Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBUKAAN
Bahwa hakekat dan tujuan perjuangan kaum pekerja Indonesia dalam mengisi cita-cita
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah memerdekakan bangsa, khususnya
kaum pekerja beserta keluarganya dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan
segala bentuk penindasan, melalui kegiatan disegala sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama pada bidang ketenagakerjaan .
Bahwa liberalisasi ekonomi global maupun lokal yang bergerak sangat cepat telah
meluas memasuki sendi-sendi kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Persaingan ekonomi global maupun lokal yang tajam dan kejam telah mempengaruhi
fungsi Negara didalam melindungi hak azasi warga negaranya.
Bahwa untuk mengaktualisasikan peranan kaum pekerja dan Serikat Pekerja secara
nyata dalam Pembangunan Nasional, Federasi-Federasi Serikat Pekerja tingkat Nasional
yang tertata secara vertical, bebas, demokratis, Independen dan bertanggung jawab,
dengan semangat persatuan dan kesatuan menyatakan bersatu dalam Konfederasi
Serikat Pekerja Nasional, dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB I
NAMA, BENTUK, SIFAT, DAN AZAS
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Bentuk
Pasal 3
Sifat
Pasal 4
Azas
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT
1
Pasal 5
Waktu
KSPN didirikan di Bandung pada tanggal 1 April 2014 untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 6
Tempat
KSPN berkedudukan di ibukota Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan
oleh Kongres Nasional.
BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Tujuan
Pasal 8
Fungsi
BAB IV
ATRIBUT
Pasal 9
KSPN memiliki atribut berupa bendera, logo, motto dan mars adapun penjelasan lebih
lanjut di atur dalam Peraturan Organisasi.
BAB V
KETENTUAN KEANGGOTAAN AFILIASI
Pasal 10
Penerimaan Afiliasi
Setiap Federasi Serikat Pekerja, Serikat Pekerja di Tingkat Perusahaan, Serikat Pekerja
di Tingkat Kabupaten/Kota, Serikat Pekerja di Tingkat Propinsi dan Serikat Pekerja di
2
Tingkat Nasional yang memenuhi ketentuan di bawah ini dapat diterima untuk menjadi
Afiliasi :
1. Tercatat di Tingkat Kabupaten / kota / Propinsi / Nasional di instansi yang membidangi
ketenagakerjaan;
2. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
3. Memiliki keanggotaan yang tercatat dan membayar iuran;
4. Menerima dan menyetujuhi AD & ART KSPN;
5. Menyatakan kesanggupan membayar uang pangkat dan iuran;
6. Tidak berafiliasi kepada Konfederasi lain.
Pasal 11
Syarat Afiliasi
Mengajukan surat permohonan menjadi Afiliasi yang ditujukan kepada KSPN dengan
melampirkan :
1. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Salinan bukti pencatatan organisasi dari instansi yang membidangi ketenagakerjaan;
3. Data keanggotaan;
4. Susunan Pengurus.
Pasal 12
Berakhirnya Afiliasi
1. Afiliasi berakhir apabila Federasi Serikat Pekerja dan / atau Serikat Pekerja Afiliasi
yang bersangkutan :
a. Mengundurkan diri
b. Diberhentikan
c. Dibubarkan atau membubarkan diri.
2. Afiliasi yang mengundurkan diri mengajukan surat permohonan resmi kepada KSPN
selambat-lambatnya 3 ( tiga ) bulan sebelumnya dengan tetap memenuhi seluruh
kewajibannya.
3. Afiliasi yang dinyatakan telah melakukan pelanggaran AD & ART KSPN dan
kepentingan organisasi, dapat diberhentikan afiliasinya.
4. Afiliasi yang diberhentikan, dicabut seluruh hak-hak dan fasilitasnya sebagai Afiliasi.
5. Afiliasi yang diberhentikan dapat mengajukan banding dalam Sidang Kongres
Nasional.
Pasal 13
Hak Afiliasi
Pasal 14
Kewajiban Afiliasi
BAB VI
AFILIASI INTERNASIONAL
Pasal 15
3
KSPN dapat berafiliasi dengan Serikat Pekerja Internasional yang mempunyai
pandangan dan tujuan yang sama.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 16
Sumber dan Penggunaan Keuangan
Pasal 17
Laporan Keuangan
Pasal 18
Kontrol dan Pemeriksaan Keuangan
Setiap Anggota melakukan kontrol dan pemeriksaan keuangan organisasi setiap waktu
tanpa boleh dihalang-halangi oleh siapapun, sepanjang dilakukan dengan cara yang
tertib dan tidak merusak serta menghilangkan data atau bukti-bukti keuangan.
Pasal 19
Uang Pendaftaran dan Iuran
1. Setiap anggota Federasi wajib membayar uang pangkal 1% (satu persen) dari upah
sebulan pada waktu pendaftaran ke Federasinya.
