Você está na página 1de 11

OPEN ACCESS

Indonesian Journal of Human Nutrition


P-ISSN 2442-6636
E-ISSN 2355-3987
www.ijhn.ub.ac.id
Artikel Hasil Penelitian

Sisa Makanan Pasien Rawat Inap: Analisis Kualitatif

Laksmi Karunia Tanuwijaya1*, Lydia Gresari Sembiring1, Cleonara Yanuar Dini1,


Eva Putri Arfiani1, Yudi Arimba Wani1
1
Program Studi S1 Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
*Alamat korespondensi: laksmi.karunia@gmail.com, Tlp : +6281 330 542 395

Diterima: Maret 2018 Direview: April 2018 Dimuat: Juni 2018

Abstrak
Penyelenggaran makanan di rumah sakit merupakan sistem pendukung dalam mempercepat
kesembuhan pasien dari penyakit. Sisa makanan pasien mencerminkan rendahnya daya terima
pasien terhadap makanan yang dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Penting untuk mengetahui
faktor yang berpengaruh terhadap adanya sisa makanan pada piring pasien. Penelitian ini bertujuan
untuk menggali dan menganalisis secara kualitatif mengenai faktor yang memengaruhi pasien
rawat inap menyisakan makanan di rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Desain
penelitian adalah studi kualitatif menggunakan wawancara mendalam kepada pasien, yang
memiliki sisa makanan > 25% melalui observasi langsung sisa makanan dengan pendekatan
Comstock pada 6 pasien yang berusia 18-35 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
sisa makanan pasien dalam 3 kali waktu makan adalah 57%. Faktor yang dominan mempengaruhi
pasien menyisakan makanan meliputi faktor internal (kondisi klinis, kebiasaan makan, jenis
kelamin), faktor eksternal (rasa makanan, suhu makanan, tekstur, warna makanan, porsi dan
variasi bahan makanan), faktor lingkungan (makanan luar rumah sakit). Faktor internal, faktor
eksternal, dan faktor lingkungan secara langsung mempengaruhi persepsi pasien terhadap makanan
rumah sakit sehingga mendorong pasien untuk menyisakan makanan rumah sakit.
Kata kunci: sisa makanan, kualitatif, rumah sakit

Abstract
Food service management in a hospital is a support system in accelerating the patient’s recovery
from illness. Plate waste of the patient reflects low acceptance of a patient to food that may
increase malnutrition risk. It is important to identify the factors that affect the occurrence of plate
waste on patient food. This study aimed to explore and to analyze qualitatively about the factors
that affect inpatients’ plate waste in Universitas Muhammadiyah Malang hospital. This study was
a qualitative study using in-depth interviews to patients who had >25% plate waste through food
waste direct observation using Comstock approach in 6 patients aged 18-35 years. The results
show that the average patient's plate waste in 3 meal times was 57%. The dominant factors
affecting the patient plate waste include internal factors (clinical conditions, eating habits,
gender), external factors (food taste, food temperature, texture, food color, portion, and variety of
foodstuffs), and environmental factors (food from outside). Internal factors, external factors, and
environmental factors directly influence the patient's perception of hospital food, stimulating
patients to plate waste.
Keywords: plate waste, qualitative, hospital

51

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
52 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 51 - 61

PENDAHULUAN mukan tinggi ketika rumah sakit tidak


Tantangan penyelenggaraan makan- memberikan pilihan makanan kepada
an di rumah sakit yang harus segera di- pasien, diantaranya pilihan jenis sayuran,
tindaklanjuti adalah masih banyaknya sisa porsi serta saus. Menu yang tidak
makanan pasien. Dari penelitian di 150 dideskripsikan dengan baik serta ketidak-
rumah sakit di Belanda, ditemukan 28% mampuan pasien untuk melihat sendiri
pasien dapat menghabiskan makanannya, dan memilih menu serta porsi makanan
44% pasien mampu menghabiskan ma- juga berkontribusi menyebabkan sisa
kanan lebih dari separuh, dan 29% pasien makanan [8].
menghabiskan makanan kurang dari se- Pada studi kualitatif yang dilakukan
paruh [1]. Apabila dibandingkan dengan di Iran, menunjukkan bahwa pasien sering
kondisi di Indonesia, menurut hasil pene- mengeluhkan kualitas dan kuantitas ma-
litian di Rumah Sakit RSK Dr. Tadjuddin kanan yang disajikan, yang ditinjau dari
Chalid dan RSUD Kota Makassar me- kesegaran dan kualitas bahan makanan,
nunjukkan bahwa rata-rata sisa makan pengolahan dan penyajian makanan yang
pagi untuk menu nasi sebesar 20,7%, lauk tidak menarik, bumbu yang kurang tajam,
hewani 17,1%, sayur 55,1%; makan siang sedikitnya jumlah sayuran, makanan pe-
menu nasi sebesar 13,8%, lauk hewani nutup dan makanan pendamping serta
15,9%, lauk nabati 14,7%, sayur 10,2%, suhu makanan yang dingin saat diterima
buah 9,4%, snack 20,5%; makan malam pasien. Faktor yang memengaruhi sisa
menu nasi sebesar 12,0%, lauk hewani makanan jika dilihat dari kuantitas ma-
13,4%, lauk nabati 12,8%, sayur 16,2%, kanan meliputi porsi makanan yang kecil
buah 7,0%, snack 9,7% [2]. Penelitian lain dan ketiadaan makanan serta minuman
di RSJ Madani Palu, menunjukkan bahwa diantara waktu makan [9].
sisa makanan nasi 60,73%, sayur 42,17%, Pola makan, jenis bahan makanan
lauk hewani 15,86%, dan lauk nabati serta pedoman gizi yang berlaku di
13,05% [3]. Data tersebut menunjukkan Indonesia memengaruhi jenis menu yang
bahwa masih banyak sisa makanan pasien disajikan di berbagai rumah sakit di
yang lebih dari 20%, sehingga asupan zat Indonesia, sehingga hal tersebut akan
gizi pasien pun kurang dari kategori berpengaruh ter-hadap daya terima pasien
cukup. yang berbeda dengan rumah sakit di luar
Persentase sisa makanan menggam- negeri. Penelitian kualitatif tentang faktor-
barkan daya terima pasien terhadap ma- faktor yang memengaruhi sisa makanan
kanan yang disajikan oleh rumah sakit se- pasien di rumah sakit penting dikaji untuk
bagai indikator mutu pelayanan makanan. memper-baiki kualitas makanan yang
Hasil pengukuran sisa makanan di pakai disajikan sesuai dengan karakteristik
dalam menentukan tingkat asupan zat gizi pasien di Indonesia.
pasien [4]. Ketercukupan asupan gizi pa-
sien tersebut membantu pasien dalam ma- METODE PENELITIAN
sa pemulihan penyakitnya yang berdam- Rancangan Penelitian
pak pada lama rawat inap di rumah sakit Penelitian ini menggunakan pende-
[5], dan akan berkaitan dengan pembiaya- katan kualitatif dengan metode wawancara
an rumah sakit secara keseluruhan [6]. mendalam yang semi terstruktur kepada
Beberapa penelitian menjelaskan ber pasien rawat inap, dan observasi langsung
bagai penyebab sisa makanan. Pada pasien terhadap sisa makanan pasien pada waktu
bedah, sisa makanan disebabkan oleh ren- makan.
dahnya nafsu makan dan persiapan proses
pembedahan pasien sehingga harus di-
puasakan [7]. Sisa makanan pasien dite-

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
Laksmi, dkk., Sisa Makanan Pasien Rawat Inap ... 53

Sumber Data si sisa makanan pasien. Pasien yang me-


Data primer penelitian berupa infor- nyisakan makanan sebanyak > 25% men-
masi dari subjek penelitian yang dikum- jadi prioritas dalam penentuan sebagai in-
pulkan dengan metode wawancara men- forman kunci. Dilanjutkan dengan penan-
dalam (in depth interview) pada 6 orang datanganan Informed Consent.
informan kunci dengan kriteria yang telah Data sisa makanan subjek penelitian
ditetapkan. Data sekunder berupa sisa ma- tetap dikumpulkan selama 3 kali waktu
kanan pasien yang diobservasi secara makan, kemudian dilakukan wawancara
visual dan dikategorikan menggunakan mendalam, dan crosscheck data. Pengga-
skala Comstock [10], yaitu tersisa 0%, lian data dilakukan kembali apabila ada
25%, 50%, 75%, 95% dan 100%. yang belum terjawab.
Data pembanding sebagai cross-
check informasi informan kunci berasal Teknik Analisis Data
dari orang-orang yang terlibat dalam pe- Analisis data dilakukan saat dan se-
rawatan dan penyelenggaraan makanan telah selesai pengumpulan data dengan
langsung ke pasien, yang meliputi ahli menelaah seluruh data hasil observasi dan
gizi, keluarga atau teman. Penelitian telah wawancara. Langkah analisis data seba-
dinyatakan Laik Etik No. 46/EC/KEPK- gai berikut [11]:
S1-GZ/02/2017 oleh Komisi Etik Peneli- 1. Mempersiapkan dan mengolah data
tian Kesehatan Fakultas Kedokteran a. Membuat transkrip rekaman dengan
Universitas Brawijaya. memindahkan hasil rekaman yang
didapatkan ketika wawancara men-
Sasaran Penelitian dalam dalam bentuk catatan tertulis
Penelitian berlokasi di Rumah Sakit tanpa pengubahan makna.
Universitas Muhammadiyah Malang. Di- b. Membaca, mempelajari, keseluruh-
laksanakan selama 7 bulan yaitu Juli 2016 an data, membangun makna secara
hingga Februari 2017. umum dan merefleksikan makna-
Kriteria informan kunci adalah pa- nya.
sien rawat inap ruang Mawar A yang 2. Data Reduction (reduksi data) dengan
berusia 18 hingga 35 tahun, mendapatkan merangkum dan memilih hal-hal
diet Tinggi Kalori Tinggi Protein dengan pokok, memfokuskan pada hal-hal
bentuk makanan biasa atau lunak, sisa ma- yang penting, dicari pola dan temanya.
kanannya di Rumah Sakit sebesar > 25%, a. Coding yaitu memberi kode pada
dan bukan pasien dengan diagnosa penya- susunan data yang memiliki kesa-
kit menular seperti HIV (Human Immuno- tuan makna.
deficiency Virus) dan TBC (Tuberculosis). b. Membuat daftar ekspresi jawaban
Informan sejumlah 6 orang, yang di- informan yang bermakna, lalu mem-
tentukan apabila sampai taraf redundancy, beri label dan tema ekspresi yang
data informan utama yang didapatkan jelas.
telah jenuh dan informan tidak memberi- c. Penyusunan tema atau analisis tema-
kan informasi terbaru. Informan pemban- tik melalui kesepakatan suatu kata
ding dipilih berdasarkan kesediaannya dan tema yang disesuaikan dengan
untuk diwawancarai dan kemampuan ber- kondisi data transkrip.
komunikasi yang baik. 3. Data display menggunakan tabel.
4. Penarikan simpulan.
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pertama dalam penelitian
ini adalah dengan melakukan skrining in-
forman sesuai kriteria, kemudian observa-

