Você está na página 1de 10

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK TERHADAP

Ny.M DI BPS WIRAHAYU PANJANG


BANDAR LAMPUNG

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 15.30 WIB
Oleh : Diantika Permata Sari

A. IDENTIFIKASI/DATA
Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. A
Umur : 25 tahun Umur : 29 tahun
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pidada

B. ANAMNESA
1. Riwayat Perkawinan
Kawin satu kali, menikah pertama kali umur 21 tahun dengan suami
sekarang sudah 4 tahun.
2. Riwayat Haid
Ibu mengatakan menarche pada umur 14 tahun, siklus 28 hari, HPHT 10
Juli 2009, ibu haid tidak teratur, saat haid ibu merasa sakit, lamanya haid
6-7 hari, sifat darah encer dan berbau amis.
3. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan jumlah anak lahir hidup 1 orang, tidak ada anak yang
meninggal, persalinan terakhir pada tahun 2006, dan jenis persalinan
terakhir spontan, dalam persalinan Kala I – Kala II tidak ada komplikasi,
keadaan nifas terakhir ibu tidak ada masalah.
4. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu pernah pakai alat kontrasepsi, cara KB terakhir adalak KB suntik,
selama pemakaian alat kontrasepsi tidak ada keluhan.
5. Penyakit Yang Lalu Dan Sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit hepatitis, DM,
penyakit jantung, kelaianan pembekuan darah, radang orchitis, hypertensi,
adnexitis, endometriosis, trombopletis, oedema dan varices.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmetris
TD : 120/80 mmHg
T : 36,30C
Nadi : 84 x /menit
Respirasi : 24 x/menit
TB : 155 cm
BB : 42 Kg

2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
Wajah ibu bersih, dan pada mata tidak oedema, konjungtiva merah
muda (ananemis), sklera anikterik, dan mata tidak strabismus.
b. Leher
Pada pemeriksaan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar gondok atau
kelenjar tyroid, dan tidak ada tumor pada leher.
c. Dada dan Axilla
Pada pemeriksaan inspeksi payudara bentuk simetris kanan dan kiri
dan tidak ada pembesaran pada payudara, serta tidak ada tumor pada
payudara, pada pemeriksaan palpasi pada bagian axilla tidak ada
tumor, dan rasa nyeri.
d. Abdomen
Pada pemeriksaan inspeksi tidak ada jaringan parut atau luka bekas
operasi, pada pemeriksaan palpasi tidak ada benjolan (massa) dan tidak
ada nyeri tekan, dan tidak ada ballotemen.
e. Anogenital
Keadaan vulva / vagina tidak ada perdarahan dan tidak terdapat
keputihan
Inspekulo : Tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
f. Tungkai
Pada pemeriksaan inspeksi tidak ada varices, pada pemeriksaan
perkusi reflek patella ( + ) kaki kanan dan kiri.

II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN


KEBUTUHAN
Diagnosa : Ibu usia 25 tahun P1A0 Akseptor KB suntik
Dasar :
 Ibu mengatakan sekarang berusia 25 tahun
 Ibu mengatakan pernah melahirkan sekali dan belum pernah keguguran.
 Ibu mengatakan pernah memakai alat kontrasepsi, KB terakhir adalah
suntik.

Masalah :
 Ibu mengatakan haidnya menjadi tidak teratur.
 Ibu mengatakan berat badannya bertambah.

Kebutuhan :
 Konseling tentang haid yang tidak teratur dan penambahan berat badan
adalah hal yang normal yang terjadi setelah pemakaian alat kontrasepsi.
 KIE mengenai alat kontrasepsi.
III. ANTISIPASI MASALAH, POTENSIAL DAN DIAGNOSA
LAIN
Tidak ada

IV. EVALUASI KOLABORASI TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 15.45 WIB

1. Sapa ibu dan berikan ibu informasi tentang tujuan dari keluarga berencana
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang tujuan dari keluarga berencana.
2. Berikan ibu informasi jenis kontrasepsi yang tersedia dan resiko dan
keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi.
Rasional : Untuk mengetahui dan menentukan alat kontrasepsi apa yang
dipakai
3. Jelaskan kembali tentang alat kontrasepsi yang dipilih secara spesifik.
Rasional : Agar ibu lebih paham tentang alat kontrasepsi yang akan
digunakan

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 16.00 WIB

1. Sapa ibu dan berikan ibu informasi tentang tujuan dari keluarga berencana,
yaitu menjarangkan jarak kehamilan atau membatasi jumlah anak.
2. Memberikan konseling KB.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
sehingga akseptor dapat mengatur jumlah anak dan jarak kehamilan sesuai
dengan keinginan.
Jenis-jenis alat kontrasepsi, yaitu :
a. Hormonal
1. Pil KB
Jenis :
 Monofasik : Pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
 Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
 Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

Keuntungan kontrasepsi :
 Bila minum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil.
 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Tidak mempengaruhi ASI.
 Kesuburan cepat kembali.
 Nyaman dan mudah digunakan.