2. Setiap anggota Federasi wajib membayar iuran minimal 0,5% (setengah persen) per
bulan dari ketentuan upah minimum setempat.
3. Uang iuran harus dibayar setiap bulan.
4. Dalam hal Afiliasi menunggak uang iuran, maka diberlakukan sanksi sebagai berikut ;
a. Menunggak uang iuran selama 6 ( enam ) bulan berturut-turut tidak berhak
mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi.
b. Menunggak uang iuran selama 9 ( sembilan ) bulan berturut-turut tidak berhak
mengikuti Kongres Nasional.
c. Menunggak uang iuran selama 12 ( dua belas ) bulan berturut-turut dinyatakan
mengundurkan diri.
4
Pasal 20
Penggunaan Dan Pendistribusian Uang Pangkal
Pasal 21
Pendistribusian Iuran Anggota
Pasal 22
Pengaturan keuangan antara Konfederasi dengan anggota afiliasi.
Bahwa untuk Pengaturan keuangan antara Konfederasi dengan anggota afiliasi diatur
berdasarkan RKAT ( Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan).
Pasal 23
Rekening Bank
1. Untuk ketertiban Lalu lintas penerimaan dan pengeluaran uang organisasi serta guna
memudahkan dalam pengawasannya maka seluruh anggota afiliasi wajib membuka
rekening pada Bank BRI.
2. Nama, alamat dan nomor rekening yang telah dimilki oleh setiap perangkat harus
diberitahukan kepada seluruh perangkat diatas dan dibawahnya.
Pasal 24
Laporan Penarikan Iuran Anggota
1. Setiap unit usaha anggota federasi wajib melaporkan hasil pemungutan iuran anggota
kepada perangkat afiliasi paling lambat setiap 3 bulan sekali.
2. Setiap perangkat afiliasi federasi wajib membuat laporan tentang serikat pekerja
yang sudah dan atau belum melaksanakan pemungutan dan pendistribusian iuran
anggota paling lambat setiap 3 bulan sekali kepada Afiliasi KSPN..
Pasal 25
Dana Solidaritas
5
Untuk keperluan yang bersifat khusus guna peningkatan pelayanan dan pemberdayaan
organisasi, KSPN berwenang menetapkan dana solidaritas sesuai keperluan organisasi
yang bersumber dari Afiliasi.
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 26
Struktur KSPN terdiri dari ;
1. Kongres Nasional ( KN )
2. Dewan Pembina (DP)
3. Dewan Pengurus Pusat ( DPP )
4. Dewan Pengurus Daerah ( DPD)
5. Dewan Pengurus Cabang ( DPC )
6. Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan.
Pasal 27
Kongres Nasional ( KN )
Pasal 28
Dewan Pembina
1. Anggota Dewan Pembina adalah mantan pengurus Serikat Pekerja / Serikat Buruh
yang mempunyai kepribadian dan dedikasi yang baik.
2. Dewan Pembina bertugas :
a. Mengawasi pelaksanaan AD & ART KSPN dan Keputusan-keputusan
Kongres Nasional serta berwenang mengeluarkan rekomendasi jika tidak
dijalankan sebagaimana mestinya.
b. Mengadakan kajian dan menetapkan langkah-langkah untuk pencapaian
tujuan organisasi.
c. Mengawasi pengunaan dana dari pemborosan dan penyalahgunaan
kekayaan organisasi. Dewan Pembina dapat menunjuk orang lain untuk
mengadakan pengusutan terhadap semua pihak yang diduga menyalahgunakan
dana dan kekayaan organisasi dan hasil penemuannya dilaporkan ke Rapat
Gabungan.
d. Memberikan saran, masukan, pertimbangan dan rekomendasi terhadap
kebijakan-kebijakan setrategis organisasi.
3. Dewan Pembina dipimpin seorang Ketua dan beberapa anggota..
4. Atas permintaan DPP KSPN, Dewan Pembina dapat menetapkan keputusan yang
berkaitan dengan hubungan internasional.
6
5. Dewan Pembina ditetapkan oleh Kongres KSPN.
Pasal 29
Dewan Pengurus Pusat ( DPP )
Pasal 30
Departement
BAB IX
DEWAN PENGURUS DAERAH ( DPD ), DEWAN PENGURUS CABANG ( DPC ) DAN
PENGURUS UNIT KERJA TINGKAT PERUSAHAAN.
Pasal 31
Dewan Pengurus Daerah ( DPD )
7
d. Beberapa Wakil Sekretaris ;
e. Bendahara
3. DPD KSPN Melantik DPC KSPN yang telah mendapat SK Pengesahan Pengurus dari
DPP KSPN.
4. Dalam rangka membantu tugas dan Operasional Dewan Pengurus Daerah KSPN,
maka dapat dibentuk Divisi - divisi sesuai dengan Kebutuhan.
