Você está na página 1de 12

MAKALAH TENTANG

ISU – ISU METABOLISME LEMAK

Disusun oleh :

AULIA IS NAIDA

1713211004

Dosen pegampu :

Widawati,SP,MHSc,MSSc

S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG,RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun penulisan makalah ini dengan topik
“Isu-isi metabolisme ”. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu
Widawati,SP,MHSc,MSSc selaku dosen pembimbing. Sebagai penulis, kritik dan saran
sangat saya butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Demikian penulisan makalah ini yang dapat saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.

Bangkinang, 23 April 2019

Aulia Is Naida
Isu isu metabolisme lemak

1. Isu Terkini Tentang Efek Kelebebihan Lemak

Kelebihan lemak tubuh bisa mempercepat proses penuaan otak sehingga


menimbulkan risiko lebih besar terkena penyakit otak yang berkaitan dengan usia tua.
Misalnya, alzheimer.Orang setengah baya yang kelebihan berat badan atau gemuk,
makin sedikit memiliki kadar zat-zat kimia penanda fungsi dan kesehatan otak.
Demikian hasil temuan Dr. Stefan Gazdzinski dan para koleganya dari San Francisco
VA Medical Center. Dalam penelitian, mereka menggunakan pemindai otak magnetic
resonance imaging (MRI) terhadap terhadap 50 laki-laki maupun perempuan paruh
baya yang sehat. Mereka mengukur jumlah berbagai zat kimia pada otak bercitra
putih dan abu-abu. Bagian abu-abu terdiri dari badan sel syaraf. Sementara bagian
putih adalah hasil hubungan antara sel-sel syaraf. Lima dari partisipan penelitian itu
tergolong gemuk. Sedangkan 15 lainnya punya berat badan berlebih dan 30 punya
berat badan normal. Semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) berarti semakin rendah
konsentrasi Nacetyl-aspartate (NAA) di daerah frontal, temporal dan parietal otak.
BMI merupakan rasio tinggi badan terhadap berat tubuh. NAA adalah zat kimia otak
yang berguna untuk beberapa fungsi serta menjadi penanda kesehatan otak secara
keseluruhan.

Orang yang tubuhnya lebih berat juga makin sedikit memiliki NAA di bagian
frontal abu-abu serta makin sedikit memiliki konsentrasi kolin pembawa metabolit di
bagian frontal putih pada otak. Zat tersebut adalah kunci pembentukan membran sel.
Hubungan terkuat antara BMI dan zat kimia otak terlihat pada bagian putih daerah
frontal. Mereka menyakini bagian itu secara khusus rawan mengalami kerusakan
akibat usia tua. Tubuh terlalu berat mempercepat penuaan otak, atau kelebihan berat
badan. Kegemukan saat kanak-kanak turut pengaruhi perkembangan otak. Menurut
mereka, data tersebut belum memastikan, apakah abnormalitas otak hanya
berhubungan dengan lemak tubuh atau juga terkait masalah kesehatan lainnya.
Misalnya, kekurangan gizi dan gerak.

