Você está na página 1de 27

CHRONIC KIDNEY DISEASE

A. Pengertian
CKD adalah gangguang fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)

B. Etiologi
Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit CKD adalah:
 Diabetes Mellitus
 glumeruonefritis akut
 pielonefritis
 hipertensi
 obstruksi traktus urinarius
 lesi herediter (penyakit ginjal polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi,
agen toksik)

C. Patofisiologi
ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan
fungsi ginjal kronik antara lain:
1. sudut pandang tradisional
menjelaskan bahwa semua unit nefron yang telah terserang penyakit namun dalam
stadium berbeda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi
tertentu dapat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.

2. hipotesis brichker
bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur namun sisa
nefron yang utuh masih berfungsi

D. Perjalanan klinik
Perjalanan umum gagal progresif dibagi tiga stadium:
1.Stadium Satu
Penurunan cadangan ginjal dimana, kreatinin, serum, dan kadar BUN normal dan
penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan
memberikan beban kerja yang berat pada ginjal tersebut. Misalnya: tes pemekatan
kemih yang lama atau dengan mengadakan tes GFR.

2.Stadium dua
Insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak BUN
mulai menigkat.

1
3.Stadium Tiga
Stadium akhir gagal ginjal progresif adalah gagal ginnjal kronik atau uremia (90%
nefron hancur).

E. Manifestasi klinik
Karena ginjal kronik, maka setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien
akan memperlihatkan tnda dan gejala:
1. Manifestasi kardiovaskuler mencakup hipertensi, penyakit jantung koroner, edema
pulmonal, perikarditis.
2. Gejala dermatologi
Pruritus
3. Gejala gastrointestinal
Anoreksia, mual muntah
4. neuromuskuler
kesadaran berubah tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, kejang

F. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama
mungkin. Seluruh faktor yang berperan dalam gagal ginjal kronik.
Obat anti hipertensi, eritropoietin suplemen besi, agen pengikat fosfat dan kalsium.

G. Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
Gejala:
Kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise, gangguan tidur
Tanda:
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat hipertensi lama dan berat, palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda:
Hipertensi, DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum, pitting pada kaki, telapak tangan pada
kaki, disritmia jantung, nadi lemah, halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemi,
pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
3. Integritas ego
Gejala:
Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya, perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada kekuatan.
Tanda:
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.

2
4. Eliminasi
Gejala:
Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria, abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda:
Perubahan warna urin, contoh: kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria dapat
menjadi anuria.
5. Makanan/cairan
Gejala:
Peningkatan berat badan cepat(edema),penurunan berat badan(malnutrisi),anoreksia,
nyeri ulu hati,mual muntah,rasa metalik tak sedap pada mulut(pernapasan
amonia),penggunaan diuretik.
Tanda:
Distensi abdomen(asites),pembesaran hati(tahap akhir),perubahan turgor
kulit\kelembaban,edema,ulserasi gusi,perdarahan gusi \lidah,penurunan otot,penurunan
lemak subcutan,penampilan tak bertenaga.
6. Neorosensori
Gejala:
Sakit kepala,penglihatan kabur, kram otot,kejang.
Tanda:
Gangguan status muntah,contoh penurunan lapang perhatian,ketidak manpuan
berkonsenterasi,kehilangan memori, kacau.
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Nyeri panggul,sakit kepala,kram otot\nyeri kaki(memburuk pada malam hari)
Tanda:
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah.
8. Pernapasan
Gejala:
Napas pendek,dispnea nokturnalparoksismal,batuk dengan\tanpa sputum kental,dan
banyak.
Tanda:
Thipnea,dispnea,peningkatan frekuensi\kedalaman,batuk produktif.
9. Keamanan
Gejala:
Kulit gatal.
Tanda:
Pruritus
10. Seksualitas
Gejala:
Penurunan libido,amenore,abnormalitas.
11. Interaksi Sosial

