Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Yudi Yustira1, Rudiyansyah2, Andi H. Alimuddin2, Yopa E. Prawatya3, Nelly Wahyuni2, Thamrin Usman2
1
Program Pascasarjana Kimia, UniversitasTanjungpura, Pontianak
2
Progam Studi Kimia,UniversitasTanjungpura, Pontianak
3
Progam Studi Teknik Industri,UniversitasTanjungpura, Pontianak
Abstrak
Telah dilakukan esterifikasi asam lemak dari limbah minyak kelapa sawit (palm crude oil). Pada
proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (crude palm oil) dihasilkan limbah yang
mengandung asam lemak bebas sekitar 10-80%. Esterifikasi asam lemak dari limbah minyak
kelapa sawit sebagai biodiesel dilakukan dengan katalis Sn/zeolit. Beberapa variabel reaksi
seperti persen katalis dan rasio molar sampel-reaktan digunakan untuk optimasi reaksi. Persen
koversi asam lemak sebesar 96,00% diperoleh pada kondisi reaksi 65ºC, 4 jam, rasio molar
sampel-metanol 1:10, dan persen katalis 5% (b/b). Regenerasi katalis dilakukan dengan cara
kalsinasi pada suhu 450°C selama 4 jam. Katalis hasil regenarasi dapat digunakan kembali
dengan nilai persen konversi asam lemak yang diperoleh mencapai 93,28%. Analisa GC-MS
menunjukkan bahwa komposisi metil ester biodiesel yang paling dominan adalah metil elaidat
(35,80%), metil palmitat (32,22%), dan metil stearat (11,09%). Metil ester yang dihasilkan
memiliki indeks bias 1,45 (29,6°C), kerapatan 0,88 g/mL (25°C) dan viskositas 9,28 cSt (25°C).
Gambar 4. Perbandingan warna katalis Sn/zeolit mengkarakterisasi sifat fisiknya yang meliputi
baru (a), katalis Sn/zeolit A (b), katalis Sn/zeolit indeks bias, kerapatan, viskositas, dan kelarutan.
B (c) Hasil karakterisasi produk metil ester hasil
esterifikasi asam lemak dari limbah minyak
Karakterisasi Metil Ester kelapa sawit ditunjukan dalam Table 2.
Kualitas metil ester yang diperoleh dalam
reaksi esterifikasi ditentukan dengan
Analisa GC-MS dilakukan terhadap kelapa sawit pada kondisi yang terbaik dengan
produk reaksi esterifikasi limbah minyak kelapa kadar FFA terendah sehingga memberikan
sawit dengan katalis Sn/zeolit pada kondisi persentase konversi yang tertinggi. Hasil analisis
optimum. Hal ini bertujuan untuk melihat persen GC-MS berupa kromatogram yang dapat dilihat
konversi dari asam lemak dari limbah minyak pada Gambar 6.
elaidat (35,80%), metil palmitat (32,22%), dan Transesterification of Acid Vegetable Oils,
metil stearat (11,09%). Bila dibandingkan Fuel Processing Technology., Volume 106,
dengan sampel limbah minyak kelapa sawit pp. 321–325.
sebelum reaksi, kandungan asam lemak terbesar Choo, Y.M., dan Basiron, Y.,1987, Production
pada sampel tersebut adalah asam palmitat of Palm Oil Metil Esters dan its Use as
(35,22%) dan asam elaidat (22,81%) dan asam Diesel Subtitute, Palm Oil Research
oleat (13,30%). Hal ini dapat terjadi karena asam Institute of Malaysia (PORIM).
oleat yang terkandung dalam limbah minyak Chung, K.W., Chang, D.R., dan Park, B.G.,
kelapa sawit berubah menjadi metil elaidat yang 2008, Removal of Fatty Acid in Waste
lebih stabil dibandingkan metil oleat. Frying Oil by Esterification with Methanol
on Zeolite Catalysts, J. Bioresource
IV. KESIMPULAN Technology, 99 : 7438-7443.
Reaksi esterifikasi asam lemak dari limbah Fogler, H.S., 2006, Elements of Chemical
minyak kelapa sawit dengan katalis Sn/zeolit Reaction Engineering, 4th Ed, Pearson
berlansung optimum pada rasio molar sampel Education International, New York.