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
54 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 51 - 61

HASIL PENELITIAN “Kayak kurang kering gitu. Iya tu nggak


Karakteristik Informan tahu ya, itu telur atau tahu?. Tapi kata
Penelitian ini melibatkan 6 informan temenku telur kok itu, tapi kok beda.”
dengan rentang usia 18- 28 tahun yang (R1- 133).
mendapat diet Tinggi Kalori Tinggi Pro- Informan lain menyatakan,
tein (TKTP) dengan standar 1900 kkal “Nasinya lemes, sayurnya hambar malah
dengan bentuk makanan biasa, makanan kan nggak enak nantinya mbak” (R5-
lunak, dan bubur. Hasil skrining dan ob- 116).
servasi sebanyak 3 kali pada sisa makanan
menggunakan skala Comstock pada infor- Suhu Makanan
man, didapatkan rata-rata sisa makanan Terdapat 2 informan yang menilai
informan adalah 57%, menu sayuran rata-rata makanan sudah bersuhu dingin
(73%), lauk hewani (61%), makanan po- ketika disajikan. Salah satu informan
kok (54%), lauk nabati (41%). Karakteris- mengungkapkan,
tik informan dapat dilihat pada Tabel 1. “Masih hanget , tapi sayurnya kadang
udah dingin” (R3-222).
Faktor Penyebab Sisa Makanan
Berdasarkan hasil wawancara Rasa Makanan
dengan informan terdapat 13 kategori Terdapat 5 informan yang menilai
yang mendorong informan menyisakan rasa makanan yang disajikan tidak enak
makanan rumah sakit, seperti yang tersaji karena memiliki rasa yang hambar dan
dalam Tabel 2. aneh. Salah satu informan mengungkap-
kan,
Tekstur Makanan “Kadang-kadang ya terasa tawar gitu
Terdapat 2 informan yang menyata- kan, tawar tapi nggak mestilah. Tapi ya
kan tekstur tidak sesuai, sehingga infor- kebanyakan ya rata-rata gitu” (R4-61).
man tidak bisa membedakan jenis bahan Informan lain menyampaikan,
makanan yang disajikan. Seorang infor- “Buburnya sama rasa-rasa ikannya.
man menyatakan, Nggak tau, aneh aja mbak rasanya, gak
tau dibumbuin apa gitu.” (R3-150).

Tabel 1. Karakteristik dan Hasil Observasi Sisa Makanan Informan


Rata-rata Sisa Makanan (%)
Informan Jenis Kelamin Umur (th)
MP LH LN SY
R1 P 19 75 75 38 100
R2 L 18 42 50 13 75
R3 P 21 75 82 25 83
R4 L 22 82 95 98 97
R5 P 28 50 67 75 73
R6 L 26 0 0 0 8
Keterangan: R = Responden, L = Laki-laki, P = Perempuan, MP = Makanan Pokok, LH = Lauk Hewani,
LN = Lauk Nabati, S = Sayuran

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
Laksmi, dkk., Sisa Makanan Pasien Rawat Inap ... 55

Tabel 2. Faktor Pendorong Pasien Menyisakan Makanan


Kategori Subkategori Faktor
Rasa Makanan (n=5) Makanan terasa hambar (R1, R3, R4, R5, Eksternal
R6)
Rasa makanan aneh (R3)
Tekstur (n=2) Makanan kurang kering (R1, R5)
Suhu Makanan (n=2) Makanan dingin (R3, R5)
Warna Makanan (n=2) Warna makanan kurang segar (R1, R4)