3
Gejala:
Kesulitan menentukan kondisi,contohtak mampu bekerja,mempertahankanfungsi peran
biasanyadalam keluarga.

12. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Riwayat DM keluarga,penyakit polikistik,nefritis herediter,kalkulus urinaria,maglinasi.
H. Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung
Gangguan integritas kulit
Kelebihan volume cairan
I. Intervensi keperawatan
Diagnosa I
 Auskultasi bunyi jantung dan paru
 Observasi tekanan darah
 Selidiki keluhan yeri
 Awasi pemeriksaan laboratorium:kalium,natrium,kalsium,magnesium,BUN.
Diagnosa II
 Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kemerahan,
observasi terhadap emosi, ekimosis, purpura
 Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit serta membran mukosa.
 Inspeksi area tergantung pada edema
 Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun
Diagnosa III
 Pertahankan pencatatan volume cairan, intake dan output.
 Perhatikan adanya edema perifer, pernapasan gemercik, dispnoe, ortopnoe, distensi
vena leher.
 Perhatikan perubahan mental.
 Awasi kadar natrium serum
J. Evaluasi
 Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan
frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat, dan sama dengan waktu
pengisian kapiler.
 mempertahankan kulit utuh, mencegah terjadinya cedera kulit.
 mempertahankan keseimbangan cairan dibuktikan dengan berat
badan dan tanda vital stabil, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tak ada
perdarahan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta

5
Asuhan Keperawatan Pada klien Tn. HC dengan Gangguan Sistem
perkemihan
“ CKD “ di Ruang Perawatan Widuri Kamar II Perjan RS. Sanglah
Denpasar

A. Data Biografi
B. Identitas klien
Nama : Tn HC
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : islam
Alamat : Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Pekerjaan :-
Diagnosa medis : CKD
Tanggal masuk :13 april 2005
Tanggal pengkajian : 13 April 2005,jam:12.00 WITA
No MR : 95 39 54
a. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. H
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Hubungan dengan klien : Isteri
I. Alasan dirawat
i. Keluhan utama
Pusing
ii. Riwayat Penyakit
Klien datang ke Rumah sakit dengan keluhan pusing pada tanggal 13 april 2005
klienmengeluh batuk dan terkadang sesak tekanan darah 200/110 mmhg. Pusing
bertambah apabila banyak bergerak dan berkurang bila beristirahat, keluhan tidak
memetap
iii. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mempunyai riwayat DM, jantung,

6
II. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi

47

Keterangan :`

Laki-laki

Perempuan

Klien

Serumah

Laki-laki, perempuan yang sudah meninggal

Angka menunjukkan umur dalam satuan tahun


G I meninggal karena usila
GII meninggal karena jantung

III. Keadaan Kesehatan umum


1. Status kesehatan
Klien nampak lemah, penampilan sesuai dengan umur
2. Pemeriksaan Antropometri
TB :170 cm
BB : 73 kg

7
3. VitaL Sign
TD : 200/110 mmHg P : 20 kali/mnt
N : 80 kali/mnt S : 36oC

Data Bio, Psiko, Sosial, Spriritual

IV. Pola Interaksi Sosial


Orang paling dekat dengan klien adalah istri, interaksi dalam keluarga cukup harmonis.
V. Status Kesehatan Sosial
1. Status rumah milik pribadi
2. Tidak kebanjiran saat musim hujan
3. Jumlah penghuni rumah 2 orang
4. tempat tinggal klien tidak bising

VI. Status Keagamaan


Klien rajin kemesjid untuk beribadah menyerahkan diri / pasrah pada Tuhan dengan
semua keadaannya dan mengatakan bahwa semoga dia cepat sembuh seperti semula
selam klien dirawat klien tidak pernah lagi beribadah hanya berdoa kepada Tuhan agar
diberi kesembuhan

VII. Pola Aktivitas Sehari-Hari

A. Nutrisi

SEBELUM
NO JENIS KEGIATAN SAAT SAKIT
SAKIT
1. Makan :
a. Nafsu makan Baik Baik
b. Porsi Dihabiskan Dihabiskan
c. Frekuensi (jam) 3 kali sehari 3 kali sehari
d. Kesulitan - -
e. Menu Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
f. Cara Pakai sendok Pakai sendok
g. Mandiri/dibantu Mandiri Mandiri
Minum :
a. Sumber Air PAM PAM
b. Jenis air Air putih Air putih
c. Frekuensi (jam) 12 kali sehari 12 kali sehari
d. Kesulitan Sering Sering
e. Cara - -
f. Mandiri/dibantu Mandiri Mandiri

