Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
Nama : An. F
Tempat/Tgl Lahir (umur) : Pangkalpinang, 15 Februari 2014
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Anak ke :1
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia Asing
Bahasa yang digunakan : Bahasa bangka
Pendidikan :-
Alamat Rumah : Jl. Perbakin Dalam Sriwijaya Bukit Intan
Kualitatif
Compos Mentis Apatis
Somnolens Soporocomatous
Coma
o
3. Suhu : 35,8 C
Teratur Kusmaul
Cheynes Stokes Cuping Hidung
C. Pengukuran
Panjang/Tinggi badan : 94 cm
Berat Badan : 10 Kg
Lingkar Kepala : 48,5 cm
D. Genogram
(Tiga Generasi)
Penjelasan :
Klien merupakan anak pertama. Ayah klien merupakan anak ke 4 dari 6
bersaudara. Adik ayah klien yang ke 4 sudah meninggal dunia. Istri klien
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah dan ibu klien tinggal serumah
dengan orang tua dari ibu klien beserta adik ibu klien.
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Meninggal Dunia
: klien
Keadaan Sebelum sakit (Hal yang dilakukan oleh orang tua untuk
memelihara kesehatan anaknya, gaya hidup, olahraga)
Ayah klien mengatakan klien selalu diberikan air putih sebelum dan saat
bangun tidur. Ayah klien mengatkan klien lebih suka makan koka atau
jajanan dibandingkan makan nasi.
Keadaan saat sakit (Hal yang dilakukan oleh orang tua untuk memelihara
kesehatan anaknya, gaya hidup, olahraga)
Orang tua klien memberikan klien makan dan minum sesuai dengan anjuran
dokter dan perawat yang bertugas. Klien selalu diganti pakaiannya 2 kali
sehari. Tetapi klien tidak gosok gigi
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien tampak makan kue biskuit dan roti di pagi hari. BB klien 10 kg dan
tinggi badan 94 cm. Nilai status gizi klien menurut CDC 2000 yaitu
55,5%. Dan status gizi klien yaitu gizi buruk.
Intake :
Minum : 1000 cc
IVFD : 1000 cc
Jumlah : 2000 cc
Output :
Urine : 1200 cc
Jumlah : 1200
IWL : 30×10= 300
Balance Cairan : Input - (output + IWL)
: 2000 cc – (1200+300)
: 500 cc
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut : Rambut tampak bersih, rambut berwarna sedikit
kecoklatan.
Hidrasi : Turgor kulit kering
Palpebrae : tidak berwarna hitam, tidak ada kantung mata
Sclera : an ikterik
Hidung : Hidung tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka,
tidak ada bengkak, tidak terdapat sekret.
Rongga mulut : Rongga mulut tampak bersih
Gusi : Gusi tampak berwarna merah muda
Gigi Geligi : gigi tampak berlubang dan kotor
Kemampuan mengunyah keras : klien tampak mampu mengunyah dengan
baik
Lidah : lidah tampak bersih tidak ada sariawan
Tonsil : tidak tampak pembengkakan tonsil
Kelenjar getah bening : tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening
Kelenjar parotis : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis
kelenjar tyroid : tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid
Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat luka pada abdomen.
Bayangan vena : Tidak tampak bayangan vena.
Benjolan / massa : Tidak ada benjolan atau massa
Auskultasi : Peristaltik ………………… x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan abdomen
Massa : tidak terabanya massa pada perut klien
Hidrasi Kulit : kering
Hepar : tidak terdapat nyeri tekan dan pembengkakan
Lien : tidak terdapat pembesaran lien
Perkusi :
Ascites Negatif
Positif, Lingkar perut - Cm
Kulit :
Spider naevi negatif positif
Uremic Frost negatif positif
Edema negatif positif
Ikterik negatif positif
Tidak ada tanda-tanda peradangan
Tidak ada luka pada bagian abdomen.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Aktivitas harian : 0 = Mandiri
Makan :2
Mandi :4 1 = Bantuan dengan alat
Berpakaian :4 2 = Bantuan Orang
Kerapian :2
Buang air besar :4 3 = Bantuan Orang dan alat
Buang air kecil :4
4 = Bantuan Penuh
Mobilisasi :2
Mobilisasi di tempat tidur :0
Ambulasi : tempat tidur
Postur tubuh : postur tubuh klien lebih kecil dari anak
seumurannya
Gaya jalan : Normal, tidak ada kelainan
Anggota gerak yang cacat : tidak ada anggota gerak yang cacat
Fiksasi : tidak terdapat cacat
Tracheostomi : tidak terdapat tracheostomi
b. Pemeriksaan Fisik
Perfusi pembuluh perifer kuku : < 3 detik
Thorax dan pernapasan
Inspeksi :
Bentuk thorax : simetris, pergerakan dinding dada kiri
dan kanan sama
Stridor : tidak ada
Dyspnea d’effort : tidak ada
Cyanosis : tidak ada
Palpasi : tidak terdapat benjolan atau massa
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : tidak ada suara napas tambahan, suara nafas vesikuler
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba
HR 70 kali/menit
Perkusi : Batas atas jantung : redup
Batas kanan jantung : redup
Batas kiri jantung : redup
Auskultasi : Bunyi jantung II Aorta :
Bunyi jantung II Pulmonal :
Bunyi jantung I Trikuspid :
Bunyi jantung I Mitral :
Bruit Aorta negatif positif
A. Renalis negatif positif
A. Femoralis negatif positif
Lengan dan tungkai :
Atrofi otot : negatif positif,
Rentang gerak : bebas
Kaku sendi : tidak ada
Mati sendi : tidak ada
Uji kekuatan otot
Kiri Kanan
Reflex fisiologis
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien tampak tidur nyenyak, dan tampak sedikit gelisah. Klien sering
terbangun mencari ayah klien.