5. Setiap kegiatan Divisi - divisi harus dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Dewan
Pengurus Daerah KSPN.
6. Masa bhakti Pengurus Dewan Pengurus Daerah adalah 5 ( lima ) tahun.
7. Tata cara pemilihan Pengurus DPD KSPN diatur oleh Panitia Konferda.
Pasal 32
Dewan Pengurus Cabang ( DPC )
Pasal 33
Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan
BAB X
KONFERDA, KONFERDALUB, KONFERCAB,
KONFERCABLUB, KONFERTA DAN KONFERTALUB
Pasal 34
Konferensi Daerah
(KONFERDA)
8
b. Menetapkan skala prioritas pelaksanaan program kerja nasional sesuai
dengan kondisi obyektif pada daerah yang bersangkutan;
c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus DPD .
2. KONFERDA diadakan setiap 5 (Lima) tahun sekali.
3. Ketentuan tata cara pemilihan lebih lanjut tentang KONFERDA diatur oleh panitia
Konferda.
Pasal 35
Konferensi Daerah Luar Biasa
(KONFERDALUB)
Pasal 36
Peserta Konferensi Daerah dan Konferdalub
Pasal 37
Konferensi Cabang
(KONFERCAB)
Pasal 38
Konferensi Cabang Luar Biasa
(KONFERCABLUB)
9
2. Keputusan tentang pelaksanaan KONFERCABLUB ditetapkan dalam Sidang
Rakorcab.
3. Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum KONFERCABLUB diadakan, DPC sudah
mengumumkan dimana dan kapan KONFERCABLUB diadakan.
4. Ketentuan mengenai KONFERCABLUB sama dengan Konfercab.
Pasal 39
Peserta Konfercab dan Konfercablub
Pasal 40
Konferensi Anggota
(KONFERTA)
Pasal 41
Konferensi Anggota Luar Biasa
(KONFERTALUB)
Pasal 42
Peserta Konferta dan Konfertalub
1. Peserta Konferta / Konfertalub adalah seluruh anggota atau Perwakilan Anggota yang
ditetapkan oleh panitia konferta / konfertalub.
2. Pengurus Unit Kerja wajib hadir dalam Konferta / Konfertalub karena jabatannya.
10
BAB XI
RAPAT-RAPAT ORGANISASI
Pasal 43
Jenis Rapat Organisasi terdiri dari :
1. Kongres Nasional
2. Kongres Nasional Luar Biasa
3. Rapat Dewan Pembina
4. Rapat Dewan Pengurus Pusat
5. Rapat Pleno
6. Rapat Gabungan
7. Rapat Kerja Nasional.
8. Rapat Kerja Daerah.
9. Rapat Kerja Cabang.
10. Rapat Kerja Anggota di Tingkat Perusahaan.
11. Rapat Koordinasi.
Pasal 44
Ketentuan Pelaksanaan Kongres Nasional
1. Mengacu pada pasal 28 AD & ART ini, Dewan Pembina menetapkan tanggal,
tempat dan acara Kongres Nasional yang harus disampaikan kepada Afiliasi melalui
Dewan Pengurus Pusat 6 (enam) bulan sebelumnya.
2. Agenda Kongres Nasional mencakup :
a. Pengesahan kepesertaan Kongres Nasional.
b. Penetapan agenda dan tata tertib Kongres Nasional.
c. Laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Pusat.
d. Amandemen AD & ART KSPN.
e. Pengesahan program umum.
f. Pengesahan rekomendasi.
g. Pemilihan dan pengesahan anggota Dewan Pengurus Pusat.
h. Pengesahan Dewan Pembina.
3. Setiap Afiliasi sudah harus menyampaikan surat kepada Dewan Pengurus Pusat
selambat-lambatnya 1 (satu ) bulan sebelum Kongres Nasional berlangsung yang
memuat :
a. Nama delegasi dan nama peninjau.
b. Saran-saran yang perlu dibahas dalam Kongres Nasional.
4. Sekretaris Jenderal paling lambat 14 (empat belas ) hari sebelum Kongres Nasional
dilaksanakan mengirimkan surat pemberitahuan tentang :
a. Draf agenda Kongres Nasional.
b. Semua dokumen laporan kegiatan Dewan Pengurus Pusat.
c. Saran-saran untuk diputuskan dalam Kongres Nasional.
5. Kongres Nasional dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah. Dalam hal
musyawarah tidak tercapai kata sepakat, maka ditempuh cara pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak. Keputusan dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari
separuh jumlah delegasi yang hadir.
6. Untuk usulan amandemen atau perubahan AD & ART KSPN keputusan harus
didukung oleh sekurang-kurangnya lebih dari separuh jumlah afiliasi.
