Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya. Kita
bersyukur telah melewati sebagian besar dari bulan yang mulia, yaitu bulan
Ramadhan. Bulan yang memiliki begitu banyak keutamaan dan disyariatkan di
dalamnya berbagai macam ibadah yang mulia. Semoga Allah menerima segala
amal kebaikan kita di dalamnya, baik berupa puasa, qiyamul lail, qiraatil qur’an,
shadaqah dan amalan yang lainnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah pada panutan kita, Nabi Muhammad, shalallahu ‘alaihi wassallam, dan
kepada keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai hari kiamat kelak.
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Tidak lupa pada kesempatan yang berbahagia ini, melalui mimbar jum’at yang
mulia ini khatib mewasiati diri dan jama’ah sekalian untuk selalu meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah, dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya.
Sesungguhnya ketaqwaanlah sebaik-baik bekal baik di dunia maupun akhirat.
Allah berfirman,
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Kedua, Istiqomah
21.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Dan juga karena semua amalan hanya akan diterima jika memenuhi dua syarat
yaitu ikhlash kepada Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah. Untuk itu
hendaknya kita berusaha menghidupkan tuntunan Rasulullah dalam segala hal.
Berikut secara ringkas tuntunan Rasulullah di penghujung Ramadhan dan saat
berhari raya.
Tuntunan Rasulullah di penghujung Ramadhan
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Pertama, Banyak mengucapkan takbir, terutama saat keluar dari rumah menuju
mushola (tanah lapang) sampai shalat ied dilaksanakan. berfirman,
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Kedua, Bersuci dengan mandi untuk hari raya, berdasarkan atsar dari Ibnu Umar
Ketiga, Makan pada hari raya ‘Idul Fitri sebelum melaksanakan sholat, hal ini
berdasarkan hadits dari Anas bin Malik beliau berkata, “Adalah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari ‘Idul Fitri sampai beliau
memakan beberapa butir kurma.” (HR. Bukhari)
Keempat, berhias dan mempercantik diri dengan memakai pakaian yang terbaik
yang ada serta memakai minyak wangi dan bersiwak
Khutbah Kedua:
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Pada khutbah yang kedua ini khatib hanya ingin meringkas apa yang telah
disampaikan di dalam khutbah yang pertama tadi. Yang pertama yaitu mari kita
tingkatkan amalan di penghujung Ramadhan ini. Dan hendaknya kita
beristiqomah dengannya meskipun Ramadhan telah berlalu, baik berupa amalan
shalat,puasa, zakat dan amalan lainnya. Yang kedua, hendaknya kita berusaha
menerapkan tuntunan Rasulullah di penghujung ramadhan ini, di hari Raya dan di
segala amalan yang kita kerjakan.
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Kiranya cukup sekian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan berbahagia
ini, Semoga Allah memberi karunia pada kita hingga bisa istiqomah di penghujung
bulan Ramadhan ini dan bulan-bulan setelahnya. Semoga kita menjadi hamba
yang selalu beribadah kepada Allah sampai datang kematian. Amien