Você está na página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah flicker digunakan untuk merujuk kepada fenomena visual yang
dialami oleh manusia ketika objek “pencahayaan” yang dilihat mengalami
perubahan intensitas dari sumber pencahayaan. Misalnya terjadi kedipan
secara terus-menerus pada lampu TL, pada monitor atau pada televisi, Jika
dilihat dari sudut pandang kelistrikan, flicker disebabkan oleh fluktuasi
tegangan dengan amplitude yang nilainya kurang atau lebih rendah dari
tegangan kerja beban. Jadi dapat dikatakan efek utama yang terjadi akibat
fluktuasi tegangan adalah terjadinya flicker.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Voltage Fluctuations dan Flicker?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya Voltage Fluctuations?
3. Apa dampak yang terjadi akibat Voltage Fluctuations dan Flicker?

1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu Voltage Fluctuations dan Flicker.
2. Mengetahui penyebab terjadinya Voltage Fluctuations.
3. Mengetahui dampak yang terjadi akibat Voltage Fluctuations dan
Flicker.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Voltage Fluctuations dan Flicker


a. Voltage Fluctuations, adalah perubahan tegangan secara random 0,9
s/d 1,1 pu. Dampak dari fluktuasi ini adalah terjadinya flicker pada lampu. Ini
umumnya terjadi karena pembusuran listrik.
Fluktuasi tegangan merupakan variasi dari tegangan dengan amplitude tidak
melebihi 10%. Besaran variasi ini biasanya jauh lebih rendah dari ambang
tegangan yang paling sensitive dari sebuah peralatan listrik.
b. Flicker, merupakan sensasi yang tidak menyenangkan dari system
visual yang dialami oleh manusia ketika melihat perubahan yang terjadi pada
intensitas pencahayaan dari sumber cahaya. Untuk meningkatkan kualitas
daya listrik, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan faktor-fakor
yang menyebabkan buruknya kualitas daya listrik.

Berkedipnya lampu penerangan disebabkan oleh perubahan beban yang cepat


di mana menyebabkan fluktuasi tegangan di sisi konsumen. Perubahan
tegangan yang sangat kecil dapat menyebabkan kedip pada lampu yang dapat
dirasakan oleh pelanggan energi listrik. Kedip tegangan merupakan suatu
permasalahan yang sangat mengganggu. Kedip tegangan tidak menyebabkan
kerusakan peralatan. Kedip tegangan tidak mengganggu peralatan listrik yang
sensitif. Kedip tegangan tidak mengganggu suatu proses produksi. Tetapi,
Kedip tegangan pada lampu, televisi, dan monitor komputer memberikan
gangguan pada pengguna peralatan tersebut.

Perubahan arus beban yang cepat mengakibatkan fluktuasi tegangan yang


pada akhirnya menyebabkan kedip pada lampu. Proses penggergajian, pompa
irigasi, las listrik, elevator, dan printer laser merupakan jenis beban yang dapat
menarik arus listrik dengan cepat. Pada tanur listrik, busur api yang dihasilkan
sangat berfluktuasi dari satu siklus ke siklus lainnya, yang menyebabkan kedip
tegangan dengan kontinu.

Fluktuasi tegangan dan kedip pada lampu merupakan hal yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan kedip pada lampu
sebagai akibat dari tegangan yang berfluktuasi. Fluktuasi tegangan akan
mengubah intensitas lampu sebagai akibat dari beban yang besar yang harus
berubah dengan cepat untuk menyesuaikan kebutuhan daya aktif dan reaktif.
Kenyataannya, perubahan tegangan 0,5% dapat menghasilkan kedip yang
dapat dirasakan oleh mata jika frekuensi kedip berada di interval 6 sampai 8
Hz.

Dengan istilah lain, fluktuasi tegangan terjadi sebagai akibat dari perubahan
yang cepat. Di lain pihak, kedip pada lampu sebagai akibat dari perubahan
intensitas sistem pencahayaan yang disebabkan oleh perubahan beban listrik
yang dapat diamati oleh mata manusia.
Standar internasional telah dikembangkan untuk menganalisis fluktuasi
tegangan yang menyebabkan perubahan pada sistem pencahayaan dan
persepsi manusia terhadap perubahan pencahayaan tersebut.

