Você está na página 1de 8

Persiapan dan Cara Menyusui Bayi Baru Lahir

Persiapan menyusui sebenarnya sudah harus dimulai sebelum bayi lahir ya Mums. Jadi
ketika si Kecil telah lahir, Mums pun sudah siap untuk menyusui karena sudah tahu dan
belajar bagaiamana cara menyusui bayi baru lahir dengan benar. Yang paling penting dala m
mempersiapkan meyusui bayi yang baru lahir adalah mengetahui posisi bayi dan ibu ketika
menyusui. Jangan sampai salah ya Mums memposisikan si Kecil ketika menyusui karena bisa
berakibat fatal.

Sebelumnya, pastikan bahwa sirkulasi Air Susu Ibu sudah lancar atau setidaknya keluar jika
dihisap oleh bayi.Setelah itu pastikan bahwa Mums sudah mencuci tangan terlebih dahulu
sampai bersih.Selanjutnya, siapkan tempat dan perlengkapan menyusui seperti kursi untuk
ibu duduk, sandaran, bantal menyusui dan lain sebagainya. Pastikan posisi mulut bayi tepat
pada puting susu sehingga tidak menyulitkan si kecil ketika ingin menyusui.

Lalu kapan Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir?

Mengenai jadwal menyusui bayi yang baru lahir sebenarnya ada lho Mums waktu-waktu
yang tepat untuk bisa menyusui si Kecil yang baru lahir.Namun mungkin belum semua ibu
tahu kapan waktu yang tepat itu.Nah, ada cara-cara sederhana yang dapat Mums terapkan
untuk menyusun jadwal menyusui berdasarkan ritme makan si Kecil.

1. Perhatikan Siklus Menyusui Bayi


Untuk menyusun jadwal menyusui bayi, Mums harus tahu dulu mengnai siklus makan atau si
Kecil minum ASI.Amati bagaimana siklusnya, hal ini merupakan ritme kebiasaan si Kecil
ketika menyusui. Biasanya si Kecil akan lapar di jam yang sama dan berkala setiap hari.

2. Perhatikan Tanda Bayi Lapar


Untuk tahu kapan waktu yang tepat adalah dari mengetahui tanda-tandanya. Tanda
bayi Mums lapar dan ingin menyusu adalah ketika ia menangis. Mungkin tidak semua
tangisan bayi bisa diartikan sama, namun untuk bayi baru lahir, alasan terbesar mengapa ia
menangis adalah karena ia lapar.

3. Terapkan Jadwal Rutin Menyusui


Nah, jika sudah tahu siklus menyusui si Kecil dan mengetahui bagaimana tanda-tandanya
jika si Kecil lapar maka Mums bisa terapkan jadwal rutin menyusui. Jadwal menyusui bayi
baru lahir dapat dilakukan dengan memberikan ASI setiap 2 hingga 3 jam sekali. Hal ini
dapat menjadi stimulator yang bagus untuk bayi.

Posisi Menyusui yang Baik dan Benar

Posisi menyusui yang benar penting untuk diperhatikan oleh ibu menyusui, karena jika
bayi menyusu dalam posisi yang kurang tepat, dia akan kesulitan untuk mengisap ASI.

Posisi dan pelekatan bayi yang tepat

 Pastikan posisi ibu berada dalam posisi nyaman, punggung bersandar pada sesuatu yang
tetap, dan kaki tidak menggantung.
 Kepala dan bayi dalam garis lurus agar bayi merasa nyaman
 Bayi mendekat ke payudara, wajah menghadap payudara, dan hidung berhadapan dengan
puting.
 Bayi dipeluk sedekat mungkin dengan badan ibu, dan seluruh badan bayi ditopang terutama
bagian kepala sampai paha
 Pastikan bahwa sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) telah masuk ke mulut
bayi
 Tanda-tanda bayi mulai lapar

Berikut adalah tahapan tanda-tanda bayi mulai lapar:

1. Mulai terbangun
2. Mengeluarkan suara-suara pelan
3. Mouthing (mengeluarkan lidahnya dan menjilat-jilat bibirnya)
4. Rooting (menggeleng-gelengkan kepalanya seperti mencari payudara dan mulai
membuka mulutnya)
5. Mulai memasukkan tangannya ke mulut
6. Menangis pelan dan kemudian semakin meningkat intensitasnya. perhatikan bahwa
menangis adalah tanda paling akhir dari bayi yang lapar. Jadi pastikan untuk
mengenali tanda-tanda bayi yang lapar sejak awal

