Você está na página 1de 1

6

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan yang merupakan hasil dari praktikum kali ini terdapat
pada lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada tanggal 8 April 2019 yang
bertempat di laboratorium jurusan teknik geofisika fakultas teknik, universitas
lampung, membahas mengenai sesar. Praktukum kali ini bertujuan agar
praktikan dapat mengetahui istilah-istitlah dan pengertian dalam sesar di ilmu
geologi, mahasiswa dapat memodelkan gambar dari masing-masing sesar.
Praktikum kali ini diawali dengan menggambar sesar dengaan kedudukan yang
telah ditentukan yaitu pertama membuat garis 180 derajat kemudian dinamakan
F dan F’ kemudian gambar N40W dan beri nama A’C, kemudian kita
menggambar N60E dan diberi nama B’D’ beri jarak yang bebas dengan A’C’,
lalu buat gambar sejajar dengan F F’ dengan jarak yang bebas dan dinamakan
sebagai O O’ setelah itu dari F F’ gamabr garis sejajar dengan A’C dan diberi
nama AC, kemudian dari titik C ditarik garis sepanjang h kemudian digambar
garis tegak lurus AC dan diberinama GG’, lalu pada titik C tarik garis dengan
panjang bebas sejajar GG’ dan diberi nama II’ lalu diukur N30E dititik G,
perpotongan garis II’ dan garis N30E diberi nama J’, kemudian tarik garis dari
J’ sampe ke FF’ yang sejajar dengan AC dan diberi nama L dan garis tersebut
merupakan garis LJ’ kemudian dari titik L ditarik garis tegak lurus FF’ sampai
OO’ lalu dibuat titik B diantara titik B’dan F’ dengan jarak bebas, kemudian
dari titik B ditarik garis sejajar B’D’ yang panjangnya bebas dan diberinama
BD lalu dari titik D diukur sepanjang h ke kanan D searah B dan dinamakan
titik E, dari titik E tersebut ditarik garis tegak lurus BD dan dinamakan EE’,
kemudian gambar sudut N65W dari garis EE’, di titik D buat garis sejajar EE’
degan memotong sudut N65W, perpotongan yang tebentuk diberinama K dan
garisnya dinamakan HH’, dari titik K tersebut ditarik garis putus-putus sejajar
dengan BD sampai menyentuh garis FF’ dan diberi nama garis KM, dibuat
garis tegak lurus terhadap M sampai garis OO’, kemudian dari titik A ditarik
garis memotong L’ secara putus-putus. Lalu dari titik B tarik garis memotong
M’ yang kemudian perpotongan AL’ dan BM’ diberi nama titik S kemudian
dibuat garis dari A’ sejajar AS dan dibuat garis dari B’ sejajar BS, perpotongan
antara garis A’ dan B’ dinamakan titik N , lalu ditarik garis dari titik S ke titik
N sampai menyentuh FF’ dan diberi nama titik P, kemudian ukur sudut BPS.

Você também pode gostar