Você está na página 1de 2

ANALISIS KONSEP DAN PETA KONSEP

Korinta Faulin S (06111281722005)

Diah Nurvita (06111281722019)

Indah Septiana G (06111281722035)

Analisis konsep dapat digunakan untuk merencanakan pengajaran, dan untuk


menentukan apakah para sisswa telah mencapai konsep-konsep pada tingkat yang
sesuai. Pencapaian konsep memperlancar belajar melalui proses-proses transfer. Dalam
analisis konsep, perlu diidentifikasi karakteristik konsep, yang meliputi ; label konsep,
definisi konsep, atribut konsep, hirarki konsep, jenis konsep, contoh dan noncontoh.
Tujuan utama analisa konsep adalah untuk menetahui permasalahan yang dihadapi
siswa dalam memahami suatu konsep dan menentukan strategi pembelajaran yang
sesuai untuk pengajaran konsep tersebut.

Adapun tujuan analisis konsep yaitu :


1. Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, untuk memperlancar proses belajar, baik
guru maupun siswa perlu mengetahui “tempat awal konseptual”. Dengan kata lain guru
harus mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki siswa untuk pelajaran baru
akan dimulai.
2. Mempelajari cara belajar, dengan meminta siswa menyusun peta konsep dari isi bab
tersebut. Dengan cara demikian ia telah berusaha benar untuk memahami isi pelajaran
itu. Sehingga peta konsep berfungsi untuk menolong siswa belajar bagaimana belajar.

3. Mengungkapkan miskonsepsi, miskonsepsibiasanya timbul karena terdapat kaitan


antara konsep-konsep yang mengakibatkan proporsi yang salah. Miskonsepsi dapat
bertahan dan mengganggu belajar belajar seterusnya, miskonsepsi itu sedapat mungkin
ditiadakan melalui proses konseptual.

4. Alat Evaluasi, selama ini alat evaluasi yang dikenal oleh guru dan siswa terutama
bentuk tes objektif atau tes essai. Walaupun cara evaluasi ini akan terus memegang
peranan dalam duniapendidikan, teknik evaluasi baru perlu dipikirkan untuk
memecahkan masalah evaluasi yang dihadapi dewasa ini. Salah satu bentuk evaluasi
yang disarankan ialah penggunaan peta konsep yang didasarkan pada tiga gagasan
dalam teori belajar Ausabel, seperti yang dibahas terdahulu.

Hal ini berarti bahwa ketika seorang guru akan mengajarkan konsep dengan
kejadian yang tidak jelas maka ia harus mengetahui letak permasalahan yang
ditimbulkan tersebut.
Peta konsep dikembangkan untuk menggali ke dalam struktur kognitif
pelajar dan untuk mengetahui, baik pelajar maupun guru, meihat apa yang telah
diketahui pelajar. Adapun kegunaan peta konsep, yaitu untuk menyelidiki apa yang
telah diketahui siswa, mempelajari cara belajar, mengungkapkan miskonsepsi, dan
sebagai alat evaluasi. Untuk menyusun suatu peta konsep ada tahap-tahapannya
yaitu: di mulai dari memilih suatu bahan bacaan , lalu menentukan konsep-konsep
yang relevan kemudian menyusun konsep-konsep tersebut secara hierarki dari yang
inklusif sampai yang kurang inklusif dalam satu bagan. Kemudian antara konsep
yang satu dengan konsep yang lainnya dihubungkan dengan kata penghubung
seperti “terdiri atas”, “contoh”, dan lain-lain.

Você também pode gostar