Você está na página 1de 8

ANALISIS PEMASARAN HIJAU (GREEN MARKETING) DAN

PENERAPAN KONSEP 5R PADA PT. NUTRIFOOD INDONESIA

1. Pemasaran Hijau (Green Marketing)

Pemasaran hijau atau yang dikenal dengan Green Marketing merupakan


pemasaran yang menggunakan isu tentang lingkungan sebagai strategi untuk
memasarkan produk. Green marketing dalam perusahaan meliputi beberapa hal
seperti proses produksi, proses penentuan harga, proses promosi, dan proses
distribusi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler dan Keller (2015) “green
marketing as the movement which is directed towards organizations production of
products responsible environmentally”

Dengan demikian pemasaran hijau juga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
diambil oleh perusahaan-perusahaan yang memperhatikan tentang lingkungan
atau masalah hijau dengan memberikan lingkungan barang atau jasa untuk
menciptakan konsumen dan kepuasan masyarakat meliputi pemasaran sosial,
ekologi pemasaran atau pemasaran lingkungan.

PT Nutrifood Indonesia dengan visi ‘Inspiring a Nutritious Life,’ ingin


menginspirasi masyarakat untuk hidup sehat lebih lama. Selama hampir 40 tahun,
telah berkomitmen untuk berbagi dan berkontribusi tentang bagaimana orang
dapat menjalani kehidupan yang bergembira dan bergizi melalui kehidupan kita
sendiri dengan beberapa produk diantaranya: Tropicana Slim, NutriSari, WRP, L-
Men, HiLo, dan Wyank. Didirikan di Semarang, Indonesia, Nutrifood telah
mendistribusikan produk di lebih dari 30 negara. Bisnis perusahaan
dikembangkan berdasarkan pengetahuan ilmiah. Melalui Pusat Penelitian
Nutrifood, bersama dengan komunitas akademik, perusahaan akan terus mencari
lebih banyak pengetahuan dan temuan, untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat.
Gambar 1. Logo PT. Nutrifood Indonesia (Sumber: nutrifood.co.id)

Gambar 2. Logo produk-produk PT. Nutrifood Indonesia


(sumber: nutrifood.co.id)

PT Nutrifood Indonesia, sebagai produsen minuman/makanan kesehatan,


berkomitmen untuk mengendalikan dampak lingkungan sesuai dengan peraturan
perundangan dan persyaratan relevan lainnya. Upaya perbaikan terus menerus
dilakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan meningkatkan kinerja
lingkungan dengan mengacu pada penerapan standar ISO 14001. Adapun
Sertifikasi yang telah dicapai oleh perusahaan diantaranya:

2
 PROPER
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup) merupakan salah satu upaya untuk mendorong penaatan
perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi,
sekaligus dapat menimbulkan efek stimulan dalam pemenuhan peraturan
lingkungan dan nilai tambah terhadap pemeliharaan sumber daya alam,
konservasi energi dan community development.

PT Nutrifood Indonesia telah berhasil meraih peringkat BIRU selama tiga


tahun berturut-turut dalam PROPER (2014-2016). Peringkat ini menyatakan
bahwa seluruh aspek penilaian terkait kinerja pengelolaan lingkungan hidup
(peraturan dan perizinan, pelaporan lingkungan, pengendalian pencemaran air,
udara dan limbah B3 serta ketentuan teknis) sudah sesuai dengan aturan dan
regulasi dengan tingkat penaatannya mencapai 100%. Selanjutnya, menjadi
tantangan tata kelola lingkungan PT Nutrifood Indonesia agar mencapai
PROPER beyond compliance untuk peringkat Hijau dan Emas.

 SML-ISO 14001
Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) digunakan sebagai kerangka
kerja untuk secara terus menerus meningkatkan efisiensi konsumsi energi,air,
dan sumber daya alam lain dan juga untuk meminimalkan pengaruh negatif
terhadap lingkungan, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasa, serta dapat digunakan untuk memenuhi ekspektasi
konsumen, pemerintah, dan stakeholders.

