Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Persiapan menyusui sebenarnya sudah harus dimulai sebelum bayi lahir ya Mums. Jadi
ketika si Kecil telah lahir, Mums pun sudah siap untuk menyusui karena sudah tahu dan
belajar bagaiamana cara menyusui bayi baru lahir dengan benar. Yang paling penting dala m
mempersiapkan meyusui bayi yang baru lahir adalah mengetahui posisi bayi dan ibu ketika
menyusui. Jangan sampai salah ya Mums memposisikan si Kecil ketika menyusui karena bisa
berakibat fatal.
Sebelumnya, pastikan bahwa sirkulasi Air Susu Ibu sudah lancar atau setidaknya keluar jika
dihisap oleh bayi.Setelah itu pastikan bahwa Mums sudah mencuci tangan terlebih dahulu
sampai bersih.Selanjutnya, siapkan tempat dan perlengkapan menyusui seperti kursi untuk
ibu duduk, sandaran, bantal menyusui dan lain sebagainya. Pastikan posisi mulut bayi tepat
pada puting susu sehingga tidak menyulitkan si kecil ketika ingin menyusui.
Mengenai jadwal menyusui bayi yang baru lahir sebenarnya ada lho Mums waktu-waktu
yang tepat untuk bisa menyusui si Kecil yang baru lahir.Namun mungkin belum semua ibu
tahu kapan waktu yang tepat itu.Nah, ada cara-cara sederhana yang dapat Mums terapkan
untuk menyusun jadwal menyusui berdasarkan ritme makan si Kecil.
Posisi menyusui yang benar penting untuk diperhatikan oleh ibu menyusui, karena jika
bayi menyusu dalam posisi yang kurang tepat, dia akan kesulitan untuk mengisap ASI.
Pastikan posisi ibu berada dalam posisi nyaman, punggung bersandar pada sesuatu yang
tetap, dan kaki tidak menggantung.
Kepala dan bayi dalam garis lurus agar bayi merasa nyaman
Bayi mendekat ke payudara, wajah menghadap payudara, dan hidung berhadapan dengan
puting.
Bayi dipeluk sedekat mungkin dengan badan ibu, dan seluruh badan bayi ditopang terutama
bagian kepala sampai paha
Pastikan bahwa sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) telah masuk ke mulut
bayi
Tanda-tanda bayi mulai lapar
1. Mulai terbangun
2. Mengeluarkan suara-suara pelan
3. Mouthing (mengeluarkan lidahnya dan menjilat-jilat bibirnya)
4. Rooting (menggeleng-gelengkan kepalanya seperti mencari payudara dan mulai
membuka mulutnya)
5. Mulai memasukkan tangannya ke mulut
6. Menangis pelan dan kemudian semakin meningkat intensitasnya. perhatikan bahwa
menangis adalah tanda paling akhir dari bayi yang lapar. Jadi pastikan untuk
mengenali tanda-tanda bayi yang lapar sejak awal
Di hari-hari awal biasanya bayi tidak akan tidur lebih dari 6 jam sekali tidur. Jika bayi tidur
dalam waktu lama ada beberapa cara untuk membangunkan bayi agar mau menyusu:
Apapun posisi menyusui yang digunakan pastikan empat poin ini diperhatikan:
1. Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika
mulutnya belum terbuka lebar.
2. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang
terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih nampak
(setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah
3. Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk
kuncup (mecucu).
4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu
Ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan sebagai petunjuk bahwa bayi menyusu
dengan baik:
Sejak awal menyusui, usahakan untuk selalu menyendawakan bayi setelah selesai
menyusui, umumnya untuk mencegah gumoh yang sering terjadi apda bayi muda. Berikut
berbagai cara menyendawakan bayi:
Posisikan tubuh bayi secara vertikal (tegak), dengan dagu menyandarkan ke bahu
ibu. Wajah bayi menghadap ke belakang ibu. Sangga leher dan punggung bayi
dengan tangan sambil menepuk-nepuk punggung dengan lembut punggung bagian
tengah
Telungkupkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bagian perut bayi di pangkuan dan
sangga bagian badannya. Usap lembut bagian punggungnya dan tunggu sampai ia
bersendawa
Dudukkan bayi pada pangkuan, kepala bersandar miring ke depan sementara dada
ditahan oleh tangan bunda. Beri tepukan atau usapan lembut pada punggung dan
pastikan kepala bayi tidak terdongak ke belakang
Gumoh sangat umum terjadi pada bayi muda, meski sudah disendawakan sekalipun.
Biasanya ini sering terjadi sampai sekitar usia 4-6 bulan, setelah itu akan berkurang ketika
bayi mulai sering tengkurap atau bahkan duduk. Sebab gumoh ini antara lain: Pertama,
volume lambung bayi masih kecil sementara susu yang ditelan bayi kadang melebihi
kapasitas lambungnya. Hanya dengan bayi bergerak sedikit, kadang susu tadi dgn
mudahnya keluar lagi. Kedua, karena organ pencernaannya belum sempurna, termasuk
klep penutup lambungnya. Ini yang menyebabkan susu yang sudah diminum mudah utk
keluar. Sejalan dengan bertambahnya usia, gumohnya akan semakin jarang krn organ
pencernaannya makin sempurna. Ketiga, posisi dan pelekatan menyusui yang kurang tepat
sehingga ada kemungkinan udara ikut masuk dan tertelan selama menyusu. Sendawa tidak
selalu menjadi jaminan bayi tidak akan gumoh. Kadang bayi tidak disendawakan juga tidak
gumoh.Tapi tetap lebih baik disendawakan jika dimungkinkan.Kalau bayi ibu termasuk yang
sering gumoh, sendawakan di tengah2 menyusui.Susui bayi 5-10 menit, sendawakan
sebentar, lalu lanjutkan lagi menyusuinya. Keempat, gumoh bisa terjadi karena
kekenyangan atau produksi ASI ibu sedang banyak, terutama banyaknya produksi foremilk
atau asi awal. Cek dokumen grup ttg foremilk dan hindmilk untuk lebih lengkapnya.
Frekuensi minimum Buang Air Kecil (BAK) sebagai tanda kecukupan ASI
1. Hari pertama dan kedua setelah kelahiran: BAB berwarna hitam pekat yang disebut
mekonium. Kadang di hari kedua warnanya menjadi lebih kecoklatan
2. Hari ketiga setelah kelahiran: bayi mulai BAB lebih sering, warna BAB-nya biasanya
cenderung kehijauan
3. Hari keempat setelah kelahiran: BAB bayi mulai berwarna hijau kekuningan,
frekuensi bisa 3 kali sehari atau lebih
4. Hari kelima dan seterusnya: biasanya BAB bayi mulai berwarna kuning (golden
feses), frekuensinya bisa 3 kali atau lebih, biasanya banyak bayi BAB setelah
menyusu. Tekstur feses bayi yang normal adalah: cair dengan ampas atau
berbentuk krim/pasta atau berbiji-biji.
Bayi yang baru lahir umumnya akan mengalami penurunan berat badan hingga rata-rata
sekitar 7-10% dari berat badan lahir. Kemudian berat badannya akan kembali ke berat
badan lahir selambat-lambatnya dua minggu setelah kelahiran.
Di awal periode menyusui, puting ibu sanga rentan lecet.Untuk menghindarinya pastikan
pelakatan menyusui selalu tepat dan jangan lupa oleskan ASI pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.Ibu yang baru mulai menyusui juga rentan mengalami bengkak
payudara. Ada beberapa cara untuk mengatasinya: