Jalla yang Maha Pengasih itu tidak pernah bosan
memberikan kesempatan demi kesempatan kepada kita untuk
bertaubat dan kembali padaNya. Allah Azza wa Jalla yang Maha
Penyayang itu tidak pernah menutup pintu ampunanNya yang luas.
Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar
walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari Raya Idul Adha adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia
yang diabadikan oleh Allah Azza wa Jalla untuk peradaban
manusia. Itulah kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam. Melalui kisah
keluarga Ibrahim ‘alaihissalam itu, Allah Ta’ala ingin
menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi keluarga dalam
membangun sebuah peradaban yang besar. Sebuah masyarakat yang
bahagia dan sejahtera, tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat.

Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera


jika masyarakat itu gagal dalam membangun keluarga-keluarga
kecil yang ada di dalamnya.

Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka itu artinya kita juga
akan berbicara tentang salah satu unsur terpenting keluarga yang
bernama: Anak. Dalam kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam, sang
anak itu “diperankan” oleh sosok Isma’il ‘alaihissalam.

Inilah sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat


menjadi seorang nabi oleh Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang luar
biasanya adalah melalui keturunan Isma’il ‘alaihissalam inilah
kemudian lahir sosok nabi dan rasul paling mulia sepanjang sejarah
manusia bahkan alam semesta, yaitu: Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam!

Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar


walillahil hamd…

Kaum muslimin rahimakumullah!


Saya kira hampir semua dari kita mengikuti bagaimana anak-anak
remaja kita yang bergabung dalam geng-geng motor mulai berani
melakukan tindakan-tindakan anarkis yang tidak pernah diduga
sebelumnya.

Kita semua juga nyaris menyaksikan setiap hari di sudut-sudut jalan


raya, bagaimana anak-anak kita dieksploitasi dan diperalat menjadi
anak jalanan, mengemis dan meminta-minta sambil mengisap lem
dari balik bajunya yang lusuh dan kotor.

Saya kira kita juga tahu hasil-hasil survey mutakhir yang


menunjukkan bagaimana jumlah ABG yang hamil di luar nikah
terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan.

Dan itu semua barulah segelintir masalah dan problem anak-anak


kita di masa kini… Wallahul musta’an.

Allahu akbar Allahu akbar La ilaha illaLlah Allahu akbar


walillahilhamd…

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Harus kita akui dengan jujur bahwa salah satu penyebab utama
terjadinya ini semua adalah orangtua itu sendiri. Tidak sedikit
Orangtua yang terjebak dalam dua sikap ekstrem yang saling
bertolak belakang: sikap yang memanjakan terlalu berlebihan dan
sikap pengabaian yang menelantarkan anak-anak.

Ada orangtua yang menganggap bahwa kasih sayang kepada anak


harus ditunjukkan dengan pemberian dan pemenuhan segala
keinginannya. Bahkan ada juga orangtua yang memanjakan anak
dengan segala fasilitas untuk mengangkat gengsinya sendiri sebagai
orangtua!
Pada sisi yang lain, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan
anak-anaknya. Atau menunjukkan kepedulian dengan melakukan
kekerasan demi kekerasan kepada anak.

Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti
sejenak, membuka hati untuk sejenak belajar dari ayahanda para
nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam. Belajar tentang
betapa pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya
nilai seorang anak bagi orangtuanya di dunia dan akhirat.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu


akbar, Allahu akbar walillahil hamd…

Para ayah dan bunda yang dimuliakan Allah!

Pelajaran pertama dari kisah Ibrahim ‘alaihissalam adalah bahwa


untuk mendapatkan anak yang shaleh, maka orangtua terlebih
dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh. Karena siap menjadi
orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan sekedar
memberi makan dan mencukupi kebutuhan anak.

