Você está na página 1de 17

SOP PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN

MALARIA
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :0
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :½

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Upaya yang dilakukan dalam rangka mengendalikan penyakit
malaria secara berkesinambungan mulai dari penemuan
penderita,penegakan diagnosa,pemberian terapi,pemberantasan
vektor penularan malaria dan pengamatan terhadap kasus malaria
secara terus menerus.

2. Tujuan Upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu


wilayah geografis tertentu dan bukan berarti tidak ada kasus
malaria import serta sudah tidak ada vektor malaria di wilayah
tersebut sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk
mencegah penularan kembali.
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas No: /SK/PKM-WUK/I/2016 tentang
SOP Pengendalian dan pencegahan Malaria

4. Referensi 1. Dirjen Upaya Kesehatan Upaya ( 2014 ). Pedoman


Penyusunan Akreditasi FKTP. Jakarta
2. Lampiran RI No.46 tahun 2015
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis dan Laptop
2. Printer
6. Langkah-langkah 1. Penemuan penderita klinis malaria
2. Schrening ibu hamil menggunakan RDT
3. Pengobatan penderita positif malaria
4. Penyelidikan epidemiologi terhadap semua kasus positif
malaria
5. Respon KLB jika terjadi KLB Malaria
6. Pencatatan dan pembuatan laporan bulanan
7. Analisa,interpretasi data dan penyebarluasan informasi.
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan bulanan
9. Pengiriman laporan bulanan ke Dinas Kesehatan
7. Bagan Alir
Penemuan penderita
klinis malaria

Schrening ibu hamil Pengobatan penderita


menggunakan RDT positif malaria

Respon KLB jika terjadi Penyelidikan


malaria Epidemiologi terhadap
semua kasus positif
mlaria

Pencatatan dan Analisa,Interpretasi data


pembuatan laporan dan penyebarluasan
bulanan informasi

Pengirimana laporan
Evaluasi pelaksanaan
bulanan ke
kegiatan bulanan
Kabupaten

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan Cara Pemberian Obat


9. Unit terkait 1. Promkes
2. Kesling
3. Program Malaria

4.
SOP PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT MALARIA
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :0
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :½

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Suatu kegiatan penyelidikan atau Survey yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit
secara lebih menyeluruh
2. Tujuan Mendapatkan besaran masalah yang sesungguhmya,mendapatkan
gambaran klinis dari suatu penyakit, mendapatkan informasi
tentang faktor resiko ( lingkungan,vektor,prilaku,dll ) dan etiologi.
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas: 001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4. Referensi Buku Pedoman Epidemiologi
5. Alat dan Bahan 1.ATK
2.Printer
3.Laptop
6. Langkah-langkah 1.
Petugas memperkenalkan diri
2.
Jelaskan Maksud dan tujuan
3.
Wawancara dengan penderita
4.
Pemeriksaan lingkungan sekitar
5.
Melakukan hipotesa ( dugaan semantara ) atau data yang
didapatkan
6. Menentukan apakah peristiwa itu suatu wabah atau bukan
7. Mengidentifikasi hubungan adanya wabah dengan faktor-
faktor waktu,tempat dan orang
8. Melakukan hipotesa ( dugaan semnetara ) atau data yang di
dapatkan
9. Melakukan tindakan penanggulangan.
7. Hal-hal yang perlu Cara Pemberian Obat
diperhatikan
8. Unit terkait Surveilans,Kesling,Promkes,Bidan desa kepala pustu
SOP PENGOBATAN MALARIA
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :0
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :½

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Pengobatan Malaria adalah prosedur dalam memberikan therapy
pada pasien yang positif malaria
2. Tujuan Untuk menentukan pengobatan pada pasien yang positif Malaria
3. Kebijakan 1. PERMENKES RI Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
2. PERMENKES RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas,Klinik Pratma dan tempat Praktek Mandiri
Dokter/Dokter Gigi.
4. Referensi 1. Dirjen Upaya Kesehatan Upaya ( 2014 ). Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Jakarta
2. Lampiran RI No.46 tahun 2015
5. Alat dan Bahan 1. Rekam Medis Penderita
2. Obat Malaria
6 Langkah-langkah 1. Pasien Positif malaria dari poli
2. Registrasinpasien dengan mencatat hasil anamnese dan
pemeriksaan dilembar follow up
3. Timbang berat badan
4. Memberikan pengobatan berdasarkan jenis parasit dan
berat badan
5. Menjelaskan pada pasien petunjuk minum obat
6. Kolaborasi dengan dokter jika ada komplikasi / atau
penyakit penyerta
7. Penyuluhan individu pada pasien
8. Pencatatan
9. Bagan Alir
Pasien positif malaria
dari poli