 Cara membangunkan bayi untuk menyusu

Di hari-hari awal biasanya bayi tidak akan tidur lebih dari 6 jam sekali tidur. Jika bayi tidur
dalam waktu lama ada beberapa cara untuk membangunkan bayi agar mau menyusu:

1. Perah sedikit ASI, oleskan pada bibirnya


2. Ganggu bibirnya dengan puting
3. Buka selimutnya
4. Buka pakaiannya dan biarkan bayi hanya menggunakan popok, coba susui sambil
skin-to-skin

 Posisi menyusui yang benar

Apapun posisi menyusui yang digunakan pastikan empat poin ini diperhatikan:

1. Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus


2. Badan bayi didekap dekat dengan badan ibu hingga menempel. Kalau menggunakan
posisi tidur miring, berarti indikatornya di perut dimana perut bayi menempel di
perut ibu
3. Tangan ibu harus menopang seluruh badan bayi, bukan hanya kepala dan bahu
4. Bawa bayi menghadap ke payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan puting.
 Kunci pelekatan menyusui (latch-on) yang baik (silakan cek juga dokumen
tentang posisi dan pelekatan dan album foto grup tentang posisi dan
pelekatan)

Ada empat tanda-tanda pelekatan menyusui yang tepat:

1. Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika
mulutnya belum terbuka lebar.
2. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang
terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih nampak
(setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah
3. Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk
kuncup (mecucu).
4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu

 Tanda-tanda bayi menyusu dengan baik:

Ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan sebagai petunjuk bahwa bayi menyusu
dengan baik:

1. Pelekatan menyusui benar


2. Ibu dapat mendengar dan melihat bayinya menelan ASI
3. Payudara terasa lebih “empuk”, tidak lagi keras setelah beberapa saat menyusu
4. Bayi terlihat menghisap dengan kuat dengan gerakan yang jelas pada rahang
5. Terkadang ibu dapat melihat adanya susu pada mulut bayi
6. Merasakan LDR (Let Down Reflex), untuk lengkapnya tentang LDR silakan lihat
dokumen tentang LDR
7. Bayi biasanya akan menyusu antara 20-45 menit, tergantung kebutuhan. Pastikan
bayi menyusu pada satu payudara hingga “ kosong”, baru tawarkan payudara yang
satunya jika ia masih lapar.

 Ciri-ciri bayi yang kenyang menyusu:

Bayi biasanya kenyang menyusu jika menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

1. Melepaskan payudara dengan sendirinya


2. Mengantuk
3. Bayi kelihatan relaks, tangan dan bahu keliahatn relaks, dan tangan yang biasanya
mengepal saat lapar juga tidak lagi mengepal
4. Tertidur hingga dia merasa lapar kembali
 Menyendawakan bayi

Sejak awal menyusui, usahakan untuk selalu menyendawakan bayi setelah selesai
menyusui, umumnya untuk mencegah gumoh yang sering terjadi apda bayi muda. Berikut
berbagai cara menyendawakan bayi:

 Posisikan tubuh bayi secara vertikal (tegak), dengan dagu menyandarkan ke bahu
ibu. Wajah bayi menghadap ke belakang ibu. Sangga leher dan punggung bayi
dengan tangan sambil menepuk-nepuk punggung dengan lembut punggung bagian
tengah
 Telungkupkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bagian perut bayi di pangkuan dan
sangga bagian badannya. Usap lembut bagian punggungnya dan tunggu sampai ia
bersendawa
 Dudukkan bayi pada pangkuan, kepala bersandar miring ke depan sementara dada
ditahan oleh tangan bunda. Beri tepukan atau usapan lembut pada punggung dan
pastikan kepala bayi tidak terdongak ke belakang