Variasi Lauk Hewani Daging ayam olahan lauk hewani yang sering
(n=2) didapatkan pasien (R1)
Bosan makan ayam (R3)
Porsi Makanan (n=3) Porsi terlalu banyak (R3, R4, R5)
Makanan Tidak Sesuai Tidak suka Internal
Kesukaan/Preference (n=4) Makan sayur hijau (R1)
Makanan berkuah (R2)
Makanan berasa asin (R4)
Makanan bertekstur lembek (R5)
Perilaku Makan (n=3) Malas makan (R1)
Biasanya makan dalam porsi kecil (R4, R5)
Kondisi mual, muntah, dan Mual (R1, R2, R3, R6)
sakit (n=4) Muntah dan rasa sakit di ulu hati (R3)
Demam, perut kram (R6)
Gangguan Pengecapan Rasa pahit di mulut (R2, R3, R4)
(n=3)
Menstruasi (n=2) Nyeri di bagian perut (dismenorhea) (R1,
R4)
Makanan Luar Rumah Minum campuran air putih dan madu Lingkungan
Sakit (n=4) sebelum mengonsumsi makanan rumah sakit
(R2)
Makan ayam padang setelah jam makan
malam (R5)
Mengonsumsi sedikit roti sebelum
mengonsumsi makanan rumah sakit (R1, R6)
Pengaruh Orang Sekitar Perhatian dan motivasi dari teman atau
(n=2) keluarga (R4-R6)

Keterangan: R = Responden

Warna Makanan “Nggak, soalnya kayak mentah gitu loh.


Terdapat 2 infoman yang menilai Mungkin ini daging terus dioven gitu loh”
warna makanan kurang sesuai. Seperti (R1- 45).
yang diungkapkan oleh salah satu infor-
man,

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
56 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 51 - 61

Variasi Lauk Hewani Kurang Gangguan Indera Pengecap


Terdapat 2 informan yang menilai Terdapat 3 informan yang mengala-
variasi lauk hewani di rumah sakit kurang mi gangguan indera pengecapan. Seperti
bervariasi. Salah satu informan menggam- yang diungkapkan salah satu informan,
barkan, “Iya, 4 hari, pokoknya nafsu makan ngak
“Eueu, kan soalnya kan apa ya. Kalau ada, soalnya rasanya pahit gitu” (R4-67).
misalnya pagi udah ayam, entar besoknya
pagi jangan ayam lagi gitu loh. Nantikan
yang pasiennya kan, duhh kok ini lagi, Menstruasi
kan kayak bosen gitu loh.” (R1- 125). Terdapat 2 informan yang sedang
menstruasi ketika dirawat di rumah sakit.
Porsi Makanan Salah satu informan menggambarkan,
Terdapat 3 informan yang menilai “Pokoknya kalau nafsu makan itu, mesti
makanan rumah sakit memiliki porsi yang nggak mood, pengennya minum” (R4-
besar. Salah satu informan mengungkap- 241).
kan, “Ada sih nyeri, mesti lagi dapet, nggak
“Besar buat saya, karna biasanya saya mood” (R4-245)
makannya dikit-dikit.” (R4-149).
Makanan Luar Rumah Sakit
Makanan Tidak Sesuai Kesukaan/Pre- Terdapat 4 informan yang menda-
ference patkan makanan luar rumah sakit. Dari
Terdapat 4 informan yang menilai keempat informan, terdapat 2 informan
tidak semua makanan yang disajikan se- yang mengonsumsi makanan tambahan
suai dengan selera atau kesukaan pasien. sebelum mengonsumsi makanan rumah
Seperti yang diungkapkan salah satu in- sakit dalam jumlah besar. Salah satu
forman dibawah ini, informan menceritakan
“Kan nggak suka bubur ayam, emang “Oh enggak, selama di rumah sakit
nggak suka lemes lemes. Mendingan makan yang dikasih tapi tambahannya
lontong dari pada bubur-bubur kayak roti” (R1-75)
gitu” (R5-141). Informan lain menyampaikan,
“Minum air putih sama sari kurma, air-
Perilaku Makan nya dikasih sari kurma soalnya” (R2-15).
Terdapat 3 informan yang memiliki
perilaku tidak lahap dalam urusan makan Pengaruh Orang Sekitar
karena sehari-harinya terbiasa mengon- Terdapat 2 informan yang menyam-
sumsi makanan dalam porsi kecil. Seperti paikan bahwa motivasi dari teman, keluar-
yang diungkapkan salah satu informan, ga atau perawat berperan dalam mening-
“Satu hari 3 kali, cuma sedikit-sedikit katkan konsumsi makanan pasien. Hal
nggak bisa makan banyak emang dari disampaikan oleh salah satu informan,
dulu” (R5- 23). “Misal kalau orang yang perhati? Yang
ayo makan, makan, tak ambilkan ya, itu
Kondisi Mual, Muntah, dan Sakit beda mbak, sama orang yang ayo pokok-
Terdapat 4 informan yang meng- nya harus makan, diomelin, disuapin itu
alami gangguan mual, muntah dan rasa beda” (R4-191).
sakit. Salah satu informan mengung-
kapkan, PEMBAHASAN
“Nggak bisa masuk mbak, masih mual” Relevansi Faktor Internal
(R3-43). Faktor dalam diri pasien (internal)
yang mendorong informan menyisakan

