Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
AULIA IS NAIDA
1713211004
Dosen pegampu :
Widawati,SP,MHSc,MSSc
S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG,RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun penulisan makalah ini dengan topik
“Isu-isi metabolisme ”. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu
Widawati,SP,MHSc,MSSc selaku dosen pembimbing. Sebagai penulis, kritik dan saran
sangat saya butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Demikian penulisan makalah ini yang dapat saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Aulia Is Naida
Isu isu metabolisme lemak
Orang yang tubuhnya lebih berat juga makin sedikit memiliki NAA di bagian
frontal abu-abu serta makin sedikit memiliki konsentrasi kolin pembawa metabolit di
bagian frontal putih pada otak. Zat tersebut adalah kunci pembentukan membran sel.
Hubungan terkuat antara BMI dan zat kimia otak terlihat pada bagian putih daerah
frontal. Mereka menyakini bagian itu secara khusus rawan mengalami kerusakan
akibat usia tua. Tubuh terlalu berat mempercepat penuaan otak, atau kelebihan berat
badan. Kegemukan saat kanak-kanak turut pengaruhi perkembangan otak. Menurut
mereka, data tersebut belum memastikan, apakah abnormalitas otak hanya
berhubungan dengan lemak tubuh atau juga terkait masalah kesehatan lainnya.
Misalnya, kekurangan gizi dan gerak.
Sebuah penelitian yang baru dirilis menemukan fakta bahwa lemak di tubuh manusia
bukan hanya dipengaruhi faktor konsumsi ataupun aktivitas, melainkan keberadaan bakteri
dalam sistem pencernaan.Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Kings College London
menemukan fakta bahwa semakin beragam keberadaan bakteri dalam sistem pencernaan
seseorang, maka peluang menumpuk lemak visceral semakin kecil. Lemak visceral adalah
lapisan lemak yang menempel atau berada di sekitar organ dalam abdominal atau di sekitar
perut. Lemak ini yang sering dikaitkan dengan kasus perut buncit.
Keberadaannya dianggap berbahaya jika berlebih karena akan menimbulkan risiko
gangguan metabolisme seperti diabetes, atau penyakit kardiovaskular seperti jantung.Dalam
penelitian sebelumnya, keberadaan bakteri pencernaan juga dikaitkan dengan kondisi
kegemukan seseorang. Namun Michelle Beaumont dan rekan-rekannya di Kings Collage
beranggapan kegemukan tersebut masih belum jelas berasal dari otot atau lemak.Maka
Beaumont dan ilmuwan lain memutuskan mencari tahu pengaruh bakteri pencernaan terhadap
lemak tubuh. Mereka menganalisis 1.300 kembar dengan uji tinja dan pemindaian X-ray
seluruh tubuh untuk membedakan keberadaan lemak visceral.
Para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa keberagaman mikrobiom atau
bakteri pencernaan yang tinggi pada seseorang menurunkan risiko terjadi kegemukan. Hasil
tersebut dipublikasikan dalam jurnal Genome Biology. Beaumont dan tim menemukan ketika
kondisi bakteri pencernaan kurang beragam maka keberadaan lemak visceral pada seseorang
semakin banyak. Artinya, semakin besar peluang terjadi perut buncit yang diikuti faktor
risiko penyakit metabolisme dan kardiovaskular."Temuan kunci yang kami temukan adalah
hubungan antara mikrobiom lebih kuat terkait lemak visceral dibandingkan dengan parameter
lain penyebab obesitas," kata Beaumont."Dan karena lemak visceral punya banyak implikasi
untuk penyakit jantung dan metabolisme, mungkin penelitian harus mulai meninjau
pengukuran sesungguhnya dari lemak dibandingkan sekadar bobot tubuh," lanjutnya.Meski
telah menemukan hubungan antara keberadaan bakteri dengan lemak visceral, namun belum
jelas apakah pengubahan kondisi bakteri pencernaan akan berdampak pada bobot tubuh
seseorang.
5. Peradangan Arterosklerosis
ketika sel darah putih tertentu (yang biasanya merupakan garis pertahanan pertama
terhadap infeksi) menyerang dan menjadi aktif dalam jaringan (Libby, 2012). Timbulnya
Kelebihan partikel LDL yang terakumulasi dalam dinding arteri dan menjalani
Di dalam lapisan intima monosit aktif menjadi makrofag. Makrofag dan sel T
menghasilkan beberapa mediator radang salah satunya adalah sitokin yang
mempengaruhi sel endotel.makrofag juga merangsang scavenger reseptor yang
dapat menyebabkan ldl terakumulasi di dalam sel endotel.
Makrofag ini memakan ldl sehingga menjadi sel busa dan menyebabkan plak
aterosklerosis.
Jika terjadi kerusakan yang terus berlanjut maka inflamasi tersebut akan
menyebabkan kerusakan sel-sel otot halus. Jika plak aterosklerosis pecah maka
akan menyebabkan trombus Jika bekuan cukup besar, hal itu akan menghentikan
Saran
Dari beberapa isu tentang metabolism lemak,maka kita juga perlu beerhati-hati dalam
pemeliharaan kesehatan tubuh kita .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/246161551/Isu-Terkini-Tentang-Efek-Kelebihan-Lemak
http://www.academia.edu/8807120/paper_isu_metabolisme
https://www.academia.edu/37376833/MAKALAH_KELAINAN_METABOLISME_LEMAK
http://digilib.unila.ac.id/2431/10/BAB%20II.pdf
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160926115524-255-161158/bakteri-pencernaan-jadi-
pemicu-lemak-perut