 Mengapa bayi muda mudah sekali gumoh

Gumoh sangat umum terjadi pada bayi muda, meski sudah disendawakan sekalipun.
Biasanya ini sering terjadi sampai sekitar usia 4-6 bulan, setelah itu akan berkurang ketika
bayi mulai sering tengkurap atau bahkan duduk. Sebab gumoh ini antara lain: Pertama,
volume lambung bayi masih kecil sementara susu yang ditelan bayi kadang melebihi
kapasitas lambungnya. Hanya dengan bayi bergerak sedikit, kadang susu tadi dgn
mudahnya keluar lagi. Kedua, karena organ pencernaannya belum sempurna, termasuk
klep penutup lambungnya. Ini yang menyebabkan susu yang sudah diminum mudah utk
keluar. Sejalan dengan bertambahnya usia, gumohnya akan semakin jarang krn organ
pencernaannya makin sempurna. Ketiga, posisi dan pelekatan menyusui yang kurang tepat
sehingga ada kemungkinan udara ikut masuk dan tertelan selama menyusu. Sendawa tidak
selalu menjadi jaminan bayi tidak akan gumoh. Kadang bayi tidak disendawakan juga tidak
gumoh.Tapi tetap lebih baik disendawakan jika dimungkinkan.Kalau bayi ibu termasuk yang
sering gumoh, sendawakan di tengah2 menyusui.Susui bayi 5-10 menit, sendawakan
sebentar, lalu lanjutkan lagi menyusuinya. Keempat, gumoh bisa terjadi karena
kekenyangan atau produksi ASI ibu sedang banyak, terutama banyaknya produksi foremilk
atau asi awal. Cek dokumen grup ttg foremilk dan hindmilk untuk lebih lengkapnya.

 Frekuensi minimum Buang Air Kecil (BAK) sebagai tanda kecukupan ASI

1. Hari pertama setelah kelahiran: 1 kali BAK


2. Hari kedua: dua kali BAK
3. Hari ketiga: 3 kali BAK
4. Hari keempat: 4 kali BAK
5. Hari kelima dan seterusnya hingga masa ASI eksklusif berakhir: 6 kali BAK

 Pola Buang Air Besar (BAB)

1. Hari pertama dan kedua setelah kelahiran: BAB berwarna hitam pekat yang disebut
mekonium. Kadang di hari kedua warnanya menjadi lebih kecoklatan
2. Hari ketiga setelah kelahiran: bayi mulai BAB lebih sering, warna BAB-nya biasanya
cenderung kehijauan
3. Hari keempat setelah kelahiran: BAB bayi mulai berwarna hijau kekuningan,
frekuensi bisa 3 kali sehari atau lebih
4. Hari kelima dan seterusnya: biasanya BAB bayi mulai berwarna kuning (golden
feses), frekuensinya bisa 3 kali atau lebih, biasanya banyak bayi BAB setelah
menyusu. Tekstur feses bayi yang normal adalah: cair dengan ampas atau
berbentuk krim/pasta atau berbiji-biji.

 Penurunan dan kenaikan berat badan

Bayi yang baru lahir umumnya akan mengalami penurunan berat badan hingga rata-rata
sekitar 7-10% dari berat badan lahir. Kemudian berat badannya akan kembali ke berat
badan lahir selambat-lambatnya dua minggu setelah kelahiran.

 Menjaga kondisi payudara dan puting

Di awal periode menyusui, puting ibu sanga rentan lecet.Untuk menghindarinya pastikan
pelakatan menyusui selalu tepat dan jangan lupa oleskan ASI pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.Ibu yang baru mulai menyusui juga rentan mengalami bengkak
payudara. Ada beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Pastikan bayi menyusu sesering mungkin


2. Jika payudara terasa kencang dan bayi belum ingin menyusu, perah ASI
3. Jika payudara bengkak, kompres dengan air hangat sebelum dan saat menyusui dan
kompres dingin sesudah menyusui. Hanya hisapan bayilah yang dapat efektif
meredakan bengkak pada payudara ibu

 Tips untuk ibu


1. Istirahatlah saat bayi istirahat
2. Jangan segan minta bantuan keluarga atau orang terdekat untuk mengerjakan
pekerjaan rumah tangga atau membantu merawat anak yang lebih besar.
Rencanakan ini sebelum ibu melahirkan
3. Banyak konsumsi makanan bergizi dan minum air putih
4. Jangan memaksakan diri, berikan waktu pada diri ibu untuk menyesuaikan diri
dengan jadwal yang baru setelah kelahiran bayi
5. Tetap berpikiran positif bahwa ASI cukup untuk bayi

Você também pode gostar