Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Pengertian
CKD adalah gangguang fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
B. Etiologi
Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit CKD adalah:
Diabetes Mellitus
glumeruonefritis akut
pielonefritis
hipertensi
obstruksi traktus urinarius
lesi herediter (penyakit ginjal polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi,
agen toksik)
C. Patofisiologi
ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan
fungsi ginjal kronik antara lain:
1. sudut pandang tradisional
menjelaskan bahwa semua unit nefron yang telah terserang penyakit namun dalam
stadium berbeda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi
tertentu dapat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.
2. hipotesis brichker
bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur namun sisa
nefron yang utuh masih berfungsi
D. Perjalanan klinik
Perjalanan umum gagal progresif dibagi tiga stadium:
1.Stadium Satu
Penurunan cadangan ginjal dimana, kreatinin, serum, dan kadar BUN normal dan
penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan
memberikan beban kerja yang berat pada ginjal tersebut. Misalnya: tes pemekatan
kemih yang lama atau dengan mengadakan tes GFR.
2.Stadium dua
Insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak BUN
mulai menigkat.
1
3.Stadium Tiga
Stadium akhir gagal ginjal progresif adalah gagal ginnjal kronik atau uremia (90%
nefron hancur).
E. Manifestasi klinik
Karena ginjal kronik, maka setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien
akan memperlihatkan tnda dan gejala:
1. Manifestasi kardiovaskuler mencakup hipertensi, penyakit jantung koroner, edema
pulmonal, perikarditis.
2. Gejala dermatologi
Pruritus
3. Gejala gastrointestinal
Anoreksia, mual muntah
4. neuromuskuler
kesadaran berubah tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, kejang
F. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama
mungkin. Seluruh faktor yang berperan dalam gagal ginjal kronik.
Obat anti hipertensi, eritropoietin suplemen besi, agen pengikat fosfat dan kalsium.
G. Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
Gejala:
Kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise, gangguan tidur
Tanda:
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat hipertensi lama dan berat, palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda:
Hipertensi, DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum, pitting pada kaki, telapak tangan pada
kaki, disritmia jantung, nadi lemah, halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemi,
pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
3. Integritas ego
Gejala:
Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya, perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada kekuatan.
Tanda:
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
2
4. Eliminasi
Gejala:
Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria, abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda:
Perubahan warna urin, contoh: kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria dapat
menjadi anuria.
5. Makanan/cairan
Gejala:
Peningkatan berat badan cepat(edema),penurunan berat badan(malnutrisi),anoreksia,
nyeri ulu hati,mual muntah,rasa metalik tak sedap pada mulut(pernapasan
amonia),penggunaan diuretik.
Tanda:
Distensi abdomen(asites),pembesaran hati(tahap akhir),perubahan turgor
kulit\kelembaban,edema,ulserasi gusi,perdarahan gusi \lidah,penurunan otot,penurunan
lemak subcutan,penampilan tak bertenaga.
6. Neorosensori
Gejala:
Sakit kepala,penglihatan kabur, kram otot,kejang.
Tanda:
Gangguan status muntah,contoh penurunan lapang perhatian,ketidak manpuan
berkonsenterasi,kehilangan memori, kacau.
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Nyeri panggul,sakit kepala,kram otot\nyeri kaki(memburuk pada malam hari)
Tanda:
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah.
8. Pernapasan
Gejala:
Napas pendek,dispnea nokturnalparoksismal,batuk dengan\tanpa sputum kental,dan
banyak.
Tanda:
Thipnea,dispnea,peningkatan frekuensi\kedalaman,batuk produktif.
9. Keamanan
Gejala:
Kulit gatal.
Tanda:
Pruritus
10. Seksualitas
Gejala:
Penurunan libido,amenore,abnormalitas.
11. Interaksi Sosial
3
Gejala:
Kesulitan menentukan kondisi,contohtak mampu bekerja,mempertahankanfungsi peran
biasanyadalam keluarga.
12. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Riwayat DM keluarga,penyakit polikistik,nefritis herediter,kalkulus urinaria,maglinasi.
H. Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung
Gangguan integritas kulit
Kelebihan volume cairan
I. Intervensi keperawatan
Diagnosa I
Auskultasi bunyi jantung dan paru
Observasi tekanan darah
Selidiki keluhan yeri
Awasi pemeriksaan laboratorium:kalium,natrium,kalsium,magnesium,BUN.