8
B. Eliminasi

SEBELUM
NO JENIS KEGIATAN SAAT SAKIT
SAKIT
1. BAB :
a. Tempat Kamar Mandi Kamar Mandi
b. Frekuensi 1-2 kali / hari 1-2 kali / hari
c. Konsistensi lembek lembek
d. Alat Bantu - -
e. Kesulitan - -
f. Mandiri/dibantu Mandiri Dibantu
2 BAK :
i. Tempat Kamar mandi Kamar mandi
ii. Cara Jongkok Jongkok
iii. Frekuensi 2 – 3 kali/hari 2 – 3 kali/hari
iv. Warna Kuning Kuning
v. Bau Amoniak Amoniak
vi. Kesulitan - -
vii. Mandiri/Dibantu Mandiri Mandiri

C. Personal Hygiene

NO JENIS KEGIATAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1 Gosok Gigi
a. Frekuensi 2 kali/hari 2 kali/hari
b. Cara vertikal/horisontal vertikal/horisontal
c. Mandiri/Dibantu Mandiri Mandiri

Mandi
a. Frekuensi 2 kali/hari 2 kali/hari
b. Cara Diguyur Dilap
c. Mandiri/Dibantu Mandiri Dibantu

Cuci Rambut
a. Frekuensi 3 - 4 kali/hari -
b. Cara Digosok -
c. Mandiri/Dibantu Mandiri -

Kuku/Gunting Kuku
a. Frekuensi - -
b. Cara - -
c. Mandiri/Dibantu - -

D. Istirahat dan Tidur

NO JENIS KEGIATAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1 Siang
a. Waktu 13.00-14.00 13.00-14.00
b. Kebiasaan Sblm Tidur - -
c. Tempat Kamar Tidur Kamar Tidur
d. Kualitas Nyenyak Nyenyak

Malam 21.00-05.00 21.00-05.00


a. Waktu - -

9
b. Kebiasaan Sblm Tidur Kamar Tidur Kamar Tidur
c. Tempat Nyenyak Nyenyak
d. Kualitas

E. Olah Raga

NO JENIS KEGIATAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


a. Jenis - -
b. Frekuensi - -
c. Durasi - -
d. Kesan - -

F. Rekreasi

NO JENIS KEGIATAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


a. Frekuensi - -
b. Tempat - -
c. Bersama siapa - -

VIII. Pengobatan dan Perawatan


1. Pengobatan
 Infus NaCl : 0,9% 8 tetes/menit
 Lasartan : 1 x 50 mg
 Furosimin : 1–0–0
 Amtodipin : 1 x 5 mg
 Amoryl : 1–0–0

2. Perawatan
 RGRP
 Pembatasan jumah cairan
 Memantau hasil pemeriksaan cairan dan elektrolit
 Memantau hasil HB
 Memantau cairan masuk dan haluaran

IX. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Kulit
 Inspeksi
o
Warna kulit secara umum sawo matang
o
Nampak ada bercak merah pada kulit, kulit kering, hematoma
o
Tidak ada keluhan gatal

 Palpasi
o
Turgot kulit baik
2. Kepala dan Leher
Kepala
 Inspeksi
o
Rambut hitam, distribusi rambut rata, rambut cukup baik
 Palpasi
o
Rambut tidak mudah tercabut, kulit kepala tidak berketombe, tidak ada
nyeri tekan pada kepala
o
Tidak ada lesi

10
o
Klien mengeluh sakit kepala
Leher
 Inspeksi
o
Tidak ada pembesaran tyroid
o
Tidak ada peninggian tekanan pada vena jungularis
o
Tidak ada pembesaran kelenjar limpha
 Palpasi
o
Tidak teraba adanya massa dan pembesaran kelenjar tyroid