Pasal 45
Peserta Kongres Nasional
1. Ketentuan jumlah delegasi dari setiap Afiliasi dalam Kongres Nasional ditetapkan
melalui keputusan panitia Kongres KSPN.
11
2. Hak suara dalam Kongres Nasional didasarkan pada jumlah anggota yang aktif
membayar iuran.
3. Afiliasi dapat mengirim peninjau yang tidak memiliki hak suara yang jumlahnya tidak
melebihi jumlah delegasi.
4. Anggota Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Pusat wajib hadir dalam Kongres
Nasional dengan hak suara.
Pasal 46
Kuorum dan Pengambilan keputusan
1. Kongres Nasional dinyatakan mencapai kuorum apabila dihadiri lebih dari separuh
jumlah Afiliasi.
2. Apabila kuorum tidak tercapai, Kongres Nasional harus menunda pelaksanaannya
selama 30 ( tiga puluh ) menit.
3. Apabila setelah penundaan kuorum belum juga tercapai, atas kesepakatan delegasi
Kongres Nasional dapat dilaksanakan dan tidak berwenang mengamandemen AD & ART
KSPN.
Pasal 47
Kongres Nasional Luar Biasa
Pasal 48
Rapat Dewan Pembina
Pasal 49
Rapat Dewan Pengurus Pusat
12
3. Apabila terdapat suatu permasalahan yang terpaksa dilakukan pemungutan suara,
keputusan ditentukan dengan suara mayoritas.
Pasal 50
Rapat Pleno
Pasal 51
Rapat Gabungan
Pasal 52
Rapat Kerja Nasional
Pasal 53
13
Rapat Kerja Daerah
Pasal 54
Rapat Kerja Cabang
1. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) dilaksanakan sekurang kurangnya 1 (satu ) tahun sekali
yang berwenang :
a. Melakukan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program Kerja Cabang
b. Membuat dan Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Organisasi (RKAT) Cabang.
c. Membahas dan menetapkan hal – hal yang dianggap penting.
2. Rakercab dihadiri oleh :
a. Pengurus DPC KSPN setempat.
b. Pengurus Federasi di Tingkat Kabupaten / Kota.
c. Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan.
d. Pengurus DPD KSPN sebagai Narasumber.
3. Rakercab Wajib dilaksanakan oleh DPC KSPN Kabupaten / Kota.
Pasal 55
Rapat Kerja Anggota Tingkat Perusahaan
Pasal 56
Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan oleh semua Struktur Organisasi KSPN (DPP, DPD,
DPC dan Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaan) sesuai dengan Urgensinya.
BAB
XII
PENGGANTIAN JABATAN ANTAR WAKTU
Pasal 57
14
1. Dalam hal terjadi kekosongan pengurus Dewan Pengurus Pusat atau anggota Dewan
Pembina, dapat diisi dengan Jabatan Antar Waktu.
2. Pengisian Jabatan Antar Waktu sebagaimana dimaksud ayat 1, harus berasal dari
anggota Afiliasi yang sama dan ditetapkan melalui rapat gabungan.
3. Dalam hal Presiden dan Sekretaris Jenderal meninggal dunia, mengundurkan diri
atau diberhentikan, penggantiannya dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Gabungan.
4. Pengukuhan penetapan Jabatan Antar Waktu tersebut dilakukan dengan Surat
Keputusan Dewan Pengurus Pusat.
BAB XIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 58
1. Dalam hal terjadi perubahan tertentu yang menghambat kelancaran organisasi, maka
AD & ART KSPN dapat diamanademen melalui Rakornas yang diagendakan khusus
untuk itu.
2. Amandemen AD/ART dilakukan 1 (satu) tahun setelah Kongres Nasional.
3. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam AD & ART KSPN ini, diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Organisasi yang ditetapkan melalui Rakornas.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 59
Umum
Anggota Dewan Pembina serta Dewan Pengurus Pusat yang berhenti sebagai pengurus
Afiliasi, keanggotaannya dalam kepengurusan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional
dengan sendirinya gugur dari jabatannya.
Pasal 60
Pembubaran
1. KSPN hanya dapat dibubarkan atas permintaan dan persetujuan 2/3 ( dua per tiga )
dari jumlah Afiliasi melalui Kongres Nasional yang diadakan khusus untuk itu.
2. Dalam hal KSPN bubar, segala utang piutang termasuk kewajiban keuangan
terhadap pengurus Full Time dan Pegawai – pegawai harus dibayarkan terlebih dahulu.
3. Seluruh kekayaan yang masih tersisa harus dijual dan bila masih ada sisanya
dibagikan kepada Afiliasi secara proposional.
Pasal 61
Masa Berlakunya AD & ART KSPN
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 1 April 2014
TTD TTD
15
H. BAMBANG WIRAHYOSO, SE H. INDRA YANA, SH
Presiden Sekretaris Jenderal
16