Você está na página 1de 4

Untuk menemukan perluasan koefisien f(k), suatu proses yang tepat dengan cara yang sama

seperti dalam kasus dari deret fourier. Artinya, kalikan f(x) dengan suatu fungsi dasar dan
integrasikan dalam rentang yang sesuai. Hal ini memberikan
∞ ′ 1 ∞ ∞ ′ )𝑥
∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑒 −𝑖𝑘 𝑥 𝑑𝑥 = √2𝜋 ∫−∞ ∫−∞ 𝑓(𝑘)𝑒 𝑖(𝑘−𝑘 𝑑𝑥𝑑𝑘 (12)

Namun, integral yang melebihi x hanya fungsi delta Dirac. Untuk melihat ini, kita tuliskan
∞ ′ )𝑥 𝐿 ′ )𝑥 2 sin(𝑘−𝑘 ′ )𝐿
∫−∞ 𝑒 𝑖(𝑘−𝑘 𝑑𝑥 = lim ∫−𝐿 𝑒 𝑖(𝑘−𝑘 𝑑𝑥 = (13a)
𝐿→∞ 𝑘−𝑘′

Fungsi dari sisi kanan yang memuncak di k = k′, dengan ketinggian puncak sama dengan 2 L,
dan lebar sama dengan π/L. Misal L →∞, puncak menjadi tidak terbatas tinggi dan sempit
sedemikian rupa bahwa integral di bawah kurva tetap/konstan. Konstanta ini sama dengan
2π. Demikian kita tulis
∞ ′
∫−∞ 𝑒 𝑖(𝑘−𝑘 )𝑥 𝑑𝑥 = 2𝜋𝛿(𝑘 − 𝑘 ′ ) (13b)

Dengan menggunakan hasil ini dalam persamaan (12), kita peroleh

1 ∞
𝑓(𝑘) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑒 −𝑖𝑘𝑥 𝑑𝑥 (14)
√2𝜋 −∞

Secara skematis,
𝑓⃗. 𝑒̂𝑘′ = ∑ 𝑓⃗𝑘 𝑒̂𝑘 . 𝑒̂𝑘′ ⟹ 𝑓𝑘= 𝑓⃗. 𝑒̂𝑘
𝑘
Perkembangan ini dapat di perluas dalam dengam cara yang mudah untuk fungsi
multidimensi.

Contoh 1. Gelombang Persegi


1 |𝑡| < 𝑇/2
𝑓(𝑡) = {
0 |𝑡| > 𝑇/2
Kemudian
1 𝑇/2 𝑖𝜔𝑡 𝑇 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑇/2
𝐹(𝜔) = ∫ 𝑒 𝑑𝑡 = (15)
√2𝜋 −𝑇/2 √2𝜋 𝜔𝑇/2
Perhatikan bahwa ada hubungan terbalik antara lebar dari f(t) dan lebar yang sesuai
dengan transformasi fourier f(ω). Spectrum Fourier terkonsentrasi di frekuensi nol; The
Fourier spectrum is concentrated at zero frequency; ini berkoonspiraso untuk memberikan
inferensi destruktif kecuali dalam kisaran |t| < T/2.

2. Gelombang Harmoni Teredam

𝑓(𝑡) = 𝑘𝑒 𝑖𝜔0 𝑡−𝛼𝑡 t>0


1 1 1
𝑓(𝜔) = ∫ 𝑒 𝛼𝑡+𝑖(𝜔0 −𝜔)𝑡 =
√2𝜋 √2𝜋 [𝛼 − 𝑖(𝜔0 − 𝜔)]
0

Atau

|𝑓(𝜔)| ∼ [𝛼 2 + (𝜔0 − 𝜔)2 ]−1/2 (16)

Bentuk gelombang yang terakhir ini sering disebut sebuah Lorentzian. Hubungan antara
gelombang harmonic teredam perubahan bentuk Fouriernya ditunjukkan dibawah ini untuk
kasus ω0 = 1 dan α = ¼

Sebagai peredaman ke nol, lebar dari Lorentzian juga menghilang. Ini mewujudkan
fakta bahwa bentuk gelombang yang kurang lemah yang teredam kurang dipengaruhi
dengan komponen frekuensi yang tidak sama dengan ω0. Jelas, sebagai redaman ke nol,
hanya frekuensi dasar tetap, dan mengubah Fourier menjadi sebuah fungsi delta.
3. Gaussian

1 2 /2𝑡 2
𝑓(𝑡) = 𝑒 −𝑡 0
√2𝜋𝑡02
Untuk menghitung perubahan bentuk Fourier ini, lengkapi persegi di eksponensiala:


1 2/2𝑡2
0 −𝑖𝜔𝑡
𝑓(𝜔) = ∫ 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡
√2𝜋𝑡02 −∞


1 2/2𝑡2 2 2 2 2
0 −𝑖𝜔𝑡+𝜔 𝑡2 /2−𝜔 𝑡2 /2
= ∫ 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡
√2𝜋𝑡02 −∞

∞ 2
𝑡 𝑖𝜔𝑡0 𝜔2 𝑡22
1 −( − ) −
2
= ∫𝑒 √2𝑡0 √2 𝑑𝑡
√2𝜋𝑡02 −∞


𝑖𝜔𝑡0 2
1 −(𝑢− ) −𝜔2 𝑡22 /2
= ∫𝑒 √2 𝑑𝑡
√𝜋
−∞

2 𝑡 2 /2
= 𝑒 −𝜔 2 (17)

Pada baris kedua hingga terakhir, kami perkenalkan , dan untuk baris terakhir
kita gunakan fakta bahwa . Titik penting adalah bahwa transformasi
Fourier dari Gaussian juga Gaussian! Lebar dari fungsi transformasi sma dengan lebar
kebalikan dari bentuk gelombang asli.

4. Kereta Gelombang Terbatas


f(t) = cosω0t = Re(eiω0t) 0<t<T

Kemudian
𝑇
1 1 𝑒 𝑖(𝜔0 −𝜔)𝑇 − 1
𝑓(𝜔) = ∫ 𝑒 𝑖(𝜔0 −𝜔)𝑇 𝑑𝑡 =
√2𝜋 0 √2𝜋 𝑖(𝜔0 − 𝜔)
𝑖(𝜔0 −𝜔)𝑇/2
𝑒 2 sin(𝜔0 − 𝜔)𝑇/2
=
√2𝜋 𝜔0 − 𝜔
Perilaku gelombang terbatas ini analog (suatu sinyal yang kontinu dan berubah menurut
waktu dan ruang sebagai lawan dari sinyal digital) dengan perilaku gelombang harmonic
teredam. Semakin pendek durasi gelombang, semakin banyak transformasi Fourier
dipengaruhi dengan frekuensi lain di luar yang mendasar.

Você também pode gostar