2. Diet Tinggi Lemak sebagai Faktor Risiko Dislipidemia


Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh
peningkatan atau penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein
(LDL), trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL)
(Susianto & Ramayulis, 2013). Trigliserida digunakan dalam tubuh terutama untuk
menyediakan energi bagi berbagai proses metabolik dan merupakan bentuk lipid yang
utama dalam jaringan adiposa. Beberapa lipid, terutama kolesterol, fosfolipid, dan
sejumlah kecil trigliserida, digunakan untuk membentuk membran sel dan melakukan
fungsifungsi sel yang lain (Guyton&Hall, 2006).
Trigliserida yang masuk ke pencernaan dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi
asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diikat oleh albumin serum
dan untuk pengangkutannya ke jaringan, tempat asam lemak tersebut dipakai sebagai
sumber bahan bakar yang penting (Mayes, 2003). Hipertrigliseridemia merupakan
keadaan tingginya trigliserida dalam darah. Peningkatan trigliserida dalam darah
memberikan kontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung, misalnya
penyakit jantung koroner atau PJK. Penelitian meta analisis terhadap ribuan penderita
hipertrigliseridemia sepanjang lebih dari 10 tahun menunjukkan bahwa peningkatan
trigliserida sebanyak 1 mmol/L akan meningkatkan risiko penyakit jantung hingga
32% pada pria dan 76% pada wanita (Susianto&Ramayulis, 2013). Jumlah penderita
PJK selalu meningkat setiap tahunnya. Di negara-negara maju PJK merupakan
penyebab kematian utama (Assman, 1982), dan di negaranegara berkembang seperti
Indonesia perannya meningkat sebagai penyebab kematian (Depkes RI, 1986).
Secara medis, penanggulangan dislipidemia adalah dengan cara kombinasi
diet dan dibantu dengan mengkonsumsi obat yang dapat membantu menurunkan
kadar lipid darah (Lindeer, 1992) , salah satunya dengan menurunkan kadar
trigliserida. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kadar trigliserida, yaitu
dengan diet rendah lemak dan konsumsi obat golongan fibrat. Golongan fibrat adalah
obat yang lazim digunakan untuk menurunkan kadar trigliserida. Mekanisme kerjanya
adalah menurunkan kadar VLDL sehingga transportasi trigliserida terhambat. Efek
samping obat golongan fibrat antara lain ruam, gejala saluran cerna, miopati, dan
aritmia hipokalemia (Katzung, 2007). Untuk menghindari efek samping pemakaian,
dapat digunakan obat herbal alami, seperti kedelai Detam varietas-1 dan jati Belanda.
Kedelai (Glycine max L .Merr) varietas Detam 1 adalah kedelai varietas unggul yang
mempunyai kadar protein yang tinggi, yaitu 45,12 % berat bijinya dan mempunyai
kadar lemak yang lebih rendah dibanding varietas lainnya (Hidayat, 2010).
Ekstrak etanol Kedelai Detam 1 mengandung fenolik, H2SO4, flavonoid,
triterpenoid, steroid, saponin, tanin dan quinon (Hidayat, 2010). Flavonoid memiliki
efek menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan meningkatkan kadar
HDL (Naim, 2011), sedangkan tanin dapat menurunkan absorbsi makanan dalam usus
(Hendri, 2006). Selain itu, kacang kedelai juga mengandung lesitin (Moriyama,
2004). Jati belanda atau Guazuma ulmifolia Lamk. telah dikenal sebagai obat penurun
kadar lipid darah oleh masyarakat luas. Tumbuhan ini digunakan sebagai pelangsing,
obat diare, batuk, dan nyeri perut. Seduhan Jati Belanda yang diminum dua kali sehari
selama sebulan telah lama digunakan sebagai obat pelangsing tubuh, rebusan biji-
bijinya yang dibakar seperti kopi diminum sebagai obat sembelit dan juga bermanfaat
terhadap perut kembung dan sesak (Heyne, 1987). Pada penelitian sebelumnya,
didapatkan senyawa flavonoid pada ekstrak etanol jati belanda (Hidayat, 2010).
Diduga zat inilah yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Selain itu,
jati belanda mengandung tanin dan musilago yang dapat menurunkan absorbsi
makanan dalam usus (Hendri, 2006). Jika absorbsi makanan berkurang, maka asupan
lemak juga berkurang. Berdasarkan data yang telah didapat, akan dilakukan penelitian
tentang kadar tunggal dan kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam varietas 1 dan
daun Jati Belanda yang paling efektif menurunkan kadar trigliserida pada tikus Wistar
jantan yang diindukasi pakan tinggi lemak serta membandingkannya dengan obat
golongan fibrat.