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
Laksmi, dkk., Sisa Makanan Pasien Rawat Inap ... 57

makanan meliputi kesukaan atau prefe- nya malas makan ditandai dan setiap
rensi pasien, perilaku makan, kondisi sarapan hanya mengonsumsi roti dan susu,
mual, muntah dan sakit, gangguan penge- akhirnya mengalami penyesuaian diri me-
capan, dan sedang dalam masa mens- nyisakan makanan rumah sakit dan tetap
truasi. Seseorang dalam kondisi sakit mengonsumsi roti yang biasa dimakan. R5
secara klinis mengalami penurunan ke- yang tidak suka makanan lunak (nasi tim),
mampuan fungsional fisik yang secara R4 yang tidak menyukai makanan yang
akan memengaruhi jenis makanaan yang berasa asin, dan R2 yang tidak suka
diberikan rumah sakit. Seperti pada pene- sayuran yang berkuah akhirnya terdorong
litian ini, sebagian besar informan diberi- untuk tidak menghabiskan makanan yang
kan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein disediakan rumah sakit.
(TKTP) karena keseluruhan informan ter- Dari penelitian ditemukan perbeda-
diagnosa penyakit yang cenderung mem- an sisa makanan yang signifikan antara in-
butuhkan energi dan protein lebih tinggi forman laki-laki dan perempuan. Rata-rata
untuk memperbaiki jaringan tubuh dan sisa makanan 2 informan laki-laki 25%,
mencegah komplikasi. sedangkan rata-rata sisa makanan 4 infor-
Perubahan kondisi fisik sangat ber- man perempuan adalah 75,57%. Berdasar-
peran terhadap sisa makanan, karena ber- kan hasil penelitian perbedaan jenis
hubungan dengan keinginan dan kemam- kelamin tidak secara langsung memenga-
puan individu dalam mengonsumsi suatu ruhi tindakan pasien menyisakan makan-
makanan [12]. Kondisi fisik seperti kele- an. Namun ditemukan kondisi khusus
lahan, sakit kepala, depresi dapat menu- yang memengaruhi nafsu makan pasien
runkan nafsu makan pasien [13], ditambah perempuan. Jenis kelamin dapat menjadi
dengan pemberian obat-obatan dengan faktor yang memengaruhi pilihan terhadap
efek samping yang menimbulkan anorek- jenis makanan [15]. Kondisi khusus yang
sia, mual, muntah ataupun konstipasi, dialami perempuan tersebut adalah kon-
yang dapat memicu penurunan asupan disi menstruasi pada informan perempuan.
makan [14]. Hal ini sejalan dengan hasil Menstruasi menimbulkan gejala yang ber-
penelitian, informan yang mengalami ke- beda pada setiap wanita, namun yang
luhan mual, muntah, rasa nyeri di bagian paling umum dirasakan adalah sakit
perut dan gangguan indera pengecapan punggung, perut dan perubahan nafsu
menurunkan kemampuan dan minat infor- makan. Seperti pada R1 dan R4 yang
man untuk menghabiskan makanan. mengalami rasa nyeri di bagian perut
Kebiasaan makan merupakan suatu akhirnya memengaruhi penurunan mood
pola perilaku makan yang dibangun secara pasien untuk makan.
terus menerus baik dalam hal susunan
menu, cita rasa dan besar porsi makan. Relevansi Faktor Eksternal
Setiap individu mempunyai perilaku Dalam penelitian ini faktor eksternal
makan yang berbeda dan berciri khas. yang mendorong pasien menyisakan ma-
Ketika makanan yang disediakan tidak kanan adalah rasa makanan, tekstur ma-
sesuai dengan kebiasaan makan pasien, kanan, suhu makanan, warna makanan,
maka pasien membutuhkan waktu untuk variasi lauk hewani, dan porsi makanan.
menyesuaikan diri [14]. Faktor eksternal merupakan faktor yang
Perilaku makan seseorang tidak berasal dari luar pasien berkaitan dengan
akan mudah untuk diubah. Ketidaksesuai- kualitas sensoris makanan yang ber-
an makanan yang disajikan rumah sakit pengaruh terhadap daya terima pasien
dengan kebiasaan pasien akan dapat [16,17].
mengurangi asupan makan pasien [14]. Pada penelitian ini rasa makanan
Hal ini dapat dilihat pada R1 yang biasa- yang disoroti informan adalah penilaian