Diagnosa II
Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kemerahan,
observasi terhadap emosi, ekimosis, purpura
Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit serta membran mukosa.
Inspeksi area tergantung pada edema
Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun
Diagnosa III
Pertahankan pencatatan volume cairan, intake dan output.
Perhatikan adanya edema perifer, pernapasan gemercik, dispnoe, ortopnoe, distensi
vena leher.
Perhatikan perubahan mental.
Awasi kadar natrium serum
J. Evaluasi
Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan
frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat, dan sama dengan waktu
pengisian kapiler.
mempertahankan kulit utuh, mencegah terjadinya cedera kulit.
mempertahankan keseimbangan cairan dibuktikan dengan berat
badan dan tanda vital stabil, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tak ada
perdarahan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta
5
Asuhan Keperawatan Pada klien Tn. HC dengan Gangguan Sistem
perkemihan
“ CKD “ di Ruang Perawatan Widuri Kamar II Perjan RS. Sanglah
Denpasar
A. Data Biografi
B. Identitas klien
Nama : Tn HC
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : islam
Alamat : Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Pekerjaan :-
Diagnosa medis : CKD
Tanggal masuk :13 april 2005
Tanggal pengkajian : 13 April 2005,jam:12.00 WITA
No MR : 95 39 54
a. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. H
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Hubungan dengan klien : Isteri
I. Alasan dirawat
i. Keluhan utama
Pusing
ii. Riwayat Penyakit
Klien datang ke Rumah sakit dengan keluhan pusing pada tanggal 13 april 2005
klienmengeluh batuk dan terkadang sesak tekanan darah 200/110 mmhg. Pusing
bertambah apabila banyak bergerak dan berkurang bila beristirahat, keluhan tidak
memetap
iii. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mempunyai riwayat DM, jantung,
6
II. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi
47
Keterangan :`
Laki-laki
Perempuan
Klien
Serumah
7
3. VitaL Sign
TD : 200/110 mmHg P : 20 kali/mnt
N : 80 kali/mnt S : 36oC
A. Nutrisi
SEBELUM
NO JENIS KEGIATAN SAAT SAKIT
SAKIT
1. Makan :
a. Nafsu makan Baik Baik
b. Porsi Dihabiskan Dihabiskan
c. Frekuensi (jam) 3 kali sehari 3 kali sehari
d. Kesulitan - -
e. Menu Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
f. Cara Pakai sendok Pakai sendok
g. Mandiri/dibantu Mandiri Mandiri
Minum :
a. Sumber Air PAM PAM
b. Jenis air Air putih Air putih
c. Frekuensi (jam) 12 kali sehari 12 kali sehari
d. Kesulitan Sering Sering
e. Cara - -
f. Mandiri/dibantu Mandiri Mandiri
8
B. Eliminasi
SEBELUM
NO JENIS KEGIATAN SAAT SAKIT
SAKIT
1. BAB :
a. Tempat Kamar Mandi Kamar Mandi
b. Frekuensi 1-2 kali / hari 1-2 kali / hari
c. Konsistensi lembek lembek
d. Alat Bantu - -
e. Kesulitan - -
f. Mandiri/dibantu Mandiri Dibantu
2 BAK :
i. Tempat Kamar mandi Kamar mandi
ii. Cara Jongkok Jongkok
iii. Frekuensi 2 – 3 kali/hari 2 – 3 kali/hari
iv. Warna Kuning Kuning
v. Bau Amoniak Amoniak
vi. Kesulitan - -
vii. Mandiri/Dibantu Mandiri Mandiri
C. Personal Hygiene
Mandi
a. Frekuensi 2 kali/hari 2 kali/hari
b. Cara Diguyur Dilap
c. Mandiri/Dibantu Mandiri Dibantu
Cuci Rambut
a. Frekuensi 3 - 4 kali/hari -
b. Cara Digosok -
c. Mandiri/Dibantu Mandiri -
Kuku/Gunting Kuku
a. Frekuensi - -
b. Cara - -
c. Mandiri/Dibantu - -
9
b. Kebiasaan Sblm Tidur Kamar Tidur Kamar Tidur
c. Tempat Nyenyak Nyenyak
d. Kualitas
E. Olah Raga
F. Rekreasi
2. Perawatan
RGRP
Pembatasan jumah cairan
Memantau hasil pemeriksaan cairan dan elektrolit
Memantau hasil HB
Memantau cairan masuk dan haluaran
Palpasi
o
Turgot kulit baik
2. Kepala dan Leher
Kepala
Inspeksi
o
Rambut hitam, distribusi rambut rata, rambut cukup baik
Palpasi
o
