Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
“I Love Lampung”
Mata Kuliah
Disusun oleh:
Fery Ardian
1616031021
PENDAHULUAN
1.1 Radio
a. Format acara
Hari : Sabtu
Durasi : 3 jam
b. Topik Acara
c. Pembawa Acara
d. Narasumber
e. Atensi Audiens
f. Target Acara
Berdasarkan jumlah telpon dan SMS yang masuk selama program acara ”I
Love Lampung” on air yang memenuhi target menunjukkan bahwa program
acara tersebut mendapat respons yang sangat positif dari pendengar.
h. Pemaparan Acara
Topik yang akan diambil ditentukan dengan meninjau isu-isu yang sedang
hangat atau berkembang di masyarakat, khususnya di Lampung. Selama
segmen talkshow berlangsung, dibuka kesempatan bagi pendengar untuk
menyatakan pendapatnya atau bertanya mengenai topik yang dibahas melalui
telepon dan sms. Khusus untuk durasi dalam segmen talkshow yang ada
hanya 60 menit, maka selama acara tersebut berlangsung, pembawa acara
harus benar-benar bisa mengatur jalannya acara. Saat narasumber sudah
mulai keluar atau melebarkan pembahasan topik, maka pembawa acara harus
bisa mengembalikan arah pembicaraan pada topiknya.
a. Pra Produksi
b) Lalu setelah itu penulis memastikan kru seperti operator dan kru
yang akan bekerja nanti sudah mempersiapkan peralatan untuk
produksi.
c) Setelah narasumber sudah datang, maka tugas penyiar dari radio
Sonora Lampung FM untuk mengkoordinir mereka mengenai posisi
duduk, mengatur mic dan headphone.
d) Apabila semuanya sudah siap maka produser memberi isyarat
kepada penyiar dan operator bahwa siap untuk on air.
b. Produksi
c. Pasca Produksi
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
1) Faktor Internal
c. Opportunities (Kesempatan)
1) Faktor Internal
1) Faktor Internal
2.2 Pembahasan
Suatu program acara radio disusun dengan runtut, rinci dan terarah karena
adanya panduan atau pedoman dalam operasionalisasi siaran yang biasa disebut
dengan format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk
diagarm yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan durasi
penyiar, jumlah lagu serta keterangan lainnya sebagai panduan bagi
operasionalisasi siaran bagi siaran, produser dan operator (Masduki, 2004:67).
Program acara “I Love Lampung”, khusus pada talkshow terbagi menjadi
dalam 4 sesi dan 3 break, dengan memutar satu lagu pada setiap break-nya. Hal
ini dilakukan supaya acara lebih terasa menarik. Dengan begitu, formatnya akan
terasa lebih relaks. Sebab jika selama satu jam tanpa ada selingan lagu maka akan
terkesan monoton dan membosankan. Sesi diluar talkshow adalah sesi untuk
membacakan informasi-informasi menarik, music chart, dan kiriman-kiriman
SMS dari pendengar.
Perencanaan memang sangat diperlukan dalam program acara radio, baik
untuk membuat program baru, seperti menentukan audiens, menentukan format
acara, maupun dalam memilih tim yang mengemas program tersebut. Ataupun
program yang sudah lama berjalan juga memerlukan suatu perencanaan, seperti
penetuan waktu dan tema siaran, perencanaan terpusat tentang bagaimana
mengelola materi siaran menjadi sajian yang memikat pendengar. Suatu program
tanpa perencanaan dinilai kurang baik, karena tidak ada ukuran untuk hasil yang
akan dicapai. Setiap stasiun radio yang tetap exist di tengah maraknya persaingan
stasiun radio dewasa ini adalah dengan perencanaan yang matang. Membuat
rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada
pendengar. Mengetahui secara persis apa kebutuhan pendengar merupakan hal
yang penting, tidak sekedar menghadirkan acara dengan materi atau kemasan
baru. Setiap siaran utamanya ditujukan untuk pendengar, bukan untuk penyiar.
Hasil wawancara (14/4) dengan salah satu pendengar diketahui bahwa acara “I
Love Lampung” sudah bagus, tema-temanya up-to-date. Sebagaimana dalam
wawancara diungkapkan:
“Acaranya ini sudah bagus, saya suka..isinya update terus. Disiarkan
langsung secara on air jadinya pendengar bisa menelpon. Tapi sayangnya
jadwalnya kurang. Ya kalau bisa lebih sering lagi, gitu.” – Nada Khalisha,
19 Tahun, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung.
Sebuah stasiun radio pasti memiliki suatu format siaran yang menjadi acuan
bagi seluruh program acara yang akan disiarkan, dengan tujuan agar semuanya jelas
dan terarah. Pemilihan format siaran yang nantinya diimplementasikan dalam
berbagai bentuk program acara disesuaikan denagn kebijaksanaan dari masing-
masing stasiun. Format siaran sering diartikan sebagai bentuk kepribadian sebuah
stasiun penyiaran yang ditentukan oleh dominasi materi siarannya sehingga dengan
mudah dapat dibedakan dengan bentuk kepribadian radio siaran lainnya. Hal ini
pula telah dengan sebaik mungkin untuk menyusun suatu format siaran yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan tentunya setelah melalui berbagai
pertimbangan dengan seksama.