 SMK3 – OHSAS 18001


Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di PT Nutrifood Indonesia sebagai
motor penggerak terciptanya budaya keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan PT Nutrifood Indonesia, yang melibatkan segala pihak, sehingga
dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

3
Tujuan dari green marketing tidak hanya melihat profit sebagai satu-satunya
tujuan perusahaan, tetapi adanya tambahan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
John Grant (2007) dalam bukunya The Green Marketing Manifesto membagi
tujuan green marketing ke dalam 3 tahap, yaitu:

 Bertujuan ke arah untuk berkomunikasi bahwa merek atau perusahaan adalah


peduli lingkungan hidup. Tahapan ini merupakan tahapan awal bagi
perusahaan yang menerapkan konsep green marketing.
 Selain untuk komersialisasi sebagai tujuan utama perusahaan, tetapi juga
untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup.
Perusahaan mencoba merubah gaya konsumen mengkonsumsi/memakai
produk.
 Perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli
lingkungan hidup. Budaya konsumen yang diharapkan adalah kepedulian
terhadap lingkungan dalam semua aktivitas tanpa terpengaruh oleh produk
perusahaan yang ditawarkan.

Untuk menjadi sustainable company, kegiatan bisnis yang dijalankan oleh


PT. Nutrifood Indonesia selalu memberi dampak bagi keberlanjutan kehidupan
sosial dan lingkungan. Perjalanannya ini disertai empat sasaran yang sejalan
dengan kelestarian lingkungan. Pertama, Nutrifood berusaha mengurangi dampak
negatif pada lingkungan yang timbul akibat kegiatan bisnisnya. Kedua, efisiensi
sumber daya yang termasuk di dalamnya energi, air, bahan baku, dan kemasan
yang berpotensi menjadi limbah atau sampah. Ketiga, perilaku karyawan yang
ramah lingkungan. Keempat, efisiensi sumber daya dan pengelolaan sumber
cemaran dari proses bisnis diwujudkan melalui progam 5R (Reduce, Reuse,
Recycle, Replace, Replant) yang berkelanjutan.

4
Dalam Konsep 5R yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali),
Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti), dan Replant (menanam kembali)
yang diterapkan oleh perusahaan, baik dari kegiatan produksi di pabrik maupun
aktivitas kantor, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Reduce (mengurangi)

Merupakan kegiatan mengurangi pemakaian suatau barang atau pola perilaku


manusia yang mengurangi produksi sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi
yang berlebihan. Perusahaan Nutrifood menerapkan hal-hal diantaranya:

 Circular economy (CE) merupakan cara memberdayakan dengan


penerapan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pemakaian
sumber daya. Ini menjadi alternatif ekonomi yang menggantikan ekonomi
linier tradisional dengan mengedepankan aspek lingkungan, yakni inisiatif
mengurangi penggunaan bahan yang menghasilkan limbah B3, seperti
bahan-bahan kimia terus juga terus direduksi dalam produksi
Nutrifood. Langkah tersebut telah dilakukan sejak lama dan secara
bertahap. Setiap departemen terus diedukasi untuk melakukan inovasi dan
perbaikan secara terus-menerus.

 Nutrifood bekerja sama dengan PT Biokonversi Indonesia di Bekasi


dalam pengelolaan limbah produk gagal. Biokonversi yang akan
melakukan pengelolaan sampah organik (sampah dari bahan makanan)
menggunakan lalat yang dikenal dengan sebutan black soldier fly, untuk
menghasilkan produk pakan ternak, kompos, atau pupuk cair. Dari aspek
penghematan sumber daya air, untuk membersihkan mesin, Nutrifood
sudah menggunakan proses dry cleaning dengan udara bertekanan tinggi.

5
 Perusahaan berupaya melakukan penghematan energi dengan pendekatan
lain, seperti pemindahan gudang bahan baku dan fasilitas produksi yang
berdekatan, sehingga tidak membutuhkan forklift. Secara total pada 2017
Nutrifood berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 120 ton. Targetnya
adalah zero waste to landfill yakni konsep yang memungkinkan agar
sampah yang dihasilkan tidak menuju tempat pembuangan terakhir.

