Você está na página 1de 11

Nama : Ellen Valerian

NPM : 2016200205
Mata Kuliah : Hukum Kompetisi
Kelas :A
Dosen : Anna Fidelia Elly Erawaty,S.H.,LL.M.,Ph.D.

Aqua Didenda 13 M, Dinyatakan KPPU


Melakukan Praktik Monopoli
Reporter:

Bisnis.com
Editor:
Yudono Yanuar

Selasa, 19 Desember 2017 17:43 WIB

Pekerja memindahkan Galon air mineral di distributor Aqua Kalibata, Jakarta. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan


produsen Aqua, PT Tirta Investama, dan distributornya, PT Balina Agung Perkasa, bersalah
dalam kasus praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. Aqua dihukum dengan Rp 13 miliar
dan Balina dihukum Rp 6 miliar.

Putusan itu diambil Majeslis KPPU dalam sidang di Jakarta, Selasa, 19 Desember 2017. Kedua
perusahaan dinyatakan terbukti melanggar Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b
Undang-Undang No. 5 tahun 1999.
Majelis komisi dalam pertimbangannya, menyatakan terlapor I (Tirta Investama) dan II
(Balina Agung) memenuhi seluruh unsur pelanggaran Undang-Undang No. 5 / 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat.

Ketua Majelis Komisi Kurnia Sya'ranie mengatakan PT Tirta Investama dan PT Balina Agung
Perkasa terbukti menghalangi pelaku usaha lain untuk menjual produknya.

Dengan terhalangnya akses distribusi produk, majelis komisi juga menilai adanya keterbatasan
akses konsumen untuk memilih produk air minum dalam kemasan.

"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, terlapor I dan II terbukti secara sah melakukan pelanggaran
Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b," tuturnya dalam amar putusan.

Atas putusan tersebut, Komisi juga menjatuhkan denda administrasi kepada kedua terlapor.

Untuk PT Tirta Investama diwajibkan membayar denda Rp13,84 miliar, sementara PT


Balina Agung membayar Rp6,29 miliar kepada kas negara.

Perkara ini berawal dari larangan oleh karyawan distributor Aqua, PT Balina Agung kepada
para pedagang ritel menjual produk merek Le Minerale besutan PT Tirta Fresindo Jaya.

Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le Minerale
maka statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi whole seller (eceran).

PT Tirta Fresindo, anak usaha Mayora Grup, melayangkan somasi terbuka terhadap PT Tirta
Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017. Somasi ini selanjutnya ditanggapi oleh otoritas
persaingan usaha.

KPPU menilai ada praktik persaingan usaha tidak sehat dalam industri air minum dalam
kemasan yang diduga dilakukan Aqua, sehingga digelar sidang.
KPPU Teliti Dugaan Monopoli Avtur oleh Pertamina
CNN Indonesia | Rabu, 20/02/2019 18:32 WIB

Bagikan :

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berinisiatif untuk meneliti dugaan monopoli penjualan bahan bakar
minyak (BBM) jenis Avtur oleh PT Pertamina (Persero). (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akhirnya menetapkan
dugaan monopoli penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Avtur oleh PT Pertamina (Persero)
ke ranah penelitian. Keputusan penelitian dugaan monopoli ini dilakukan berdasarkan inisiatif
dari KPPU sendiri.

Juru Bicara sekaligus Anggota Komisioner KPPU Guntur Saragih menjelaskan dugaan monopoli
ini akhirnya diteliti karena perkembangan isu sudah sangat meluas ke publik. Presiden Joko
Widodo (Jokowi) sebelumnya bahkan sudah menyatakan ada monopoli oleh Pertamina.

"Faktanya struktur pasar (penjualan Avtur) monopoli, tapi kami cek lagi karena tidak bisa hanya
informasi dari presiden. Ada serangkaian prosedur yang perlu dilakukan agar sampai ke indikasi
benar terjadi praktik monopoli," tutur Guntur di kantornya, Rabu (20/2).

