Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak
mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet
adalah lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih
praktis dibanding sediaan lain (Lachman dkk., 1994). Ada beberapa macam tablet
berdasarkan proses pengerjaannya, yaitu : Tablet dengan Proses Granulasi Basah (Wet
Granulation), Tablet dengan proses Granulasi Kering (Dry Granulation), dan juga dengan
Direct Compress (Kempa Langsung). Seluruh macam tablet tersebut memiliki
karakteristik tersendiri. Dan juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam pembuatannya.
Tablet adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak
mengandung bahan-bahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat
pengisi, dan zat-zat tambahan yang lainnya. Tablet merupakan sediaan yang paling
diminati karena mudah untuk dikonsumsi dan mudah dalam pengemasan serta
penyimpananya. Tablet juga merupakan sediaan yang dapat diproduksi langsung dalam
jumlah besar. Oleh karena itu tablet sangat banyak di konsumsi. Bahan-bahan obat lebih
banyak yang dibuat dalam bentuk tablet. Namun, selain keunggulan tablet tersebut,
adapula kekurangan tablet yang lainnya, seperti proses absorbsinya yang lama dalam
tubuh dibandingkan dengan sediaan obat yang lainnya. Namun walaupun demikian tablet
masih tetap menjadi sediaan yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi.
Dalam pembuatan tablet, berbagai bahan dapat digunakan. Tergantung dari
formulasi tablet yang diinginkan. Dalam hal ini, kita berbicara tentang tablet yang disalut,
salah satunya adalah tablet salut lapis tipis. Tablet salut lapis tipis/tablet salut selaput
(film-coated tablet) merupakan tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau
tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna
(Depkes RI, 1979). Tablet ini memiliki karakteristik tertentu yang mengharuskan tablet
tersebut harus di salut. Berbagai syarat bahan yang dibutuhkan untuk dilakukan
penyalutan, berbagai alasan mengapa suatu tablet harus dilakukan penyalutan,. Ada
beberapa macam tablet salut dan begitu pula berbagai teknik-teknik penyalutan pada
tablet salut lapis tipis akan dibahas dalam makalah ini.
III. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi tablet salut lapis tipis (film coated).
2. Mengetahui keuntungan pembuatan tablet salut lapis tipis (film coated).
3. mengetahui dan memahami peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
penyalutan tablet lapis tipis (film coated).
4. mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam proses pembuatan tablet
lapis tipis (film coated).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terminologi panci konvensional ini digunakan untuk jenis panci penyalut yang sudah
dikenal sejak lebih kurang 140 tahun yang lalu berbentuk sferis, heksagonal ataupun
berbentuk buah pear. Perubahan dan modifikasi bentuk ini terutama berkembang
dengan pemanfaatan panci tersebut. Dari hasil percobaan diketemukan bahwa bentuk
yang paling menguntungkan untuk penyalutan tablet ialah bentuk ellipsoid (Mehta,
2008).
Lachman, dkk., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua, Hal 1091-1098.
UI Press : Jakarta
Departemen Kesehattan Repubik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga
Cole, G. B. Gelatine: Its Properties And It’s Application In Dairy Product. Presented at
The Dairy Symposium. Gordon Bay: South Africa
Sai fullah, T.N. 2007. Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. Pustaka Laboratorium
Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal 80.
Agoes, Goeswin. 1983. Penyalutan Tablet. Multi Karya Ilmu: Bandung. Hal 1-4
Sakae Obara & Hiroyasu Kokubo. 2008. Application of HPMC and HMPCAS to Aqueos
Film Coating of Pharmaceutical Dosage Fom. In J.W. McGinity & L.A. Felton (Ed).
Aqueous polymeric coatings for pharmaceutical dosage form (pp. 279 & 287). New York:
Informa Healthcare USA, Inc.
Hamdani, M.I. 2008. Pewarna Dari Secang (Caesalpinia sappan) dalam Minuman Bir
Pletok dan Analisis Senyawa Penanda dengan Kromatografi Lapis Tipis- Densitometri.