dan methanol 1:10, dan persen katalis 5% (b/b). Handoko, D.S.P., 2002, Preparasi Katalis
Kondisi tersebut mamapu memberikan persen Cr/Zeolit Melalui Modifikasi Zeolit Alam,
koversi asam lemak sebesar 96,00%. Katalis J. Ilmu Dasar, Volume 3, No. 1, pp. 15-23.
Sn/zeolit juga dapat digunakan kembali dalam Khabib, I., 2013, Studi Deaktivasi dan
reaksi esterikasi dengan nilai persen konversinya Regenerasi Katalis Ni/Za pada Reaksi
hingga 93,28% setelah diregenerasi melalui Perengkahan Polipropilena, Universitas
kalsinasi pada suhu 450°C selama 4 jam. Analisa Negeri Semarang, Fakultas Matematika
GC-MS menunjukkan bahwa komposisi metil dan Ilmu Pengetahuan Alam, Semarang.
ester biodiesel yang paling dominan adalah metil Kondamudi, N., Mohapatra, S. K., Misra, M.,
elaidat (35,80%), metil palmitat (32,22%), dan 2011, Quintinite as a Bifunctional
metil stearat (11,09%). Metil ester yang Heterogeneous Catalyst for Biodiesel
dihasilkan memiliki indeks bias 1,45 (29,6°C), Synthesis, Applied Catalysis A: General,
kerapatan 0,88 g/mL (25°C) dan viskositas 9,28 Volume 393, pp. 36-43.
cSt (25°C). Kusuma, I, R., Hadinoto, P, J., Ayucitra, A., dan
Ismadji, S., 2011, Pemanfaatan Zeolit
UCAPAN TERIMA KASIH Alam sebagai Katalis Murah dalam Proses
Terima kasih kami ucapkan kepada Ditjen Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa
Dikti yang telah mendanai penelitian ini melalui Sawit, Prosiding Seminar Nasional
skim penelitian PENPRINAS MP3EI dengan Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia
Nomor Kontrak 046/SP2H/PL/Dit.Litabmas/II/ 2011, Institut Teknologi Sepuluh
2015. November, Surabaya.
Standar Nasional Indonesia (SNI), 2006,
DAFTAR PUSTAKA Biodiesel, SNI-04-7182-2006
Aziz, I., 2003, Kinetika Reaksi Transesterifikasi Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi., 1989,
Minyak Goreng Bekas, Universitas Islam Analisa Bahan Makanan dan Pertanian,
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Lyberty, Yogyakarta.
Fakultas Sains dan Teknologi, pp. 19-23. Sykes, P., 1989, Penuntun Mekanisme Reaksi
Cardoso, A.L., Neves, S.C.G., dan Silva, M.J.D., Kimia Organik, Penerjemah: Drs. Anton J.
2008, Esterification of Oleic Acid for Hartomo, PT. Gramedia, Jakarta.
Biodiesel Production Catalyzed by SnCl2: Tadeus, A., Silalahi, I.H., Sayekti, E., dan
A Kinetic Investigation, Energies, Volume Sianipar, A., 2013, Karakterisasi Katalis
1, pp. 79-92, ISSN 1424-8220. Zeolit-Ni Regenerasi dan Tanpa
Casas, A., Ramos, M.J., Rodriguez, J.F., dan Regenerasi dalam Reaksi Perengkahan
Perez, A., 2012, Tin Compounds as Lewis Katalitik, Jurnal Kimia Khatulistiwa,
Acid Catalysts for Esterification and Volume 2, No. 1, pp. 24-29.
Seminar Nasional Ke-2 PIPT 2016 Untan Pontianak