Di sisi lain, perusahaan pelat merah itu juga sudah terang-terangan mengakui ada monopoli pada
penjualan Avtur. Meski lagi-lagi, monopoli itu terjadi karena hanya Pertamina yang menjadi
pemain di lini bisnis ini.
Kendati begitu, Guntur belum bisa memastikan kapan pihak-pihak terkait dugaan monopoli ini
bakal diajak berkomunikasi. Pasalnya, di sisi lain, KPPU masih membuka pintu bila ada pihak-
pihak yang mau memberikan laporan resmi terkait dugaan monopoli Pertamina.

Isu mengenai monopoli mengemuka setelah sejumlah kalangan mengeluhkan tingginya harga
tiket pesawat untuk penerbangan domestik. Pihak maskapai kompak menyebut kenaikan tarif
pesawat merupakan imbas dari tingginya harga Avtur, di mana Pertamina menjadi pemain
tunggal dalam distribusi Avtur.

Presiden Jokowi pun sempat meminta Pertamina untuk menurunkan harga Avtur karena keluhan-
keluhan ini. Tak selang beberapa lama, perusahaan raksasa nasional itu pun langsung
menurunkan harga Avtur sebesar Rp250 per liter dari Rp8.210 per liter menjadi Rp7.960 per
liter.

Sementara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini perusahaannya
memang menjadi satu-satunya penjual avtur di dalam negeri. Tapi, ia tak tahu kenapa hanya
Pertamina yang menjual avtur. Pasalnya, secara aturan tidak ada satu larangan pun bagi pihak
selain Pertamina untuk ikut bisnis avtur di dalam negeri.

Nicke juga mengatakan Pertamina menjalankan bisnis avtur sesuai dengan aturan yang
ditetapkan, termasuk dalam membangun depot pengisian pesawat udara sendiri di bandara. Saat
ini Pertamina membangun dan memiliki 67 depot pengisian pesawat udara di seluruh Indonesia
dengan standar keamanan yang baik.

"Saat ini memang hanya Pertamina yang siap, karena kami yang membangun," jelasnya. (uli/agi)
KBRI Bern Bahas Sawit Pakai
Permainan Monopoli, Ini Hasilnya
KBRI Gandeng ISEI dan ETH Zurich membahas pendekatan alternatif atas isu kelapa sawit.

Saeno | 28 April 2019 20:10 WIB

Diskusi sawit menggunakan games seperti permainan monopoli - Istimewa

Bisnis.com, ZURICH – KBRI Bern menyelenggarakan forum diskusi membahas isu


kelapa sawit.

Diskusi digelar untuk lebih memahami permasalahan yang dihadapi industri kelapa
sawit bagi masyarakat Swiss dan masa depan produk sawit.

KBRI Bern menjalin kerja sama dengan ETH Zurich dan Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia cabang Jakarta dalam penyelenggaraan forum diskusi tersebut.
Kegiatan ini diadakan di kampus ETH Zurich Selasa 23 April 2019. ETH Zurich
adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka dan tertua di Swiss.

Diskusi dihadiri sekitar 80 undangan dari Swiss baik dari kalangan akademisi, industri
yang berkaitan dengan sawit, LSM bidang sawit, badan sawit berkelanjutan atau
RSPO, Kamar Dagang Swiss, Kedutaan Besar negara penghasil sawit seperti
Malaysia, Kamerun dan Kolumbia serta sejumlah wakil lembaga pemerintah Swiss.

Dari pihak Indonesia hadir puluhan anggota Ikatan Sarjana Ekonomi cabang Jakarta
yang terdiri dari pimpinan sejumlah perusahaan, lembaga keuangan, serta akademisi
dari IPB dan Universitas Prasetya Mulya.

Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad menyatakan bahwa forum diskusi diadakan
untuk menyamakan pandangan mengenai isu yang dihadapi dalam industri minyak
sawit. “Diharapkan tercipta peluang bekerja sama dalam membangun masa depan
industri sawit yang berkelanjutan,”ujar Muliaman.
Selanjutnya semua peserta terlibat dalam suatu permainan yang diciptakan mahasiswa
ETH Zurich dalam proyek OPAL (Oil Palm Adaptive Landscape). Games
menyangkut tantangan yang dihadapi para pemangku kepentingan sawit seperti
pemerintah, perusahaan sawit, LSM serta petani sawit dalam pengembangan sawit
yang berkelanjutan.