2.2 Sumber dan Penyebab terjadinya Fluktuasi Tegangan dan Flicker

Perubahan arus beban yang cepat (terutama pada komponen reaktif) dapat
menyebabkan fluktuasi tegangan dan kedip pada lampu. Beban-beban ini
memiliki laju perubahan daya yang tinggi jika dibandingkan dengan kapasitas
hubung singkat pada titik hubung yang sama. Beberapa contoh jenis beban ini
antara lain:

1. Tanur listrik
2. Konverter frekuensi statis
3. Cycloconverter
4. Rolling Mill Drives
5. Main Winders
6. Pengasutan motor yang besar

Beban yang kecil seperti las listrik, regulator daya, boilers, crane, dan elevator
dapat menyebabkan fluktuasi dan kedip tegangan yang bergantung pada
sistem kelistrikan di mana peralatan-peralatan ini dipasang.
Beberapa penyebab lainnya dapat berupa:
1. Pensaklaran kapasitor, perubahan tap pada transformator daya,
perubahan step pada regulator tegangan, dan peralatan lain dengan
komponen induktif sebagai impedansi sumber.
2. Perubahan kapasitas generator, terutama jenis intermittent (seperti
kincir angin)
3. Tegangan frekuensi rendah interharmonik.

Lebih lanjut, lepasnya beban dari sistem tenaga listrik juga dapat
menyebabkan fluktuasi tegangan. Kehilangan beban yang kecil dapat
mengakibatkan kedip tegangan untuk periode yang lebih lama jika
dibandingkan dengan perubahan beban yang besar.

2.3 Dampak yang terjadi akibat Fluktuasi Tegangan dan Flicker

Kedip pada lampu dianggap sebagai dampak yang paling signifikan dari
terjadinya fluktuasi tegangan karena dapat mempengaruhi lingkungan
produktif. Kedip akan mengganggu personel pada area produksi dan
mengurangi tingkat konsentrasi. Sebagai tambahan, fluktuasi tegangan dapat
menyebabkan peralatan listrik atau elektronik rusak yang akan mengganggu
proses produksi dengan kehilangan biaya yang cukup signifikan.
Dampak lain yang dapat terjadi sebagai akibat dari fluktuasi tegangan adalah:

1. Trip yang tidak diinginkan pada sistem relai dan kontaktor.


2. Trigger yang tidak diinginkan pada sistem UPS.
3. Permasalahan pada peralatan elektronik yang sensitif yang
memerlukan tegangan konstan.

Dampak lain yang terjadi akibat adanya flicker adalah Adanya flicker
terlihat secara visual pada lampu fluorescent, atau adanya pencahayaan
secara busur listrik seperti yang terjadi pada layar perangkat computer.
Flicker yang besarnya lebih 0.5 persen dapat menyebabkan lampu Nampak
berkedip, jika frekuensi berada dalam kisaran antara 6 sampai 8Hz.

2.4 Pengukuran terhadap Voltage Fluctuations dan Flicker

Saat ini, parameter dasar yang digunakan untuk menentukan fluktuasi


tegangan adalah menggunakan indeks short-term flicker severity (PST)
dan long term flicker severity (PLT). Faktor-faktor ini merupakan representasi
dari dampak fluktuasi tegangan pada sistem pencahayaan dan pada manusia.

Pengukuran kedip memiliku tujuan untuk mengevaluasi kualitas penyediaan


energi listrik dengan membandingkan tingkat kedip yang ada pada saat
pengukuran dengan batas standar yang telah dipublikasikan.
Alat ukur flickermeter dari IEC merupakan standar pengukuran kedip pada
lampu. Saat ini, IEEE telah mengadopsi metode flickermeter setelah
melakukan modifikasi pada standar IEC untuk dapat diterapkan pada sistem
tenaga listrik 120 V di US. Saat ini, banyak pembuat peralatan monitoring
telah mengimplementasikan flickermeter dengan spesifikasi yang sesuai
standar IEC 61000-4-15 dan IEEE 1453-2004.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah dapat disimpulkan bahwa flicker tejadi karena adanya
tengangan fluktasi yang terjadi berulang-ulang terjadi pada waktu
tertentu,sedangkan Fluktuasi tegangan akan mengubah intensitas lampu
sebagai akibat dari beban yang besar yang harus berubah dengan cepat untuk
menyesuaikan kebutuhan daya aktif dan reaktif.

3.2 Daftar Pustaka


http://serbaserbistl.blogspot.com/2018/04/kualitas-daya-listrik-fluktuasi-
dan.html
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2013/01/flicker.html

Você também pode gostar