Ekspresi wajah mengantuk negatif positif
Banyak menguap negatif positif
Palpebrae inferior berwarna gelap negatif positif
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien tampak memainkan mainanan yang bisanya dimainkan oleh anak
laki-laki. Klien tidak tampak gemulai seperti anak perempuan.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien tampak tenang ketika keluarganya berkunjung untuk
menjenguknya.
Ttd
(Rachma Fadillah)
V. Pemeriksaan Penunjang
No Hari / Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
tanggal
1. Selasa/ 23 Kimia Darah 248 <180 >normal
April 2019 Glukosa darah sewaktu
Hematologi lengkap
Jumlah Eritrosit 5,46 3,9-5,9 Normal
Hematokrit 39 34-40 Normal
Hemoglobin *14,1 11,5-13,5 >normal
MCV *71 80-100 <normal
MCH *26 27-31 <normal
MCHC 36 32-36 Normal
jumlah Trombosit *107 150-400 <normal
RDW-CV 13,8 11,5-14,5 Normal
Jumlah lekosit *5,8 6,0-17,0 <normal
Hitung jenis
Basofil 1 0-1 Normal
Eosinofil *0 1-3 <normal
Neutrofil Batang *0 2-6 <normal
Neutrofil segmen *29 50-70 <normal
Limfosit *53 20-40 <normal
Monosit *17 2-8 <normal
Kimia darah
Glukosa sewaktu *44 <180 <normal
Widal
S. thypi O
s. thypi H Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi AO Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi AH Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi BO Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi BH Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi CO Non reaktif Non reaktif Normal
S. Paratyphi CH Non reaktif Non reaktif Normal
Non reaktif Non reaktif Normal
2. Rabu/ 24 Hematologi rutin
April 2019 Jumlah lekosit 6,7 6,0-17,0 Normal
Jumlah eritrosit 4,98 3,9-5,9 Normal
Hemoglobin 12,9 11,5-13,5 Normal
Hematokrit 35 34-40 Normal
MCV *71 80-100 <normal
MCH *26 27-31 <normal
MCHC *37 32-36 >normal
Jumlah Trombosit *96 150-400 <normal
RDW CV 13,8 11,5-14,5 Normal
3. Kamis/ 25 Hematologi
April 2019 Hematologi rutin
Jumlah lekosit 7,5 6,0-17,0 Normal
Jumlah eritrosit 5,05 3,9-5,9 Normal
Hemoglobin 13,1 11,5-13,5 Normal
Hematokrit 39 34-40 Normal
MCV *77 80-100 <normal
MCH *26 27-31 <normal
MCHC 34 32-36 Normal
Jumlah Trombosit *67 150-400 <normal
Imunoserologi
Anti Dengue IgG-IgM
Anti Dengue IgG Reaktif Non reaktif >normal
Anti Dengue IgM Non reaktif Non reaktif Normal
4. Jumat/ 26 Hematologi
April 2019 Hematologi Rutin
Jumlah lekosit 40,3 6,0-17,0 Normal
Jumlah eritrosit 5,29 3,9-5,9 Normal
Hemoglobin *13,9 11,5-13,5 >normal
Hematokrit 37 34-40 Normal
MCV *69 80-100 <normal
MCH *26 27-31 <normal
MCHC *38 32-36 >normal
Jumlah Trombosit *68 150-400 <normal
RDW-CV 13,8 11,5-14,5 Normal
a. Pemeriksaan Lain
Tidak dilakukan pemeriksaan lain
VI. Penatalaksanaan
a. Tindakan Kolaborasi Medis
1) IVFD RL gtt (40 tetes/menit)
2) IVFD D5 ¼ NS (16 tetes/menit ) makro
3) Injeksi Ranitidine 2×10 mg
4) Paracetamol 3×5 ml
5) Injeksi DIO % 55 cc
6) Lactulosa 2×5 ml
7) L. Bio 2×1 sachet
8) Diet makan : 12×90 cc/2 jam
b. Penatalaksanaan Pengobatan
No Tanggal Waktu Jenis obat Rute Dosis Indikasi
pemberian
1. 23 April 10,22 Ranitidine Injeksi 2×10 Mengurangi
produksi asam
2019 Bolus mg
lambung
sehingga
mengurangi
nyeri ulu hati.
10,18,06 Paracetamol Injeksi 3×5 ml Pereda nyeri
dan penurun
bolus
demam
2. 24 April 11,08 Lactulosa Pemberian 2×5 ml Obat untuk
mengatasi
2019 oral
susah buang air
besar atau
konstipasi.
10,22 L BiO Injeksi 2×1 Melindungi
sistem
bolus sachet
pencernaan dan
mengembalikan
fungsi normal
saluran cerna
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan yang tidak adekuat,
anoreksia.
2. Kurangnya pengetahuan b/d tidak tahu memberikan intake nutrisi yang adekuat
pada anak
X. Implementasi Keperawatan
a. Nama : An. F No. Rm : 11 56 62
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosa Medis : Tersangka DBD grade I +
dehidrasi low intake
Tabel 4. Implementasi Keperawatan pada An. F dengan Tersangka DBD grade I +
dehidrasi low intake
b. Evaluasi Keperawatan
Nama : An. F No. Rm : 11 56 62
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosa Medis : Tersangka DBD grade I +
dehidrasi low intake
Tabel 5. Evaluasi Keperawatan pada An. F