3. Mata
 Inspeksi
o
Kelopak mata tidak bergerak
o
Sclera tidak icterus
o
Conjungtiva Anemis
o
Reaksi pupil sokor
 Palpasi
o
Tidak ada penonjolan bola mata
o
Tidak ada ptosis
o
Tidak ada photophobia
o
Lapang pandang 160o
4. Telinga
 Inspeksi
o
Tidak ada otore
o
Klien tidak memakai alat bantu pendengaran
o
Fungsi pendengaran baik
o
Tidak ada tanda-tanda infeksi
o
Tidak ada otalgia
o
Terdapat tinitus dan vertigo
 Palpasi
o
Daun telinga lentur : jika ditekuk ke depan daun telinga akan kembali
ke posisi normal setelah dilepas

5. Mulut dan Tenggorokan


 Inspeksi
o
Gigi cukup bersih
o
Lidah tidak kotor
o
Tidak ada peradangan gusi
o
Struktur gigi masih lengkap

6. Dada dan Paru-paru


 Inspeksi
Bentuk dada Normal chest Diameter AP : Transversal 1 ; 2
Irama nafas reguler
Bunyi nafas vesikuler
Pernafasan 20 x / menit
Tidak ada bunyi nafas tambahan
Pengembangan dada simetris kiri dan kanan
 Palpasi
Tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan, vokal vremitus seimbang kiri
kanan
 Perkusi

11
Bunyi nafas sonor
batas paru pada derah subskapularis 3 – 4 jari dari pundak
batas paru kanan pada ICS 2-6 midklavikularis
Batas paru kiri padaICS 2-8 midklavikularis
 Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
7. Jantung
- Inspeksi
PMI terlihat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra
- Palpasi
Ictus Cordis terdapat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra

- Perkusi
Basis jantung pada ICS II – III dan apeks jantung pada daerah ICS V-VI
Apeks ventrikel kiri menyentuh dinding anterior dada dan sejajar pada
garis Mid klavikularis dan dekat dengan spacium ICS V-VI
Suara perkusi pekak pada daerah jantung
- Auskultasi
BJ I : Murni terdengar Lub
BJ II : Murni terdengar Dup
Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Jantung sering berdebar-debar
8. Abdomen
- Inspeksi
Permukaan abdomen datar, kulit keriput, daerah perut sawomatang, tidak
terdapat penimbunan cairan
- Auskultasi
Peristaltic usus 10 x / menit
- Perkusi
Suara perkusi timpani pada daerah usus dan hipertimpani pada daerah
lambung, perkusi hepar berbunyi pekak
- Palpasi
teraba adanya nyeri tekan pada ginjal, tidak ada pembesaran hepar, tidak
terdapat distensi pada urinaria, teraba ginjal pada sebelah kiri
9. Genetalia dan anus
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan karena alas an privacy
10. Ekstermitas
1. Atas

12
- Inspeksi
Terpasang infus Nacl 8 tetes / menit pada lengan kiri
Tonus otot baik
- Palpasi
Tidak teraba nyeri tekan pada lengan kanan atas maupun bawah, kontraksi dan
kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tangan secara aktif
2. Bawah
- Inspeksi
Tidak terdapat oedema pada kaki
- Palpasi
Kontraksi dan kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tungkai dengan
aktif, tidak terdapat nyeri tekan

11. Status Neurologi


- tingkat kesadaran
E : membuka secara spontan 4
V ; Orientasi baik 5
M ; Mengikuti perintah 6
Skore GCS 15
- Tingkat kesadarana komposmentis
- Koordinasi : keseimbangan terganggu karena pusing
- Orientasi; klien dapat membedakan waktu tempat dan lingkungan
- Sensasi : dapat membedakan panas dan dingin
o Refleks fisiologis
 biseps (+)
 Triseps (+)
 Achilles (+)
o Refleks patologis
 babinsky (-)
 Brudsinsky (-)
 Kernig sign (-)

X. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal 13 april 2005

1. Laboratorium patologi Klinik


o NA 128,4 meq/L normalnya; 135-147
o KA 5,40 meq/L normalnya; 3,5-5,5

13
2. Pemeriksaan laboratorium

No Pemeriksaan hematologi Hasil terlampir Nilai rujukan satuan


rutin kimia
1 Glukosa puasa 117 70-110 Mg/dl
2 Glukosa 2 jam PP 252 < 140 Mg/dl
3 Kolesterol total 211 < 200 Mg/dl
4 Kolesterol HDL Direk 40 > 40 Mg/dl
5 Ureum 145 Mg/dl
6 Natrium 5,40 3,5-5,6 Meq / L
7 Kalium 128,4 135-147 Meq / L
8 Creatine 7,6 1-2 Mg/dl
9 BUN 6,8 Mg/dl
10 Glukosa 145 Mg/dl
11 HB 6,8 Mg/dl

14
DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Klien mengeluh pusing.  Klien nampak lemah
 Klien mengeluh sakit kepala.  Nampak kulit kemerahan
 Klien mengatakan mempunyai riwayat  Conjungtiva anemis
penyakit Diabetes melitus dan jantung  Koordinasi:terjadi gangguan
 Klien mengatakan kulitnya nampak keseimbangan keseimbangan karena
kemerahan pusing
 Klien mengatakan serig berdebar-  Kulit nampak kering
debar pada jantung.  Nampak terpasang Nacl O,9 % 8 tetes
/menit
 Vital sign :
 TD : 200/110 mmhg
 N : 88 x/m
 S : 36,6°C
 P : 20 x/ m
 Nampak klien disetiap pemenuhan
kebutuhan dibantu
 Teraba nyeri tekan pada ginjal
 Teraba ginjal pada abdomen bagian kiri
 Lab :
 Ureum :145 mg/dl
 Bun :145 mg/dl
 Kalium :128,4 mEQ/dl
 Natrium :5,40 mEQ/dl
 Creatinin :7,6 mg/dl
 HB :6,8 mg/dl
 BB : 73 Kg
 TB : 170 cm

15
ANALISA DATA
NO SYMPTON ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : CKD Penurunan curah
o Klien mengeluh pusing  jantung
o Klien mengeluh sakit kepala Fungsi glumerulus
o Klien mengatakan batuk dan menurun
kadang kadang sesak 
o Klien mengatakan Filtrasi tubulus
mempunyai penyakit DM menurun
dan jantung 
o Klien mengatakan Pelepasan renin
jantungnya berdebar debar 
DO : Angiotensin I
o Klien nampak lemah 
o Conjungtiva anemis Angiotensin II
o Vital sign: 
o Hb : 6,8 mg/dl Tekanan darah
meningkat

Cardiac output
meningkat

Penurunan curah
jantung

CKD
Resiko tinggi
DS : 
2 gangguan integritas
o Klien mengatakan kulit Fungsi glumerulus
kulit
nampak kemerahan menurun
DO : 
o Nampak kulit kemerahan Fungsi tubulus
o Nampak kulit kering dan menurun
gatal 

16
o Hasil lab. Ureum: 128,4 Filtrasi menurun
mg/dl. 
o Kreatinin: 7,6 mg/dl. Sisa metabolisme
tubuh tertimbun
dikulit
Penimbunan
urokrom

Bercak merah pada
permukaan kulit

Gangguan
integritas kulit :
resiko tinggi

CKD
3 DS :  Resiko tinggi
o Klien mengatakan Penurunan fungsi kelebihan volume

mempunyai riwayat penyakit ginjal cairan

DM dan jantung. 
DO: Fungsi glumerulus
o Teraba nyeri tekan pada menurun
ginjal 
o Hasil lab. Natrium 5,40 Fungsi tubulus
mEq/dl menurun
o Kalium 128,4 mEq/dl. 
o BB : 73 Kg Pelepasan
o TB :170 cm aldosteron
meningkat

17
Renin

Angiotensin I

Angiotensin II

Merangsang ADH

Retensi Na dan air

Kelebihan volume
cairan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tanggal didapat Tanggal teratasi


1 Penurunan curah 13 April 2005 -

18
jantung b / d cardiac
output meningkat,
ditandai oleh :
DS :
o Klien mengeluh
pusing
o Klien mengeluh
sakit kepala
o Klien
mengatakan batuk
dan kadang kadang
sesak
o Klien
mengatakan
mempunyai
penyakit DM dan
jantung
o Klien
mengatakan
jantungnya
berdebar debar
DO :
o Klien
nampak lemah
o Conjungtiv
a anemis
o Vital sign:
o Hb : 6,8
2 13 April 2005
mg/dl

Resiko tinggi
gangguan integritas
kulit b/d penumpukan
urochrom dikulit,
ditandai oleh :
DS :

19
o Klien
mengatakan kulit
nampak
kemerahan
DO :
o Nampak
kulit kemerahan
o Nampak
kulit kering dan

3 gatal 13 April 2005


o Hasil lab.
Ureum: 128,4
mg/dl.
o Kreatinin:
7,6 mg/dl.