Keuntungan nonkotrasepsi :
 Mengurangi nyeri haid.
 Mengurangi jumlah darah haid.
 Menurunkan tingkat anemia.
 Mencegah kanker endometrium.
 Melindungi dari penyakit radang panggul.
 Dapat diberikan pada penderita endometriosis.

Efek samping :
 Hampir 30-60 % mengalami gangguan haid.
 Peningkatan/penurunan berat badan.
 Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
 Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
 Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dan jerawat.
Untuk mencapai hasil yang baik maka minum pil KB secara teratur
dan bila lupa maka pil KB harus diminum menjadi 2 buah.

2. Suntikan KB
Keuntungan :
 Pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
 Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
 Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai
menopause.
 Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik.
 Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

Efek samping :
 Amenorea (tidak terjadi perdarahan/spotting).
 Perdarahan/perdarahan bercak.
 Meningkatnya/menurunnya berat badan.

Jadwal suntikan berikutnya diperhitungkan dengan pedoman :


1. Depoprovera : interval 12 minggu
2. Cyclofem : interval 4 minggu

3. Implant
Keuntungan kontrasepsi :
 Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
 Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
 Tidak mengganggu senggama.
 Tidak mengganggu ASI.

Keuntungan nonkontrasepsi :
 Mengurangi nyeri haid.
 Mengurangi jumlah darah haid.
 Melindungi terjadinya kanker endometrium.

Efek samping :
 Amenorea.
 Perdarahan bercak (spotting) ringan.
 Infeksi pada daerah insersi.
 Berat badan naik/turun.

Jenis-jenis implant :
 Norplant terdiri dari 6 kapsul.
 Implanon terdiri dari 1 kapsul.
 Indoplant atau jadena terdiri dari 2 kapsul.

Implant dipasang pada lengan atas samping, dan biasanya


menimbulkan komplikasi yakni :
 Perdarahan dan hematoma
 Infeksi
 Tidak semua susuk dapat dikeluarkan

b. Non hormonal
1. Sanggama terputus
Keuntungan kontrasepsi :
 Efektif bila digunakan dengan benar.
 Tidak mengganggu produksi ASI.
 Tidak membutuhkan biaya.
 Dapat digunakan setiap waktu.

Keuntungan nonkontrasepsi :
 Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
 Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan
pengertian yang sangat dalam.

Kerugian :
 Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan
senggama terputus setiap melaksanakannya.
 Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak
ejakulasi masih melekat pada penis.
 Memutus kenikmata dalam berhubungan seksual.

2. Kondom
Keuntungan kontrasepsi :
 Tidak mengganggu produksi ASI.
 Tidak mengganggu kesehatan.
 Mudah dan dapat dibeli secara umum.
Keuntungan nonkontrasepsi :
 Dapat mencegah penularan IMS.
 Mencegah ejakulasi dini.
 Membantu mencegah terjadinya kanker serviks.

c. Mekanis
AKDR ( alat kontrasepsi dalam lahir )
Keuntungan :
 Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi
 Metode jangka panjang ( 10 tahun )
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Membantu mencegah kehamilan ektopik
 Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

Kerugian :
 Haid lebih lama dan banyak
 Saat haid lebih sakit
 Perdarahan ( spotting ) antarmenstruasi
 Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan
 tidak mencegah IMS termasuk HI/AIDS
AKDR dipasang pada hari kedua – ketiga pasca persalinan, pada masa
akhir nifas atau bersamaan dengan menstruasi

d. Metode KB darurat
Digunakan bila melakukan hubungan seks tanpa perlindungan,
hubungan seks dengan kondom yang bocor atau pecah. Dengan situasi
demikian penggunaan kontasepsi darurat diharapakan dapat
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam jangka waktu
kurang dari 72 jam kontrasepsi darurat hormonal efektif bertindak
3. Menjelaskan kembali tentang kontrasepsi kondom

VII. EVALUASI
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 16.30 WIB

1. Ibu telah mendapatkan informasi mengenai KB secara umum.


2. Ibu mengatakan telah mengerti mengenai keuntungn dan kerugian KB.
3. Ibu telah mengetahui efek samping KB Kondom dan ibu menyetujui
untuk memakai alat kontrasepsi kondom, atas keinginan sendiri.

Você também pode gostar