Permainan yang mirip monopoli ini dimainkan dengan antusias oleh para peserta. Dua
pembicara dari ISEI yaitu Prof.Dr Bustanul Arifin dari ISEI dan Dr. Fadhil Hasan dari
Asian Agri memaparkan tantangan dan potensi kelapa sawit Indonesia yang
berkelanjutan.

Para pemeran dalam permainan menyampaikan sejumlah saran dan masukan agar
pengembangan sawit di Indonesia yang berkelanjutan tidak hanya memenuhi harapan
Pemerintah namun juga para pemangku kepentingan lain seperti pengusaha sawit,
LSM, petani sawit dan lainnya.

Perhatian yang lebih besar diperlukan untuk membantu petani sawit terutama terkait
dengan akses modal, akses pasar yang lebih mudah dan luas dan bantuan teknis agar
dapat meningkatkan kualitas produksinya.
Permainan ini telah memberikan pemahaman mendalam mengenai isu yang dihadapi
dan inisiatif yang harus diambil. Para peserta menyimpulkan bahwa menjadi petani
kelapa sawit tidaklah mudah. Diskusi ini sangat bermanfaat untuk memahami
berbagai masalah yang dihadapi masing-masing pemangku kepentingan dalam
industri sawit di tengah kampanye negatif sawit di luar negeri.

Topik kelapa sawit menjadi isu hangat setelah diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa
terhadap penggunaan kelapa sawit, tepatnya setelah kebijakan Renewable Energy
Directive (RED) II Delegated Act disahkan parlemen Eropa.

“Swiss menjadi tempat ideal untuk membahas masa depan kelapa sawit mengingat
Swiss bukan anggota Uni Eropa, dan memiliki pemikiran yang lebih terbuka terhadap
isu ini,” ujar Dubes Muliaman, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis,
diterima Minggu (28/4/2019).

Para tamu juga disuguhi kopi dari Anomali Coffee dan Pipiltin Chocolate yang ikut
dalam rombongan ISEI dalam kunjungan ke Swiss. Anomali Coffee mendapatkan
tawaran dari pengusaha Swiss untuk menjadi agen penjualan produk mereka di Swiss.
Pandangan Islam Tentang Monopoli Dan
Etika Pasar Bebas
ZHAENUL