3. Bakteri Pencernaan Jadi Pemicu Lemak Perut

Sebuah penelitian yang baru dirilis menemukan fakta bahwa lemak di tubuh manusia
bukan hanya dipengaruhi faktor konsumsi ataupun aktivitas, melainkan keberadaan bakteri
dalam sistem pencernaan.Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Kings College London
menemukan fakta bahwa semakin beragam keberadaan bakteri dalam sistem pencernaan
seseorang, maka peluang menumpuk lemak visceral semakin kecil. Lemak visceral adalah
lapisan lemak yang menempel atau berada di sekitar organ dalam abdominal atau di sekitar
perut. Lemak ini yang sering dikaitkan dengan kasus perut buncit.
Keberadaannya dianggap berbahaya jika berlebih karena akan menimbulkan risiko
gangguan metabolisme seperti diabetes, atau penyakit kardiovaskular seperti jantung.Dalam
penelitian sebelumnya, keberadaan bakteri pencernaan juga dikaitkan dengan kondisi
kegemukan seseorang. Namun Michelle Beaumont dan rekan-rekannya di Kings Collage
beranggapan kegemukan tersebut masih belum jelas berasal dari otot atau lemak.Maka
Beaumont dan ilmuwan lain memutuskan mencari tahu pengaruh bakteri pencernaan terhadap
lemak tubuh. Mereka menganalisis 1.300 kembar dengan uji tinja dan pemindaian X-ray
seluruh tubuh untuk membedakan keberadaan lemak visceral.
Para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa keberagaman mikrobiom atau
bakteri pencernaan yang tinggi pada seseorang menurunkan risiko terjadi kegemukan. Hasil
tersebut dipublikasikan dalam jurnal Genome Biology. Beaumont dan tim menemukan ketika
kondisi bakteri pencernaan kurang beragam maka keberadaan lemak visceral pada seseorang
semakin banyak. Artinya, semakin besar peluang terjadi perut buncit yang diikuti faktor
risiko penyakit metabolisme dan kardiovaskular."Temuan kunci yang kami temukan adalah
hubungan antara mikrobiom lebih kuat terkait lemak visceral dibandingkan dengan parameter
lain penyebab obesitas," kata Beaumont."Dan karena lemak visceral punya banyak implikasi
untuk penyakit jantung dan metabolisme, mungkin penelitian harus mulai meninjau
pengukuran sesungguhnya dari lemak dibandingkan sekadar bobot tubuh," lanjutnya.Meski
telah menemukan hubungan antara keberadaan bakteri dengan lemak visceral, namun belum
jelas apakah pengubahan kondisi bakteri pencernaan akan berdampak pada bobot tubuh
seseorang.