Rambut tidak mudah tercabut, kulit kepala tidak berketombe, tidak ada
nyeri tekan pada kepala
o
Tidak ada lesi
10
o
Klien mengeluh sakit kepala
Leher
Inspeksi
o
Tidak ada pembesaran tyroid
o
Tidak ada peninggian tekanan pada vena jungularis
o
Tidak ada pembesaran kelenjar limpha
Palpasi
o
Tidak teraba adanya massa dan pembesaran kelenjar tyroid
3. Mata
Inspeksi
o
Kelopak mata tidak bergerak
o
Sclera tidak icterus
o
Conjungtiva Anemis
o
Reaksi pupil sokor
Palpasi
o
Tidak ada penonjolan bola mata
o
Tidak ada ptosis
o
Tidak ada photophobia
o
Lapang pandang 160o
4. Telinga
Inspeksi
o
Tidak ada otore
o
Klien tidak memakai alat bantu pendengaran
o
Fungsi pendengaran baik
o
Tidak ada tanda-tanda infeksi
o
Tidak ada otalgia
o
Terdapat tinitus dan vertigo
Palpasi
o
Daun telinga lentur : jika ditekuk ke depan daun telinga akan kembali
ke posisi normal setelah dilepas
11
Bunyi nafas sonor
batas paru pada derah subskapularis 3 – 4 jari dari pundak
batas paru kanan pada ICS 2-6 midklavikularis
Batas paru kiri padaICS 2-8 midklavikularis
Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
7. Jantung
- Inspeksi
PMI terlihat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra
- Palpasi
Ictus Cordis terdapat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra
- Perkusi
Basis jantung pada ICS II – III dan apeks jantung pada daerah ICS V-VI
Apeks ventrikel kiri menyentuh dinding anterior dada dan sejajar pada
garis Mid klavikularis dan dekat dengan spacium ICS V-VI
Suara perkusi pekak pada daerah jantung
- Auskultasi
BJ I : Murni terdengar Lub
BJ II : Murni terdengar Dup
Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Jantung sering berdebar-debar
8. Abdomen
- Inspeksi
Permukaan abdomen datar, kulit keriput, daerah perut sawomatang, tidak
terdapat penimbunan cairan
- Auskultasi
Peristaltic usus 10 x / menit
- Perkusi
Suara perkusi timpani pada daerah usus dan hipertimpani pada daerah
lambung, perkusi hepar berbunyi pekak
- Palpasi
teraba adanya nyeri tekan pada ginjal, tidak ada pembesaran hepar, tidak
terdapat distensi pada urinaria, teraba ginjal pada sebelah kiri
9. Genetalia dan anus
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan karena alas an privacy
10. Ekstermitas
1. Atas
12
- Inspeksi
Terpasang infus Nacl 8 tetes / menit pada lengan kiri
Tonus otot baik
- Palpasi
Tidak teraba nyeri tekan pada lengan kanan atas maupun bawah, kontraksi dan
kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tangan secara aktif
2. Bawah
- Inspeksi
Tidak terdapat oedema pada kaki
- Palpasi
Kontraksi dan kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tungkai dengan
aktif, tidak terdapat nyeri tekan
13
2. Pemeriksaan laboratorium
14
DATA FOKUS
15
ANALISA DATA
NO SYMPTON ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : CKD Penurunan curah
o Klien mengeluh pusing jantung
o Klien mengeluh sakit kepala Fungsi glumerulus
o Klien mengatakan batuk dan menurun
kadang kadang sesak
o Klien mengatakan Filtrasi tubulus
mempunyai penyakit DM menurun
dan jantung
o Klien mengatakan Pelepasan renin
jantungnya berdebar debar
DO : Angiotensin I
o Klien nampak lemah
o Conjungtiva anemis Angiotensin II
o Vital sign:
o Hb : 6,8 mg/dl Tekanan darah
meningkat
Cardiac output
meningkat
Penurunan curah
jantung
CKD
Resiko tinggi
DS :
2 gangguan integritas
o Klien mengatakan kulit Fungsi glumerulus
kulit
nampak kemerahan menurun
DO :
o Nampak kulit kemerahan Fungsi tubulus
o Nampak kulit kering dan menurun
gatal
16
o Hasil lab. Ureum: 128,4 Filtrasi menurun
mg/dl.
o Kreatinin: 7,6 mg/dl. Sisa metabolisme
tubuh tertimbun
dikulit
Penimbunan
urokrom
Bercak merah pada
permukaan kulit
Gangguan
integritas kulit :
resiko tinggi
CKD
3 DS : Resiko tinggi
o Klien mengatakan Penurunan fungsi kelebihan volume
DM dan jantung.