Keberhasilan Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan karunia anak


shaleh seperti Isma’il ‘alaihissalamadalah karena beliau sendiri
berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba
yang shaleh. Allah Azza wa Jalla menegaskan:

ُ‫ِيم َو َّالذِينَ َم َعه‬ َ ‫َت لَ ُك ْم أُس َْوة ٌ َح‬


َ ‫سنَةٌ فِي ِإب َْراه‬ ْ ‫قَدْ كَان‬

“Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri
Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya.” (al-Mumtahanah: 4)

Pujian Allah Azza wa Jalla untuk Ibrahim ‘alaihissalam ini tentu


saja didapatkannya setelah ia berusaha dan berusaha menjadi sosok
pribadi yang dicintai oleh Allah Azza wa Jalla.
Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah: siapakah di antara
kita yang sejak awal menjadi orangtua sudah berusaha untuk belajar
dan berusaha menjadi orangtua yang shaleh? Apakah kesibukan kita
menshalehkan pribadi kita sudah menyamai kesibukan kita
mengurus rezki dan urusan dunia lainnya?

Prof. DR. Abdul Karim Bakkar, seorang pakar pembinaan anak dan
keluarga menegaskan: “Tarbiyah dan pembinaan keluarga yang kita
capai itu adalah gambaran tentang bagaimana pembinaan pribadi
kita sendiri!”

Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu


akbar walillahilhamd

Ma’asyiral muslimin rahimahukumullah!

Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah jika ingin


memiliki anak yang shaleh, maka bersungguh-sungguhlah meminta
dan mencita-citakannya dari Allah Azza wa Jalla.
Allah Ta’alamengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
tentang itu di dalam al-Qur’an:

َ‫صا ِل ِحين‬
َّ ‫ب هَبْ ِلي ِمنَ ال‬
ِ ِّ ‫َر‬

“Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk


orang-orang shaleh.” (al-Shaffat: 100)

ِ ‫صلَ ٰوةِ َو ِمن ذ ُ ِ ِّريَّتِى َربَّنَا َوتَقَب َّْل دُ َع‬


‫آء‬ َ ‫ب اجْ عَ ْلنِى ُم ِق‬
َّ ‫يم ال‬ ِ ِّ ‫َر‬

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga


dari keturunanku. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku.” (Ibrahim:
40)

Kaum muslimin yang berbahagia!


Mungkin banyak di antara kita yang sekedar “mau” memiliki anak
yang shaleh. Tapi siapa di antara kita yang sungguh-sungguh berdoa
memintanya kepada Allah dengan kelopak mata yang berderai air
mata? Siapa di antara kita yang secara konsisten menyelipkan doa-
doa terbaiknya untuk keluarga dan anak-anaknya?

Allahu akbar, Allahu akbar La ilaha illaLlahu Allahu akbar wa


lillahilhamd…

Jika kita memang sungguh-sungguh bercita-cita mendapatkan anak


shaleh, maka kita harus berpikir dan berusaha sungguh-sungguh
pula mencari jalannya, sama bahkan lebih dari saat kita bercita-cita
ingin mempunyai penghasilan yang besar, rumah tinggal impian dan
kendaraan idaman kita. Berikut ini beberapa hal yang sungguh-
sungguh harus kita jalankan untuk mewujudkan impian “anak
shaleh” tersebut:

Pertama, konsisten mencari rezki yang halal untuk keluarga:

Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia


akan berpengaruh terhadap perilakunya. Karena itu, Islam
mewajibkan kepada setiap orangtua untuk memberikan hanya
makanan halal yang diperoleh melalui harta yang halal kepada anak-
anak mereka. Bahkan nafkah yang halal untuk keluarga akan dinilai
sebagai sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

ً‫صدَقَة‬ ْ ‫ِإ َّن ْال ُم ْس ِل َم ِإذَا أ َ ْنفَقَ َعلَى أ َ ْه ِل ِه كَان‬


َ ُ‫َت لَه‬

“Sesungguhnya seorang muslim itu jika ia memberi nafkah kepada


keluarganya, maka itu akan menjadi sedekah untuknya.” (HR. Ibnu
Hibban dan dishahihkan oleh al-Albani)

Yang kedua, memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak


memanjakannya:
Pada hari ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris
tak terbendung, kita sudah tidak aneh lagi melihat anak-anak yang
dibekali oleh para orangtua dengan peralatan-peralatan komunikasi
yang bisa apa saja, termasuk mengakses tayangan-tayangan
pornografi.