4. Issue teh hijau dalam menurunkan berat badan


Pada jurnal yang pertama yaitu Effects of Green Tea and EGCG on Cardiovascular
and Metabolic Health, penelitian yang dilakukan oleh Chantre et al dimana pemberian
ekstrak catechin sebanyak 375mg per hari selama 12 minggu dengan bebas artinya tidak
melakukan pengawasan atau pembatasan dalam konsumsi makanan. Penurunan 4,6% berat
badan dan penurunan 4,5% pada rasio pinggang-pinggul. Penelitian yang dilakukan oleh
Hase et al dan Tsuchida et al dengan menggunakan 483mg catechin dan 588mg catechin per
hari selama 12 minggu dengan menerapkan teknik yang canggih untuk mengukur komposisi
tubuh, hasilnya pada visceral lemak didalam tubuh mengalami pengurangan lebih jelas
walaupun study ini juga tidak dibatasi asupan makan sehingga dapat konsumsi makanan
secara bebas. Hipotesis ini baru-baru ini dikonfirmasi oleh kelompok yang sama peneliti.
Subyek dengan asupan kafein yang rendah kebiasaan, ditambah dengan ekstrak teh hijau (270
mg EGCG, 150 mg kafein), terus kehilangan berat badan dan massa lemak selama masa
pemeliharaan 12 minggu berat badan sementara semua kelompok lain kembali berat badan.
Selain itu, subyek dengan asupan kafein yang rendah kebiasaan, ditambah dengan ekstrak teh
hijau, pengeluaran energi ditampilkan meningkat secara signifikan dan hasil bagi pernafasan
menurun dibandingkan dengan semua kelompok lainnya, menunjukkan oksidasi lemak yang
lebih tinggi selama periode pemeliharaan berat badan. Di lain pihak, acak plasebo-terkontrol,
studi double-blind, paralel, kelompok ini meneliti efek ekstrak teh hijau dienkapsulasi (120)
mg catechin total, (237) mg kafein per hari selama 87 hari) pada perempuan obesitas pada
program rendah kalori seiring penurunan berat badan diet. Ekstrak teh hijau tidak
menginduksi penurunan berat badan dan efek di atas dari diet rendah kalori dan tidak
mempengaruhi pengeluaran energi istirahat dalam pengaturan eksperimental.
Pada jurnal yang kedua yaitu Beneficial effects of green tea, sebuah studi desain
cross-over menunjukan bahwa konsumsi minuman yang mengandung catechin teh hijau
meningkatkan pengeluaran energy sebesar 4,6% , laporan terakir bahwa bobot tubuh tikus
dan trigliserida plasma, kolesterol, dan low-density lipoprotein kolesterol secara signifikan
dikurangi dengan menyusui teh hijau. dengan menurunkan penyerapan energi dan
meningkatkan oksidasi lemak. Stimulasi simpatis meningkat dan berkepanjangan
thermogenesis oleh interaksi antara polifenol dan kafein bisa menjadi nilai dalam membantu
pengelolaan obesitas. enam pria kelebihan berat badan diberi catechin ( EGCG ) 300 mg per
hari selama dua hari. Perubahan puasa dan postprandial dalam pengeluaran energi dan
oksidasi substrat dinilai. Pengeluaran energi istirahat tidak berbeda secara signifikan antara
EGCG dan perawatan plasebo, meskipun selama tahap pemantauan pertama postprandial,
nilai quotient pernafasan secara signifikan lebih rendah dengan pengobatan catechin ( EGCG
) dibandingkan dengan plasebo. Temuan ini menunjukkan bahwa catechin ( EGCG ) sendiri
memiliki potensi untuk meningkatkan oksidasi lemak pada pria dan dengan demikian dapat
menyebabkan efek antiobesitas dari teh hijau. Meskipun catechin memiliki efek yang baik
bagi kesehatan pada dosis tertentu catechin juga memiliki efek yang buruk bagi kesehatan
selain itu, efek yang dirasakan individu berbeda-beda. Efek buruk tersebut antara lain dapat
mengerahkan sitotoksisitas akut pada sel hati sebagai organ metabolisme utama dalam tubuh .
Studi lain menemukan bahwa asupan tinggi teh hijau dapat menyebabkan kerusakan DNA
oksidatif pankreas dan hati pada hewan hamster. Namun, minum bahkan jumlah makanan
yang sangat tinggi dari teh hijau akan tidak menyebabkan efek merugikan pada manusia.
Efek berbahaya dari konsumsi teh ( hitam atau hijau ) adalah karena tiga faktor utama:
(1) kandungan kafein , (2) Kehadiran aluminium , dan (3) efek polifenol teh pada
bioavailabilitas besi . Konsumsi sehari-lama teh hijau meningkatkankinerja kognitif dan
psikomotor dewasa sehat dengan cara yang mirip dengan kopi, tapi teh hijau (yang
mengandung lebih sedikit kafein) mungkin kurang jika dibandingkan kopi dalam
mengganggu kualitas tidur pada malam hari. [McKay DL, Blumberg JB: The role of tea in
human health: Anupdate. J Am Coll Nutr 21:1–13, 2002. ].
Lin et al . membandingkan kandungan kafein dalam jenis teh yang sama tetapi
diproduksi oleh proses fermentasi yang berbeda, dan menyimpulkan bahwa tingkat kafein
disajikan dengan urutan sebagai berikut : teh hitam > teh oolong > teh hijau > daun teh segar.
Cabrera et al. meneliti kandungan kafein total pada 45 sampel teh, termasuk teh ' fermentasi '
( teh merah dan hitam) , teh oolong dan teh hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kandungan kafein tertinggi adalah teh hitam ( 41,5-67,4 mg / g ), sedangkan teh hijau dan teh