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
58 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 51 - 61

pasien terhadap bumbu makanan, dan rasa seseorang. Ketika makanan terlalu dingin
hambar makanan. Rasa makanan meru- maka rasa makanan akan cenderung lebih
pakan karakteristik yang melibatkan in- hambar dan ketika makanan disajikan
dera pengecap (lidah) yang dapat dibagi pada kondisi panas maka kepekaan saraf
menjadi empat macam rasa utama yaitu: pengecapan tidak dapat menerima [14].
asin, manis, pahit, dan asam. Penilaian Penampilan makanan merupakan
kesukaan terhadap makanan dipengaruhi karakteristik penampakan makanan yang
oleh aroma, penampilan, konsistensi, dan diterima pancaindera penglihatan berupa
rasa makanan [18]. Penggunaan bumbu warna makanan, bentuk makanan, besar
pada makanan secara langsung menentu- porsi, dan cara penyajian yang dapat me-
kan ciri khas makanan, sehingga ber- mengaruhi persepsi dan selera makan se-
pengaruh pada cita rasa masakan. seorang [12]. Pada penelitian ini penam-
Penilaian kesesuaian rasa makanan pilan makanan yang disoroti informan
dengan selera pasien bersifat sangat adalah warna dan porsi makanan. Warna
subyektif. Pada penelitian ini 5 dari 6 in- makanan merupakan penilaian pertama
forman menilai rasa makanan rumah sakit yang diterima oleh indera penglihatan se-
tidak enak, karena makanan terasa ham- belum seseorang menyentuh makanan.
bar. Terdapat pula R1 yang menilai menu Kombinasi warna makanan yang menarik
lauk tahu gulung pada makan malam secara alamiah dapat meningkatkan cita
tanggal 2 September 2016 terasa aneh ka- rasa makanan [21].
rena memiliki tekstur yang kurang kering. Warna makanan yang tidak sesuai
R5 yang tidak menyukai makanan yang dapat menghilangkan selera makan secara
lembek akhirnya hanya mampu mengon- langsung karena dapat menimbulkan ke-
sumsi setengah porsi nasi tim yang di- san negatif terhadap suatu makanan,
sajikan. seperti pada penelitian ini terdapat 2 in-
Rasa makanan merupakan pendo- forman yang tidak menyukai warna ma-
rong utama bagi seseorang menyukai kanan yang disajikan, khususnya untuk
suatu makanan [18]. Informan yang me- menu sayuran dan lauk hewani. R4 dan
nilai rasa makanan tidak enak akan lebih R1 yang menilai warna kuah sayur yang
cenderung lebih banyak menyisakan ma- disajikan kurang bening dan kurang segar.
kanan. Kondisi sakit akan memengaruhi R1 menilai lauk hewani kurang matang
indera pengecap sehingga tidak dapat dengan hanya melihat warna menu lauk
merasakan cita rasa masakan secara sem- hewani Dendeng Gepuk Bakso Sapi untuk
purna, akibatnya selera makan akan makan siang pada tanggal 3 September
menurun. 2016 tampak mentah. Responden yang
Konsistensi atau tekstur makanan tidak menyukai suatu warna makanan
seperti lunak atau lembek, keras atau akan cenderung menyisakan makanan le-
kering, kenyal, krispi, berserat, dan halus bih banyak dibanding responden yang
memengaruhi sensitivitas indera penge- menyukai warna makanan.
capan. Pada makanan yang berkesan Porsi makanan merupakan takaran
“berat”, yang dicirikan dengan tekstur atau ukuran makanan yang disajikan.
yang nampak padat dan besar akan mem- Penilaian besar porsi makanan dipenga-
berikan persepsi mengenyangkan [19]. ruhi oleh kebiasaan makan masing-masing
Tekstur makanan memengaruhi kecepatan individu [12]. Seperti pada R3, R4 dan R5
mengunyah yang pada akhirnya berdam- menilai porsi makanan pokok, lauk he-
pak pada banyaknya makanan yang di- wani dan sayuran yang disajikan rumah
konsumsi [20]. Kesesuaian suhu makanan sakit kebanyakan karena biasanya infor-
memegang peranan penting dalam menen- man terbiasa makan dalam porsi kecil tapi
tukan cita rasa makanan dan selera makan sering. Porsi makanan yang disajikan

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
Laksmi, dkk., Sisa Makanan Pasien Rawat Inap ... 59