 Pabrik Nutrifood memasang Instalasi Pengolahan Limbah Cair,


sehingga air limbah hasil produksi memiliki parameter yg aman untuk
bisa dikembalikan ke sungai.

 Nutrifood melakukan inisiasi untuk membuat karyawan semakin


“dekat” dengan semangat gaya hidup hijau, misalnya dengan program
Earth Hour di kantor, E-Switch (kompetisi antar divisi dan ruangan
yang mampu melakukan penghematan energi). Selain itu agar
karyawan lebih terpapar informasi terkait gaya hidup hijau,
Nutrifood memfasilitasi penyediaan informasi dan imbauan di sudut-
sudut kantor, tentu dengan desain yang unik dan menarik, misalnya
imbauan untuk lebih memilih naik tangga daripada lift (lebih sehat &
hemat energi), mematikan lampu saat tidak digunakan,
menggunakan air secukupnya, pemanfaatan kertas bekas, dan lain-
lain. Untuk kantor pusat Nutrifood, diperoleh data bahwa grafik
penggunaan listrik semakin lama semakin menurun sejak tahun
2011-2014.

b. Reuse (menggunakan kembali)

Merupakan keguatan menggunakan kembali material atau bahan yang


masih layak pakai. Perusahaan Nutrifood melakukan kegiatan diantaranya:

 Pemanfaatan kembali produk-produk retur menjadi pupuk cair yang


digunakan untuk memupuki tanaman-tanaman di area.

6
 Perusahaan Nutrifood dalam proses pengemasan (packaging)
menggunakan wadah-wadah dari pengemasan tersebut agar dapat
digunakan kembali.

c. Recycle (mendaur ulang)

Merupakan kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang), pada prinsipnya


kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya
untuk dapat digunakan lebih lanjut. Perusahaan Nutrifood menerapkan
langkah-langkah yakni:

 Packaging (bahan kemas) produk-produk Nutrifood dapat didaur


ulang dan juga berasal dari bahan (kertas) daur ulang.

 Nutrifood menjalankan Take Back Kemasan untuk produk Hi-Lo dan


Nutrisari, yakni mengambil kembali kemasan dari konsumen untuk didaur
ulang bekerja sama dengan beberapa yayasan.

d. Replace (mengganti)

Merupakan kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau


memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat
digunakan kembali. Perusahaan Nutrifood menerapkan:

 Nutrifood juga mengusahakan Zero Waste. Sampah organik kami


jadikan pupuk kompos untuk memupuki tanaman-tanaman yang
kami miliki, berbagai sampah kertas kami berikan kepada Yayasan
NARA Kreatif sebagai mitra binaan kami yang mampu memanfaatkan
sampah tersebut menjadi berbagai produk yang pada akhirnya bisa
menghasilkan (tidak jarang kami juga membeli hasil produk tersebut
sebagai corporate merchandise), bahkan sampai hasil sampah vinyl
dari billboard dan backdrop acara juga kami berikan

7
kepada supplier yang dapat membuat barang bekas tesebut menjadi
bernilai guna.

e. Replant (menanam kembali)

Merupakan kegiatan penanaman kembali, sering juga disebut reboisasi.


Perusahaan Nutrifood melakukan kegiatan diantaranya:

 Pabrik Nutrifood memiliki area konservasi lingkungan, yakni Nursery


pembibitan tanaman di area Pabrik Nutrifood untuk membuat
lingkungan sekitar pabrik lebih asri.

 Perusahaan menerapkan kegiatan volunterism “Nutrifood Berkebun”


dimana karyawan bersama-sama menanam pohon kangkung di
pelataran parkir kantor Nutrifood.

 Green Initiatives pada lini supply chain yaitu pembuatan green


supplier kriteria versi Nutrifood dan sosialisasi kepada supplier partner
Nutrifood. Green Initiatives Nutrifood mencakup izin lingkungan,
pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan penggunaan bahan baku
dari sumber yang bertanggung jawab.

Você também pode gostar