Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Ai Saroh : 312018034
Elis Nuraeni : 312018028
Erna Yulianti : 312018002
Gina Hafizah : 312018055
Irawati Gandara : 312018046
Lina Marlina : 312018067
Muhamad Al Ghani S : 312018013
Wendy Sujana : 312018001
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori : penglihatan berhubungan dengan trauma mekanik ditandai
dengan penglihatan kabur, lapang pandang (-), hasil visus 1/60
2. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan ditandai
dengan aktivitas klien dibantu, penglihatan kabur dan buram.
C. INTERVENSI
NO. Dx. KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan sensori : Gangguan sensori : Dorong klien untuk Sementara intervensi dini
penglihatan berhubungan penglihatan teratasi dengan mengekspresikan perasaan mencegah kebutaan, klien
dengan trauma mekanik criteria : tentang kemungkinan menghadapi kemungkinan atau
ditandai dengan : 1. Jangka pendek (5 menit) kehilangan penglihatan mengalami kehilangan
Ds : Segera setelah tindakan pemglihatan sebagian atau total
Klien mengatakan klien dapat berpartisipasi meskipun kehilangan penglihatan
penglihatan kabur dalam program telah terjadi tidak dapat diperbaiki
dengan melihat seperti pengobatan kehilangan lanjut dapat dicegah
ada yang menghalangi 2. Jangka pendek Mengontrol TTV, mencegah
berupa darah Setelah 2 hari pada saat Tunjukkan pemberian tetes kehilangan penglihatan lanjut
Do : klien control dapat mata contoh menghitung
Pemeriksaan visus mempertahankan lapang tetesan, mengikuti jadwal
dengan hasil 1/60 pandang ketajaman tidak salah dosis Dapat membantu mempecepat
Aktivitas klien dibantu penglihatan tanpa Kolaborasikan untuk penyembuhan trauma mekanik
Kehilangan lapang kehilangan lebih lanju pemberian obat sesuai pada mata
pandang indikasi lanjut/komplikasi lain seperti
robek retina
2 Potensial terjadinya Potensial terjadinya Tekankan pentingnya Bantuan yang diberikan
kecelakaan berhubungan kecelakaan teratasi dengan pemeriksaan rutin merupakan salah satu cara
dengan penurunan criteria : Nasehatkan klien untuk pencegahan terjadinya kecelakaan
ketajaman penglihatan yang Jangka pendek (10 menit) melaporkan dengan segera Melatih klien untuk mandiri tanpa
ditandai dengan : segera setelah tindakan nyeri mata hebat inflamasi, adanya bahaya kecelakaan
Do : Klien dapat mengetahui peningkatan potofobia,
Klien mengeluh benda dengan jelas meningkatnya lakrimasi,
mengatakan penglihatan Pusing berkurang perubahan lapang pandang
kabur, buram Jangka panjang 2 x 24 jam meningkat, kabur kilatan
cahaya
Klien mengatakan Klien dapat melihat dengan
melihat benda seperti jelas Anjurkan kepada keluarga
bayangan klien agar selalu
Klien mengeluh sedikit mendampingi dalam setiap
pusing melakukan aktivitas
Ds : Anjurkan kepada klien agar
Pemeriksaan visus berhati-hati dalam
dengan hasil 1/60 melakukan aktivitas dan
Aktivitas klien dibantu jangan lupa minta diawasi.
D. PEMBAHASAN
Selama melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Tn.D terdapat
kesenjangan yang ditemukan antara teori-teori yang terdapat pada bab I dan
realisasi yang disajikan pada Bab II.
Asuhan keperawatan terdiri dari 4 pokok yaitu : pengkajian, implementasi dan
pengevaluasian yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan keluarga dalam aspek
bio sosio spiritual.
1. Tahap Pengkajian
Hasil pengkajian dan analisa data yang dilakukan penulis ditemukan beberapa
diagnosa keperawatan. Pada masalah kesehatan dengan glaucoma yaitu : gangguan
sensori penglihatan berhubungan dengan trauma mekanik, gangguan rasa nyaman
cemas berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan dan kurangnya
pengetahuan tentang penaykitnya, potensial terjadi kecelakaan berhubungan
dengan penurunan ketajaman penglihatan.
Pada tahap ini penulis sedikit mendapat hambatan dalam mengenai masalah karena
klien tidak menyadari adanya permasalahan, pemecahannya, menjelaskan dan
menerangkan semua permasalahan yang mulanya tidak disadari oleh klien. Faktor
klien sangat mendukung hal di atas karena mau menerima dan mau diajak bekerja
sama selama menggali, menggali dan mau menerima serta memecahkan masalah.
2. Tahap Perencanaan
Berdasarkan teori rencana keperawatan klien, bahwa dasar atau acuan yang
digunakan untuk memudahkan atau meringkankan permasalahan yang dihadapi
yang didalamnya terdapat langkah-langkah : menentukan sasaran, perumusan
tujuan, intervensi keperawatan dan evaluasi pada tahap ini penulis tidak
menentukan hambatan karena klien terbuka untuk dapat bekerja sama dank lien
memberikan respon yang baik terhadap rencana-rencana tindakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan glaucoma
melalui pendekatan proses keperawatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Glaucoma merupakan suatu kelainan pada mata yang dapat menimbulkan
kebutaan dengan pemberian asuhan keperawatan sedikitnya dapat menurunkan
potensial terjadinya kebutaan.
2. Asuhan keperawatan yang dilakukan meliputi pengkajian, perencanaan dan
memberikan tindakan keperawatan kemudian di evaluasi
3. Setiap tindakan yang dilakukan di dokumentasikan dalam bentuk asuhan
keperawatan
B. SARAN
1. Untuk Klien
Klien dan keluarga harus tetap mempertahankan cara perawatan terhadap
glaucoma seperti istirahat yang cukup (bedrest), menggunakan obat secara teratur
sesuai dosis, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung
vitamin A dan sebagainya.
2. Untuk Perawat
Mutu dan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan agar lebih
ditingkatkan dengan meninjau kembali teori mengenai penyakit glaukoma
3. Untuk Pendidikan
Bimbingan terhadap mahasiswa agar dipertahankan dan ditingkatkan sehingga
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, 1999, Rencana Asuhan Keeprawatan dan Dokumentasi
Kepearwatan, Jakarta, EGC.
2. C. Long, Barbara, 1996 Perawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC.
3. Hancock Christine, 1996, Kamus Keperawatan, Jakarta, EGC.
4. Pearce, Evelyn, 1979, Antomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, Jakarta :
Gramedia Pustaka Umum.
5. Yeti Suryati, Amk., 2002, Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Penglihatan.
6. Perawatan VA, Mata dan THT.