DO: Fungsi glumerulus
o Teraba nyeri tekan pada menurun
ginjal
o Hasil lab. Natrium 5,40 Fungsi tubulus
mEq/dl menurun
o Kalium 128,4 mEq/dl.
o BB : 73 Kg Pelepasan
o TB :170 cm aldosteron
meningkat
17
Renin
Angiotensin I
Angiotensin II
Merangsang ADH
Retensi Na dan air
Kelebihan volume
cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
18
jantung b / d cardiac
output meningkat,
ditandai oleh :
DS :
o Klien mengeluh
pusing
o Klien mengeluh
sakit kepala
o Klien
mengatakan batuk
dan kadang kadang
sesak
o Klien
mengatakan
mempunyai
penyakit DM dan
jantung
o Klien
mengatakan
jantungnya
berdebar debar
DO :
o Klien
nampak lemah
o Conjungtiv
a anemis
o Vital sign:
o Hb : 6,8
2 13 April 2005
mg/dl
Resiko tinggi
gangguan integritas
kulit b/d penumpukan
urochrom dikulit,
ditandai oleh :
DS :
19
o Klien
mengatakan kulit
nampak
kemerahan
DO :
o Nampak
kulit kemerahan
o Nampak
kulit kering dan
DO:
o Teraba nyeri
tekan pada ginjal
o Hasil lab.
Natrium 5,40
mEq/dl
o Kalium 128,4
mEq/dl.
o BB : 73 Kg
20
o TB :170 cm
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Dapat mengindikasikan
dapat memperberat
pemeriksaan Hb
21
tindakan dalam dua buruk yang dapat
keluhan gatal.
kreatinin akan
22
jam tidak terjadi 6. Pantau hasil terjadi penurunan perfusi
3. BB : 61 Kg terjadi ada
4. TB : 170 cm
seminggu samapembatasan
pemasukan cairan.
23
5. buat jadwal
pemasukan
cairan,digabung dengan
mungkin.berikan pula
kebutuhan cairan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
NDX JAM IMPLEMENTASI
TANGGAL
Rabu,13 april 1 13.00 Mengkaji adanya riwayat
2005 hipertensi,mengawasi tekanan darah
dengan hasil
TD: 200/100 mmhg
N : 88 x / m
24
obat),200cc(IV),200(Oral), output=400cc
1 10.00 Mengobservasi TD :
TD: 170/110 mmhg
N : 84 x / m
S : 36,4 C
R : 20 x / M
2 10.15 Menganjurkan klien untuk menggunakan
krim kulit 2x1 sehari setelah mandi
3 10.30 Menekankan pentingnya asupan nutrisi
atau cairan adekuat
25
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NDX JAM SOAP
TGL
26
Rabu,13 1 19.00 S: Klien mengatakan masih merasa pusing
April 2005 O: TD: 200/110 mmhg, nampak klien masih
lemah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-8
2 19.00 S: Klien mengatakan tidak merasakan gatal
terhadap kulit
O: Nampak kulit kering
Nampak kulit kemerahan
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi 1-6
3 19.00 S: Klien mengatakan minum 2 gelas/hari
O: Nampak tidak terjadi udema
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
Kamis,14 1 13.00 S: Klien mengatakan rasa pusing tidak menetap
April 2005 Klien mengatakan jantung masih berdebar-
debar
O: Mengukur tekanan darah : 170/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan intervensi I-5
Jumat,15 1 13.30 S: Klien mengatakan masih berdebar-debar
April 2005 O: Mengobservasi TD; 180/100 mmhg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-5
2 14.00 S: Klien mengatakan rasa gatal tidak terjadi
O: Tidak nampak bintk merah pada kulit
Tidak nampak kulit bersisik
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
3 14.15 S: Klien mengatakan membatasi masukan cairan
O: Infus NACL 0,9 % 8 tts/ mnt
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi.
27