oolong memiliki kandungan kafein masing-masing rata-rata 32,5 dan 29,2 mg / g. Fernandez
et al. juga melaporkan bahwa kadar kafein lebih tinggi terdapat dalam teh ' fermentasi ' ,
menunjukkan nilai antara 2,4 dan 4,8 % , sedangkan teh ' non - fermentasi ' menunjukkan
kandungan kafein berkisar antara 1,47 dan 3,86 %.
Dampak negative diproduksi oleh kafein adalah kegelisahan, gangguan tidur, muntah,
sakit kepala, nyeri epigastrium, tachycardia. Efek negatif yang muncul mirip dengan kafein,
tetapi mereka hanya terjadi dengan asupan jumlah tinggi. Dengan demikian, teh hijau tidak
bolehdikonsumsi oleh pasien yang menderita kondisi jantung atau utama masalah
kardiovaskular. Wanita hamil dan menyusui tidak diperbolehkan minum lenih dari 1-2
cangkir / hari, karena dapat menyebabkan peningkatan irama jantung. (Bruneton J: “2001.)
Mengenai keberadaan aluminium dalam teh hitam dan hijau, beberapa Studi
mengungkapkan kapasitas tanaman ini tinggi untuk mengakumulasi Al. Aspek ini sangat
penting untuk pasien dengan kegagalan ginjal karena Al dapat diakumulasikan oleh tubuh,
menyebabkan penyakit saraf , karena itu perlu untuk mengontrol asupan untuk makanan
dengan jumlah logam yang tinggi [Costa LM, Gouveia ST, Nobrega JA: 2002. Minoia et
al. menemukan konsentrasi Al di teh hijau dan hitam adalah 431-2239 µg/L, sedangkan pada
kopi mereka menemukan konsentrasi yang lebih rendah (9,1-30,8 µg/L) . Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan di Italia , penulis ini memperkirakan kontribusi teh terhadap total
asupan makanan Al sebesar 665 µg /minggu (dengan konsumsi rata-rata per minggu
sebanyak 2 cangkir ) . Menurut beberapa penulis , asupan Al makanan tidak boleh melebihi 6
mg/hari untuk menghindari tingkat yang berpotensi beracun. Costa et al. mengamati bahwa
teh hitam mengandung hampir enam kali lipat Al lebih banyak dari teh hijau. Para penulis ini
juga menunjukkan bahwa terdapat variasi antara sampel yang berbeda mungkin karena
kondisi tanah yang berbeda serta periode panen yang berbeda, dan pengaruh kualitas air.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa teh hitam tampaknya menghambat
bioavailabilitas besi non - heme sebesar 79 % sampai 94 % ketika keduanya dikonsumsi
bersamaan , dampak dari ini interaksi tergantung pada asupan zat besi dan status zat besi dari
individual. Demikian juga, katekin teh hijau mungkin memiliki afinitas untuk besi, dan
ekstrak teh hijau dapat menyebabkan penurunan bioavailabilitas Fe dari makanan secara
signifikan [Hamdaoui MH, Chabchob S, Heidhili A2003. ] .
Pada satu sisi, beberapa penulis menegaskan bahwa teh tidak boleh dikonsumsi oleh
pasien yang menderita anemia. Sebagai contoh, anemia defisiensi besi pada anak-anak di
Arab Saudi dan Inggris dapat diperburuk oleh konsumsi secara teratur teh dengan makanan.
Di sisi lain, ini Efek dapat bermanfaat bagi pasien dengan hemochromatosis genetic Perlu
dicatat bahwa interaksi antara teh dan besi dapat dikurangi dengan penambahan lemon atau
mengkonsumsi teh di antara waktu makan . (Gibson S 1999.)
Dalam bentuk suplemen, Katekin teh hijau Katekin aman di konsumsi pada 800mg.
Satu studi telah menemukan bahwa 1.200 mg EGCG dalam satu dosis ditoleransi dengan baik
, tetapi secara signifikan dikaitkan dengan kejadian mual lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok dosis lainnya (800mg dan 400mg). Dosis tunggal EGCG dapat ditoleransi hingga
1.600 mg.Dalam menyelidiki toksisitas teh hijau pada hewan , baik Teavigo atau Polyphenon
E ( dua merek katekin teh hijau ) menghasilkan toksisitas dosis dependen yang terkait dengan
muntah dan diare , yang menyebabkan kematian , pada anjing beagle yang diberi dosis
berlebihan (lebih dari 500mg / kg )
Pada anjing beagle , toksisitas pada hati dikonfirmasi dengan ALT tinggi dan dengan
anjing betina yang menderita nekrosis hati, penelitian lain menyuntikkan ekstrak teh hijau (
150mg/kg ) juga mencatat peningkatan ALT dan toksisitas hati dengan dosis berlebihan
proksimal tubulus nekrosis ( ginjal ) tercatat pada dosis oral pada anjing .Tingkat berlebihan
katekin teh hijau (kebanyakan EGCG ) telah dikonfirmasi untuk toksisitas , terutama di usus ,
lambung , hati dan dengan tingkat yang berlebihan dalam darah mungkin merusak ginjal
juga. Mual dari suplemen teh hijau tidak inheren terkait dengan kerusakan lambung.Sebuah
studi beberapa kasus ada di kisaran dosis berat badan 10-29mg/kg ( 681 - 1997mg untuk
orang £ 150 ) yang cenderung ( 8/9 kasus ) dikaitkan dengan ALT dan bilirubin ; . Indikasi
damange hati penyebab ditempatkan pada suplemen makanan dalam kasus ini ( karena gejala
yang muncul pada reintroduksi ) tetapi penulis tidak bisa mengesampingkan kemungkinan
gangguan dari suplemen.

