Você está na página 1de 5

MAKALAH

ASERSI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

Aqilah Ezzahsyah 165020300111036


Cendekiawan AL Ghifari 165020307111039
Stevia Annisa Greinalldi 165020301111077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
I. ASERSI
Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen
laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit
serta dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai
berikut ini:

 Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence).


 Kelengkapan (completeness).
 Hak dan kewajiban (right and obligation).
 Penilaian (valuation) atau alokasi.
 Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

1. Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah


aktiva atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang
dicatat telah terjadi selama periode tertentu. Sebagai contoh, manajemen membuat
asersi bahwa sediaan produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia
untuk dijual. Begitu pula, manajemen membuat asersi bahwa penjualan dalam
laporan laba-rugi menunjukkan pertukaran barang atau jasa dengan kas atau
aktiva bentuk lain (misalnya piutang) dengan pelanggan.

2. Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan


akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di
dalamnya. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian
barang dan jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian
pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah mencakup
semua kewajiban entitas.

3. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva


merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal
tertentu. Sebagai contoh manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna
usaha (leased) yang dikapitalisasi dineraca mencerminkan nilai pemerolehan hak
entitas atas kekayaan yang disewa-guna-usahakan (leased)dan utang sewa guna
usaha yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban entitas.

4. Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah


komponen- komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai
contoh, manajemen membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga
pemerolehannya dan pemerolehan semacam itu secara sistematik dialokasikan ke
dalam periode-periode akuntansi yang semestinya. Demikian pula manajemen
membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca dinyatakan
berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

5. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah


komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya. Misalnya, manajemen membuat asersi bahwa
kewajiban-kewajiban yang diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang di
neraca tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Demikian pula,
manajemen membuat asersi bahwa jumlah yang disajikan sebagai pos luar biasa
dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan dan diungkapkan semestinya.

II. ASERSI DALAM PIUTANG

1. Keberadaan atau keterjadian piutang usaha


Keberadaannya atau keterjadiannya (existence or occurrence) Asersi
tentang keberadaan atau terjadinya berhubungan dengan apakah aktiva
atauutang perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–
transaksi yang tercatat telah benar–benar terjadi selama periode tertentu.
Keberadaan (eksistensi( suatu aktiva tidak hanya dilihat dari ujung
fisiknya saja seperti kas, persediaan, dan aktiva tetap, namum ada pula yang
tidak aja ujud fisiknya, misalnya piutang dan utang usaha. Sehubungan dengan
saldo piutang diatas , manajemen hanya menyatakan bahwa piutang yang terdiri
dana piutang usaha, benar – benar ada pada tanggal neraca. Manajemen tidak
menyatakan bahwaRp10.000.000,– adalah jumlah yang benar

2. Kelengkapan piutang usaha


Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi
dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan
di dalamnya. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh
pembelian barang dan jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan.
Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah
mencakup semua kewajiban entitas

3. Hak kepemilikan piutang usaha


Asersi tentang hak(rights) dan kewajiban(obligations) berhubungan
dengan apakahaktiva tersebut benar – benar milik perusahaan dan semua utang
adalah benar-benar kewajiban perusahaan pada tanggal neraca. Asersi ini
menyatakan ,bahwa manajemen secara implisit menyatakan bahwapiutang dan
aktiva-aktiva lainnya yang dilaporkan pada neraca benar-benar
milikperusahaan , dan utang – utang yang dilaporkan pada neraca benar-benar
kewajiban perusahaan secara sah. Dengan demikian asersi ini hanya
berkaitandengan komponen-komponen neraca khususnya aktiva dan utang

4. Penilaian piutang usaha


Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah
komponen- komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai
contoh, manajemen membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan
harga pemerolehannya dan pemerolehan semacam itu secara sistematik
dialokasikan ke dalam periode-periode akuntansi yang semestinya. Demikian
pula manajemen membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca
dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan

5. Penyajian dan pengungkapan piutang usaha

Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah


komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya. Misalnya, manajemen membuat asersi bahwa
kewajiban-kewajiban yang diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang di
neraca tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Demikian pula,
manajemen membuat asersi bahwa jumlah yang disajikan sebagai pos luar biasa
dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan dan diungkapkan semestin
III. ASERSI DALAM PENDAPATAN

Pengaplikasian asersi manajemen pada akun pendapatan


 Memverifikasi bahwa saldo akun piutang usaha mewakili jumlah
yang benar-benar dipinjam perusahaan pada tanggal laporan posisi
Occurrence
keuangan terkait.
(Keterjadian)  Memastikan bahwa pendapatan dari berbagai transaksi penjualan
mewakili barang yang dikirim dan jasa yang diberikan selama
periode yang termasuk dalam laporan keuangan.
 Menentukan bahwa semua jumlah yang dipinjam perusahaan pada
tanggal laporan posisi keuangan telah tercermin dalam piutang
Completeness
usaha.
(Kelengkapan)  Memverifikasi bahwa semua penjualan barang yang dikirim, semua
jasa yang diberikan, dan semua retur dan kompensasi untuk periode
terkait, telah tercermin dalam laporan keuangan.
 Memverifikasi bahwa transaksi pendapatan dihitung secara akurat
Accuracy dan didasarkan pada harga terkini dengan jumlah yang benar.
 Memastikan bahwa buku pembantu piutang usaha, file Faktur
(Akurasi)
Penjualan, dan filePemberitahuan Pengiriman Uang secara
matematis benar dan sesuai dengan akun terkait pada buku besar.
Rights and  Menentukan bahwa perusahaan memiliki hak legal untuk
Obligations mencatat piutang usaha yang dicatatnya. Akun pelanggan yang
telah dijual atau telah dipindahtangankan memang telah
(Hak dan dikeluarkan dari saldo piutang usaha.
Kewajiban)

Valuation and  Menentukan bahwa saldo piutang usaha menyatakan nilai


Allocation bersih yang dapat direalisasikan.

(Penilaian dan
alokasi)  Memastikan bahwa alokasi atas akun piutang tak tertagih telah
tepat.
Presentation  Memverifikasi piutang usaha dan pendapatan yang dilaporkan
and Disclosure untuk periode terkait, telah dijelaskan dengan benar dan
dimasukkan dalam laporan keuangan.
(Penyajian dan
Pengungkapan)

Você também pode gostar