Registrasi pasien dengan


mencatat hasil Timbang berat badan
anamnesedan pemeriksaan
dilembar follow up

Menjelaskan pada Memberi pengobatan


pasien petunjuk minum berdasarkan jenis
obat parasit dan berat badan

Kolaborasi dengan
Penyuluhan individu
dokter jika ada
pada pasien
komplikasi atau
penyakit penyerta

Pencatatan

10. Hal-hal yang perlu Cara minum obat


diperhatikan
11. Unit terkait Program Malaria

12. Dokumen terkait


MELAKUKAN PELACAKAN KASUS PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Kegiatan pelacakan kasus penyakit demam berdarah yang
dilaksanakan di Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit yang
ada di kota Palopo
2. Tujuan Untuk mengetahui jumlah kasus DBD yang di opname di RS
dimana penderita tinggal diwilayah kerja Puskesmas Wara Utara
Kota
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No.1116 tentang pedoman
penyelenggaan sistem surveilans epidemiologi kesehatan tahun
2003
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Format hasil pelacakan
3. Surat tugas
4. Buku register
6 Langkah-langkah 1. Menyiapkan dokumen dan kelengkapan pelacakan kasus DBD
di rumah sakit
2. Pemetaan lokasi rumah sakit ( 5 rumah sakit )
3. Petugas datang kelokasi pelacakan
4. Melakukan pelacakan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD )
5. Analisa dan hasil pelacakan
6. Berdasarkan hasil pelacakan dan analisa data kemudian
diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada penderita DBD
di rumah Sakit ( jika ada masalah )
7. Rekomendasi sesuai persyaratan pelacakan kasus yang berlaku
8. Petugas kembali ke Puskesmas ( pulang )
6. Hal-hal yang perlu a. Jadwal kunjungan pelacakan kasus DBD
diperhatikan b. Lokasi ( tempat ) pelacakan kasus DBD
7. Unit terkait Lintas program dan lintas sektor

8. Dokumen terkait Buku laporan jumlah pelacakan


SOP PEMBINAAN KELOMPOK OLAHRAGA

No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Pembinaan kelompok olahraga adalah sebuah bentuk kegiatan
yang menerapkan ilmu/pengetahuan fisik pada umumnya yang
bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani
olahragawan untuk mencapai prestasi maksimal pada khususnya
2. Tujuan Menunjang peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup,
melalui latihan fisik / olahraga atau senam
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4. Referensi Pedoman Kesehatan Olahraga
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis,foramat pencatatan dan pelaporan
2. Sound system
3. Laptop
4. Stopwatch
5. Langkah-langkah 1. Pendataan kelompok olahraga yang akan dibina
2. Penentuan jadwal rutin untuk olahraga ( senam )
3. Pelasanaan BBTT
4. Evaluasi hasil kegiatan

6. Unit terkait Unit Program UKM dan UKP

7. Dokumen terkait - SPO Pengukuran Kebugaran Metode Harvard


- SPO Pengukuran Kebugaran Metode Rockfort
SOP SENAM KESEGARAN JASMANI

No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1 Pengertian Semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan fisik
untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat umum
3. Tujuan Mempertinggi kesehatan yang positif,daya tahan,tenaga
otot,keseimbangan emosional efisiensi dari fungsi-fungsi alat
tubuh dan daya ekspresi serta daya kreatif
4. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
5. Referensi Pedoman Kesehatan Olahraga
6. Alat dan Bahan 1. Peserta
2. Tempat olahraga
3. Pakaian olahraga
4. Laptop
5. Soundsistem