5. Peradangan Arterosklerosis

Gambar 4. Inflamasi Arterosklerosis (Libby, 2012)

Peradangan sekarang diakui sebagai proses kunci dalam aterosklerosis-terjadi

ketika sel darah putih tertentu (yang biasanya merupakan garis pertahanan pertama

terhadap infeksi) menyerang dan menjadi aktif dalam jaringan (Libby, 2012). Timbulnya

plak arterosklerosis di awali dengan :

 Kelebihan partikel LDL yang terakumulasi dalam dinding arteri dan menjalani

perubahan kimiawi. LDL yang berlebih menyebabkan perangsangan dari monosit


sehingga ldl terakumulasi di dalam sel endotel. Dan di dalam lapisan intima

mengeluarkan sitokin yang diinduksikan oleh sel t tubuh.

 Di dalam lapisan intima monosit aktif menjadi makrofag. Makrofag dan sel T
menghasilkan beberapa mediator radang salah satunya adalah sitokin yang
mempengaruhi sel endotel.makrofag juga merangsang scavenger reseptor yang
dapat menyebabkan ldl terakumulasi di dalam sel endotel.
 Makrofag ini memakan ldl sehingga menjadi sel busa dan menyebabkan plak

aterosklerosis.

 Inflamasi yang terus berlanjut menyebabkan bertambahnya plak aterosklerois

sampai kebagian intima dari pembuluh darah.

 Jika terjadi kerusakan yang terus berlanjut maka inflamasi tersebut akan

menyebabkan kerusakan sel-sel otot halus. Jika plak aterosklerosis pecah maka

akan menyebabkan trombus Jika bekuan cukup besar, hal itu akan menghentikan

aliran darah ke jantung, memproduksi serangan jantung.