Senin, 13 November 2017

Monopoli adalah suatu keadaan pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja
yang yang menguasai. Perusahaan tersebut menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti (substitusi) yang dekat. Sehingga kentungan yang
diperoleh biasanya adalah keuntungan yang melebihi normal dan ini diperoleh karena
terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain
untuk memasuki pasar tersebut. Akan tetapi, salah satu pertanyaan klasik yang sering
menjadi pemikiran masyarakat umum yang selalu memandang pasar monopoli dengan
pandangan/asumsi negatif adalah apakah pasar/perusahaan monopoli selalu
memperoleh keuntungan berlebihan?. Pertanyaan seperti ini muncul karena
menganggap bahwa pasar monopoli dapat menetapkan harga sesuai kehendaknya
sendiri sehingga keuntungan yang diperoleh pun oleh karena itu, akan selalu
mendapatkan keuntungan yang sangat berlebihan. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, kita perlu asumsi dari bentuk pasar lain selain pasar monopoli , yaitu pasar
persaingan sempurna : mendapat untung melebihi normal, atau untung normal, rugi
tetapi masih dapat membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan mengalami
kerugian sehingga biaya berubahnya pun tidak dapat ditutupnya. Dalam jangka
pendek, asumsi semacam itu juga dapat terjadi dalam pasar monopoli. Pengambilan
keuntungan yang berlebihan dapat terjadi akan tetapi tidak akan terjadi terlalu lama
karena perusahaan akan kembali dalam keuntungan normal sebab akan ada intervensi
yang dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai bentuk kebijakannya. Begitupun
halnya dalam jangka panjang, meskipun masih bisa menikmati keuntungan normal
bahkan melebihi normal masih dapat dirasakan oleh produsen monopoli akan tetapi,
perusahaan monopoli akan mengalami kerugian berkepanjangan kecuali ada subsidi
yang diberikan oleh pemerintah untuk menutupi kerugian tersebut dikarenakan
volume output yang dihasilkan lebih kecil dari volume output sehingga ada
ketidakefisienan dalam perusahaan monopoli.
Bagaimana Islam memandang adanya perusahaan monopoli?. Berbagai literatur
ekonomi Islam yang berkaitan dengan monopoli setuju bahwa praktek monopoli
sangat dilarang karena bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Alasan
pelarangan semua praktek monopoli dalam segala bentuknya yaitu, pihak yang
mengendalikan monopoli akan mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk
menaikkan harga dan mengendalikan suplai barang sesuka hatinya dan pada akhirnya
akan menyengsarakan masyarakat. Dalam Islam sendiri monopoli diartikan sama
dengan konsep ihtikar atau penimbunan. Sedangkan ihtikar sendiri sangat dilarang
dalam Islam. Ihtikar digunakan untuk menyatakan hak istimewa untuk mengumpulkan
serta menguasai komoditi kebutuhan dalam upaya memainkan kendali dalam
menentukan harga sebuah komoditi. Dengan kata lain, ihtikar suatu usaha untuk
memonopoli suatu komoditi agar terjadi kenaikan suatu komoditi tersebut. Namun
terkadang ada beberapa kelompok muslim yang melakukan praktek monopoli.
Misalnya, sistem perbankan Islam di beberapa negara Islam yang telah beroperasi
secara monopoli nasional dengan perlindungan yang diberikan oleh negara
bersangkutan.

Perusahaan monopoli tidak akan lepas dari konsep pasar bebas. Pasar bebas
merupakan salah bentuk pasar yang dikonsep oleh para tokoh ekonomi barat dimana
segala bentuk kebijakan baik harga maupun yang lainnya dengan tidak ada sebuah
patokan maupun batasan baik berupa paksaan dari pihak lain maupun pemerintah.
Perlu diketahui bahwa harga yang tercipta dalam pasar bebas ditentukan oleh
permintaan dan penawaran yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Sehingga yang
terjadi adalah monopoli akan bebas berkembang dikarenakan kebebasan diberikan
seluas-luasnya pada semua pihak. Pihak yang memilik modal yang besar akan
berusaha menguasai berbagai bentuk dari faktor produksi. Maka hal tersebut berimbas
pada masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah dengan kesengjangan ekonomi
yang semakin besar sehingga yang kaya akan memiliki kekuatan dalam
mengendalikan pasar dan yang lemah akan semakin terpuruk.

Persaingan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya akan selalu terjadi


karena tujuan utama adanya pasar bebas adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya, tidak memperdulikan dengan cara apa atau strategi apa yang digunakan.
Maka hal ini menimbulkan tidak adanya rasa empati maupun kerjasama, hanya
kepentingan sendirilah yang dipikirkan dengan mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya.Pemerintah dalam hal ini sangat dibatasi sehingga tidak ada ruang bebas
untuk membuat suatu kebijakan dalam mengatur sebuah perekonomian. Pemerintah
tidak bisa campur tangan dalam aktivitas perekonomian dalam pasar bebas karena hak
individu sangat dijunjung tinggi.

Bukan hanya hal negatif yang kita dapat ambil dari adanya pasar bebas. Dalam pasar
bebas, hak perorangan sangat diakui dan semua pihak memiliki hak untuk memiliki
kekayaan dan mengelola berbagai faktor produksi. Hal ini akan menciptakan suatu
masyarakat yang produktif dalam perekonomian. Kreatifitas dan inovasi masyarakat
dapat dikembangkan sehingga perkonomian akan semakin meningkat. Kekreatifan
dari masyarakat akan meningkatkan motivasi untuk bersaing dalam upaya
menghasilakn produk yang berkualitas.

Você também pode gostar