Resiko tinggi kelebihan


volume cairan, b/d
retensi cairan ditandai
oleh :
DS :
o Klien
mengatakan
mempunyai
riwayat penyakit
DM dan jantung.

DO:
o Teraba nyeri
tekan pada ginjal
o Hasil lab.
Natrium 5,40
mEq/dl
o Kalium 128,4
mEq/dl.
o BB : 73 Kg

20
o TB :170 cm

PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Setelah melakukan 1. Kaji adanya Hipertensi bermakna dapat

tindakan selama tiga derajat hipertensi, terjadi karena gangguan

kali dalam 24 jam perhatikan perubahan pada sistem aldosteron,

diharapkan dapat postural misalnya renin angiotensin.

mempertahankan curah duduk, berbaring, dan

jantung dengan kriteria: berdiri. Kelelahan dapat menyertai

 Tekanan darah 2. Kaji tingkat CKD juga anemia.

normal : 110/70 aktifitas dan respon

mm/Hg-140/95 klien terhadap aktivitas. S3/S4 dengan tonus

mm/Hg. 3. Auskultasi muffled, tachicardia,

 Hb normal: 14-18,5 bunyi jantung dan paru. frekuensi jantung tak

gr% teratur, tachipnoe, dipsnoe,

 Klien tidak pusing mengi, edema

 Klien tidak batuk menunjukkan CKD

Dapat mengindikasikan

4. Evaluasi gagal jantung serta

adanya edema kerusakan ginjal atau

perifer/kongesti vaskuler vaskuler.

dan keluhan dispnoe. Ketidakseimbangan Hb

dapat memperberat

5. Awasi keadaan klien.

pemeriksaan Hb

2. Setelah dilakukan Menandakan area sirkulasi

21
tindakan dalam dua buruk yang dapat

hari kulit klien tidak menimbulkan

mengalami kemerahan, 1. Observasi pembentukan dekubitus.

tidak kering, bersisik, kemerahan, pucat, dan

serta tidak muncul ekskoriasi pada kulit, Jaringan edema lebih

keluhan gatal dari observasi terhadap cenderung rusak/robek.

klien. ekimosis, purpura. Soda kue, mandi dengan

2. Inspeksi tepung menurunkan gatal.

area tergantung pada Lotion dan salep mungkin

edema. diinginkan untuk

3. Berikan menghilangkan kering.

perawatan kulit, batasi

penggunaan sabun, dan Menurunkan iritasi dermal

anjurkan pemberian dan risiko kerusakan kulit.

salep atau krim.

4. Pertahankan Meskipun dialisis

linen kering, bebas mengurangi masalah kulit

keriput. yang berkenaan dengan

uremik, gatal dapat terjadi

karena kulit adalah eksresi

5. Selidiki untuk produk sisa.

keluhan gatal.

Pengingkatan ureum dan

kreatinin akan

menyebabkan rasa gatal.

3 Setlah dilakukan Keluaran urine yang

tindakan selama 3 x 24 sedikit dan pekat kareana

22
jam tidak terjadi 6. Pantau hasil terjadi penurunan perfusi

kelebihan volume ureum dan kreatinin. jaringan ginjal.

cairan dengan kriteri :