Gambar 5. Plak dan Trombus (Libby, 2012)


PENUTUP
Kesimpulan
Efek Kelebihan lemak tubuh bisa mempercepat proses penuaan otak sehingga
menimbulkan risiko lebih besar terkena penyakit otak yang berkaitan dengan usia tua.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh peningkatan atau penurunan
fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol
total, kolesterol low density lipoprotein (LDL), trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol high
density lipoprotein (HDL) (Susianto & Ramayulis, 2013). Sebuah penelitian yang baru dirilis
menemukan fakta bahwa lemak di tubuh manusia bukan hanya dipengaruhi faktor konsumsi
ataupun aktivitas, melainkan keberadaan bakteri dalam sistem pencernaan. subyek dengan
asupan kafein yang rendah kebiasaan, ditambah dengan ekstrak teh hijau, pengeluaran energi
ditampilkan meningkat secara signifikan dan hasil bagi pernafasan menurun dibandingkan
dengan semua kelompok lainnya, menunjukkan oksidasi lemak yang lebih tinggi selama periode
pemeliharaan berat badan. LDL yang berlebih menyebabkan perangsangan dari monosit
sehingga ldl terakumulasi di dalam sel endotel. Dan di dalam lapisan intima mengeluarkan
sitokin yang diinduksikan oleh sel t tubuh

Saran
Dari beberapa isu tentang metabolism lemak,maka kita juga perlu beerhati-hati dalam
pemeliharaan kesehatan tubuh kita .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/246161551/Isu-Terkini-Tentang-Efek-Kelebihan-Lemak
http://www.academia.edu/8807120/paper_isu_metabolisme
https://www.academia.edu/37376833/MAKALAH_KELAINAN_METABOLISME_LEMAK
http://digilib.unila.ac.id/2431/10/BAB%20II.pdf
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160926115524-255-161158/bakteri-pencernaan-jadi-
pemicu-lemak-perut

Você também pode gostar

  • Bab I
    Bab I
    Documento19 páginas
    Bab I
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Documento2 páginas
    Tugas 1
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Documento13 páginas
    Review Jurnal
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Kasus 5
    Kasus 5
    Documento3 páginas
    Kasus 5
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento13 páginas
    Bab Ii
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • BABII
    BABII
    Documento17 páginas
    BABII
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • ABOUT
    ABOUT
    Documento13 páginas
    ABOUT
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Documento17 páginas
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Documento17 páginas
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento13 páginas
    Bab Ii
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento19 páginas
    Bab I
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • MASTERPLAN
    MASTERPLAN
    Documento9 páginas
    MASTERPLAN
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Documento13 páginas
    Review Jurnal
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Documento17 páginas
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Rencana Program Pendidikan Gizi
    Rencana Program Pendidikan Gizi
    Documento8 páginas
    Rencana Program Pendidikan Gizi
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento21 páginas
    Bab I
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pakning
    Laporan Pakning
    Documento9 páginas
    Laporan Pakning
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterrr Plant
    Masterrr Plant
    Documento16 páginas
    Masterrr Plant
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterr Plan
    Masterr Plan
    Documento16 páginas
    Masterr Plan
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterr Plan
    Masterr Plan
    Documento16 páginas
    Masterr Plan
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterrr Plant
    Masterrr Plant
    Documento16 páginas
    Masterrr Plant
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterr Plan
    Masterr Plan
    Documento16 páginas
    Masterr Plan
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento8 páginas
    Bab I
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pakning
    Laporan Pakning
    Documento9 páginas
    Laporan Pakning
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Masterr Plan
    Masterr Plan
    Documento16 páginas
    Masterr Plan
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Acr 3
    Acr 3
    Documento10 páginas
    Acr 3
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Acr 4
    Acr 4
    Documento6 páginas
    Acr 4
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento21 páginas
    Bab I
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • Acr 2
    Acr 2
    Documento7 páginas
    Acr 2
    aulia
    Ainda não há avaliações
  • ABOUT
    ABOUT
    Documento13 páginas
    ABOUT
    aulia
    Ainda não há avaliações