Studi Amdal Pembangunan Predator Fun Park, Kota Batu
2. Peningkatan Kadar Debu
Peningkatan kadar debu pada tahap ini diakibatkan oleh kegiatan mobilisasi alat kerja serta pengangkutan bahan dan material, pembukaan lahan dengan melakukan pembersihan dan pengupasan lahan serta penimbunan dan pengangkutan tanah dan juga pembangunan Gedung. Parameter yang digunakan dalam menganalisis peningkatan kadar debu adalah besarnya kadar debu dalam udara ambien. Penentuan lokasi sampling didasarkan atas arah dan kecepatan angin yang dihubungan dengan rencana tapak kegiatan. Data kadar debu di udara adalah data primer yang akan dikumpulkan di lapangan dan diambil dari lokasi pembangunan taman wisata Predator Fun Park. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data peningkatan kadar debu dilakukan melalui pengambilan sampel kualitas udara di wilayah studi. Pengambilan sampel dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi tentang kuliatas lingkungan kadar debu di wilayah studi tersebut. Sampel yang telah diambil tersebut selanjutnya di lakukan pengujian dan analisis di laboratorium. Pengambilan dan pengujuian sampel dilakukan dengan bekerjasama dengan laboratorium yang telag terakreditasi. Lokasi pengambilan sampel di wilayah studi, yaitu di proyek tempat wisata Predator Fun Park serta diwilayah lingkungan sekitar tempat wisata yang diperkirakan terkena dampak dan perubahan lingkungan. Metode Analisis Data Baku mutu yang digunakan untuk menganalisis besarnya perubahan kadar debu adalah baku mutu udara ambien dan emisi sumber tidak bergerak. Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Sementara Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas kadar maksimum dan/atau beban emisi maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan ke dalam udara ambien. Pedoman baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1998 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Metode analisis parameter debu seperti ditunjukkan dalam Tabel xx
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
Studi Amdal Pembangunan Predator Fun Park, Kota Batu
Tabel xx. Metode Analisis Kadar Debu Udara Ambien
Parameter Metode Alat Baku Satuan Metode Analisa Data Analisis Mutu TSP Gravimetri Hi-Vol PP No. 41 Ton/km2/bulan Pedoman ISPU: (Debu) Tahun 1999 Kep. Men. LH No. 45 tahun 1997 Kep. Ka BAPEDAL No. 107 tahun 1997 Sumber: Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Hasil pengukuran kualitas udara ambien, terutama pada parameter utama debu yang diperkirakan akan mengalami perubahan dengan adanya kegiatan pembangunan konstruksi gedung dan pembukaan lahan dan juga berpengaruh terhadap peningkatan kadar dabu yang ada dalam udara ambien dibandingkan dengan baku mutu sesuai dnegan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemara Udara. 3. Pengukuran Tingkat Kebisingan Peningkatan kebisingan yang terjadi karena kendaraan dan alat berat yang digunakan dalam pembangunan tempat wisata Predator Fun Park. Penentuan tingkat kebisingan tergantung pada level yang direkomendasikan serta menyangkut kenyaman lingkungan masyarakat sekitar. Rentang intensitas suara adalah 0 dB sampai dengan 150 dB. Penentuan lokasi sampel pengukuran tingkat kebisingan didasarkan atas pertimbangan atas pertimbangan sumber kebisingan di lokasi tapak rencana kegiatan terhadap lingkungan kerja atau pemukiman masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampak. Data tingkat kebisingan adalah data primer yang akan dikumpulkan di lapangan dan diambil dari lokasi pembangunan taman wisata Predator Fun Park. Metode Pengumpulan Data Tingkat kebisingan akan diukur dengan metode pengukuran cara sederhana dengan menggunakan alat sound level Meter dengan pengambilan sampling sama dengan pengambilan sampel udara ambien. Baku muku tingkat kebisingan diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Baku mutu kebisingan diklasifikasikan berdasarkan peruntukkan kawasan atau lingkungan kesehatan, yaitu seperti terlihat pada Tabel xx
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
Studi Amdal Pembangunan Predator Fun Park, Kota Batu
Tabel xx. Baku Mutu Tingkat Kebisingan
No Peruntukan Kawasan/Lingkungan Tingkat Kebisingan Kesehatan (dBA) A Peruntukan Kawasan: 1 Perumahan dan pemukiman 55 2 Perdagangan dan Jasa 70 3 Perkantoran dan Perdagangan 65 4 Ruang Terbuka Hijau 50 5 Industri 70 6 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60 7 Rekreasi 70 8 Khusus: - Bandar Udara* - Stasiun Kereta Api* - Pelabuhan Laut* 60 - Cagar Budaya 70 B Lingkungan Kegiatan 1 Rumah Sakit atau Sejenisnya 55 2 Sekolah atau sejenisnya 55 3 Tempat Ibadah atau sejenisnya 55 Sumber: Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 Keterangan: *= disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan
Metode Analisis Data
Baku mutu yang digunakan utnuk menganalisis tingkat kebisingan yaitu menggunakan Kep. Men. LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Hasil perhitungan diperoleh dikonversi menjadi skala
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
Studi Amdal Pembangunan Predator Fun Park, Kota Batu
kualitas lingkungan. Metode evaluasi yaitu nilai L sm yang dihitung
dibandingkan dengan nilai baku mutu tingkat kebisingan yang ditetapkan dengan toleransi + 3 dB (A). Parameter Alat Baku Mutu Metode Keterangan Analisis Data Kebisingan Soun Level Kep. Men. LH Sesuai Hasil No. 48 tahun dengan Kep. perhitungan 1996 tentang Men. LH No. diperoleh Baku Mutu 48 tahun dikonversi Tingkat 1996 tentang menjadi skala Kebisingan Baku Mutu kualitas Tingkat lingkungan. Kebisingan