1. tidak terjadi Terapi diuretik dapat

oedema 1. Pantau disebabkan oleh

2. Tidak terdapat haluaran urine, catat kehilangan cairan tiba-tiba

nyeri tekan jumlah dan warna setiap atau berlebihan meskipun

pada ginjal hari dimana diuresis oedema dan asites masih

3. BB : 61 Kg terjadi ada

4. TB : 170 cm

2. pantau atau Posisi terlentang

hitung keseimbangan meningkatkan filtrasi

pemasukandan ginjal dan menurunkan

pengeluaran urine produksi ADH sehingga

selama 24 jam meningkatkan diuresis

Catat perubahan ada atau

3. pertahankan hilangnya udema sebagai

duduk duduk atau tirah respon terhadap terapi

baring dengan posisi peningkatan 2,5 Kg dapat

semi fowler selama fase menunjukkan kurang

akut lebih 2 liter cairan

Melibatkan pasian dalam

perogram terapi dan

4. Timbang meningkatkan perasaan

BB minimal 3 x mengontrol serta kerja

seminggu samapembatasan

pemasukan cairan.

23
5. buat jadwal

pemasukan

cairan,digabung dengan

keinginan minum bila

mungkin.berikan pula

perawatan mulut /es batu

sebagai bagian dari

kebutuhan cairan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
NDX JAM IMPLEMENTASI
TANGGAL
Rabu,13 april 1 13.00 Mengkaji adanya riwayat
2005 hipertensi,mengawasi tekanan darah
dengan hasil
TD: 200/100 mmhg
N : 88 x / m

13.15 Mengkaji adanya oedema anasarka,


denagn hasil oedema tidak terjadi.

13.20 Mengkaji tingkat aktivitas atau respon


kien terhadap aktivitas dengan hasil
kebutuhan ADL kien terpenuhi ditempat
tidur

2 13.30 Mengawasi pemeriksaan laboratorium


dengan
hasil : Elektrolit: Na = 5,40 mEq/dl
Ka = 128,4 mEq/dl
BUN = 145 mg/dl
2 13.45 Memantau intake dan output,hasil:
Intake=300cc(lewat

24
obat),200cc(IV),200(Oral), output=400cc

Kamis, 14 april 2 09.30 Mengobservasi adanya kemerahan, pucat


2005 dan ekskoreasi pada kulit serta adanya
udema, hasil ; tidak terdapat udema,
nampak bintik merah pada kulit

1 10.00 Mengobservasi TD :
TD: 170/110 mmhg
N : 84 x / m
S : 36,4  C
R : 20 x / M
2 10.15 Menganjurkan klien untuk menggunakan
krim kulit 2x1 sehari setelah mandi
3 10.30 Menekankan pentingnya asupan nutrisi
atau cairan adekuat

3 11.00 Mendiskusikan pentingnya perubahan


posisi untuk mempertahankan aktibvitas
12.00 Menghitung
CM=700cc,BAK=400cc,BAB=300cc

Jumat, 15 april 1 08.30 Memantau pengeluaran urine, hasilnya :


2005 250 cc / hari

3 09.30 mengobservasi tekanan darah, hasil:


180/100 mmhg

10.30 memantau atau menghitung


keseimbangan pemasukan dan
hasilntya:CM=500 CC,BAK=300cc

25
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NDX JAM SOAP
TGL

26
Rabu,13 1 19.00 S: Klien mengatakan masih merasa pusing
April 2005 O: TD: 200/110 mmhg, nampak klien masih
lemah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-8
2 19.00 S: Klien mengatakan tidak merasakan gatal
terhadap kulit
O: Nampak kulit kering
Nampak kulit kemerahan
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi 1-6
3 19.00 S: Klien mengatakan minum  2 gelas/hari
O: Nampak tidak terjadi udema
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
Kamis,14 1 13.00 S: Klien mengatakan rasa pusing tidak menetap
April 2005 Klien mengatakan jantung masih berdebar-
debar
O: Mengukur tekanan darah : 170/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan intervensi I-5
Jumat,15 1 13.30 S: Klien mengatakan masih berdebar-debar
April 2005 O: Mengobservasi TD; 180/100 mmhg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-5
2 14.00 S: Klien mengatakan rasa gatal tidak terjadi
O: Tidak nampak bintk merah pada kulit
Tidak nampak kulit bersisik
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
3 14.15 S: Klien mengatakan membatasi masukan cairan
O: Infus NACL 0,9 % 8 tts/ mnt
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi.

27

Você também pode gostar