Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Sistem Pemindah Tenaga
Dosen Pengampu : Drs. Ir. Eko Edi Poerwanto, M.M., M.Pd
Disusun oleh :
Angga Dihar Rofi’i (160513609691)
OFFERING B1
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayahnya-Nya kami dari kelompok delapan masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada Bapak Drs. Ir. Eko Edi
Poerwanto, M.M., M.Pd, sebagai dosen pembimbing sekaligus pengampuh mata
kuliah sistem pemindah tenagadan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangundan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis, lembaga Universitas Negeri Malang, dan kita semua.
Penulis
2
Daftar Isi
BAB I ........................................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Rumusan Tujuan ............................................................................................5
BAB II ...................................................................................................................... 6
A. Pengertian poros plopeller ............................................................................ 6
B. Klerifikasi porors plopeller .......................................................................... 12
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada poros plopeller ................................. 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
a. Bagi penyusun dapat dijadikan bahan acuan dalam meningkatkan
pengetahuan serta wawasan
4
1.4 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat
bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan
kenyamanan dalam berkendara.
Fungsi Propeller Shaft Pada Kendaraan 4WD atau 2WD pada
umumnya Propeller Shaft merupakan sebuah batang penghubung dari gear
box transmisi menuju diferential gear pada roda belakang dan Fungsi
Propeller Shaft adalah Sebagai bagian dari sistem transmisi/pemindah daya
pada kendaraan, yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari gear
box ke differential gear.
Dapat diterapkan pada kendaraan penggerak depan atau belakang atau
depan-belakang
Saat engine dan axle dipisahkan satu sama lain, sebagaimana pada
kendaraan 4WD atau 2 WD, maka propeller shaft diperlukan untuk
mentransmisikan daya dan putaran.
Propeller shaft dirancang untuk tahan terhadap puntiran dan tekukan
(bending), dan harus mampu menahan dan menyerap vibrasi/getaran yang
dihasilkan oleh mesin.
7
Gambar 2-Joint Type Propeller Shaft
Referensi lain :
Fungsi Poros Propeller
Poros propeller memiliki 3 (tiga) fungsi utama:
Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke poros
sambungan roda belakang.
8
Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga pada roda belakang saat
bergerak naik dan turun.
Untuk menyediakan penyesuaian pada gerakan melentur karenaperubahan
panjang poros penggerak.
Pada kendaraan yang bermesin didepan dengan penggerak roda
belakang, salran penggerak terdiri dari rangkaian batang poros penggerak dan
sambungan sumbu roda belakang.
Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros Penggerak.
menghubungkan poros keluaran transmisi ke
Slip yoke
sambungan universal (universal joint) depan
Front Universal
mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Joint
memindahkan gaya putar dari sambungan universal
Drive shaft depan ke sambungn universal belakang (rear Universal
joint).
Rear Universal melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu
Joint penggerak dengan yoke deferensial
memegang sambungan universal belakang dan
Yoke rear memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu
roda belakang
9
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak
melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai
gerakan roda mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada
sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan
bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge"
saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah
sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat
tetap diam san tidak berubah panjangnya.Sambungan kecepatan konstan;
Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan
dengan jalan
Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik
atau turun.
10
Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat
melakukan penyesuaian yang dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat
yang dilalui kendaran selaam berjalan. Ini mungkin dilakukan karena
sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang bergerak dalam sudut
yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan dijalan,
sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil. Sambungan
universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi melentur tanpa
menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip yang
terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan
kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari
trasnmisi.
11
Gambar 4WD Front Propeller Shaft
12
luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan dari perubahan
arah, dan lain-lain.
13
2.3.5 Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinishing, yaitu baja karbon konstruksi mesin yang dihasilkan dari
igot yang di – kill (baja yang dioksidasi dengan ferro silikon dan dicor)
Meskipun demikian kelurusan poros ini agak kurang tetap dan dapat
mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya diberi
alur pasak dan adanya tegangan sisa dalam terasnya. Penarikan dingin
membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah.
Poros untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat
dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang tahan terhadap keausan.
Beberapa diantaranya adalah baja khrom, nikel, baja khrom nikel molibden,
baja khrom, baja molibden dan lain–lain. Meskipun demikian pemakaian baja
paduan khusus tidak selalu diharuskan, alasannya hanya karena putaran tinggi,
dan beban berat, dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja
karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan
yang diperlukan. Poros-poros yang bentuknya sulit seperti poros engkol banyak
dibuat dari besi cor nodular atau coran lainnya.
14
BAB III
KESIMPULAN
Propeller shaft atau poros propeller berfungsi untuk memindahkan atau
meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Transmisi umumnya terpasang pada
chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga
oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi diferential terhadap
transmisi selalu berubah ubah pada saat kendaraan berjalan, sesuai dengan
permukaan jalan dan ukuran beban.
Poros propeller bekerja untuk meneruskan daya putaran dari transmisi ke
diferial dalam keadaan tidak dalam satu garis lurus. Dan putaran diteruskan dari
transmisi ke poros propeller dan dari poros propeller ke diferensial melalui universal
joint, universal joint berfungsi untuk meneruskan daya putaran yang dalam keadaan
tidak satu garis. Pada umumnya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang
memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. selain itu dipilih tabung
pipa baja di karenakan luas penampang yang di perlukan lebih kecil jika
dibandingkan dengan poros pejal, selain itu biaya yang harus di keluarkan lebih
kecil jika digunakan poros yang pejal. Bandul pengimbang balance weight dipasang
dibagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar.
Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua
penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint. Tipe
propeller shaft dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang menggunakan bearing
tengah yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan bunyi.
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari
transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan
dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap
ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi.
Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan
diferential.Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama
dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT.
Toyota-Astra Motor.
Suyitno. 2014. Sistem Pemindah Tenaga (SPT) Otomotif, Yogyakarta :
Penerbit CV. Danadyaksa.
16