Di samping dampak lain seperti kecanduan game dan semacamnya


yang semakin merenggangkan hubungan komunikasi antara anak
dan orangtua. Ini adalah satu contoh kasus di mana mungkin saja
kita menganggap itu sebagai bukti kasih sayang kita kepada mereka.

Namun marilah memikirkan dengan jernih bahwa bukti cinta dan


sayang kita yang sesungguhnya kepada mereka adalah dengan
berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka.
Allah Ta’alaberfirman:

َ ‫اس َو ْال ِح َج‬


ُ ‫ارة‬ ً ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫َارا َوقُودُهَا الن‬ َ ُ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri dan keluarga


kalian dari api nerakan yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu…” (al-Tahrim: 6)

Apakah Anda rela membiarkan anak-anak Anda terpanggang di


dalam kobaran api neraka? Apakah kita rela membiarkan anak-anak
yang kita sayangi itu menjadi bahan bakar neraka Allah?Na’udzu
billah min dzalik.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Para ayah dan bunda yang berbahagia!

Selanjutnya yang ketiga adalah terus belajar dan belajar


menjadi orangtua yang shaleh dan cakap:
Apakah kita sudah mengetahui semua panduan dan petunjuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik anak?

Apakah kita sudah memahami bagaimana menghadapi karakter


anak kita yang berbeda-beda itu?

Kita tidak dilarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa


saja, tapi selalu ingat bahwa konsep pendidikan dan pembinaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terbaik dan
yang wajib untuk kita jalankan. Tentu saja kita tidak lupa untuk
meneladani jejak para sahabat Nabi dan Ahlul bait beliau secara
benar, dan tidak berlebih-lebihan.

Cobalah kita renungkan betapa banyaknya hal yang harus kita


pelajari sebagai orangtua. Karenanya sesibuk apapun urusan dunia
kita, kita harus menyediakan waktu untuk belajar menjadi orangtua
yang shaleh dan cakap. Itulah harga yang harus kita bayar untuk
menyelamatkan keluarga kita dari kobaran api neraka yang
membara.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu


akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin yang berbahagia!

Mengapa kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak


shaleh di dalam rumah tangga kita? Menjawab pertanyaan itu,
marilah merenungkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini:

َ ‫ ِم ْن‬:‫ط َع َع ْنهُ َع َملُهُ إِ َّال ِم ْن ث َ َالث َ ِة أ َ ْشيَا َء‬


‫صدَقَ ٍة‬ َ َ‫ان ا ْنق‬ ُ ‫س‬ ِ ْ ‫ات‬
َ ‫اْل ْن‬ َ ‫إِذَا َم‬
ُ‫عو لَه‬ ُ ‫صا ِلحٍ يَ ْد‬ َ ‫ أ َ ْو َولَ ٍد‬،‫ أ َ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،ٍ‫اريَة‬
ِ ‫َج‬
“Apabila seorang insan meninggal dunia, akan terputuslah seluruh
amalnya kecuali dari 3 hal: dari sedekah jariyah, atau dari ilmu
yang bermanfaat, atau anak shaleh yang berdoa untuknya.”(HR.
Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani)

Melalui hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam mengisyaratkan bahwa anak yang shaleh adalah investasi
yang tak ternilai harganya. Anak yang shaleh adalah pelita yang tak
padam meski kita telah terkubur dalam liang lahat. Anak yang
shaleh adalah sumber pahala yang tak putus meski tubuh kita telah
hancur berkalang tanah.

Sebaliknya, anak-anak yang tidak shaleh kelak akan menjadi


sumber bencana bagi kehidupan kita para orangtua di akhirat, wal
‘iyadzu biLlah.

Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin yang berbahagia!

Namun jika kita merasa gagal setelah mengerahkan upaya sungguh-


sungguh untuk menghadirkan sosok anak shaleh dalam rumah kita,
janganlah kita berputus asa kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam
kondisi putus asa seperti itu, kita harus belajar dari kesabaran dan
keteguhan Nabi Nuh‘alaihissalam yang terus mengajak anaknya
ikut bersamanya, meski kemudian anaknya memilih untuk durhaka
kepada Allah Ta’ala hingga akhir hayatnya.

Kesabaran juga hal paling mendasar yang harus kita miliki dalam
mengarungi bahtera rumah tangga. Maraknya kasus perceraian
adalah bukti bahwa banyak orangtua yang egois memikirkan dirinya
sendiri dan lupa bahwa anak-anak sangat membutuhkan sebuah
keluarga yang utuh. Karenanya, bersabarlah karena Allah selalu
bersama dengan orang-orang yang sabar.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar


walillahil hamd…

Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa


dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha
mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan
ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita
tunaikan hari ini.

‫بارك هللا لي ولكم أجمعين ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم‬
‫تالوته إنه هو السميع العليم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين‬
Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah
kekuatan kepada kami untuk selalu berbakti dan menjadi anak yang
shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih hidup, izinkanlah
kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-
baiknya di sisa-sisa usia mereka… Jika ayah-bunda kami telah tiada,
maka izinkanlah kami untuk menjadi sisa-sisa kebaikan mereka
yang terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang alam kubur
mereka… Ya Allah, ampuni, ampuni, ampuni durhaka kami kepada
ayah-bunda kami…

Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan


untuk menjadi orangtua yang terbaik untuk putra-putri kami…
Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan kekuatan
untuk mendidik mereka dengan sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan
anak-anak kami sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendoakan
kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur… Ya Allah,
karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan
Sunnah NabiMu…

Ya Allah, selamatkan negeri ini dari pemimpin-pemimpin yang


zhalim… Selamatkan negeri ini dari kerakusan para koruptor yang
tidak bertanggung jawab… Karuniakan untuk kami para pemimpin
yang adil dan mencintai SyariatMu… Izinkan kami untuk
menikmati indahnya negeri ini di bawah naungan SyariatMu yang
Maha Adil…
Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami,
penuhilah permintaan kami, kamilah hamba-Mu yang lemah,
harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar,
Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-
baik Pemberi yang diharap.

ُ‫غ قُلُ ْوبَنا َ بَ ْعدَ إِذْ َهدَ ْيت َنا َ َوهَبْ لَنا َ ِم ْن لَد ُ ْنكَ َرحْ َمةً إِنَّكَ أ َ ْنتَ ْال َو َّهاب‬
ْ ‫َربَّنا َ الَ ت ُ ِز‬

‫ب ْال ِع َّزةِ َع َّما‬ ِ ِّ ‫س ْب َحانَ َربِِّكَ َر‬


ُ ،‫ار‬ َ َ‫سنَةً َوقِنَا َعذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬ ِ ‫سنَةً َوفِي‬
َ ‫اآلخ َرةِ َح‬ َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح‬
‫سلَّ َم َعلَى نَ ِب ِِّينَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫و‬
َ َ ُ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ َ‫و‬ ، ‫ي‬
َ‫ْن‬ ‫م‬
ِ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫ب‬
ِّ ‫ر‬
َ ِ َ ِ َْ َ‫هلل‬ ُ ‫د‬ ‫م‬‫ح‬ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ي‬
َ‫ْن‬ ‫ل‬
ِ َ ُ ْ‫سالَ ٌم َعلَى ا‬
‫س‬‫ر‬ْ ‫م‬ ‫ل‬ َ ‫صفُ ْونَ َو‬ ِ ‫َي‬
َ
. َ‫صحْ بِ ِه أجْ َم ِعيْن‬ َ
َ ‫َو َعلى آ ِل ِه َو‬

Você também pode gostar