2 Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan peserta


2. Petugas menyiapkan tempat untuk senam
3. Petugas menyiapkan laptop dan sound sistem
4. Senam bersama dengan cara BBTT

3 Unit terkait 1. Puskesmas


2. Kelurahan

4 Dokumen terkait Daftar hadir peserta


SOP PEMBINAAN KEBUGARAN DAN SENAM
PADA LANSIA
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1 Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membina lansia dan
melakukan latihan fisik
2 Tujuan Mempertahankan kesehatan fisik dan mental,mengurangi resiko
penyakit ketuaan dan meningkatkan massa kekuatan otot dan
keseimbangan dan disabilitas,resiko jatuh dan cedera
3 Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4 Referensi Pedoman Kesehatan Olahraga
5 Alat dan Bahan 1. Materi penyuluhan
2. Alat pemeriksaan kesehatan: tensi,stetoskop
3. Laptop dan sound sistem
4. Format pencatatan dan pelaporan
6 Langkah-langkah 1. Lansia diberikan penyuluhan tentang kesehatan
2. Lansia di tensi
3. Melakukan senam kebugaran
4. Pencatatan dan pelaporan

7 Unit terkait 1. Puskesmas


2. Kelurahan

8 Dokumen terkait Daftar hadir peserta dan format pencatatan dan pelaporan
LAPORAN MINGGUAN

No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :0
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :½

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Laporan minggua wabah ( W2 ) merupakan bagian dari sistem
kewaspadaan dini KLB yang dilaksanakan oleh unit kesehatan
terdepan ( puskesmas ), sumber data laporan mingguan wavah
( W2) adalah data rawat dan rawat inap dari puskesmas,puskesmas
pembantu ( pustu,poskesdes dan polindes )
2. Tujuan Untuk meminmalkan kesakitan/kematian yang berhubungan
dengan KLB,memonitor kecenderungan penyakit menular dan
pengendalian penyakit yang spesifik.
3. Kebijakan Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan.
4. Referensi Buku pencegahular dan dan pemberatasan Penyakit menular di
Indonesia tahun 2005.
5. Prosedur A. Alat :
1. Handpone
B. Bahan
1.Format Mingguan
2.Buku register
3.Pulpen
6. Langah-langkah 1. Sabtu sore bidan mengirim format laporan mingguan yang
telah terisi kepada petugas surveilans di Puskesmas melalui
sms dengan kode standar
2. Petugas surveilans menerima SMS dari unit kesehatan
(bidan ,pustu,poskesdes,polindes,dll) dan buat transkrip
setiap SMS kedalam format mingguan
3. Hubungan bidan desa yang tidak mengirim format
mingguan tepat waktu
4. Siaokan format mingguan puskesmas yang berisi agregesi
data dari puskesmas tersebut dan unit pelapor dibawahnya
(bidan pustu,poskesdes,polindes,dll)
5. Cek kemungkinan adanya kesalahan
6. Petugas Surveilans ( mengirim lapora mingguan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota melalui sms
7. Simpan format mingguan dari semua unit pelapor ( bidan
desa pustu, polindes,poskesdes,dll )
8. Simpan SMS balik dari Kabupaten / Kota dari Provinsi
sebagai bukti bahwa laporan sudah diterima
Bagan Alir
Bidan mengirim Menerima SMS laporan
SMS ke petugas mingguan
sureveilans PKM

Laporan dicatat pada Menghubungi yang


register tidak menerima laporan
mingguan

Cek ulang laporan Mengirim laporsn


sebelum dikirim melalui sms

Laporan diarsipkan

Sms disimpan

7. Hal-hal yang perlu Laporan dikirim lewat sms dan tidak boleh lambat harus sesuai
diperhatikan kalender mingguan
8. Unit terkait Bidan desa ( pustu,poskesdes dan polindes )

