Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk
perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran
yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini
mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama
dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya
terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel.
Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya
terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat.
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat
perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan
dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran
Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk
membedakan efisiensi asli.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya
tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat
meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-
biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah
anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai
tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran ,
yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan
menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya,
sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya
dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga
berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah
untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi
pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran
tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi
untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget)
karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan
penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan
mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang
diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output
yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat
faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan
ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi. Anggaran fleksibel
(flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan
jumlah output aktual yang dicapai.
Selisih harga bahan/material = (harga bahan standar - harga bahan sesungguhnya) x jumlah
bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
Selisih Pemakaian Bahan/material = (pemakaian bahan standar - pemakaian
bahan) x Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
Contoh kasus :
PT. Agung Bakery membeli bahan baku sebanyak 40.000 kg dengan harga per kg aktual
Rp 3500,00. Total bahan yang digunakan untuk memproduksi adalah 35.000 kg dan harga
standar per kg-nya adalah Rp. 3000,00. Berapakah selisih penggunaan bahan yang timbul?
Penyelesaian :
Selisih Bahan Baku :
Material Kuantitas Harga TOTAL
Standar 35.000 Rp 3000,00 Rp 105.000.000,00
Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan upah
langsung yang sesungguhnya dibayarkan (aktual). Penyebab selisih upah langsung adalah
1. Selisih tarif upah
= (Tarif standar per jam kerja - Tarif aktual per jam kerja) jam kerja aktual
2. Selisih penggunaan jam kerja/ selisih efisiensi
= (Jam kerja standar - Jam kerja aktual) tarif standar per jam
Contoh Penyusunan.
Diperoleh data dari perusahaan mengenai anggaran dan realisasi tenaga kerja langsung untuk
Januari 2011 sebagai berikut :
Anggaran bulan Januari 2011
- Produksi 14.000 unit
- Standard efisiensi tenaga kerja = 2 jam per unit
- Tariff upah tenaga kerja direncanakan Rp. 42 per jam
Laporan akuntansi untuk tenaga kerja langsung
- Produksi 15.000 unit
- Jam kerja sesungguhnya 30.250 jam
- Tarif upah tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 45 per jam.
Atas dasar data tersebut dapat disusun :
a.Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung bulan Januari 2011
Keterangan Anggaran Realisasi Jumlah Prosentase
Produksi 14.000 15.000 1.000 7.15
DLH 2 2.0167 0,0167 0.835
Jam T.K.L. 30.000 30.250 250 0.83
Tarif upah Rp. 42 Rp.45 Rp.3 7.15
Analisa Varian.
Varian efisiensi : ( 30.000 -.30.250 ) x Rp. 42 = Rp. 10.500 ( Rugi )
Varian tariff upah : ( Rp. 45 – Rp. 45 ) x 30.250 = Rp. 90.750 ( rugi )
Total varian biaya tenaga kerja langsung = Rp.101.250 ( rugi )
C. PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan
pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen
merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang
dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian
tugas yang dilakukan manajemen paling bawah. Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak
berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja
berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan. Tujuan pengendalian
manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi
yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik dalam
operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut
melakukan dengan cara yang menurut dia benar. Anggaran fleksibel adalah kunci untuk
memberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manjer untuk menerapkan
pengendalian dan secara efektif menjalankan rencana perusahaan. Anggaran fleksibel
merupakan alat pengendalian yang sangat bagus karena anggaran ini memungkinkan pihak
manajemen untuk menghitung berapa biaya yang seharusnya untuk tingkat aktual output
tersebut. Perbedaan antara jumlah aktual dan jumlah anggaran fleksibel disebut sebagai
variansi anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel menyediakan suatu ukuran efisiensi dari
seorang manajer.
Perencanaan yang baik dapat membantu manajemen untuk mengadakan
pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Disamping itu, dengan
perencanaan dapat digunakan sebagai pengendalian biaya-biaya yang terjadi di
perusahaan. Umumnya, pada perusahaan manufaktur biaya yang dikendalikan adalah
biaya-biaya produksi membandingkan biaya standar yang telah
ditetapkan dengan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi. Sehingga dari analisis ini
dapat diketahui penyimpangan atau selisih yang terjadi.. Salah satu alatanalisis yang dapat
digunakan untuk pengendalian biaya produksiadalah analisis varian. Biaya yang dianalisis
adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Dengan penggunaan analisis varian yang meliputi varian bahan baku, varian tenaga kerja
langsung, dan varianbiaya overhead pabrik maka perusahaan lebih mudah dalammelakukan
pengawasan dan pengendalian aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui
ada tidaknya penyimpangan atau selisih biaya-biaya produksi. Kemungkinan perusahaan
dapat mencari alternatif tindakan korektif untuk
menyikapi permasalahan yang ada. Dengan demikian proses produksi dapat berjalan
dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.