Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok 7
Nama :
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI
S1 AKUNTASI
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Keuangan Sektor Publik” ini dengan baik.
Makalah ini berisi materi uraian tentang yang diperoleh dari berbagai sumber
yang ada dengan penjelasan yang rinci.
Dalam kesempatan kali ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak. Dr. Fadli, SE. M, Si. AK. CA, sebagai dosen pengampu.
2. Teman-teman kelompok 7 semangat dalam menyelesaikan tugas makalah
tepat pada waktunya.
Akhir kata ,demikianlah kata pengantar ini kami buat. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Saran dan kritik dari
anda sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik
Dalam organisani sektor publik, ada dua jenis pelaporan yang dikenal yakni
pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi
kewajiban untuk mempresintasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta
sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan wujud
dari proses akuntabilitas. Sedangkan pelaporan keuangan adalah cerminan dari
posisi keuangan serta transaksi yang telah dilakukan suatu organisasi sektor
publik dalam kurun waktu tertentu.
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan
aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,
hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi
keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
1. Pengakuan pendapatan
2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian
3. Investasi-investasi
4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud
5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual
7. Aktiva bersyarat lain
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
10. Instrument financial dan investasi
11. Sewa guna usaha/lease
12. Biaya penelitian dan pengembangan
13. Persediaan untuk dikonsumsi
14. Penyisihan
15. Biaya manfaat pensun
16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
18. Akuntansi inflasi
19. Hibah pemerintah.
Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu:
Laporan kinerja keuangan (Neraca)
Likuiditas pemerintah
Komposisi investasi
Kekayaan pemerintah
Komposisi kewajiban
Ravaluasi cadangan
Komposisi hutang pension
Laporan kinerja keuangan (surplus/devisit)
Efektifitas penarikan pajak
Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
Komposisi pendapatan
Komposisi pengeluaran
Beban bunga pinjaman
Rugi surplus translasi keuangan
Laporan arus kas
Komposisi arus kas
Tingkat panarikan pajak baik indivisual, organisasi maupun produk
Komposisi pajak tidak langsung
Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain
Komposisi pengeluaran kas
Komposisi pengeluaran investasi
Komposisi pencairan investasi
Komposisi likuiditas pertukaran mata uang
1. Tingkat kematian
2. Tingkat kematian bayi
3. Konsumsi kalori per kapita
4. Tingkat pendidikan dasar
5. Tingkat pendidikan menengah
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan
keuangan tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan
kewajiban.. data yang ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat
kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Laporan arus kas banyak dipakai
dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan
laporan posisi keuangan.
Dasar Akrual (Accrual Base)
“Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dirumuskan atau
dimasukan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah
yang sesuai satu sma lain, dapat di pertahankan atau dianggap benar dan berkaitan
dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.
1. Transaksi 2. Analisis
bukti
transaksi
6. Penerbitan
3. Mencatat data
laporan dan
transaksi (jurnal)
catatannya
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi
informasi tentang kegiatan transaksi tersebut.
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan
dilakukan pencatatan atas transaksi yang telah terjai. Pencatatan transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada
suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan akan transaksi
tersebut dikelompokan sesuai dengan namanya masing masing. Hal ini
disebut dengan posting
1) Tahap Pencatatan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam buku harian atau jurnal.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya ke dalam akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun buku besar
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
Pembuatan ayat jurnal penutup
Pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
Pembuatan ayat jurnal pembalik
3) Tahap Pelaporan
Laporan pada unit kerja organisasi
Laporan konsolidasi organisasi
PENUTUP
Kesimpulan