sebaiknya disesuaikan kebutuhan setiap dan keluarga yang menemani di rumah


individu sesuai dengan kebiasaan makan. sakit akan memengaruhi motivasi dan
Pada penelitian ini porsi makanan psikis pasien [22]. Namun pada penelitian
tidak berhubungan dengan penampilan ini sikap pramusaji bukan faktor dominan
makanan. Seperti pada 3 informan yang yang mendorong pasien menyisakan ma-
menilai porsi makanan terlalu banyak kanan. Apabila dilihat dari peranan ahli
tidak serta merta mendorong pasien me- gizi, untuk pemberian edukasi gizi dan
nilai buruk penampilan makanan rumah motivasi makan kepada pasien belum ber-
sakit, namun memengaruhi kemampuan jalan optimal. Hal ini ditandai kunjungan
atau daya terima pasien. Seperti pada R5 ahli gizi kepada pasien hanya dilakukan
yang merasa sakit perut apabila berusaha saat pasien pertama kali masuk dan apa-
menghabiskan makanan yang disajikan bila pasien menyisakan makanan ± 100%.
rumah sakit. Secara normal motivasi makan sese-
Faktor eksternal lain yang berperan orang yang sakit akan menurun, oleh ka-
pada selera makan adalah variasi menu. rena itu pemberian dukungan emosi yang
Variasi suatu menu sangat dibutuhkan positif pada pasien dapat meningkatkan
karena variasi makanan yang secara rutin motivasi pasien untuk makan. Selain itu
dikonsumsi dapat menimbulkan kebosan- terdapat pula faktor lain yang mendorong
an terhadap makanan tersebut [12]. pasien menyisakan makanan yaitu pembe-
Kurangnya variasi suatu makanan ditandai rian makanan luar rumah sakit (R6) oleh
dengan adanya penggunaan satu jenis keluarga. Hal ini tergantung berapa
makanan berkali-kali yang dalam suatu banyak jumlah makanan rumah sakit yang
waktu. Pada penelitian ini, R1 dan R3 me- dimakan pasien dan waktu pasien
nilai hidangan lauk hewani yang disajikan mengonsumsi makanan rumah sakit. Se-
rumah sakit kurang bervariasi. perti pada R2 menceritakan makan luar
Kondisi R1 yang dirawat selama 4 rumah sakit yang dikonsumsi dalam
hari dan R3 selama 8 hari, menandakan jumlah besar sebelum mengonsumsi ma-
informan sudah mendapatkan 10-24 menu kanan rumah sakit akan memberi efek
makanan. Pasien dengan masa perawatan kenyang.
yang lama cenderung hapal dengan menu
makanan, jenis masakan, rasa, sehingga Kekuatan Dan Kelemahan Penelitian
dapat menimbulkan rasa bosan dan meng- Kekuatan dari penelitian ini adalah
akibatkan penurunan nafsu makan [12]. melibatkan ahli gizi rumah sakit sebagai
Hasil observasi penelitian ini ter- responden pembanding dan mengobser-
hadap siklus menu rumah sakit, setiap vasi langsung proses penyelenggaraan
harinya antara waktu makan pagi, siang makanan di rumah sakit. Kelemahan pene-
atau malam terdapat lauk hewani dengan litian ini yaitu pada terbatasnya jenis diet
olahan daging ayam. Hal tersebut diper- yang didapatkan oleh informan, serta
kuat oleh pernyataan R1 dan R3 yang hanya melibatkan informan yang mampu
merasa bosan dengan menu lauk hewani berkomunikasi dengan baik dan tidak
yang disajikan rumah sakit karena merasa sedang mengeluh kesakitan. Jenis diet
setiap harinya selalu mendapatkan lauk yang tidak bervariasi menyebabkan hasil
hewani yang berasal dari olahan daging penelitian ini kurang relevan untuk meng-
ayam. gambarkan pengaruh jenis diet terhadap
sisa makanan. Pasien yang tidak mampu
Relevansi Faktor Lingkungan berpartisipasi karena gangguan fisik kli-
Kondisi lingkungan seperti penga- nisnya mungkin mengalami permasalahan
ruh orang yang berada di sekitar pasien makan yang lebih berat dan memiliki sisa
seperti pramusaji makanan, sikap ahli gizi makanan yang lebih besar.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
60 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 51 - 61