9. Dokumen terkait 1. Buku register W2


2. Arsip laporan
MELAKUKAN PELACAKAN KASUS POTENSIAL
KLB DI MASYARAKAT
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Kegiatan pelacakan kasus penyakit potensial KLB yang
dilaksanakan di masyarakat.
2. Tujuan Untuk mengetahui jumlah kasus potensial KLB yang ada di
masyarakat
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No.1116 tentang pedoman
penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan tahun
2003
5. Alat dan bahan 1. Alat tulis
2. Format hasil pelacakan
3. Surat Tugas
4. Buku Register
6. Langah-langkah 1. Menyiapkan dokumen dan kelengkapan pelacakan kasus
potensial KLB
2. Pemetaan Lokasi
3. Petugas datang kelokasi pelacakan
4. Melakukan pelacakan kasus potensial KLB
5. Analisa dan hasil pelacakan
6. Berdasarkan hasil pelcakan dan analisa data kemudian
diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada masyarakat
7. Rekomendasi sesuai persyaratan pelacakan kasus yang
berlaku
8. Petugas kembali ke Puskesmas ( pulang )
7. Hal-hal yang perlu a. Jadwal kunjungan pelacakan kasus potensial KLB
diperhatikan b. Lokasi ( tempat ) pelacakan kasus potensial KLB
8. Unit terkait Lintas program dan lintas sektor

9. Dokumen terkait Buku Laporan jumlah pelacakan kasus


SOP TES KEBUGARAN PADA ANAK SEKOLAH

No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan
kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya
2. Tujuan Mengetahui tingkat kebugaran,membuat program latihan fisik
yang sesuai dan mengevaluasi hasil program latihan fisik yang
telah dilakukan
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas :001/SK/PKM-WUK/PLP/I/2016
4. Referensi Pedoman Kesehatan Olahraga
5. Alat dan Bahan 1. Stopwatch
2. Nomor dada
3. Bendera star
4. Sumpritan

6. Langkah-langkah 1. Edukasi dan arahan


2. Nomor dada dipasang
3. Melakukan Streaching
4. Melakukan tes kebugaran dengan cara Rockpot
5. Menghitung waktu yang ditempuh pada garis Finish
6. Pencatatan dan Pelaporan

7. Unit terkait Sekolah

8. Dokumen terkait Daftar hadir peserta dan format pencatatan dan pelaporan
SOP SKRINING MALARIA PADA IBU HAMIL

No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi :0
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
(SPO) Halaman :

PUSKESMAS
WARA UTARA Wirdawati,SKM
KOTA,KOTA NIP. 19740511 199403 2 003
PALOPO
1. Pengertian Suatu rangkaian proses pengamatan secara terus menerus
sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan, analisa
dan interpretasi data kesehatan dalam upaya untuk mengurangi
dan memantau suatu peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan
penanggulangan yang efektif dan efisien terhadap suatu masalah
penyakit Malaria
2. Tujuan Deteksi dini penyakit malaria pada ibu hamil dan mengendalikan
penyakit malaria secara berkesinambungan mulai dari penemuan
penderita,penegakan diagnosa.
3. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas No: /SK/PKM-WUK/I/2016 tentang
SOP Pengendalian dan pencegahan Malaria

4. Referensi Pedoman Surveilans Malaria


5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Laptop
3. RDT ( Rapid Diagnostik Test )
4. Format pencatatan dan pelaporan
6. Langkah-langkah 1. Pendataan Bumil K1 di wilayah kerja
2. Pelaksanaan Skrining Malaria dilasanakan di Posyandu
3. Petugas Malaria cuci tangan
4. Petugas Memakai Hanscund
5. Mengambil sample darah Kapiler pada ujung jari
6. Sample darah diperiksa menggunakan RDT
7. Pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Penemuan penderita
klinis malaria

Schrening ibu hamil Pengobatan penderita


menggunakan RDT positif malaria

Respon KLB jika terjadi Penyelidikan


malaria Epidemiologi terhadap
semua kasus positif
mlaria

Pencatatan dan Analisa,Interpretasi data


pembuatan laporan dan penyebarluasan
bulanan informasi

Pengirimana laporan
Evaluasi pelaksanaan
bulanan ke
kegiatan bulanan
Kabupaten

8. Hal-hal yang perlu Cara Pemberian Obat


diperhatikan
9. Unit terkait 5. Promkes
6. Kesling
7. Program Malaria

8.

Você também pode gostar