SIMPULAN 4. Pouyet V, Cuvelier G, Benattar L,


Sisa makanan rumah sakit dalam Giboreau A. A Photographic Method
porsi besar disebabkan oleh berbagai to Measure Food Item Intake.
faktor, yaitu faktor yang berasal dari Validation in Geriatric Institutions.
internal pasien, dari makanan yang disaji- Appetite. 2015; 84: 11–9.
kan atau faktor eksternal, serta lingkungan 5. Kandiah J, Stinnett L, Lutton D.
di sekitar pasien. Faktor internal pasien Visual Plate Waste in Hospitalized
yang dominan memengaruhi pasien me- Patients: Length of Stay and Diet
nyisakan makanan di rumah sakit adalah Order. J Am Diet Assoc. 2006; 106
kondisi fisik kebiasaan makan dan perbe- (10): 1663–6.
daan jenis kelamin. Faktor eksternal pa- 6. García-Romero A, Escribano Á,
sien yang dominan memengaruhi pasien Tribó JA. The Impact of Health
menyisakan makanan di rumah sakit Research on Length of Stay in
adalah rasa makanan, penampilan makan- Spanish Public Hospitals. Res
an, dan kurangnya variasi makanan. Policy. 2017; 46 (3): 591–604.
Faktor lingkungan yang dominan me- 7. Dias-Ferreira C, Santos T, Oliveira
mengaruhi pasien menyisakan makanan V. Hospital Food Waste and
adalah peranan keluarga yang memberi- Environmental and Economic
kan makanan luar rumah sakit, membantu Indicators – A Portuguese Case
dan memberi motivasi pasien. Study. Waste Manag. 2015; 46: 146–
54.
8. Sonnino R, McWilliam S. Food
DAFTAR RUJUKAN Waste, Catering Practices and Public
1. van Bokhorst-de van der Schueren Procurement: A Case Study of
MAE, Roosemalen MM, Weijs PJM, Hospital Food Systems in Wales.
Langius JAE. High Waste Food Policy. 2011; 36 (6): 823–9.
Contributes to Low Food Intake In 9. Jessri M, Mirmiran P, Jessri M,
Hospitalized Patients. Nutr Clin Johns N, Rashidkhani B, Amiri P, et
Pract Off Publ Am Soc Parenter al. A Qualitative Difference.
Enter Nutr. 2012; 27 (2): 274–80. Patients’ Views of Hospital Food
2. Media Gizi Pangan Studi Evaluasi Service in Iran. Appetite. 2011; 57
Sisa Makanan Pasien dan Biaya (2): 530–3.
Makanan Pasien di RSK DR 10. Comstock EM, St Pierre RG,
Tadjuddin Chalid dan RSUD Kota Mackiernan YD. Measuring
Makassar [Internet]. [Diunduh 20 Individual Plate Waste in School
Juli 2017]. Available from: Lunches. Visual Estimation and
http://mediagizipangan.org/studi- Children’s Ratings vs. Actual
evaluasi-sisa-makanan-pasien-dan- Weighing of Plate Waste. J Am Diet
biaya-makanan-pasien-di-rsk-dr- Assoc. 1981; 79 (3): 290–296.
tadjuddin-chalid-dan-rsud-kota- 11. Moleong LJ. Metodologi Penelitian
makassar/. Kualitatif (Edisi Revisi) [Internet].
3. Irawati I, Prawiningdyah Y, Bandung: PT Remaja Rosda Karya;
Budiningsari RD. Analisis Sisa 2004 [Diunduh 27 Feb 2018].
Makanan dan Biaya Sisa Makanan Available from:
Pasien Skizofrenia Rawat Inap di http://rosda.co.id/pendidikan-
Rumah Sakit Jiwa Madani Palu. J keguruan/486-metodologi-penelitian-
Gizi Klin Indones. 2010; 6 (3): 123– kualitatif-edisi-revisi.html.
30. 12. Stanga Z, Zurflüh Y, Roselli M,
Sterchi AB, Tanner B, Knecht G.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6
Laksmi, dkk., Sisa Makanan Pasien Rawat Inap ... 61

Hospital Food: A Survey of Patients’ 18. Chambers L, McCrickerd K,


Perceptions. Clin Nutr Edinb Scotl. Yeomans MR. Optimising Foods for
2003; 22 (3): 241–6. sSatiety. Trends Food Sci Technol.
13. Habiba RA, Adriani M. Hubungan 2015; 41 (2): 149–60.
Depresi, Asupan, dan Penampilan 19. Fiszman S, Varela P, Díaz P, Linares
Makanan dengan Sisa Makan Pagi MB, Garrido MD. What is Satiating?
Pasien Rawat Inap (Studi di Rumah Consumer Perceptions of Satiating
Sakit Islam Jemursari Surabaya). Foods and Expected Satiety of
Amerta Nutr. 2017; 1 (3): 198–208. Protein-Based Meals. Food Res Int.
14. Undernutrition in the UK - British 2014; 62: 551–60.
Nutrition Foundation [Internet]. 20. Forde CG, van Kuijk N, Thaler T, de
[Diunduh 19 Feb 2018]. Available Graaf C, Martin N. Texture and
from: Savoury Taste Influences on Food
https://www.nutrition.org.uk/bnf- Intake In A Realistic Hot Lunch
publications/briefingpapers/undernut Time Meal. Appetite. 2013; 60: 180–
rition-in-the-uk.html. 6.
15. Wansink B, Cheney MM, Chan N. 21. McCrickerd K, Forde CG. Sensory
Exploring Comfort Food Preferences Influences on Food Intake Control:
Across Age and Gender. Physiol Moving Beyond Palatability. Obes
Behav. 2003; 79 (4): 739–47. Rev. 2016; 17 (1): 18–29.
16. Williams P, Walton K. Plate Waste 22. Naithani S, Whelan K, Thomas J,
in Hospitals and Strategies for Gulliford MC, Morgan M. Hospital
Change. E-SPEN Eur E-J Clin Nutr Inpatients’ Experiences of Access to
Metab. 2011; 6 (6): e235–41. Food: A Qualitative Interview and
17. Valero Díaz A, Caracuel García A. Observational Study. Health Expect
Evaluation of Factors Affecting Plate Int J Public Particip Health Care
Waste of Inpatients in Different Health Policy. 2008; 11 (3): 294–
Healthcare Settings. Nutr Hosp. 303.
2013; 28 (2): 419–27.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.6

Você também pode gostar